KHOERUL AKMAL
KELAS DELTA ( D )
2. Berikut ini adalah contoh tindakan melawan hukum (Acts of Unlawful Interference)
a. melakukan pemeriksaan keamanan
b. melaporkan membawa senjata api untuk diangkut sebagai security item
c. masuk ke dalam pesawat udara, bandar udara atau tempat-tempat aeronautika
secara paksa
d. melaporkan ancaman bom di bandar udara
3. Sabotase adalah
a. menggunakan pesawat udara di darat (in service) untuk tindakan yang menyebabkan
mati, cederanya seseorang, rusaknya harta benda atau lingkungan sekitar
b. membawa senjata, peralatan peralatan berbahaya atau bahan-bahan yang dapat
digunakan untuk tindakan melawan hukum
c. tindakan pengrusakan atau penghilangan terhadap harta benda, yang dapat
mengancam atau menyebabkan terjadinya tindakan melawan hukum pada
penerbangan dan fasilitasnya
d. memberikan informasi palsu yang membahayakan keselamatan pesawat udara
dalam penerbangan maupun di darat
7. Orang yang dapat masuk ke Daerah Keamanan Terbatas harus memiliki izin masuk
dalam bentuk:
a. Dokumen Perjalanan angkutan udara
b. kartu identitas penerbang dan personel kabin (ID card crew)
c. PAS orang
d. Jawaban A, B, C benar
10. Dalam pemeriksaan keamanan Bandar Udara atau Badan Usaha Angkutan Udara
menggunakan fasilitas keamanan penerbangan sesuai dengan kebutuhan operasional
dan dengan pertimbangan
a. Efektifitas peralatan c. Tingkat ancaman dan gangguan
b. Klasifikasi bandar udara d. Jawaban A, B, dan C benar
12. Berdasarkan PM 127 Tahun 2015 contoh dari kondisi darurat (merah)
a. Ancaman bom
b. Terjadinya huru hara
c. Demonstrasi masal di bandar udara
d. Pemogokan yang berpotensi mengganggu keamanan penerbangan
21. Pembatas fisik pada perimeter untuk bandar udara internasional harus memenuhi
persyaratan, antara lain
a. Tinggi minimal 2,44 meter dan dilengkapi dengan kawat berduri di atasnya
b. Tidak dilengkapi pintu darurat
c. Tidak perlu diberi lampu penerangan
d. Ada celah dari bawah sampai atas untuk disusupi orang
22. PAS Bandar Udara untuk kendaraan bersifat permanen diperuntukkan dalam
kegiatan :
a. Protokoler kenegaraan
b. Pemerintahan dalam bidang penegakan hukum
c. Pertolongan medis
d. Patroli bandar udara
23. Penggunaan Pas Bandar Udara harus memenuhi ketentuan sebagai berikut:
a. Digunakan pada saat menjalankan tugas sesuai dengan wilayah kerja yang tertera di
dalam Pas Bandar Udara
b. Masih berlaku
c. Ditempatkan pada posisi yang mudah dibaca (di bagian depan sekitar dada)
d. Jawaban A, B dan C benar
24. Berdasarkan PM 153 Tahun 2015 Pemeriksaan keamanan dengan cara perlakuan
khusus yang meliputi pemeriksaan fisik kargo dan dokumen dari instansi terkait dapat
dilakukan terhadap kargo dan pos yang berisi
a. Jenazah dalam peti c. Alat Berbahaya (Dangerous Articles)
b. Barang Berbahaya (Dangerous Goods) d. Bahan Peledak (Explosive)
25. Pemeriksaan keamanan kargo dan pos dengan menggunakan pendeteksi bahan
peledak (explosive detector) harus dilakukan terhadap kargo dan pos
a. Secara random setiap 10 %
b. Terindikasi mengandung bahan peledak
c. Kargo beresiko tinggi (High Risk Cargo)
d. Jawaban A, B dan C benar
26. Label pemeriksaan keamanan (label security check) diberikan sebagai tanda bahwa
kargo dan pos telah dilakukan pemeriksaan keamanan, persyaratan label dimaksud
adalah
a. Kuat dan tidak mudah rusak
b. Ditempatkan pada ruas sambungan pembuka kemasan
c. Kuat dan melekat erat serta mudah rusak jika dibuka
d. Jawaban B dan C benar
