Anda di halaman 1dari 5

MEKANISME PERSALINAN NORMAL

Adalah gerakan janin yang mengakomodasikan diri terhadap panggul ibu

Penyesuaian diri berupa : fleksi, rotasi dari janin. Hal ini sangat penting untuk kelahiran melalui vagina oleh
karena janin tersebut harus menyesuaikan diri dengan ruangan yang tersedia didalam panggul. Diameter-
diameter yang lebih besar dari janin harus menyesuaikan diri dengan diameter yang paling besar dari panggul
ibu agar janin bisa masuk melalui panggul untuk dilahirkan.

Panggul dan fetal skull

Tubuh janin

Letak : hubungan poros panjang janin ke poros panjang ibu

 Membujur
 Melintang
 Miring/oblique

Letak bayi

Presentasi : menunjukkan pada bagian bawah janin memasuki jalan masuk panggul bagian atas

 Kepala : verteks, sinpital, dahi, muka


 Bokong : murni, lengkap, presentasi kaki
 Bahu

Sikap

 Flexi : dagu melekat ke dada


 Lurus
 Ekstensi : occiput mendekat ke belakang

Posisi : hubungan antara bagian terendah janin dan sisi panggul ibu

Synclitisma/Asynclitisma

 Synclitismus : sutura sagitalis berada pada pertengahan antara simpisis pubis dengan promontorium
 Asynclitismus : sutura sagitalis mendektai simpisis pubis atau promontorium

Tengkorak kepala janin

Terdiri dari 5 tulang, 4 sutura dan 2 ubun-ubun

Batasan tengkorak kepala dalam persalinan

 Ubun-ubun anterior : dibentuk oleh pertemuan sutura frontalis, sagitalis dan coronaria, berbentuk segi
empat (diamond)
 Ubun-ubun posterior : dibentuk dari sutura sagitalis dan lamboidea, berbentuk seperti segitiga
 Sutura sagitalis : sutura antara 2 tulang pariental, yang merupakan petunjuk synclitismus
 Molding : perubahan bentuk kepala (kepala tumpang tindih) sebagai penyesuaian kepala saat melewati
panggul
 Caput succadenum : pembengkakan edematous diatas kepala janin yang diakibatkan oleh tekanan
kepala saat melewati rongga panggul

Diameter

 Jarak biparietal : merupakan diameter melintang terbesar dari kepala janin, dipakai dalam definisi
penguncian (engagement)
 Jarak suboccipitobregmatika : jarak antara batas leher dengan occiput ke anterior fontanella, ini adalah
diameter yang berpengaruh membentuk presentasi kepala
 Jarak occipitomental : merupakan diameter terbesar dari kepala janin. Ini adalah diameter yang
berpengaruh untuk membentuk presentasi dahi

