Elemen gambar merupakan kumpulan titik-titik yang membentuk gambar.
Pada televisi atau komputer, titik ini disebut pixel (picture element) dengan ukuran jumlah titik horisontal x jumlah titik vertikal. Banyaknya pixel gambar dalam piranti video menunjukkan kualitas gambar yang dihasilkan. B. Ukuran layar Ada 2 jenis ukuran dari sebuah layar yaitu : 1. Aspek ratio TV pada umumnya mempunyai sebuah aspek rasio 4:3. Artinya perbandingan dari lebar dan tinggi layar adalah 4:3 2. Ukuran layar (screen size). Ukuran layar secara normal diukur dengan satuan inchi, dimulai dari satu sudut sampai sudut seberang lain secara diagonal Cara yang digunakan untuk mengukur layar (screen) Monitor LCD dan CRT ternyata berbeda. Untuk layar CRT, ukuran layar diukur secara diagonal dari tepi luar body layar. Untuk layar LCD, Untuk layar LCD, layar diukur secara diagonal dari sisi dalam bingkainya. C. Sistem Pembentukan Gambar Dalam proses pembentukan gambar terbagi menjadi 2 proses (metode) yang berbeda yaitu: 1. Interlaced, yaitu metode untuk menampilkan image/gambar dalam raster yang ditampilkan bergantian antara garis ganjil dan genap secara cepat untuk setiap framenya. Interlace digunakan pada sistem televisi analog, meliputi 3 sistem bakuan yaitu: a. PAL (50 fields persecond, 625 lines, even field drawnfirst) b. SECAM (50 fields persecond, 625 lines) c. NTSC (59.94 fields per second, 525 lines, even field drawn first). 2. Progressive, yaitu metode untuk menampilkan, menyimpan, dan memancarkan gambar dimana setiap baris untuk setiap framenya digambar secara berurutan. Metode ini biasa digunakan pada CRT monitor komputer. D. Metode Pengujian Sinyal Video Terdapat dua cara untuk menguji sinyal video yaitu : 1. Menguji karakteristik dari spesifikasi sinyal untuk memastikan bahwa sinyal telah sesuai dengan kebutuhan teknis atau artistik tertentu. 2. Menguji karakteristik dari setiap peralatan secara terpisah atau beberapa peralatan sekaligus di dalam alur sinyal video untuk menentukan bahwa penyimpangan sinyal terjadi pada peralatan tersebut. Untuk menguji penguatan sinyal secara keseluruhan pada proses record/playback.Caranya dengan memberikan sinyal video dengan amplitudo sekitar, kemudian diamati pada bagian outputnya selama playback. Untuk sinyal video positip, bentuk gambar tersebut menunjukkan amplitudo tertinggi pada warna putih semakin gelap warna sinyal video amplitudo semakin rendah.
Gambar 1. Sinyal Video komposite
Keterangan dari gambar di atas ada sebagai beriku ini :
1. Sinyal video merupakan sinyal informasi yang diproses nantinya akan ditampilkan dalam monitor. 2. Sinyal burst merupakan sinyal sinkronisasi warna yang akan memicu osilator warna pada bagian keominansi ketika sinyal yang diterima berupa sinyal video yang mengandung sinyal krominansi (warna). 3. Sinyal sinkronisasi berfungsi untuk menyinkronkan sinyal video yang dipancarkan agar dapat diproses serentak dalam penerima TV. 4. Sinyal blanking berfungsi untuk memadamkan sinyal video ketika melakukan retrace, yaitu pelacakan gambar dari sisi kanan kembali ke sisi kiri agar tidak tampak. E. Monitor Ada tiga jenis monitor yang digunakan dalam penerima TV yaitu tabung, plasma dan LCD. 1. Tabung Gambar CRT (Cathoda Ray Tube) Sinar katode merupakan suatu berkas elektron yang keluar dari suatu pemanas katode (heater) yang berada di dalam tabung ruang hampa, dimana berkas elektron ini akan ditarik ke anoda disebabkan adanya beda potensial yang cukup tinggi antar katode dan anoda. Tabung sinar katode (CRT) adalah suatu tabung ruang hampa yang berisi suatu senapan elektron (Electron guns) dan suatu elemen pemanas (heater), yang berfungsi untuk mempercepat dan membelokkan berkas elektron (Electron beams).
