Anda di halaman 1dari 28

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG

Ayam dikenal sebagai unggas yang daging maupun telurnya digemari oleh masyarakat.

Selain harganya relatif murah, daging ayam merupakan sumber protein yang baik, karena

mengandung asam amino essensial yang lengkap dan dalam perbandingan jumlah yang

baik. ( Muchtadi dan Sugiyono, 1989 ).

Ayam termasuk hewan yang mudah beradapatasi diseluruh tempat, asalkan ketersediaan

makanannya melimpah. Ayam juga sangat mudah untuk dijinakkan sehingga mudah

untuk dipelihara. Biasanya orang memeliharanya untuk dimanfaatkan daging dan

telurnya. Ayam yaitu salah satu subspesies ayam hutan atau yang lebih dikenal dengan

ayam hutan merah ada juga yang menyebutnya ayam bangkiwa. Daging ayam sangat

bermanfaat karena daging ayam memiliki kandungan vitamin, protein tinggi dan mineral.

Selain dagingnya, telur ayam juga memliki kandungan yang bergizi. kandungan telur

ayam yaitu vitamin, minerak seperti vitamin A, ribovlafin, asam folat, vitamin B6,

1
vitamin B12, zat besi, kalium, kalsium, fosfor dan sumber protein yang sangat tinggi.

Selain itu kandungan yang terdapat dalam kuning telur itu sendiri yaitu mengandung

vitamin A, D, dan vitamin E yang sangat bermanfaat bagi kulit.

Ayam sendiri terdiri dari jenis yang berbeda-beda. Ada yang disebut sebagai ayam hias,

ayam sabung, ayam petelor. Ayam hias ialah ayam yang hanya dijadikan sebagi hiasan

oleh pemiliknya, misalnya ayam katai yang memiliki bulu yang indah dan memiliki

bentuk badan yang kecil tetapi unik. Ayam sabung ialah ayam yang biasanya digunakan

oleh pemiliknya untuk dijadikan sebagai permainan sabung, biasanya antar ayam-ayam

tersebut diadu oleh masing-masing pemiliknya untuk mengetahui ayam siapakah yang

paling kuat dan jago berkelahi diantara ayam-ayam yang lainnya. Ayam petelor adalah

ayam yang sengaja diambil telornya untuk keperluan pemeliharanya. Biasanya

memproduksi telur antara 250-280 butir per tahun.

Ayam menunjukkan perbedaan morfologi di antara kedua tipe kelamin (dimorfisme

seksual). Ayam jantan (jago, rooster) lebih atraktif, berukuran lebih besar,

memiliki jalu panjang, berjengger lebih besar, dan bulu ekornya panjang menjuntai. Ayam

betina (babon, hen) relatif kecil, berukuran kecil, jalu pendek atau nyaris tidak kelihatan,

berjengger kecil, dan bulu ekor pendek. Perkelaminan ini diatur oleh sistem hormon.

Apabila terjadi gangguan pada fungsi fisiologi tubuhnya, ayam betina dapat berganti

kelamin menjadi jantan karena ayam dewasa masih memiliki ovotestis yang dorman dan

sewaktu-waktu dapat aktif.

2
1.2 Rumusan Masalah

1. Bagian hewan yang bermafaat untuk kesehatan?

2. Bagiamana morfologi (bentuk luar) pada ayam?

3. Bagaimana siklus kehidupan pada ayam?

1.3 Manfaat

Makalah ini dapat bermanfaat bagi mahasiswa maupun masyarakat sekitar. Dari makalah

ini diharapkan agar bisa menambah wawasan dikarenakan makalah ini menjelaskan

manfaat ayam, bagian tubuh dan fungsinya dan bagian tubuh hewan yang tidak boleh

dikonsumsi dikarenakan menimbulkan berbagai macam penyakit .

3
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Klasifikasi Hewan

Ayam adalah salah satu jenis hewan ternak yang berasal dari kelas aves (unggas). Berikut

ini adalah klasifikasi ilmiah ayam :

 Kingdom : animalia

 Phylum : cordata

 Sub pilum : vertebrata

 Clas : aves

 Order : galiforms

 Super family : pasianoidea

 Family : pasianidae

 Genus : galus

 Spesies : galus galus lin

 Sub spesies : galus galus domestricus linn

2.2 Bagian Tubuh dan Manfaat Daging Ayam :

 Bagian Tubuh Ayam :

4
Ayam merupakan hewan yang berkembangbiak dengan cara bertelur. Ayam dipelihara

untuk diambil telur maupun dagingnya. Ayam termasuk hewan pemakan segala baik

tumbuhan maupun hewan lainnya. Bagian tubuh ayam antara lain sebagai berikut :

 Mata, mata ayam berfungsi sebagai indera penglihatan.

 Paruh, paruh ayam berfungsi untuk mengambil makanan.

 Bulu, bulu ayam berfungsi untuk menutupi tubuhnya agar tetap hangat.

 Sayap, sayap ayam berfungsi sebagai alat keseimbangan saat bergerak. Saat

ayam turun dari tempat yang tinggi sayap ayam dikepakkan untuk menjaga

keseimbangan.

 Kaki, kaki ayam digunakan untuk bergerak (berjalan). Pada kaki ayam jantan

terdapat taji yang digunakan untuk mempertahankan diri.

