Anda di halaman 1dari 15

BAB 4

HASIL DAN ANALISIS DATA

4.1 Data Sekunder dan Analisis Deskriptif


Desa Kalipare memiliki luas wilayah 25,24 km2 dan memiliki 7 dusun.
Pada tahun 2014 jumlah penduduknya adalah 12.213 jiwa dan terdiri dari 4544
Kepala keluarga dengan kepadatan penduduk 477/Km2.

Tabel 4.1 Jumlah Penduduk, KK, Rata-rata Anggota Keluarga, dan Kepadatan
Penduduk

Luas Rata-rata
Kepadatan
Nama Desa/ Desa/ Laki- Jumlah Jumlah Jumlah
No. Wanita Penduduk
Kelurahan Kelurahan Laki Warga KK Anggota
Per km2
(Km2) Keluarga
1. Kalipare 25,24 6054 6159 12213 4544 4,1 477
2. Sumberpetung 7,25 3495 3592 7087 880 4,5 629
3. Putukrejo 7,52 1906 2014 3920 1650 5,4 954
4. Tumpakrejo 11,57 3366 3478 6844 2010 4,7 499
5. Kaliasri 8,43 2530 2595 5125 951 4,6 577
6. Arjosari 15,10 3753 3329 7082 1935 4.7 588
7. Kalirejo 6,58 1671 1714 3385 7172 5,1 617
8 Arjowilangun 18,35 5772 5739 11511 1256 4,6 489
9. Sukowilangun 8,35 2654 2760 5414 3005 4,1 424
Total 108,39 31201 31380 62581 23403 42 5254
Sumber : Profil Kecamatan Kalipare, 2014

Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui bahwa sebanyak 50,2%


penduduk Kecamatan Kalipare berjenis kelamin perempuan yaitu sebanyak
31.380 orang dan sisanya 49,8% berjenis kelamin laki-laki yaitu sebanyak 31.201
orang. Desa Kalipare memiliki luas wilayah paling besar jika dilihat dari jumlah
penduduknya yang cukup banyak. Sebanyak 6.159 orang berjenis kelamin
perempuan dan 6.054 orang berjenis kelamin laki-laki. Namun kepadatan
penduduk paling padat berada pada Desa Putukrejo yakni 954 km2.

14
Tabel 4.2 Distribusi Usia Penduduk di Desa Kalipare

Usia Laki-Laki Perempuan

<1 tahun 142 176


1-5 tahun 168 525
0-7 tahun 985 1263
7-18 tahun 1595 2565
18-56 tahun 2520 1299
>56 tahun 644 331

Total 6054 6159

Sumber : Profil Desa Kalipare, 2014

Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui bahwa distribusi jumlah


penduduk laki-laki terbanyak berusia 18-56 tahun yaitu 2.520 orang (41,6%),
sedangkan jumlah penduduk perempuan terbanyak berusia 7-18 tahun yaitu
2.565 orang (41,6%).

4.1.1 Data Kesehatan di Kecamatan Kalipare


Kecamatan Kalipare memiliki 1 puskesmas yakni Puskesmas Kalipare
yang berada di Desa Kalipare yang menaungi 9 desa. Terdapat beberapa tenaga
kesehatan di Puskesmas Kalipare, antara lain: 2 dokter gigi, 1 dokter umum, 13
perawat (Akper), 2 perawat (SPK), 13 bidan (Akbid), 1 nutrisionis, 1 analis
kesehatan, 1 kesling, dan 7 tenaga non medis.

15
Tabel 4.3 Jumlah Sarana Kesehatan di Kecamatan Kalipare

Nama Desa/ RS Praktik Praktik Toko


No. RS Poliklinik Puskesmas Pustu Posyandu Polindes Apotek Pusling
Kelurahan Bersalin Dokter Bidan Obat
1 Kalipare 0 0 0 1 0 1 1 15 1 0 3 0
2 Sumberpetung 0 0 0 0 0 0 1 10 1 0 0 0
3 Putukrejo 0 0 0 0 0 0 1 5 1 0 1 0
4 Tumpakrejo 0 0 0 0 1 0 1 8 1 0 1 0
5 Kaliasri 0 0 0 0 0 0 1 7 1 0 1 0
6 Arjosari 0 0 0 0 0 0 1 10 1 0 2 0
7 Kalirejo 0 0 0 0 1 0 1 6 1 0 1 0
8 Arjowilangun 0 0 0 0 1 0 1 16 1 0 2 0
9 Sukowilangun 0 0 0 0 0 0 1 7 1 0 1 0
Total 0 0 0 1 3 1 9 84 9 0 12 0
Sumber : Laporan Tahunan Puskesmas Kalipare, 2014

Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui bahwa Kecamatan Kalipare memiliki beberapa fasilitas kesehatan seperti:
Puskesmas, Pustu, Praktik Dokter, dan Praktik Bidan. Kecamatan Kalipare juga memiliki 84 posyandu yang tersebar di 9 desa.
Desa Kalipare memiliki 1 Puskesmas, 1 Praktik Dokter, 1 Praktik Bidan dan 15 posyandu yang tersebar di masing-masing dusun

16
4.1.2 Data Puskesmas Kalipare

Tabel 4.4 Hasil Pencapaian Masalah Kesehatan di Kecamatan Kalipare


Sumber : Laporan Tahunan Puskesmas Kalipare, 2014

No Nama Indikator Target (%) Pencapaian Tahun 2014 (%)

1. Cakupan Universal Child


88 33
Immunization Desa/kelurahan
2. Penemuan penderita baru
90 29,9
Tuberkulosis BTA positif
3. Penemuan penderita
80 0,2
pneumonia balita
4. Cakupan pemberian MP ASI
pada usia 6-24 bulan dari 80 52,6
keluarga miskin

Pada tahun 2014 dilaporkan bahwa angka penemuan penderita baru


Tuberkulosis BTA positif di Kecamatan Kalipare masih rendah, yaitu 29,9% dari
target 90%. Hal ini menjadi suatu masalah kesehatan karena kemungkinan
masyarakat belum mengetahui dengan baik mengenai Tuberkulosis sehingga
masyarakat tidak memeriksakan diri saat sakit. Ada juga peranan dari kader
sebagai lini pertama yang mengetahui status kesehatan warganya, rendahnya
angka penemuan bisa disebabkan faktor dari kader yang tidak melaporkan
adanya kejadian Tuberkulosis.

17
Tabel 4.6 Angka Kejadian Penyakit Tuberkulosis Baru Tahun 2013
di Kecamatan Kalipare
Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Ags' Sep Okt Nov Des
Desa
‘13 ‘13 '13 '13 '13 '13 '13 13 '13 '13 '13 '13
Kalipare 1 0 0 0 0 0 0 1 3 2 0 2
Sumberpetung 0 0 0 0 0 2 0 0 0 1 0 0
Putukrejo 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
Tumpakrejo 1 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0
Kaliasri 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0
Arjosari 0 0 0 0 0 0 1 0 0 1 0 0
Kalirejo 0 2 1 0 0 0 0 1 0 0 0 0
Arjowilangun 1 0 0 1 1 0 0 0 1 0 1 0
Sukowilangun 1 0 0 1 0 0 0 0 0 0 1 0
Total 4 2 2 2 1 2 1 2 4 5 2 2
Sumber : Laporan Tahunan Puskesmas Kalipare, 2013

Tabel 4.7 Angka Kejadian Penyakit Tuberkulosis Baru Tahun 2014


di Kecamatan Kalipare
Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Ags' Sep Okt Nov Des
Desa
'14 '14 '14 '14 '14 '14 '14 14 '14 '14 '14 '14
Kalipare 0 1 0 0 3 0 1 0 1 3 0 2
Sumberpetung 2 0 0 0 0 1 0 1 0 0 0 0
Putukrejo 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
Tumpakrejo 2 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1
Kaliasri 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
Arjosari 0 1 0 1 1 0 0 0 0 1 0 0
Kalirejo 0 0 0 0 0 0 0 2 1 0 0 0
Arjowilangun 2 0 0 1 0 0 1 0 2 0 1 0
Sukowilangun 0 0 0 0 0 0 0 2 0 0 0 0
Total 8 3 0 2 4 1 2 5 4 5 1 3
Sumber : Laporan Tahunan Puskesmas Kalipare, 2014

