Abstrak
Puskesmas sebagai penyedia sarana pelayanan kesehatan dituntut untuk memberikan pelayanan kesehatan yang cepat,
tepat dan akurat. Oleh karena itu, merupakan suatu keharusan bahwa puskesmas memanfaatkan kemajuan informasi
teknologi dalam memenuhi tuntutan pelayanan tersebut. Dengan pendekatan kuantitatif positivitik untuk menjelaskan
hipotesa penelitian guna menjawab faktor implementasi yang mendukung dan kemanfaatan SIMPUSTRONIK. Survey
yang dilakukan kepada bidan sebagai pelaksana SIMPUSTRONIK di Puskesmas Paiton dan Puskesmas Sumberasih
Kabupaten Probolinggo menghasilkan 3 indikator implementasi yang tidak mendukung keberhasilan implementasi
SIMPUSTRONIK yaitu pembagian tugas dan wewenang, keikutsertaan pengguna dalam pengembangan implementasi
dan keikutsertaan pengguna dalam evaluasi implementasi. Sedang indikator yang diteliti lainnya menunjukkan adanya
hubungan. indikator implementasi tersebut berhubungan erat dengan kesiapan SDM (pengetahuan SDM) serta
keterkaitan keikutseraan (partisipasi) implementor. Hampir semua responden menunjukkan bahwa implementasi
SIMPUSTRONIK bermanfaat dan mendukung kegiatan mereka dalam pelayanan KIA, tetapi yang terbesar adalah
kemanfaatan penemuan ibu hamil resiko tinggi yang dirujuk.
Abstract
Public Health Center as a provider of health care facilities are required to provide health care fast, precise and accurate.
Therefore, it is imperative that health centers utilizing advances in information technology to meet the demands of the
service. Positivitik quantitative approach to explain the research hypothesis to answer the implementation factors that
support and benefit SIMPUSTRONIK. The survey conducted by the midwife as executor SIMPUSTRONIK in health centers
and health centers Sumberasih Paiton Probolinggo generate three indicators implementations that do not support the
successful implementation of SIMPUSTRONIK namely the division of tasks and responsibilities, user participation in the
development and implementation of user participation in the evaluation of the implementation. Other indicators are
being studied showed no association. The implementation of the indicator is closely related to the readiness of HR (HR
knowledge) and the linkages keikutseraan (participation) implementor. Almost all respondents indicated that the
beneficial SIMPUSTRONIK implementation and support their activities in Mother and child services, but the biggest is
the benefit of the discovery of high-risk pregnant women who were referred
168
Implementasi SIMPUSTRONIK (Wibowo, et al.)
kematian di Amerika setiap tahunnya. Untuk SIMPUSTRONIK, mengingat sumber daya dan
mengatasi hal tersebut organisasi pelayanan situasi kondisi Puskesmas yang berbeda-beda,
kesehatan memutuskan menggunakan aplikasi maka kebijakan yang mengharuskan Puskesmas
teknologi informasi, yaitu CPR (Computer-based melaksanakan SIMPUSTRONIK belum
Patient Record) untuk menurunkan kesalahan dilaksanakan, hanya sebagai himbauan.
medis. Setelah berjalan selama 4 (empat) tahun, dari
Puskesmas sebagai penyedia sarana 29 (dua puluh sembilan) puskesmas yang telah
pelayanan kesehatan dituntut untuk memberikan diinstall SIMPUSTRONIK hanya ada di 5 (lima)
pelayanan kesehatan yang cepat, tepat dan Puskesmas, dimana Bidan Desa telah mengentry
akurat. Oleh karena itu, merupakan suatu data melalui SIMPUSTRONIK. Dari ke 5 (lima)
keharusan bahwa puskesmas memanfaatkan puskesmas tersebut terdapat 2 puskesmas yaitu
kemajuan informasi teknologi dalam memenuhi puskesmas Sumberasih dan Puskesmas Paiton
tuntutan pelayanan tersebut. yang sejak awal menjadi daerah pilot project.