27. Tindakan saudara sebagai petugas Avsec jika mendapat ancaman bom di lokasi
saudara bekerja
a. Tenang, tidak disentuh, tutup pintu, evakuasi orang di sekitar TKP dan lapor
pimpinan
b. Ditangani langsung karena sudah mendapatkan ilmu tentang explosive
c. Membiarkan ancaman tersebut, karena dianggap sebagai hal yang biasa/iseng
d. Memberitahukan kepada orang di sekitarnya adanya ancaman bom
28. Personel keamanan bandar udara yang melakukan pemeriksaan keamanan dalam
satu jalur pemeriksaan di bandara udara yang jumlah penumpang lebih dari 1000
(seribu) orang per hari (Tipe A) berjumlah
a. Minimal 3 (tiga) orang personel keamanan
b. Minimal 4 (empat) orang personel keamanan
c. Minimal 5 (lima) orang personel keamanan
d. Minimal 6 (enam) orang personel keamanan
29. Personel keamanan bandar udara yang melakukan pemeriksaan keamanan dalam
satu jalur pemeriksaan di bandara udara yang jumlah penumpang dari 500 (lima ratus)
sampai dengan 1000 (seribu) orang per hari (Tipe B) berjumlah
a. Minimal 3 (tiga) orang personel keamanan
b. Minimal 4 (empat) orang personel keamanan
c. Minimal 5 (lima) orang personel keamanan
d. Minimal 6 (enam) orang personel keamanan
30. Personel keamanan bandar udara yang melakukan pemeriksaan keamanan dalam
satu jalur pemeriksaan di bandara udara yang jumlah penumpang kurang dari 500 (lima
ratus) orang per hari (Tipe C) berjumlah
a. Minimal 3 (tiga) orang personel keamanan
b. Minimal 4 (empat) orang personel keamanan
c. Minimal 5 (lima) orang personel keamanan
d. Minimal 6 (enam) orang personel keamanan
31. Program Pendidikan dan Pelatihan Keamanan Penerbangan Nasional diatur dalam:
a. PM 127 Tahun 2005 c. PM 92 Tahun 2015
b. PM 137 Tahun 2015 d. PM 153 Tahun 2015
32. Badan Usaha Angkutan Udara bertanggung jawab untuk menangani penumpang
pesawat udara yang membawa senjata api beserta peluru sesuai ketentuan, diatur
dalam :
a. PM 137 Tahun 2015 c. PM 127 Tahun 2015
b. PM 167 Tahun 2015 d. PM 92 Tahun 2015
33. Pemeriksaan keamanan dilakukan dengan alat bantu, manual dan random (random
check 10%) diatur dalam :
a. SKEP / 95 / IV / 2008 c. SKEP/43/III/2007
b. SKEP/2765/XII/2010 d. SKEP/100/VII/2003
34. Perusahaan angkutan udara wajib membuat Program Keamanan Operator Pesawat
Udara, diatur dalam
a. PM 127 Tahun 2015 c. PM 90 Tahun 2013
b. PM 137 Tahun 2015 d. PM 167 Tahun 2015
36. Setiap penumpang, personel pesawat udara dan orang perseorangan yang
memasuki Derah Keamanan Terbatas serta barang bawaannya harus dilakukan
pemeriksaan keamanan, diatur dalam
a. SKEP/100/VII/2003 c. SKEP / 95 / IV / 2008
b. SKEP/43/III/2007 d. SKEP/2765/XII/2010
37. Terhadap penumpang, personel pesawat udara, bagasi kargo, dan pos yang akan
diangkut dilakukan pemeriksaan dan harus memenuhi persyaratan keamanan
penerbangan, diatur dalam :
a. Undang – Undang Nomor: 02 Tahun 1976
b. Undang – Undang Nomor: 15 Tahun 1992
c. Undang – Undang Nomor: 01 Tahun 2009
d. Undang – Undang Nomor: 04 Tahun 1976
40. Document ICAO yang mengatur tentang Penanganan Bahan/ Barang Berbahaya
adalah
a. Document 9808 c. Document 8973
b. Document 9284/AN-905 d. Document 9734
42. Keselamatan Pengangkutan Barang bebahaya dengan pesawat udara yang diatur
dalam
a. PM 92 TAHUN 2015 c. PM 90 TAHUN 2013
b. PM 127 TAHUN 2015 d. PM 137 TAHUN 2015
45. Petugas konsesioner, barang dagangan dan peralatannya harus diperiksa diatur
dalam:
a. PM 92 Tahun 2015 c. PM 153 Tahun 2015
b. PM 127 Tahun 2015 d. PM 137 Tahun 2005