18
Tabel 4.8 Angka Kejadian Penyakit Tuberkulosis Baru Tahun 2015
di Kecamatan Kalipare

Total
Jan Feb Mar Apr Mei Jun
Desa 2014 &
'15 '15 '15 '15 '15 '15
2015

Kalipare 1 0 0 1 0 1 14

Sumberpetung 0 1 0 2 0 0 7

Putukrejo 0 0 0 0 0 1 3

Tumpakrejo 0 0 0 0 0 0 3

Kaliasri 0 0 0 0 0 0 1

Arjosari 1 0 1 2 0 0 8

Kalirejo 0 0 0 0 0 0 3

Arjowilangun 0 1 0 1 0 1 10

Sukowilangun 0 0 0 0 0 0 2

Total 2 2 1 6 0 3 51

Sumber : Laporan Tahunan Puskesmas Kalipare, 2015

Tabel 4.9 Angka Kejadian Penyakit Tuberkulosis Baru Tahun 2010-2014


di Kecamatan Kalipare

Desa 2010 2011 2012 2013 2014 Total

Kalipare 19 11 10 9 11 60
Sumberpetung 4 6 4 3 4 21
Putukrejo 1 3 1 0 2 7
Tumpakrejo 1 2 1 2 3 9
Kaliasri 1 1 2 1 1 6
Arjosari 4 6 6 2 4 22
Kalirejo 2 5 6 4 3 20
Arjowilangun 11 2 7 5 7 32
Sukowilangun 0 1 1 3 0 5
Total 43 37 38 29 38 182
Sumber: Laporan Tahunan Puskesmas Kalipare, 2010-2014
19
Berdasarkan data di atas dapat diketahui bahwa angka kejadian penyakit
Tuberkulosis baru di Kecamatan Kalipare cenderung pada kisaran angka 30-40
kasus tiap tahunnya. Namun angka tersebut tidak pernah menurun dan
cenderung tetap. Terdapat penderita Tuberkulosis pada setiap desa di
Kecamatan Kalipare walaupun sudah digalakkan program pengobatan
Tuberkulosis oleh Puskesmas Kalipare. Bahkan sejak tahun 2013, jumlah
penderita Tuberkulosis cenderung meningkat dari 29 menjadi 38 orang. Hal ini
menunjukan adanya faktor risiko yang belum dapat terselesaikan, yaitu antara
lain tingkat pengetahuan warga mengenai Tuberkulosis yang rendah yang akan
ditunjukkan pada analisis kuesioner warga Desa Kalipare sehingga warga tidak
mengetahui cara pencegahan penularan penyakit Tuberkulosis, gaya hidup yang
tidak sehat, serta rendahnya jumlah rumah sehat, sehingga penyakit
Tuberkulosis ini menjadi susah untuk diberantas. Pemilihan Desa Kalipare
sebagai desa intervensi juga didasarkan pada tabel diatas, yaitu karena angka
kejadian penyakit Tuberkulosis paling tinggi selalu terdapat pada Desa Kalipare
hingga tahun 2015.

Tabel 4.10 Angka CDR (Case Detection Rate) Tuberkulosis tahun 2011-2015
di Kecamatan Kalipare

Tahun CDR TB Target CDR TB


2011 35,38% 70%
2012 36,92% 70%
2013 27,27% 70%
2014 29,99% 90%
2015 13,43% 90%

Sumber : Laporan Tahunan Puskesmas Kalipare, 2011-2015

20
Diagram 4.1 Angka CDR (Case Detection Rate) Puskesmas Kalipare tahun
2011-2015

100
90
80
70
60
50 CDR TB

40 Target CDR TB

30
20
10
0
2011 2012 2013 2014 2015

Sumber : Laporan Tahunan Puskesmas Kalipare, 2011-2015


Tabel dan Diagram diatas menunjukan angka CDR (Case Detection Rate)
Tuberkulosis di Puskesmas Kalipare yang dapat mengambarkan CDR yang
cenderung tetap dan belum pernah mencapai taget nasional. CDR dan angka
kejadian TB mempunyai hubungan yang erat yaitu seperti dalam ice berg
phenomenon, walupun jumlah penemuan TB BTA (+) cukup rendah namun tidak
diketahui jumlah sebenarnya yang terdeteksi. Dalam menurunkan angka
kejadian TB diperlukan CDR yang tinggi sehingga dapat dilaksanakan
pengobatan dan pencegahan lebih dini dan kasus TB di tahun-tahun mendatang
akan berukurang.