Menurut Hatta (2011) sesuai kesepakatan Selain itu, menurut penulis keduanya memiliki
rencana kerja yang disusun pada pertemuan 12 karakteristik yang sama yaitu :
Desember 2003 di Jenewa, target untuk tahun 1. Keduanya merupakan Jenis puskesmas
2015 yang harus dicapai Negara anggota World Rawat Inap;
Summit on the Information Society (WSIS) 2. Memiliki jumlah Desa wilayah kerja yang
termasuk Indonesia yaitu seluruh pusat sama;
kesehatan termasuk puskesmas serta rumah 3. Kemampuan sarana dan prasarana yang
sakit sudah terhubungkan dengan teknologi dimiliki memiliki kesamaan
informasi dan komunikasi. 4. Memiliki wilayah kerja di daerah geografis
Sejalan dengan perkembangan teknologi pantai – dataran rendah
informasi dan upaya memenuhi kebutuhan Untuk itu para pelaksana (Implementor)
informasi dalam sistem pelayanan kesehatan Simpustronik di Puskesmas Paiton dan
yang pro publik, sudah banyak pihak yang Puskesmas Sumberasih ditetapkan sebagai
berusaha mengembangkan sistem informasi responden penelitian. Selain menggambarkan
pelayanan kesehatan berbasis komputer. Pihak kondisi secara umum para implementor,
institusi pelayanan kesehatan memiliki penelitian ini dimaksudkan menemukan faktor-
kesempatan untuk memilih dan faktor implementasi yang mendukung
mengimplementasikan aplikasi komputer dan implementasi SIMPUSTRONIK di kedua
sistem penunjangnya yang komprehensif. Sarana puskesmas tersebut. Apabila benar, apakah
pelayanan kesehatan sebagai penghasil implementasi SIMPUSTRONIK berpengaruh
data/informasi senantiasa memperhatikan terhadap pelaksanaan program KIA di Puskesmas
masukan yang diberikan oleh tenaga kesehatan. Paiton dan Puskesmas Sumberasih? Jika ada
Penggunaan teknologi informasi untuk pengaruh implementasi SIMPUSTRONIK terhadap
layanan kesehatan juga diterapkan di Pusat pelaksanaan program KIA maka apakah ada
Kesehatan Masyarakat (Puskesmas). Berdasarkan perbedaan implementasi SIMPUSTRONIK
Keputusan Menteri Kesehatan Nomor diantara kedua puskesmas tersebut, dikarenakan
128/Menkes/SK/II/2004 disebutkan bahwa implementor yang berbeda?
Sistem Informasi Manjemen Puskesmas (SIMPUS)
adalah suatu tatanan yang menyediakan METODE PENELITIAN
informasi untuk membantu proses manajemen Pendekatan penelitian ini menggunakan
Puskesmas. Perkembangan Informasi dan metode kuantitatif positivitik yang digunakan
Teknologi mempengaruhi juga Perkembangan untuk lebih menjelaskan hipotesa penelitian
SIMPUS yaitu dengan Pengembangan berbentuk pengujian, dengan data nominal atau
SIMPUSTRONIK. kontinyu dan dipakai uji statistik dalam
Sistem Informasi Manajemen Puskesmas pengujiannya. (Wibowo, 2002: 4). Dilaksanakan
Elektronik (SIMPUSTRONIK) adalah nama aplikasi survey untuk mendapatkan data primer dan
SIMPUS yang disediakan oleh Dinas Kesehatan sekunder, yang yang digunakan untuk bahan
Kabupaten Probolinggo yang diadopsi dari Dinas analisis atas permasalahan penelitian.
Kesehatan Kabupaten Ngawi dengan Fasilitator Penelitian ini telah menetapkan variabel dan
UNICEF (The United Nations Children's Fund). indikator-indikatornya, untuk memperoleh data
Puskesmas di kabupaten Probolinggo belum penelitian yang bisa lebih mendekati realita dan
sepenuhnya diharuskan melaksanakan terukur. Indikator penelitian sangat membantu
169
Implementasi SIMPUSTRONIK (Wibowo, et al.)
dalam jenis dan cara memperoleh data serta -χ2hit ≤ χ2tab ; df = (k-1)*(b-1) atau Asym Sig. ≤ α
penentuan pertanyaan-pertanyaan kuisioner berarti H0 diterima.