Gambar 2. Bagian-bagian tabung CRT
Bagian-bagian CRT berwarna: a. Electron guns b. Electron beams c. Focusing coils d. Deflection coils e. Anode f. Mask g. Phosphor layers h. Close-up of the phosphor. Pada layar terdapat fosfor yang akan berpendar ketika terkena tembakan elektron yang dihasilkan oleh senapan elektron. Berkas elektron ini akan dibelokkan oleh medan magnet yang dikendalikan oleh kumparan vertikal dan horisontal (kumparan yoke). Elektron yang ditembakkan dan mengenai titik pospor akan menghasilkan cahaya yang terang yang dapat terlihat pada layar. Pada tabung juga terdapat mask color, semacam masker untuk menempatkan titik-titik pospor sehingga berkas elektron tepat mengenai pospor tersebut. Ada 3 bulatan pospor yaitu merah, biru dan hijau. 2. Monitor Plasma Teknologi TV Plasma untuk menampilkan gambar warna, teknologi plasma menggunakan kombinasi pospor merah, hijau, dan biru, pada plasma memberi muatan kepada kantung-kantung yang berisi gas neon dan xeon yang berada di antara dua panel gelas. Plasma terdiri dari satu juta tabung fluorescent berukuran sangat kecil. Ketika tabung fluorescent tersebut diberi muatan, gas neon dan xeon akan mengeluarkan foton ultraviolet. Kemudian foton menumbuk pospor yang akan memendarkan cahaya warna. Kombinasi cahaya ini akan menghasilkan gambar di televisi sebagaimana yang kita lihat. 3. Monitor TV LCD Rata-rata TV LCD memiliki rasio kontras mulai dari 400:1 hingga 800:1. TV plasma mulai dari 600:1 sampai yang tercanggih memiliki kemampuan 1.500:1. Pada TV LCD, layar diterangi oleh lampu belakang sehingga relatif tidak terpengaruh silau karena pantulan cahaya dan memberikan gambar-gambar modulasi yang halus dan terang bahkan dalam ruangan yang bercahaya terang atau dekat jendela dimana sinar matahari masuk. F. Penerima Televisi Pada penerima TV hitam putih ketepatan gambar pada penerima dengan gambar yang ada di pemancar dikendalikan dengan sinyal sinkronisasi. Ketepatan gambar arah horizontal dikendalikan dengan sinyal sinkronisasi horizontal dengan frekuensi 15,625 Hz untuk system PAL. Sinkronisasi arah vertical dikendalikan oleh sinyal sinkronisasi vertical dengan frekuensi 50 Hz. Ada dua pembawa, masing- masing untuk gambar dan suara. Pengiriman sinyal suara menggunakan sistem modulasi frekuensi. Video Signal. Informasi gambar ditransmisikan pada pembawa terpisah yang terletak 4,5 MHz lebih rendah dari frekuensi dari pembawa suara. Sinyal video yang berasal dari kamera digunakan untuk memodulasi amplitudo pembawa gambar. Metode modulasi yang digunakan untuk informasi gambar dan suara berbeda sehingga tidak ada interferensi antara sinyal gambar dan sinyal suara. Dua sinyal warna berasal dari kamera yang digunakan untuk memodulasi sub pembawa 3,85-MHz, memodulasi pembawa gambar bersama dengan informasi utama video. Sinyal sub pembawa warna menggunakan double-sideband pembawa ditekan (suppressed carrier) AM.Sinyal Video berisi komponen frekuensi hingga sekitar 4,2 MHz. 1. Spektrum Televisi (TV) Karena sinyal TV menempati begitu banyak bandwidth, itu harus ditransmisikan dalam porsi spektrum frekuensi sangat tinggi. Sinyal TV berada dalam cakupan frekuensi VHF dan UHF. Di Amerika Serikat, stasiun TV menggunakan frekuensi berkisar antara 54 dan 806 MHz. 2. Bakuan Sistem Ada 3 sistem dalam televesi warna antara lain PAL (Phase Alternating Line), digunakan di seluruh dunia kecuali di kebanyakan Amerika, beberapa di Asia Timur menggunakan NTSC, sebagian Timur Tengah dan Eropa Timur, dan Prancis (menggunakan SECAM. Perbedaan ketiganya ditunjukkan dalam tabel berikut. Tabel 1. Bakuan Sistem Penerima TV a. Prinsip Kerja Televisi Pesawat televisi akan mengubah sinyal listrik yang di terima menjadi objek gambar utuh sesuai dengan objek yang ditranmisikan. Pada televisi hitam putih (monochrome), gambar yang di produksi akan membentuk warna