Batuk 4
Batuk 4
Tabel 4.1 Jumlah Penduduk, KK, Rata-rata Anggota Keluarga, dan Kepadatan
Penduduk
Luas Rata-rata
Kepadatan
Nama Desa/ Desa/ Laki- Jumlah Jumlah Jumlah
No. Wanita Penduduk
Kelurahan Kelurahan Laki Warga KK Anggota
Per km2
(Km2) Keluarga
1. Kalipare 25,24 6054 6159 12213 4544 4,1 477
2. Sumberpetung 7,25 3495 3592 7087 880 4,5 629
3. Putukrejo 7,52 1906 2014 3920 1650 5,4 954
4. Tumpakrejo 11,57 3366 3478 6844 2010 4,7 499
5. Kaliasri 8,43 2530 2595 5125 951 4,6 577
6. Arjosari 15,10 3753 3329 7082 1935 4.7 588
7. Kalirejo 6,58 1671 1714 3385 7172 5,1 617
8 Arjowilangun 18,35 5772 5739 11511 1256 4,6 489
9. Sukowilangun 8,35 2654 2760 5414 3005 4,1 424
Total 108,39 31201 31380 62581 23403 42 5254
Sumber : Profil Kecamatan Kalipare, 2014
14
Tabel 4.2 Distribusi Usia Penduduk di Desa Kalipare
15
Tabel 4.3 Jumlah Sarana Kesehatan di Kecamatan Kalipare
Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui bahwa Kecamatan Kalipare memiliki beberapa fasilitas kesehatan seperti:
Puskesmas, Pustu, Praktik Dokter, dan Praktik Bidan. Kecamatan Kalipare juga memiliki 84 posyandu yang tersebar di 9 desa.
Desa Kalipare memiliki 1 Puskesmas, 1 Praktik Dokter, 1 Praktik Bidan dan 15 posyandu yang tersebar di masing-masing dusun
16
4.1.2 Data Puskesmas Kalipare
17
Tabel 4.6 Angka Kejadian Penyakit Tuberkulosis Baru Tahun 2013
di Kecamatan Kalipare
Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Ags' Sep Okt Nov Des
Desa
‘13 ‘13 '13 '13 '13 '13 '13 13 '13 '13 '13 '13
Kalipare 1 0 0 0 0 0 0 1 3 2 0 2
Sumberpetung 0 0 0 0 0 2 0 0 0 1 0 0
Putukrejo 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
Tumpakrejo 1 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0
Kaliasri 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0
Arjosari 0 0 0 0 0 0 1 0 0 1 0 0
Kalirejo 0 2 1 0 0 0 0 1 0 0 0 0
Arjowilangun 1 0 0 1 1 0 0 0 1 0 1 0
Sukowilangun 1 0 0 1 0 0 0 0 0 0 1 0
Total 4 2 2 2 1 2 1 2 4 5 2 2
Sumber : Laporan Tahunan Puskesmas Kalipare, 2013
18
Tabel 4.8 Angka Kejadian Penyakit Tuberkulosis Baru Tahun 2015
di Kecamatan Kalipare
Total
Jan Feb Mar Apr Mei Jun
Desa 2014 &
'15 '15 '15 '15 '15 '15
2015
Kalipare 1 0 0 1 0 1 14
Sumberpetung 0 1 0 2 0 0 7
Putukrejo 0 0 0 0 0 1 3
Tumpakrejo 0 0 0 0 0 0 3
Kaliasri 0 0 0 0 0 0 1
Arjosari 1 0 1 2 0 0 8
Kalirejo 0 0 0 0 0 0 3
Arjowilangun 0 1 0 1 0 1 10
Sukowilangun 0 0 0 0 0 0 2
Total 2 2 1 6 0 3 51
Kalipare 19 11 10 9 11 60
Sumberpetung 4 6 4 3 4 21
Putukrejo 1 3 1 0 2 7
Tumpakrejo 1 2 1 2 3 9
Kaliasri 1 1 2 1 1 6
Arjosari 4 6 6 2 4 22
Kalirejo 2 5 6 4 3 20
Arjowilangun 11 2 7 5 7 32
Sukowilangun 0 1 1 3 0 5
Total 43 37 38 29 38 182
Sumber: Laporan Tahunan Puskesmas Kalipare, 2010-2014
19
Berdasarkan data di atas dapat diketahui bahwa angka kejadian penyakit
Tuberkulosis baru di Kecamatan Kalipare cenderung pada kisaran angka 30-40
kasus tiap tahunnya. Namun angka tersebut tidak pernah menurun dan
cenderung tetap. Terdapat penderita Tuberkulosis pada setiap desa di
Kecamatan Kalipare walaupun sudah digalakkan program pengobatan
Tuberkulosis oleh Puskesmas Kalipare. Bahkan sejak tahun 2013, jumlah
penderita Tuberkulosis cenderung meningkat dari 29 menjadi 38 orang. Hal ini
menunjukan adanya faktor risiko yang belum dapat terselesaikan, yaitu antara
lain tingkat pengetahuan warga mengenai Tuberkulosis yang rendah yang akan
ditunjukkan pada analisis kuesioner warga Desa Kalipare sehingga warga tidak
mengetahui cara pencegahan penularan penyakit Tuberkulosis, gaya hidup yang
tidak sehat, serta rendahnya jumlah rumah sehat, sehingga penyakit
Tuberkulosis ini menjadi susah untuk diberantas. Pemilihan Desa Kalipare
sebagai desa intervensi juga didasarkan pada tabel diatas, yaitu karena angka
kejadian penyakit Tuberkulosis paling tinggi selalu terdapat pada Desa Kalipare
hingga tahun 2015.