46. Ketentuan tentang Program Keamanan Penerbangan Nasional di Indonesia diatur
dalam keputusan :
a. PM 92 Tahun 2015 c. PM 153 Tahun 2015
b. PM 127 Tahun 2015 d. PM 137 Tahun 2015
49. Program Pendidikan dan Pelatihan Keamanan Penerbangan Nasional, diatur dalam
:
a. PM 90 Tahun 2013 c. PM 153 Tahun 2015
b. PM 127 Tahun 2015 d. PM 137 Tahun 2015
57. Keadaan darurat keamanan (contingency) pada kondisi rawan (kuning) pada tingkat
nasional berada di bawah komando :
a. Direktur Jenderal c. Kepala Bandar Udara
b. Panglima TNI d. Komandan Pangkalan
58. Penjagaan pesawat yang sedang RON (Remain Over Night) di Bandar Udara
dilakukan oleh :
a. Ground Handling c. Security Bandara
b. Security Airline d. Polisi Bandara
59. Penerapan suatu teknik atau cara lain untuk mengenali atau mendeteksi barang
dilarang (prohibited items) yang dapat digunakan untuk melakukan tindakan melawan
hukum, adalah definisi
a. Security screening c. Security check
b. Security item d. Security search
60. Berdasarkan PM 167 Tahun 2015 tinggi minimal pagar perimeter untuk bandara
udara adalah:
a. 2,44 Meter c. 1,44 Meter
b. 4 Meter d. 3 Meter
62. Berdasarkan SKEP 43/III/2007 cairan, aerosol, dan gels (LAGs) yang dibawa
penumpang ke kabin pesawat udara harus memenuhi persyaratan sebagai berikut
a. Kapasitas wadah atau tempat Cairan, Aerosol, dan Gels (LAGs) maksimum 100 ml
b. Setiap cairan, aerosol, dan gel tidak dilakukan pemeriksaan dengan X-ray
c. Maksimum jumlah Cairan, Aerosol, dan Gels (LAGs) yang dimasukkan ke dalam
kantong plastik transparan tersebut per penumpang maksimal 2000 ml / 2 liter
d. Penumpang dapat membawa cairan dengan ukuran wadah 500 ml
64. Berdasarkan SKEP 100/VII/2003 aturan membawa senjata api dan peluru :
a. Kaliber peluru maksimal 9 mm, 12 butir peluru/penumpang, 100 butir
peluru/penerbangan
b. Kaliber peluru maksimal 9 mm, 20 butir peluru/penumpang, 150 butir
peluru/penerbangan
c. Kaliber peluru maksimal 9 mm, 25 butir peluru/penumpang, 200 butir
peluru/penerbangan
d. Kaliber peluru maksimal 9 mm, 30 butir peluru/penumpang, 300 butir
peluru/penerbangan
66. Masuk pesawat lebih awal dan keluar pesawat paling akhir dari penumpang lain,
merupakan tata cara?
a. Pengawalan Pejabat Daerah c. Pengawalan Gubernur
b. Pengawalan Presiden d. Pengawalan Tahanan
67. Barang dilarang (prohibited items) senjata api dalam 24 (dua puluh empat) jam
harus sudah diambil oleh pemiliknya dan apabila tidak diambil diserahkan kepada pihak
:
a. General Manager Bandar Udara c. Kepolisian
b. Kepala Otoritas Bandar Udara d. Kepala Bandar Udara
71. Benda yang dapat digunakan untuk mengancam keamanan dan keselamatan
penumpang dan pesawat udara adalah :
a. Weapons c. Explosive
b. Dangerous Goods d. Dangerous Articles
74. Benda yang dibuat khusus untuk membunuh, menciderai, melumpuhkan atau
membuat tidak berdaya adalah :
a. Explosive c. Weapons
b. Dangerous Goods d. Dangerous Articles
75. Cara-cara dibawah ini dapat digunakan seseorang untuk mempersulit pendeteksian
senjata :
a. Diuraikan dan dibagasikan c. Diuraikan dan dikirim melalui kargo
b. Senjata diubah bentuknya d. Jawaban A, B dan C benar
76. Senjata atau alat berbahaya yang dilarang dibawa ke dalam kabin pesawat udara
dan hanya diijinkan sebagai bagasi tercatat atau disimpan dalam kotak khusus yang
cukup kuat dan terkunci, adalah :
a. Carry on baggage c. Security Items
b. Liquid, Aerosol, Gels d. Hold Baggage
78. Prosedur penyisiran keamanan pesawat udara (Aircraft Security Search), adalah