yang dibuat. Parameter, variabel dan indikator Adapun derajat hubungan pengaruh
tersaji dalam tabel 1. keduanya dengan melihat hasil perhitungan
Pencarian indikator dilakukan dengan contingency coefficient, dimana ditentukan
menuangkan dalam bentuk kuesioner. Sebelum derajat hungungan dengan kategori “tidak ada
kuesioner disebarkan ke responden terlebih korelasi antara 2 variabel”, “korelasi sangat
dahulu dilakukan uji validitas dan realibilitas. Uji lemah”, “korelasi sedang”, “korelasi kuat”,
validitas dilakukan dengan metode pearson “korelasi sangat kuat”, dan “korelasi sempurna”
correlation. Sedangkan uji realibilitas Metode Pengumpulan Data
menggunakan metode spearman brown Pengumpulan data dilakukan dengan
correlation mengirimkan kuesioner kepada responden dalam
hal ini bidan sebagai implementor
Tabel1. parameter, Variabel dan indikator yang diteliti SIMPUSTRONIK di Puskesmas Paiton dan
Puskesmas Sumberasih yang berisi pertanyaan-
pertanyaan berkaitan dengan parameter,
variabel dan indikator dalam penelitian ini.
Pemilihan ke 2 puskesmas didasarkan pada
puskesmas tersebut sebagai Puskesmas Pilot
Project saat pertama aplikasi SIMPUSTRONIK
dipergunakan. Responden yang akan menjadi
subyek penelitian ini adalah bidan sebagai
implementor SIMPUSTRONIK di wilayah Desa
Puskesmas Paiton 13 orang, dan Puskesmas
Sumberasih 13 orang serta ditambah bidan yang
bertugas di tiap puskesmas induk 4 orang
sehingga didapat responden sebanyak 34 orang,
tetapi 2 orang tidak mengembalikan quesioner
dengan alasan yang tidak jelas, sehingga hanya
32 quesioner yang bisa diteliti.
170
Implementasi SIMPUSTRONIK (Wibowo, et al.)
171
Implementasi SIMPUSTRONIK (Wibowo, et al.)
172
Implementasi SIMPUSTRONIK (Wibowo, et al.)
telah menyatakan bermanfaat bagi pelayanan dicapai dapat digambarkan bahwa tidak ada
KIA. perbedaan yang signifikan antara implementasi
Memperinci kemanfaatan SIMPUSTRONIK SIMPUSTRONIK di Puskesmas Paiton dengan
terutama dalam mendukung keberhasilan SPM implementasi SIMPUSTRONIK di Puskesmas
program KIA didapatkan hasil sbb: Sumberasih.
- Kemanfaatan SIMPUSTRONIK bagi
pencapaian kunjungan K4 dinyatakan KESIMPULAN
kurang bermanfaat sebanyak 28,125%, Berdasarkan hasil penelitian, deskripsi
37,5% cukup bermanfaat, 25% menyatakan variabel dan pembahasan yang dilakukan, maka
bermanfaat bahkan 3,125% menyatakan penelitian ini dapat disimpulkan sebagai berikut :
sangat bermanfaat. 1. Dari 14 Faktor implementasi diteliti 11 yang
- Kemanfaatan SIMPUSTRONIK bagi mempunyai berpengaruh dengan implementasi
pencapaian persalinan nakes dinyatakan SIMPUSTRONIK adapun 3 indikator yaitu
kurang bermanfaat sebanyak 6,25%, cukup pembagian tugas dan wewenang, keikutsertaan
bermanfaat dinyatakan sebanyak 25% pengguna dalam pengembangan implementasi,
menyatakan bermanfaat 65,625%, bahkan dan keikutsertaan pengguna dalam evaluasi
3,125% menyatakan sangat bermanfaat implementasi tidak mempunyai pengaruh pada
- Kemanfaatan SIMPUSTRONIK bagi pelaksanaan implementasi SIMPUSTRONIK.
pencapaian cakupan bumil resti yang 2. Beberapa tanggapan responden dalam hal ini
dirujuk dinyatakan kurang bermanfaat Bidan di wilayah kerja Puskesmas Sumberasih
sebanyak 6,25%, cukup bermanfaat dan Puskesmas Paiton menyatakan bahwa
dinyatakan 46,9%, menyatakan bermanfaat implementasi SIMPUSTRONIK bermanfaat
40,6% bahkan 6,25% menyatakan sangat khususnya dalam pelayanan KIA.