Tabel 4.10 Angka CDR (Case Detection Rate) Tuberkulosis tahun 2011-2015
di Kecamatan Kalipare
20
Diagram 4.1 Angka CDR (Case Detection Rate) Puskesmas Kalipare tahun
2011-2015
100
90
80
70
60
50 CDR TB
40 Target CDR TB
30
20
10
0
2011 2012 2013 2014 2015
No Desa Rumah
Jumlah Jumlah % Jumlah % Jumlah
Seluruhnya Diperiksa Diperiksa Sehat Sehat Tidak
sehat
1 Kalipare 4.540 3.922 86,4 2.095 46,1 1.897
2 Sumberpetung 1.918 1.643 85,7 828 43,2 815
3 Putukrejo 1.136 976 85,9 489 43,0 487
4 Tumpakrejo 1.909 1.628 85,3 792 41,5 836
5 Kaliasri 1.407 1.209 85,9 605 43,0 604
6 Arjosari 1.833 1.560 85,1 766 41,8 794
7 Kalirejo 1.241 1.059 85,3 525 42,3 534
8 Arjowilangun 4.243 3.729 87,9 2.131 50,2 1.598
9 Sukowilangun 1.389 1.203 86,6 622 44,8 581
Jumlah 19.616 16.929 86,3 8.853 45,1 8.137
Sumber : Laporan Tahunan Puskesmas Kalipare, 2014
22
tidak memenuhi kriteria rumah sehat ini juga merupakan faktor risiko tingginya
kasus Tuberkulosis di Desa Kalipare.
Tabel 4.12 Perilaku Hidup Bersih dan Sehat Tatanan Rumah Tangga
di Kecamatan Kalipare
Indikator Perilaku Sehat
Diet Tidak
Desa Cuci Air Jamban sayur Aktivitas merokok PHBS GHS
tangan bersih Sehat dan fisik dalam
buah rumah
Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) dan Gaya Hidup Bersih (GHS)
di Desa Kalipare sudah cukup baik bila dibandingkan dengan desa lainnya. Hal
ini dilihat dari 149 kepala keluarga yang berada di Desa Kalipare, 126
diantaranya sudah menjalankan PHBS dan GHS. Hal-hal yang termasuk gaya
hidup sehat antara lain: Tidak merokok, melakukan aktivitas fisik seperti olahraga
teratur, serta diet sehat dengan mengonsumsi sayur dan buah-buahan. Dilihat
dari tabel di atas, dari 149 kepala keluarga di Desa Kalipare yang tidak merokok
di dalam rumah hanya sekitar 34 kepala keluarga. Angka ini termasuk rendah
dan merupakan salah satu faktor risiko yang menjadi penyebab tingginya angka
kejadian Tuberkulosis di Desa Kalipare.