MEKANISME PERSALINAN

 Turunnya kepala dibagi menjadi dua yaitu masuknya kepala dalam pintu atas panggul, dan majunya
kepala
 Pembagian ini terutama berlaku pada primigravida. Masuknya kedalam pintu atas panggul pada
primigravida (yang baru pertama kali hamil) sudah terjadi pada bulan terkahir kehamilan tetapi pada
multigravida (yang sudah pernah hamil sebelumnya) biasanya baru terjadi pada permulaan persalinan.
 Masuknya kepala kedalam pintu atas panggul biasanya dengan sutura sagitalis, melintang dan dengan
fleksi yang ringan
 Masuknya sutura sagitalis terdapat ditengah-tengah jalan lahir, ialah tepat diantara simpisis dan
promontorium, maka kepala dikatakan dalam synclitismus dan synclitismus os parietal depan dan
belakang sama tingginya
 Jika sutura sagitalis agak ke depan mendekati simpisis atau agak kebelakang mendekati promontorium
maka posisi ini disebut asynclitismus. Pada pintu atas panggul biasanya kepala dalam asynclitismus
posterior yang ringan. Asynclitismus posterior ialah jika sutura sagitalis mendekati simpisis dan os
parietal belakang lebih rendah dari os parietal depan. Asynclitismus anterior ialah jika sutura sagitalis
mendekati promontorium sehingga os parietal depan lebih rendah dari os parietal belakang
 Majunya kepala pada primigravida terjadi setelah kepala masuk kedalam rongga panggul dan biasanya
baru dimulai pada kala 2. Pada multigravida sebaiknya majunya kepala dan masuknya kepala kedalam
rongga panggul terjadi bersamaan. Yang menyebabkan majunya kepala : Tekanan cairan intrauterin,
tekanan langsung oleh fundus pada bokong, kekuatan meneran, melurusnya badan janin oleh
perubahan bentuk rahim
 Penurunan terjadi selama persalinan oleh karena daya dorong dari kontraksi dan posisi, serta
peneranan selama kala 2 oleh ibu
 Fiksasi (engagement) merupakan tahap penurunan pada waktu diameter biparietal dari kepala janin
telah masuk panggul ibu
 Desensus merupakan syarat utama kelahiran kepala, terjadi karena adanya tekanan cairan amnion,
tekanan langsung pada bokong saat kontraksi, usaha meneran, ekstensi dan pelurusan badan janin
 Fleksi , sangat penting bagi penurunan kepala selama kala 2 agar bagian terkecil masuk panggul dan
terus turun. Dengan majunya kepala, fleksi bertambah hingga ubun-ubun besar. Keuntungan dari
bertambahnya fleksi ialah ukuran kepala yang lebih kecil melalui jalan lahir yaitu diameter suboccipito
bregmatika (9,5 cm) menggantikan diameter suboccipito frontalis (11,5 cm). Fleksi disebabkan karena
janin didorong maju, dan sebaliknya mendapat tahanan dari pinggir pintu atas panggul, serviks, dinding
panggul atau dasar panggul. Akibat dari kekuatan dorongan dan tahanan ini terjadilah fleksi, karena
moment yang menimbulkan fleksi lebih besar dari moment yang menimbulkan defleksi.
 Putaran paksi dalam/rotasi internal , pemutaran dari bagian depan sedemikian rupa sehingga bagian
terendah dari bagian depan memutar ke depan ke bawah sympisis. Pada presentasi belakang kepala
bagian yang terendah ialah daerah ubun-ubun kecil dan bagian inilah yang akan memutar kedepan
kebawah simpisis. Putaran paksi dalam mutlak perlu untuk kelahiran kepala karena putara paksi
merupakan suatu usaha untuk menyesuaikan posisi kepala dengan bentuk jalan lahir khususnya bentuk
bidang tengah dan pintu bawah panggul. Putaran paksi dalam tidak terjadi tersendiri, tetapi selalu
kepala sampai ke hodge III, kadang-kadang baru setelah kepala sampai di dasa panggul. Sebab-sebab
putaran paksi dalam : Pada letak fleksi, bagian belakang kepala merupakan bagian terendah dari
kepala. Pada bagian terendah dari kepala ini mencari tahanan yang paling sedikit yaitu pada sebelah
depan atas dimana terdapat hiatus genetalis antara M. Levator ani kiri dan kanan. Pada ukuran
terbesar dari bidang tengah panggul ialah diameter anteroposterior
 Rotasi internal dari kepala janin akan membuat diameter enteroposterior (yang lebih panjang) dari
kepala akan menyesuaikan diri dengan diameter anteroposterior dari panggul
 Ekstensi , setelah putaran paksi selesai dan kepala sampai didasar panggul, terjadilah ekstensi atau
defleksi dari kepala. Hal ini terjadi pada saat lahir kepala, terjadi karena gaya tahanan dari dasar
panggul dimana gaya tersebut membentuk lengkungan Carrus, yang mengarahkan kepala keatas
menuju lubang vulva sehingga kepala harus mengadakan ekstensi untuk melaluinya. Bagian leher
belakang dibawah occiputnya akan bergeser dibawah simpisis pubis dan bekerja sebagai titik poros.
Uterus yang berkontraksi kemudian memberi tekanan tambahan atas kepala yang menyebabkan
ekstensi kepala lebih lanjut saat lubang vulva-vagina membuka lebar. Pada kepala bekerja dua
kekuatan, yang satu mendesaknay ekbawah dan satunya kerena disebabkan tahanan dasar panggul
yang menolaknya keatas. Resultantenya ialah kekuatan kearah depan atas.
 Setelah subocciput tertahan pada pinggir bawah sympisis maka yang dapat maju karena kekuatan
tersebut diatas adalah bagian yang berhadapan dengan subocciput, maka lahirlah berturut-turut pada
pinggir atas perineum ubun-ubun besar, dahi hidung dan mulut dan akhirnya dagu dengan gerakan
ekstensi. Subocciput yang menjadi pusat pemutaran disebut hypomoclion
 Rotasi eksternal/putaran paksi luar , terjadi bersamaan dengan perputaran interior bahu. Setelah
kepala lahir, maka kepala anak memutar kembali ke arah punggung anak untuk menghilangkan torsi
pada leher yang etrjadi karena putaran paksi dalam. Gerakan ini disebut putaran restitusi. Restitusi
adalah perputaran kepala sejauh 45ᴼ baik kearah kiri atau kanan bergantung pada arah dimana ia
mengikuti perputaran menuju posisi oksiput anterior. Selanjutnya putaran dilanjutkan hingga belakang
kepala berhadapan dengan tuber ischidicum. Gerakan yang terakhir ini adalah gerakan paksi luar yang
sebenarnya dan disebabkan karena ukuran bahu, menempatkan diri dalam diameter anteroposterior
dari pintu bawah panggul.
 Ekspulsi, setelah putaran paksi luar bahu depan sampai dibawah sympisis dan menjadi hypomoclion
untuk kelahiran bahu belakang. Kemudian bahu depan menyusul dan selanjutnya seluruh badan anak
lahir searah dengan paksi jalan lahir mengikuti lengkung carrus (kurva jalan lahir).
MANUVER TANGAN DAN LANGKAH-LANGKAH DALAM PERTOLONGAN PERSALINAN