Tabel 4.10 Persentase Imunisasi BCG pada Bayi di Desa Kalipare


Tahun 2010-2014
Jumlah
No Tahun Target Sasaran Bayi % Imunisasi
Imunisasi
1 2010 90 % 200 197 98,5 %
2 2011 90 % 203 204 100,5 %
3 2012 90 % 204 203 99,5 %
4 2013 90 % 199 200 100,5 %
5 2014 90 % 200 198 99 %
21
Sumber : Laporan Tahunan Puskesmas Kalipare, 2010-2014

Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui bahwa imunisasi BCG untuk


bayi baru lahir di Desa Kalipare dari tahun 2010-2014 sudah cukup baik dan
sudah melebihi dari target 90% yang telah ditentukan. Pada tahun 2011 dan
2013 persentase bayi yang melakukan imunisasi BCG mencapai 100,5%.
Kemungkinan hal ini disebabkan karena ada bayi yang berasal dari luar
kecamatan namun mengikuti imunisasi di Puskesmas Kalipare. Penyakit
Tuberkulosis di Desa Kalipare sendiri kebanyakan menyerang orang tua dan
lansia yang masih dipertanyakan status imunisasi BCG-nya.

Tabel 4.11 Persentase Rumah Sehat di Kecamatan Kalipare Tahun 2014

No Desa Rumah
Jumlah Jumlah % Jumlah % Jumlah
Seluruhnya Diperiksa Diperiksa Sehat Sehat Tidak
sehat
1 Kalipare 4.540 3.922 86,4 2.095 46,1 1.897
2 Sumberpetung 1.918 1.643 85,7 828 43,2 815
3 Putukrejo 1.136 976 85,9 489 43,0 487
4 Tumpakrejo 1.909 1.628 85,3 792 41,5 836
5 Kaliasri 1.407 1.209 85,9 605 43,0 604
6 Arjosari 1.833 1.560 85,1 766 41,8 794
7 Kalirejo 1.241 1.059 85,3 525 42,3 534
8 Arjowilangun 4.243 3.729 87,9 2.131 50,2 1.598
9 Sukowilangun 1.389 1.203 86,6 622 44,8 581
Jumlah 19.616 16.929 86,3 8.853 45,1 8.137
Sumber : Laporan Tahunan Puskesmas Kalipare, 2014

Desa Kalipare merupakan desa dengan persentase rumah sehat


mencapai 46,1% yang cukup baik bila dibandingkan desa lain di Kecamatan
Kalipare. Desa Kalipare merupakan desa terluas dengan penduduk terpadat,
sehingga bila dilihat dari jumlah rumah tidak sehat, Desa Kalipare menempati
urutan pertama dengan jumlah sebanyak 1.897. Banyaknya jumlah rumah yang

22
tidak memenuhi kriteria rumah sehat ini juga merupakan faktor risiko tingginya
kasus Tuberkulosis di Desa Kalipare.

Tabel 4.12 Perilaku Hidup Bersih dan Sehat Tatanan Rumah Tangga
di Kecamatan Kalipare
Indikator Perilaku Sehat
Diet Tidak
Desa Cuci Air Jamban sayur Aktivitas merokok PHBS GHS
tangan bersih Sehat dan fisik dalam
buah rumah

Kalipare 144/149 149/149 149/149 144/149 141/149 34/149 129/149 129/149

Sumberpetung 120/126 120/126 107/126 83/126 90/146 43/122 58/146 19/146

Putukrejo 73/97 95/97 48/97 75/97 48/97 49/97 21/97 26/97

Tumpakrejo 123/124 123/124 119/124 65/124 92/124 46/124 78/124 28/124

Kaliasri 68/112 112/112 108/112 97/112 89/112 28/110 40/112 28/112

Arjosari 117/145 142/145 131/145 123/145 140/145 67/145 59/145 62/145

Kalirejo 150/152 152/152 134/152 39/152 33/152 18/152 74/152 28/152

Arjowilangun 100/100 100/100 93/100 78/100 53/100 30/92 59/100 22/100

Sukowilangun 145/145 145/145 144/145 107/145 111/145 75/138 120/145 64/145

Sumber : Laporan Tahunan Puskesmas Kalipare, 2014

Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) dan Gaya Hidup Bersih (GHS)
di Desa Kalipare sudah cukup baik bila dibandingkan dengan desa lainnya. Hal
ini dilihat dari 149 kepala keluarga yang berada di Desa Kalipare, 126
diantaranya sudah menjalankan PHBS dan GHS. Hal-hal yang termasuk gaya
hidup sehat antara lain: Tidak merokok, melakukan aktivitas fisik seperti olahraga
teratur, serta diet sehat dengan mengonsumsi sayur dan buah-buahan. Dilihat
dari tabel di atas, dari 149 kepala keluarga di Desa Kalipare yang tidak merokok
di dalam rumah hanya sekitar 34 kepala keluarga. Angka ini termasuk rendah
dan merupakan salah satu faktor risiko yang menjadi penyebab tingginya angka
kejadian Tuberkulosis di Desa Kalipare.