bermanfaat 3. Pengujian menunjukkan tidak adanya
- Kemanfaatan SIMPUSTRONIK bagi perbedaan implementasi SIMPUSTRONIK di
pencapaian cakupan kunjungan neonatus Puskesmas Paiton maupun di Puskesmas
(KN2) dinyatakan kurang bermanfaat Sumberasih meskipun dengan implementor yang
sebanyak 3,125%%, cukup bermanfaat berbeda.
dinyatakan 40,625%, menyatakan Dengan pembuktian adanya kesamaan teori
bermanfaat 56,25% dan kenyataan di lapangan, serta kemanfaatan
- Kemanfaatan SIMPUSTRONIK bagi SIMPUSTRONIK, maka rekomendasi yang
pencapaian cakupan Kunjungan Bayi diberikan adalah bahwa SIMPUSTRONIK layak
dinyatakan kurang bermanfaat sebanyak untuk di gunakan sebagai aplikasi Sistem
9,375% cukup bermanfaat dinyatakan Informasi Puskesmas, dan Penelitian terhadap
12,5%, menyatakan bermanfaat 25% implementasi SIMPUSTRONIK masih terbuka
- Kemanfaatan SIMPUSTRONIK bagi dengan semakin banyaknya pengguna.
pencapaian cakupan BBLR yang ditangani
dinyatakan kurang bermanfaat sebanyak UCAPAN TERIMA KASIH
9,375% cukup bermanfaat dinyatakan Diucapkan terima kasih kepada Saudara Erwin HP
12,5%, menyatakan bermanfaat 25% dan Puguh yang telah membantu pelaksanaan
- Hasil uji kemanfaatan SIMPUSTRONIK penelitian ini. Dan juga terima kasih kepada
berpengaruh terhadap pelayanan KIA di Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Probolinggo,
Puskesmas Paiton diperoleh nilai uji Chi
Kapala Puskesmas Sumberasih dan Kepala
Square = 5.00; asymp sig = 0,25 sehingga H0
ditolak. Adapun nilai koefisien Puskesmas Paiton yang telah mengijinkan
kontingensinya = 0,021 mempunyai arti penelitian ini, serta untuk Prof. Dr Abdul Hakim,
berkorelasi sangat lemah. MSi dan DR. M Makmur, MS selaku pembimbing
- Hasil uji kemanfaatan SIMPUSTRONIK dalam penelitian ini disampaikan amat sangat
berpengaruh terhadap pelayanan KIA di terima kasih yang mendalam, karena telah
Puskesmas Sumberasih diperoleh nilai uji membimbing dengan kesabaran dan pemberian
Chi Square = 1,633; asymp sig = 0,201 motivasi yang diperlukan oleh penulis.
sehingga H0 ditolak. Adapun nilai koefisien Dan tak lupa terima kasih yang setinggi-tingginya
kontingensinya = 0,296 mempunyai arti buat isteriku, anak-anakku serta ibu dan kakakku
berkorelasi sangat lemah.
Dari perhitungan diatas, nilai-nilai yang
173
Implementasi SIMPUSTRONIK (Wibowo, et al.)
yang telah mendoakan, mendampingi dan [12]. Kristanto, E. 2007. Evaluasi Penerapan
berkorban demi kesuksesan penelitian ini. Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit
di RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta dengan
DAFTAR PUSTAKA menggunakan HOT-Fit, Tesis Magister
[1]. Departemen Kesehatan RI, 2004. Keputusan Teknologi Informasi, Implementasi
Menteri Kesehatan Republik Indonesia SIMPUSTRONIK Pascasarjana Universitas
Nomor 128/Menkes/SK/II/2004 Sistem Gadjah Mada Yogyakarta.
Informasi Puskesmas (SIMPUS), Jakarta [13]. Lee, T. T., M. E. Mills, B. Bausell dan M. H.