gambar hitam dan putih dengan bayangan abu- abu. Pada pesawat televisi warna, semua warna alamiah yang telah dipisah ke dalam warna dasar R (red), G (green), dan B (blue) akan dicampur kembali pada rangkaian matriks warna untuk menghasilkan sinyal luminasi. Selain gambar, pemancar televisi juga membawa sinyal suara yang di tranmisikan bersama sinyal gambar. Penyiaran televisi sebenarnya menyerupai suara sistem radio tetapi mencakup gambar dan suara. Sinyal suara di pancarkan dengan modulasi frekuensi (FM) pada suatu gelombang terpisah dalam satu saluran pemancar yang sama dengan sinyal gambar Modulasi frekuensi (FM) digunakan pada sinyal suara untuk meminimalisasi atau menghindari derau (noise) dan interferensi. Saluran dan standar pemancar televisi kelompok frekuensi telah di tetapkan bagi sebuah stasiun pemancar untuk tranmisi sinyalnya disebut saluran (kanal). Masing-masing mempunyai lebar saluran 6 Mhz, dalam salah satu bidang frekuensi yang dialokasikan untuk penyiaran televisi komersial. VHF bidang frekuensi rendah saluran 2 sampai 6 dari 54 MHZ sampai 88 MHZ. VHF bidang frekuensi tinggi saluran 7 sampai 13 dari 174 MHZ sampai 216 MHZ. UHF saluran 14 sampai 83 dari 470 MHZ sampai 890 MHZ. b. Bagian – bagian Televisi dan Fungsinya 1) Rangkaian Penala (Tuner) Tuner mempunyai tiga bagian utama sebagai berikut: (1) RF Amplifier, berfungsi untuk memperkuat sinyal yang diterima antena; (2) lokal Osilator, berfungsi untuk membangkitkan sinyal frekuensi tinggi. 2) Mixer Berfungsi sebagai pencampur frekuensi tinggi dari pemancar dan osilator lokal menjadi frekuensi menengah (Intermediet Frequency /IF). Frekuensi pembawa sinyal IF gambar adalah 38,9 Mhz dan frekuensi pembawa sinyal suara adalah 33,4MHz. Berfungsi untuk memisahkan sinyal informasi suara dari signal pembawa frekuensi menengah suara sehingga menjadi sinyal audio dan dapat didengar oleh manusia. 3) Sound IF (Intermediate Frequency) Amplifier Berfungsi sebagai penguat sinyal suara yang ter-modulasi gelombang FM 5,5 MHz yang kemudian diumpankan ke detector sehingga selain frekuensi gelombang 5,5 FM, maka akan ditahan dan melewatkan sinyal suara saja. 4) FM (Frequency Modulation) Detector Berfungsi sebagai pemisah frekuensi suara dari pembawanya (carrier frequency) yang termodulasi FM. 5) Penguat Suara Berfungsi Menguat frekuensi suara dari FM detektor yang masih lemah 6) Loudspeaker Berfungsi mengubah sinyal suara menjadi suara. G. Pemrosesan Video 1. Penguat IF (Intermediate Frequency) Rangkaian ini berfungsi sebagai penguat sinyal output yang dihasilkan Tuner dan berfungsi untuk membuang gelombang lain yang tidak dibutuhkan dan meredam interferensi pelayangan gelombang pembawa suara yang mengganggu gambar. 2. Rangkaian Detektor Video Sinyal video komposit dideteksi oleh detektor video dari sinyal IF gambar dan rangkaian detektor video menggunakan detector dioda. Rangkaian ini berfungsi sebagai pendeteksi sinyal video komposit yang keluar dari penguat IF gambar. Selain itu, rangkaian ini berfungsi pula sebagai peredam dari sinyal yang mengganggu karena apabila ada sinyal lain yang masuk akan mengakibatkan buruknya kualitas gambar. Salah satu sinyal yang diredam adalah sinyal suara. Ada dua macam metode deteksi : a. Detektor dioda b. Detector pulsa sinkronisasi. Pada metode detektor sinkronisasi, pulsa sinkronisasi diambil dari pembawa IF gambar dan diberikan ke detector sinkronisasi. Sinyal output hasil deteksi akan keluar hanya bila diberikan pulsa sinkronisasi. 3. Video Amplifier Rangkaian ini berfungsi sebagai penguat sinyal luminan yang berasal dari detektor video. Di dalam rangkaian penguat video terdapat pula rangkaian ABL (automatic brightnees level) atau pengatur kuat cahaya otomatis yang berfungsi untuk melindungi rangkaian tegangan tinggi dari tegangan muatan lebih yang disebabkan oleh kuat cahaya pada layar kaca.