23
4.2 Data Primer
4.2.1 Hasil Studi Pendahuluan Pemegang Progam TUBERKULOSIS di
Puskesmas Kalipare
Hasil studi pendahuluan dilakukan dengan cara wawancara dengan
Pemegang Progam Tuberkulosis di Puskesmas Kalipare yang dilakukan pada
tanggal 8 Juli 2015. Kata Pak Wardi selaku Pemegang Progam Tuberkulosis di
Puskesmas Kalipare, ”Menurut saya, beberapa tahun terakhir ini terjadi peningkatan
angka kejadian Tuberkulosis terutama di Desa Kalipare. Sebenarnya banyak kasus-
kasus Tuberkulosis yang belum terdeteksi di Kecamatan Kalipare ini karena banyak
sekali keterbatasan seperti contohnya kurangnya tingkat pengetahuan warga mengenai
kesehatan dikarenakan rendahnya tingkat pendidikan, ekonomi, serta kurangnya
penyuluhan pada warga yang disebabkan kurangnya media untuk penyuluhan. Disini
hanya ada 1 lembar balik saja yang masih bisa digunakan. Kemungkinan hal ini juga
berpengaruh dalam tingkat pemahaman warga itu sendiri mengenai Tuberkulosis dan
cara penanggulangannya. Warga Desa Kalipare kurang begitu mengerti dengan penyakit
Tuberkulosis serta ciri-cirinya dan masih banyak yang menganggap sepele tentang
penyakit ini, sehingga kesadaran untuk memeriksakan diri secara dini sangat kurang. ”
Selain itu Pak Wardi juga mengatakan bahwa, sebagian besar warga
desa tersebut memiliki hewan unggas dan hewan ternak, sehingga lingkungan di
sekitar rumah juga dinilai kurang bersih. Jumlah tenaga kesehatan dan kader
kesehatan yang ada di Desa Kalipare dinilai masih kurang dari cukup untuk
dapat membantu menyelesaikan permasalahan kesehatan di desa tersebut.
Kader yang menangani kasus khusus Tuberkulosis juga masih belum ada.
Dengan demikian, diharapkan adanya peran aktif dari tenaga kesehatan
untuk memfasilitasi informasi dan edukasi kepada masyarakat, khususnya kader
kesehatan yang khusus menangani masalah Tuberkulosis yang dapat
dioptimalisasikan dalam penemuan kasus Tuberkulosis baru.
24
mengenai penularan Tuberkulosis. Kader kesehatan khusus untuk menangani
Tuberkulosis juga belum terbentuk.”
Bu Yuni juga mengatakan bahwa penyuluhan mengenai Tuberkulosis
sudah lama sekali tidak dilakukan. Penyuluhan yang lebih sering dilakukan
adalah mengenai inisiasi menyusui dini dan gizi pada balita. Hal ini
menyebabkan kurangnya sarana informasi dan edukasi pada warga Desa
Kalipare tentang penyakit Tuberkulosis.
No Warga Jumlah %
1. Jenis Kelamin
Laki-laki 9 45%
Perempuan 11 55%
2. Umur:
< 20 th - -
20-30 th 1 5%
30-40 th 6 30%
40-50 th 8 40%
> 50 th 5 25%
3. Pendidikan terakhir :
SD 14 70%
SMP 4 20%
SMA 2 10%
S1 - -
4. Pekerjaan:
25
Wiraswasta 3 15%
Buruh tani 9 45%
Pedagang 3 15%
Ibu Rumah Tangga 5 25%
26
8. Perilaku warga dalam membuka jendela rumah rumah
A. Benar 5 25%
B. Salah 15 75%
9. Persepsi warga mengenai pemeriksaan anggota keluarga
penderita
A. Benar 6 40%
B. Salah 14 60%
10 Prilaku warga bila menderita batuk lebih dari 2 minggu yang
merupakan gejala Tuberkulosis
A. Benar 17 85%
B. Salah 3 15%
120
100
80
60 Benar
Salah
40
20
0
no. 1 no. 2 no. 3 no. 4 no. 5 no. 6 no. 7 no. 8 no. 9 no. 10
27
dahak. Namun berdasarkan kuesioner, warga mengetahui bahwa Tuberkulosis
merupakan penyakit yang dapat diobati sampai sembuh. Hal ini dapat
disebabkan oleh 2 kemungkinan, yaitu warga benar-benar mengetahui bahwa
Tuberkulosis dapat disembuhkan dengan pengobatan jangka panjang dan teratur
atau justru warga tidak mengerti akan bahaya Tuberkulosis bila tidak diobati
secara teratur dan jangka panjang, sehingga menganggap remeh penyakit
Tuberkulosis. Pengetahuan warga mengenai gejala Tuberkulosis masih kurang,
dilihat dari jumlah warga yang memilih jawaban tidak tahu sebesar 50%.
Mengenai sikap, 100% warga Desa Kalipare tidak mengerti bagaimana cara
batuk yang benar dan kurangnya kesadaran warga dalam menjaga kebersihan
lingkungan yaitu warga masih membuang dahak di sembarang tempat sebesar
50%. Persepsi warga mengenai kesehatan sudah baik, yaitu sebesar 85% warga
menyatakan berobat ke puskesmas dan tenaga kesehatan bila mengalami batuk
lama.
28