23
4.2 Data Primer
4.2.1 Hasil Studi Pendahuluan Pemegang Progam TUBERKULOSIS di
Puskesmas Kalipare
Hasil studi pendahuluan dilakukan dengan cara wawancara dengan
Pemegang Progam Tuberkulosis di Puskesmas Kalipare yang dilakukan pada
tanggal 8 Juli 2015. Kata Pak Wardi selaku Pemegang Progam Tuberkulosis di
Puskesmas Kalipare, ”Menurut saya, beberapa tahun terakhir ini terjadi peningkatan
angka kejadian Tuberkulosis terutama di Desa Kalipare. Sebenarnya banyak kasus-
kasus Tuberkulosis yang belum terdeteksi di Kecamatan Kalipare ini karena banyak
sekali keterbatasan seperti contohnya kurangnya tingkat pengetahuan warga mengenai
kesehatan dikarenakan rendahnya tingkat pendidikan, ekonomi, serta kurangnya
penyuluhan pada warga yang disebabkan kurangnya media untuk penyuluhan. Disini
hanya ada 1 lembar balik saja yang masih bisa digunakan. Kemungkinan hal ini juga
berpengaruh dalam tingkat pemahaman warga itu sendiri mengenai Tuberkulosis dan
cara penanggulangannya. Warga Desa Kalipare kurang begitu mengerti dengan penyakit
Tuberkulosis serta ciri-cirinya dan masih banyak yang menganggap sepele tentang
penyakit ini, sehingga kesadaran untuk memeriksakan diri secara dini sangat kurang. ”
Selain itu Pak Wardi juga mengatakan bahwa, sebagian besar warga
desa tersebut memiliki hewan unggas dan hewan ternak, sehingga lingkungan di
sekitar rumah juga dinilai kurang bersih. Jumlah tenaga kesehatan dan kader
kesehatan yang ada di Desa Kalipare dinilai masih kurang dari cukup untuk
dapat membantu menyelesaikan permasalahan kesehatan di desa tersebut.
Kader yang menangani kasus khusus Tuberkulosis juga masih belum ada.
Dengan demikian, diharapkan adanya peran aktif dari tenaga kesehatan
untuk memfasilitasi informasi dan edukasi kepada masyarakat, khususnya kader
kesehatan yang khusus menangani masalah Tuberkulosis yang dapat
dioptimalisasikan dalam penemuan kasus Tuberkulosis baru.

4.2.2 Hasil Studi Pendahuluan Bidan


Hasil studi pendahuluan dilakukan dengan cara wawancara dengan bidan
Puskesmas Kalipare. Bu Yuni selaku bidan Puskesmas Kalipare berkata,
”Peningkatan angka kejadian Tuberkulosis di desa Kalipare memang benar adanya.
Kemungkinan hal ini disebabkan kurangnya pemahaman pasien maupun keluarga

24
mengenai penularan Tuberkulosis. Kader kesehatan khusus untuk menangani
Tuberkulosis juga belum terbentuk.”
Bu Yuni juga mengatakan bahwa penyuluhan mengenai Tuberkulosis
sudah lama sekali tidak dilakukan. Penyuluhan yang lebih sering dilakukan
adalah mengenai inisiasi menyusui dini dan gizi pada balita. Hal ini
menyebabkan kurangnya sarana informasi dan edukasi pada warga Desa
Kalipare tentang penyakit Tuberkulosis.