[2]. Departemen Kesehatan RI, 1996, Pedoman Lu. 2008. Two-stage evaluation of the
Pemantauan Wilayah Setempat impact of a nursing information system
k esehatan Ibu dan Anak (PWS-KIA), in taiwan. International Journal of Medical
Jakarta. Informatics 77:698–707
[3]. Departemen Kesehatan RI, 1996. Keputusan [14]. Mohammad, Ibrahim, 2001. Implementasi
Direktur Jenderal Pembinaan Kesehatan Kebijakan Pembangunan Prasarana
Masyarakat Nomor: Pendukung Desa Tertinggal (P3DT)
590/BM/DJ/INFO/V/96 Tentang Terhadap Pemberdayaan Masyarakat,
Penyderhanaan Sistem Pencatatan dan Thesis, Magister Administrasi Negara,
Pelaporan Terpadu Puskesmas Program Pasca Sarjana Universitas
(SP2TP).Jakarta Brawijaya Malang
[4]. Dinas Kesehatan Kabupaten Probolinggo, [15]. Nasir, Mochamad, 2008. Pengembangan
2010. Profil Kesehatan Tahun 2010, Sistem Informasi Pelayanan Kesehatan ibu
Probolinggo Dan Bayi Untuk Mendukung Evaluasi
[5]. Dinas Kesehatan Kabupaten Probolinggo, Program Kesehatan Ibu Dan Anak ( Kia) Di
2008. Rencana Strategis Dinas Kesehatan Puskesmas Kabupaten Lamongan, Magister
Kabupaten Probolinggo 2008 - 2013, Ilmu Kesehatan Masyarakat, Program Pasca
Probolinggo Sarjana Universitas Diponegoro, Semarang.
[6]. Dinas Kesehatan Kabupaten Probolinggo, [16]. Noor Azizah KS, M. dan J. M. Garibaldi.
2010. Laporan Perkembangan 2010. A Novel Evaluation Model of User
SIMPUSTRONIK, Probolinggo Acceptance of Software Technology in
[7]. Grant, A., I. Plante dan F. Leblanc. 2002. Healthcare Sector Paper read at Proceeding
The TEAM methodology for the of the 3rd International Joint Conference
evaluation of information systems in on Biomedical Engineering Systems and
biomedicine. Computers in Biology and Technologies, at Valencia,Spain
Medicine 32:195-207 [17]. Purba, E. L. 2007. Akseptansi dan
[8]. Hamzah, A. 2009. Evaluasi Kesesuaian Kepuasan Pengguna Sistem Informasi
Model Keprilakuan Dalam Penggunaan Rumah Sakit (SIRS) di Rumah Sakit Umum
Tekonologi Sistem Informasi di Indonesia. Daerah (RSUD) Pematang Siantar,Tesis
Paper read at Seminar Nasional Aplikasi Magister Teknologi Informasi, Pascasarjana
Teknologi Informasi 2009 (SNATI 2009), at Universitas Gadjah Mada, Universitas
Yogyakarta.. Gadjah Mada, Yogyakarta.
[9]. Jogiyanto, H. M. dan W. Abdillah. 2009. [18]. Radityo, D. dan Zulaikha. 2007. Pengujian
Konsep dan Aplikasi PLS (Partial Least Model DeLone and McLean Dalam
Square) Untuk Penelitian Empiris.: BPFE Pengembangan Sistem Informasi
UGM Yogyakarta, Yogyakarta. Manajemen (Kajian Sebuah Kasus) In
[10]. Kaplan, B 2001. Evaluating Informatics Simposium Nasional Akuntansi X.
applications some alternative approaches: Universitas Hasanuddin Makassar
theory, social interactionism, and call for [19]. Singarimbun, Masri dan Sofian Effendi,
methodological pluralism. Internationa 1995. Metode Penelitian Survei. PT Pustaka
Journal of Medical Informatics 64:39-56 LP3ES Indonesia, Jakarta
[11]. Kohn, L. T., J. M. Corrigan dan M. S. [20]. Sudarianto. 2008. Evaluasi Penerapan
Donaldson. 1999. To err is human: Sistem Informasi Transaksi Puskesmas di
Building a safer health system. Washington, Kabupaten Bantaeng Provinsi Sulawesi
DC: National Academy Press Selatan, Program Pasca Sarjana Fakultas
Kedokteran Universitas Gajah Mada,
Jogjakarta
174
Implementasi SIMPUSTRONIK (Wibowo, et al.)
175