MANUVER ALASAN
Letakkan telapak tangan pada bagian vertex yang terlihat, Jari-jari tangan didalam vagina bisa membawa masuk
sambil hati-hati agar jangan membiarkan tangan masukorganisme dan meningkatkan resiko robekan
kedalam vagina. Lakukan penekanan terkendali dan tidakperineum. Tekanan yang dilakukan terhadap kepala
menghambat kepala janin untuk keluar pada saat ini akan membantu kepala agar fleksi
sehingga daerah subocciput menyentuh pinggir bawah
simpisis pubis dan proses pengekstensian dimulai
Dengan tangan lainnya, support perineum untukGerakan kebawah dan kedalam ini melibatkan jaringan
mencegah kepala terdorong keluar terlalu cepat sehinggayang cukup dalam aksi tersebut dan mendistribusikan
merusak perineum. Tutupilah tangan yang mensupportjaringan tambahan kearah bagian tengah dan
perineum dengan handuk. Letakkan ibu jari dipertengahanperineum yaitu daerah yang paling besar
pada salah satu sisi perineum dan letakkan jari telunjukkemungkinannya mengalami laserasi. Handuk akan
dipertengahan sisi perineum yang berlawanan. Secaramencegah tangan yang bersarung tangan terkena
perlahan tekanlah ibu jari dan jari telunjuk kebawah dankontaminasi secara tidak sengaja
kearah satu sama lain untuk mengendalikan peregangan
perineum.
Dengan cermat dan hati-hati perhatikan perineum saatGaris-garis putih yang tipis akan segera tampak
kepala janin terus muncul dan lahir, usaplah mulut bayisebelum terjadinya perobekan pada perineum.
dengan jari yang dibungkus kain kasa Gunakan kain kasa untuk menghapus lendir yang
mungkin terhisap pada saat bayi mulai bernafas untuk
pertama kali
Pada waktu kepala sudah lahir, luncurkan salah satu jariMeluncurkan jari tangan ke leher bayi sampai ke
tangan dari salah satu tangan ke leher bayi untukpuncak punggungnya akan memungkinkan penolong
memeriksa apakah ada lilitan tali pusat disekeliling leher untuk mengetahui dimana letak tali pusatnya
janin, biasanya tali pusat tersebut hanya perlu
dilonggarkan sedikit agar kepala janin bisa dilahirkan
tanpa kesulitan
Jika tali pusat melilit leher bayi dengan longgar, upayakanTali pusat yang ketat bisa menyebabkan terjadinya
agar tali pusat tersebut dapat dilonggarkan lewat hipoksia bayi. Menaganjurkan ibu bernafas pendek-
kepalanya. Jika lilitan tali pusat tersebut terlalu ketat untukpendek akan mencegah meneran dan mencegah
bisa dilepas lewat kepala bayi, tetapi tidak terlalu ketatlilitannya menjadi lebih ketat.
melilit leher bayi, lepaskan melalui bahunya saat bayi lahir.