a. Pemeriksaan secara menyeluruh pada bagian luar pesawat udara untuk menemukan
barang yang mencurigakan dan barang dilarang
b. Pemeriksaan secara menyeluruh pada bagian dalam pesawat udara untuk
menemukan barang yang mencurigakan dan barang dilarang
c. Pemeriksaan secara menyeluruh pada bagian luar dan dalam pesawat udara untuk
menemukan barang yang mencurigakan dan barang dilarang
d. Pemeriksaan rutin bagian dalam pesawat udara sebelum pesawat take – off
83. Peralatan keamanan penerbangan yang digunakan untuk mendeteksi bentuk atau
isi bagasi adalah :
a. Walk Through Metal Detector (WTMD) c. Hand Held Metal Detector (HHMD)
b. Mesin X-ray d. Explosive Detector
85. Peralatan yang digunakan khusus untuk mendeteksi bahan peledak adalah :
a. Mesin X-ray c. Walk Through Metal Detector (WTMD)
b. Explosive Detector d. Hand Held Metal Detector (HHMD)
86. Prosedur pemeriksaan penumpang dengan menggunakan Hand Held Metal
Detector (HHMD) adalah
a. Tidak menyentuh badan penumpang
b. Dicoba terlebih dahulu untuk memastikan HHMD berfungsi
c. Searah jarum jam
d. Jawaban A, B dan C benar
88. Yang termasuk dalam barang berbahaya (Dangerous Goods) berikut ini adalah
a. Bahan atau barang padat mudah menyala atau terbakar
b. Senjata api
c. Pisau lipat
d. Gunting
89. Barang bahan dan peralatan yang dibawa oleh penumpang pesawat udara harus
diproses sebagai Bagasi Tercatat atau Security Item sesuai ketentuan adalah:
a. Liquid
b. Aerosol
c. Alat-alat Berbahaya (Dangerous Articles)
d. Gels
91. Dalam hal tindakan awal penanganan barang berbahaya/ Emergency Dangerous
Goods, beberapa langkah utama yang perlu diperhatikan antara lain sebagai berikut :
a. Disentuh paket tersebut
b. Isolasi daerah sekitar paket tersebut
c. Paket dibawa keluar bandara
d. Paket tersebut dibuka
92. Dalam pengangkutan Dangerous Goods secara normal, hal-hal yang perlu
diperhatikan
a. Klasifikasi barang/bahan c. Ukuran label / marka
b. Bentuk barang d. Perizinan atas produksinya
94. Bilamana anda menemukan kamera yang dibawa oleh penumpang yang anda
curigai untuk tindak kejahatan, langkah apa yang dilakukan oleh seorang pemeriksa
barang :
a. Dilarang untuk dibawa ke bagasi / kabin pesawat
b. Diserahkan ke Supervisor dan dilaporkan sebagai Security Item
c. Diperiksa dgn menggunakan detektor logam genggam (Hand Held Metal Detector /
HHMD)
d. Memeriksa dan mempersilakan penumpang tersebut untuk membidikkan kameranya
1 (satu) kali
96. Apabila detektor logam genggam (Hand Held Metal Detector / HHMD) tidak
berfungsi, jika Walk Through Metal Detector (WTMD) berbunyi maka pemeriksaan yang
dilakukan terhadap penumpang adalah :
a. Pemeriksaan rutin c. Pemeriksaan terbatas
b. Pemeriksaan acak d. Pemeriksaan manual (hand search)
97. Berikut ini adalah peralatan yang digunakan dalam perimeter sekuriti
a. Closed circuit television (CCTV) c. Hand Held Metal Detector
b. Mesin X-ray d. Walk Through Metal Detector
100. Jika operator Mesin X-ray menemukan bagasi tercatat / barang bawaan
penumpang yang mencurigakan, maka dilakukan pemeriksaan keamanan sebagai
berikut
a. Tidak perlu memastikan kepemilikan bagasi atau barang bawaan
b. Membuka bagasi atau barang bawaan tanpa seizin pemiliknya
c. Melakukan pemeriksaan bagasi secara keseluruhan dari luar ke dalam untuk
menemukan benda yang diinformasikan oleh operator X-ray
d. Apabila bagasi telah diperiksa, tidak perlu membantu merapikan kembali ke dalam
tas