Anda di halaman 1dari 3

1.

Hutan menyediakan udara bersih

Udara terasa segar karena oksigen yang dihasilkan oleh pepohonan yang ada di dalam hutan melalui
proses fotosintesis. Pepohonan di hutan pun mengeluarkan uap air sehingga kelembapan udara tetap
terjaga. Disamping itu, pepohonan di dalam hutan juga menyerap karbondioksida yang berbahaya
apabila dihirup secara berlebih oleh manusia. Karbondioksida berasal dari berbagai aktivitas manusia
seperti asap kendaraan bermotor, asap pabrik, proses pernafasan manusia, dan asap hasil kegiatan
rumah tangga.

Dengan adanya hutan maka udara di bumi menjadi bersih dan segar. Sebaliknya, rusaknya hutan
mengakibatkan produksi oksigen bagi atmosfer jauh berkurang, dan konsentrasi karbondioksida semakin
bertambah sehingga suhu bumi semakin panas .

2. Hutan menyediakan sumber air bersih

Beberapa sumber menyatakan bahwa walaupun ketersediaan air di dunia melimpah, namun air yang
dapat dikonsumsi oleh manusia untuk keperluan minum hanya lima persen, sedangkan sisanya adalah air
laut. Begitupun walaupun volume air di udara yang jatuh sebagai hujan cukup melimpah, namun ketika
hujan mencapai permukaan bumi, yang menjadi aliran mantap hanya 25% saja, dan hampir tiga
perempat-nya terbuang ke laut.

Gambaran ini menunjukkan bahwa betapa pentingnya keberadaan hutan sebagai penyimpan air dan
menjaganya di dalam tanah sebagai persediaan air bagi manusia. Pengrusakan hutan turut serta dalam
menambah berkurangnya ketersediaan sumber air bersih. Bila keberadaan hutan tidak dijaga dan
dilestarikan, maka krisis air bersih akan dialami oleh kita.

3. Hutan mencegah banjir dan erosi

Akar-akar pohon di hutan dapat menyimpan air di saat kemarau dan mencegah banjir pada musim
penghujan. Akibatnya banjir dan tanah longsor dapat dikendalikan. Hal ini dikarenakan hutan memiliki
kemampuan besar dalam menyerap dan menyimpan air hujan. Jika tidak ada hutan, air hujan akan
langsung dialirkan di atas permukaan tanah sehingga terjadi longsor, begitupun debit air pada sungai
akan meningkat dengan drastis sehingga terjadi banjir. Sebaliknya jika ada hutan, air hujan akan
terperangkap oleh serasah yang banyak terdapat di permukaan tanah hutan, kemudian terserap oleh
pori-pori tanah. Ketika musim kemarau, air yang terserap menjadi cadangan air tanah akan dialirkan
sedikit-sedikit melalui mata air dan mengalir sebagai sungai, sehingga tidak terjadi kekeringan.

4. Hutan menahan intrusi air laut

Di daerah pesisir pantai, hutan menahan masuknya air asin ke daratan (intrusi). Ini sangat penting untuk
mendukung usaha pertanian di daerah pantai. Masuknya air laut ke daatan akan mengakibakan semakin
berkurangnya air bersih karena air tanah sudah terkontaminasi dengan air laut yang memiliki rasa asin.
Begitu pun dengan usaha pertanian yang akan terganggu karena ketersediaan air tawar untuk irigasi
semakin berkurang. Intrusi seringkali menyebabkan gagal panen.
5. Hutan sebagai tempat hidup satwa

Hutan merupakan tempat hidup beragam satwa liar seperti anoa, babi rusa dan berbagai jenis burung.
Selain sebagai tempat tinggal, hutan juga beperan sebagai pemasok dan penyedia makanan, serta
tempat berkembang biak bagi satwa yang tinggal di dalamnya. Bagi ekosistem hutan, keberadaan satwa
berperan dalam penyebaran biji tumbuhan dan meremajakan hutan. Pengrusakan hutan akan
menyebabkan habitat satwa semakin berkurang, akibatnya banyak satwa yang akhirnya bekeliaran di
perkebunan hingga pemukiman warga.

6. Hutan menyediakan hasil hutan kayu dan bukan kayu

Hutan menyediakan hasil hutan berupa kayu yang bermanfaat untuk bahan bagunan, bahan bakar, dll.
Hutan juga menyediakan hasil hutan bukan kayu seperti buah, biji, pandan, rotan, damar dan madu.
Hasil hutan bukan kayu ini biasa dipungut untuk dimanfaatkan langsung oleh masyarakat setempat
ataupun untuk diperjualbelikan.

7. Hutan sebagai sumber pangan

Hutan menyediakan makanan bagi masyarakat sekitar yang meliputi sumber protein, bermacam buah
dan biji. Bermacam varietas bahan makanan yang dapat diambil dari dalam hutan seperti sayur-sayuran,
termasuk berbagai pakis dan umbi-umbian, bermacam buah dan jamur, sagu, madu, Ikan dan hewan air
tawar lainnya.

Ikan dan hewan air tawar di sungai dan danau di hutan membantu pemenuhan kebutuhan protein
hewani masyarakat sekitar hutan. Mengumpulkan bahan makanan dari hutan, berburu dan memancing
adalah kegiatan tambahan bagi masyarakat sekitar hutan. Jika hutan hilang, maka mengambil madu,
ikan, sagu dan hasil hutan lainnya tidak lagi menjadi sumber mata pencaharian masyarakat.

8. Hutan sebagai sumber plasma nutfah dan penghasil obat-obatan

Hutan tropis Indonesia merupakan salah satu hutan yang paling menentukan untuk kehidupan berbagai
makhluk hidup di muka bumi. Kondisi hujan dan sinar matahari yang melimpah setiap saat, menciptakan
habitat yang sangat ideal bagi tumbuhnya berbagai flora dan fauna. Sejumlah tumbuhan dan binatang
dengan keanekaragaman jenis yang tinggi telah berkembang lama dalam sejarah perkembangan hutan
hujan tropis. Telah dijumpai sebanyak 28.000 jenis tumbuhan, 350.000 jenis binatang dan 10.000
mikroba yang hidup secara alami di Indonesia. Jumlah ini, bisa saja terus bertambah setelah dilakukan
penelitian oleh para ahli flora dan fauna. Oleh karena itu, Indonesia terkenal sebagai salah satu negara
yang mempunyai Megadiversity jenis hayati dan merupakan Megacenter

keanekaragaman hayati dunia.

Hutan berperan sebagai sumber plasma nutfah (sumber gen) karena di dalam hutan masih terdapat
tumbuhan dan hewan yang mempunyai sifat unggul. Hutan juga merupakan penghasil berbagai jenis
tumbuhan obat. Banyak jenis tanaman obat yang banyak ditemukan di hutan.
9. Hutan sebagai penyedia wisata alam

Di samping menyimpan beragam tumbuhan dan satwa, hutan juga memiliki potensi berupa panorama
alam yang indah dan dapat dijadikan obyek dalam kegiatan

wisata alam. Wisata alam adalah wisata minat khusus, cocok bagi mereka yang mendambakan suasana
sepi tapi segar udaranya. Atau bagi yang mendambakan suara alam seperti kicau burung di alam bebas,
desir angin, gemericik air terjun, karena setiap hari telinga lelah mendengar hiruk pikuknya pabrik atau
kendaraan. Atau juga yang mendambakan warna-warni lembut seperti warna lumut yang menempel di
pohon dan hijaunya daun.

Anda mungkin juga menyukai