4.2.3 Kuesioner Warga desa Kalipare


Kuesioner dibagikan kepada 20 warga Desa Kalipare berdasarkan data
sekunder pada desa dengan jumlah penderita Tuberkulosis terbanyak yaitu Desa
Kalipare Kecamatan Kalipare, secara accidental sampling untuk menggali
informasi mengenai pengetahuan, sikap, dan perilaku sehari-hari warga
mengenai penyakit Tuberkulosis.
Tabel 4.13 Karakteristik Warga

No Warga Jumlah %

1. Jenis Kelamin
Laki-laki 9 45%
Perempuan 11 55%

2. Umur:
< 20 th - -
20-30 th 1 5%
30-40 th 6 30%
40-50 th 8 40%
> 50 th 5 25%

3. Pendidikan terakhir :
SD 14 70%
SMP 4 20%
SMA 2 10%
S1 - -

4. Pekerjaan:
25
Wiraswasta 3 15%
Buruh tani 9 45%
Pedagang 3 15%
Ibu Rumah Tangga 5 25%

4.2.4 Analisis Data Kuesioner Warga Desa Kalipare

Tabel 4.14 Kuesioner dan jawaban Warga Desa Kalipare, Kecamatan


Kalipare
No. Pertanyaan Jumlah %
1. Pengetahuan warga mengenai Tuberkulosis merupakan
penyakit menular
A. Mengerti 7 35%
B. Tidak mengerti 13 64%
2. Pengetahuan warga mengenai penularan Tuberkulosis
A. Benar 8 40%
B. Salah 12 55%
3. Pengetahuan warga mengenai pengobatan penyakit
Tuberkulosis
A.Mengerti 9 45%
B. Tidak mengerti 11 55%
4. Pengetahuan warga mengenai cara pencegahan
Tuberkulosis saat batuk
A. Tahu 0 0%
B. Tidak Tahu 20 100%
5. Pengetahuan warga mengenai gejala penyakit Tuberkulosis
A. Benar 8 40%
B. salah 12 60%
6. Perilaku warga saat membuang dahak
A. Benar 6 30%
B. Salah 14 70%
7. Persepsi warga untuk memakai masker dalam mencegah
penularan penyakit Tuberkulosis
A. Benar 12 60%
B. Salah 8 40%

26
8. Perilaku warga dalam membuka jendela rumah rumah
A. Benar 5 25%
B. Salah 15 75%
9. Persepsi warga mengenai pemeriksaan anggota keluarga
penderita
A. Benar 6 40%
B. Salah 14 60%
10 Prilaku warga bila menderita batuk lebih dari 2 minggu yang
merupakan gejala Tuberkulosis
A. Benar 17 85%
B. Salah 3 15%

Diagram 4.2 Jawaban kuesioner pengetahuan, sikap dan persepsi warga


mengenai penyakit Tuberkulosis

120

100

80

60 Benar
Salah
40

20

0
no. 1 no. 2 no. 3 no. 4 no. 5 no. 6 no. 7 no. 8 no. 9 no. 10

Dari sejumlah 20 kuesioner yang disebar, tingkat pengetahuan warga


Desa Kalipare mengenai Tuberkulosis adalah sebanyak 40% warga Desa
Kalipare tidak mengetahui bahwa penyakit Tuberkulosis merupakan penyakit
menular. Sebagian besar warga juga tidak mengetahui penularan Tuberkulosis,
hanya 40% warga yang mengetahui penularan Tuberkulosis melalui percikan

27
dahak. Namun berdasarkan kuesioner, warga mengetahui bahwa Tuberkulosis
merupakan penyakit yang dapat diobati sampai sembuh. Hal ini dapat
disebabkan oleh 2 kemungkinan, yaitu warga benar-benar mengetahui bahwa
Tuberkulosis dapat disembuhkan dengan pengobatan jangka panjang dan teratur
atau justru warga tidak mengerti akan bahaya Tuberkulosis bila tidak diobati
secara teratur dan jangka panjang, sehingga menganggap remeh penyakit
Tuberkulosis. Pengetahuan warga mengenai gejala Tuberkulosis masih kurang,
dilihat dari jumlah warga yang memilih jawaban tidak tahu sebesar 50%.
Mengenai sikap, 100% warga Desa Kalipare tidak mengerti bagaimana cara
batuk yang benar dan kurangnya kesadaran warga dalam menjaga kebersihan
lingkungan yaitu warga masih membuang dahak di sembarang tempat sebesar
50%. Persepsi warga mengenai kesehatan sudah baik, yaitu sebesar 85% warga
menyatakan berobat ke puskesmas dan tenaga kesehatan bila mengalami batuk
lama.

28

Anda mungkin juga menyukai