Gambar 3 . Video Amplifier
4. Diagram blok penguat video
Sebuah jaringan penunda (delay line) dipasang pada kedua penguat depan untuk menunda memperlambat sinyal luminan. Pada penguat tingkat kedua dan tingkat ketiga, penguatan atau kontras gambar dapat diatur. Dan untuk menghilangkan komponen krominan sub pembawa, dipasang penjebak 4,43 MHz. Lebih lanjut sebuah rangkaian pengoreksi respon frekuensi tinggi gambar juga dipasang. Pada tingkat akhir penguat, dipasang rangkaian rangkaian penyetel kuat cahaya, rangkaian penghilang garis flyback, ABL (Automatic Brightness Limiter) dan rangkaian pembangkit komponen DC untuk gambar. 5. AGC (Automatic Gain Control) Penguatan penerima TV warna dikontrol secara otomatis dengan rangkain AGC yang tergantung pada kuat medang gelombang TV yang diterima, sehingga output detector video dapat dibuat selalu konstan.. Gambar 4. Diagram blok rangkaian AGC 6. Rangkaian Defleksi Sinkronisasi Rangkaian ini terdiri dari empat blok, yaitu: rangkaian sinkronisasi, rangkaian defleksi vertikal, rangkaian defleksi horizontal, dan rangkaian pembangkit tegangan tinggi. Bagian-bagian dari rangkaian horisontal meliputi : a. Osilator Horisontal, Sebagai pembangkit pulsa frekuensi horisontal. b. Horisontal Driver, berfungsi untuk memperkuat frekuensi horisontal. c. Horisontal Output (HOT), output berfungsi untuk menyediakan power arus gigi gergaji untuk diumpankan ke kumparan defleksi horisontal. 7. Defleksi Yoke Horizontal, Defleksi Yoke Horisontal mempunyai fungsi berikut : a. Menghasilkan arus defleksi untuk Deflection Yoke untuk scanning electric beam ke arah horizontal. b. Membangkitkan tegangan tinggi yang diumpankan ke elektroda anoda CRT dan elektroda fokus. 8. High Voltage Supply (Fly Back) Berfungsi sebagai penghasil tegangan tinggi untuk dapat mencatu (mengaktifkan) layer CRT agar dapat menghasilkan elektron-elektron yang dapat menampilkan gambar. 9. Rangkaian Catu Daya (Power Supply) Rangkaian ini berfungsi untuk mengubah tegangan AC menjadi DC yang selanjutnya didistribusikan ke seluruh rangkaian. H. Perkembangan Penerima TV 1. TV Satelit Satelit digunakan pada transmisi sinyal televisi, yang berbentuk elliptical (lonjong, dengan kemiringan +/- 63.4 derajat dengan periode orbit sekitar 12 jam) atau orbit geostationary 37,000 km di atas katulistiwa. 2. TV Kabel (CATV) Merupakan sebuah sistem jaringan yang terhubung langsung dari pusat penyedia jasa layanan Audio dan Video. TV Kabel ini biasanya digunakan untuk kebutuhan layanan Hotel atau bahkan masyarakat umum. Booster, fungsi sebenarnya menerima dan menyaring noise sinyal Audio dan Video yang berasal dari sinyal RF (radio frekuency) Receiver,Video Beta,VCD, DVD player dll kemudian mentransfer kembali hasil olahanya ke sebuah Tuner TV. 3. TV Digital Siaran Televisi digital terestrial menawarkan citra gambar Hi- Vision (standar definisi tinggi dari Jepang) yang dapat dinikmati pemirsanya di dalam lingkungan yang bergerak. Televisi digital atau penyiaran digital adalah jenis televisi yang menggunakan modulasi digital dan sistem kompresi untuk menyiarkan sinyal video, audio, dan data ke pesawat televisi. 4. IPTV IPTV atau Internet Protocol TV adalah sistem dimana televisi digital layanan digital televisi dikirimkan menggunakan Internet Protocol melalui jaringan infrastruktur diantaranya termasuk koneksi yang berkecepatan tinggi. I. Perawatan Televisi 1. Tempatkan kira-kira 3 meter sampai 7.5 meter dan sejauh mungkin langsung didepan televisi. 2. Selalu putuskan aliran listrik sebelum membersihkan, jangan menggunakan pembersih cair. 3. Jangan menumpahkan atau memasukkan benda-benda apapun kedalam kotak televisi, 4. Jika temperatur udara meningkat tiba-tiba, kondensasi bisa terjadi pada layar. Hal ini membuat gambar terdistorsi atau warna tampak buram. Jika ini terjadi matikan televisi selama enam sampai tujuh jam agar kondensasi menguap. 5. Untuk perlindungan tambahan dari petir atau lonjakan listrik cabutlah steker dan putuskan antenna dari televisi 6. Jangan pernah mengatur konstras hingga 100%. J. Pelacakan Kerusakan (Trouble Shooting) Di bawah ini tabel bermacam-macam gejala kerusakan pada TV warna dan perkiraan ketidakfungsian rangkaian penyebab kerusakan. Tabel 2 di bawah ini dapat digunakan untuk melakukan trouble shooting.