Jika tali pusat tersebut melilit leher bayi dengan ketat,


pasanglah dua buah klem pada tali pusat tersebut dengan
segera. Pastikan ibu mendapatkan penjelasan tentang
apa yang penolong lakukan, dan sebaiknya ibu hanya
bernafas pendek saja dan tidak meneran.
Tunggulah sampai terjadi rotasi eksternal pada kepalaMenunggu, dan tidak melakukan manuver tangan
bayi. Setelah kepala bayi berputar menghadap ke paha hingga restitusi kepala selesai adalah penting untuk
ibu, letakkan tangan pada kedua sisi kepala bayi, tangankeselamatan kelahiran tersebut. Dalam kelahiran yang
kebawah untuk melahirkan bahu anterio, kemudian tangannormal perlu melakukan intervensi agar kepala bayi
mengarah keatas lagi untuk melahirkan bahu posterior berputar, sambil menunggu beri dukungan pada ibu
Setelah bahu dilahirkan, letakan salah satu tanganBadan bayi haruslah meluncur keluar dengan dituntun
dibawah leher bayi untuk menopang kepala, leher danoleh tangan sepanjang kurva jalan lahir (Carus) dan
bahunya, sedangkan 4 jari tangan yang satu lagimenopangnya dari tekanan yang berlebihan oleh
menopang lengan dan bahu anterior. (sementaraperineum ibu. Pemegangan yang seperti ini akan
melakukan hal tersebut, bungkukan badan secukupnyamemungkinakan penolong untuk mengendalikan
untuk mengamati perineum dan memastikan bahwa tidakkelahiran tubuh bayi
ada tekanan berlebihan pada perineum)
Pada saat badan bayi dilahirkan, luncurkan tangan atas Bagaimana licinnya bayi, cara seperti ini akan
kebawah badan bayi, dan selipkan jari telunjuk diantaramenghasilkan pegangan yang aman
kaki bayi dan terus ke bawah hingga menggenggam
kedua pergelangan kaki bayi
Lahirkan tubuh bayi dalam gerak lengkung yang rataHal ini akan membuat bayi berada dalam ketinggian
(ingat kurva carus) keluar supaya kepalanya sekarangyang sama dengan plasenta dan mencegah bayi
ditopang oleh permukaan telapak tangan yang satu lagi.terlepas atau terkena tekanan yang berlebihan
Tangan yang menopang kepala hendaknya lebih rendahterhadap jaringan bayi. Merendahkan posisi kepala
dari tubuh bayi. bayi akan mendorong pengeluaran lendir sementara
bayi dikeringkan
Sementara mengevaluasi kondisi bayi, keringkanlah laluBayi saat ini harus sudah mulai bernafas, kering, dan
letakkan bayi diatas abdomen ibu kontak dengan kulit ibu sedapat mungkin untuk
mencegah hipotermia, untuk mendorong terciptanya
ikatan batin serta pemberian ASI

Anda mungkin juga menyukai