Soal:
Salah satu teman saya yang lain juga mengatakan bahwa ia pernah
masuk ke tempat peribadatan orang Budha dan dikenai biaya masuk
dengan jumlah tertentu. Apa pendapat anda wahai Syaikh mengenai
hal ini dan bagaimana membantah mereka?
Jawab:
َيم َوالَّذِينَ َمعَهُ إِ ْذ قَالُوا ِلقَ ْو ِم ِه ْم إِنَّا بُر َءآؤاْ ِم ْن ُك ْم َو ِم َّما ت َ ْعبُدُون َ سنَةٌ فِي إِب َْرا ِه َ َت لَ ُك ْم أُس َْوة ٌ َح ْ قَ ْد َكان
َّ ِضا ُء أَبَدا َحتَّى تُؤْ ِمنُوا ب
ُ اَلِلِ َو ْح َده َ َّْللاِ َكفَ ْرنَا بِ ُك ْم َوبَ َدا بَ ْينَنَا َوبَ ْينَ ُك ُم ْالعَ َد َاوة ُ َو ْالبَغ ِ ِم ْن د
َّ ُون
Maka wajib bagi seorang Muslim untuk bertaqwa kepada Allah dan
mencukupkan diri untuk melakukan rekreasi dan jalan-jalan pada
perkara-perkara yang Allah bolehkan. Itu sangat cukup dan banyak
sehingga kita tidak butuh pada sarana rekreasi yang haram. Inilah
yang membedakan seorang Muslim dengan pemeluk agama lain
dan ini juga akan semakin mengokohkan predikat Islam pada
dirinya.
***
Sumber: http://ar.islamway.net/fatwa/37101
Artikel Muslim.or.d