 Cakar, cakar ayam berfungsi untuk mengais tanah ketika mencari makanan.

 Ekor, ekor ayam berfungsi untuk keseimbangan

5
 Manfaat Daging Ayam

1. Mengandung zat besi (terhindar dari anemia)

Daging ayam mengandung zat besi yang cukup tinggi sehingga menjaga kita

agar terhindar dari anemia. Selain itu, akan sangat bagus pula jika seorang

wanita yang sedang haid mengkonsumsi daging ayam karena dapat membantu

mengatasi kurang darah dengan membantu pembentukan sel darah merah.

Selain itu, terdapat vitamin B5 yang dapat membantu kita merasa tenang dan

menghindarkan kita dari stress. Hal ini juga merupakan salah satu lain kenapa

daging ayam penting dikonsumsi oleh wanita yang sedang haid. Dan sekaligus

juga sangat bagus dikonsumsi wanita yang sedang hamil.

2. Meningkatkan sistem kekebalan tubuh

Berbagai mineral terkandung dalam daging ayam, meningkatkan manfaat

daging ayam yang telah kita ketahui sebelumnya. Mineral penting dalam

daging ayam ini membuat tubuh manusia menjadi lebih kebal dalam

menghadapi berbagai macam penyakit sehingga jika kita sedang flu atau sakit,

yang berhubungan dengan sistem kekebalan tubuh, sangat dianjurka kita

mengkonsumsi sup ayam dalam kondisi hangat atau panas untuk meringankan

sakit yang kita alami.

3. Menjaga Keseimbangan Kolesterol

Banyak sumber yang menyebutkan dan mempercayai juga serta berhasil

membuktikan bahwa daging ayam ini sedikit banyak mengandung kolesterol

yang tidak baik bagi tubuh. Karena daging ayam mempunyai kandungan

niacin yang dapat menurunkan kadar kolesterol sehingga daging ayam ini

aman dikonsumsi oleh mereka yang menderita kolesterol. Untuk ini,

disarankan mereka yang menderita kolesterol mengkonsumsi ayam dengan

6
memilih daging ayam tanpa lemak dan memasaknya dengan cara merebus

tanpa menggorengnya.

4. Memperkuat tulang dan menambah masa otot

Tak perlu diragukan lagi bahwa daging ayam dapat menambah masa otot

sekaligus juga meningkatkan berat badan. Mereka yang melakukan

pembentukan otot melalui gym, biasanya akan disarankan oleh pelatihnya

untuk mengkonsumsi daging ayam dengan cara direbus saja. Memang

mungkin rasanya akan agak aneh untuk mereka yang belum terbiasa, akan

tetapi rebusan daging ayam ini akan membantu menaikkan masa otot dengan

kandungan proteinnya yang tinggi. Dan tentu saja perlu diingat untuk membeli

daging ayam tanpa lemak.

5. Penting untuk pertumbuhan anak

Selain itu, kandungan fosfor dan kalsiumnya juga sangat berguna bagi tubuh

kita terutama bagi pertumbuhan anak. Karena dua zat penting ini dapat

membantu pertumbuhan tulang dan memperkuatnya, sehingga tidak hanya

baik untuk anak tapi juga untuk Anda. Dalam hubungannya dengan pria dan

organ reproduksinya, daging ayam juga baik dikonsumsi pria untuk

meningkatkan salah satu hormonnya yaitu hormone testosterone.

6. Meningkatkan nafsu Makan

Lezatnya daging ayam yang diolah menjadi berbagai macam hidangan mulai

dari rendang ayam, sup, sate, dan lainnya mungkin akan menunda diet anda.

Terlebih untuk memancing nafsu makan anak, ayam sangat bermanfaat untuk

meningkatkan nafsu makannya.

7. Menghilangkan Stress

7
Daging ayam memiliki kandungan vitamin B5 atau asam pantotenat, zat yang

dapat memberikan efek tenang pada syaraf manusia. Waktu anda stress ada

baiknya mencoba hidangan daging ayam yang lezat sebagai menu yang

bermanfaat ganda.

8. Meningkatkan Sistem Imun

Ayam mengandung begitu banyak vitamin dan mineral yang dapat

meningkatkan sistem imun sehingga menjaga kesehatan dan menghindarkan

dari berbagai penyakit berbahaya.

9. Mengurangi Resiko Radang Sendi (arthritis)

Daging ayam memiliki kandungan mineral yang dinamakan Selenium, zat ini

dapat membantu mencegah pengembangan radang sendi, terutama bagi anda

yang sudah ‘berumur’.

10. Menjaga Kekuatan Gigi

Ayam mengandung zat fosfor yang dapat membantu menjaga kesehatan gigi

dan tulang sehingga dapat membantu memperkuatnya hingga tua nanti.

11. Meningkatkan Metabolisme Tubuh

Kandungan vitamin B6 (vitamin B kompleks) berfungsi untuk mendorong

enzim dan proses metabolisme tubuh yang efeknya dapat digunakan untuk

menjaga kesehatan pembuluh darah, sumber energi, dan pembakaran kalori

yang cepat sehingga dapat menjaga berat badan.

12. Mengandung Niacin untuk mencegah kanker

Lezatnya daging ayam ternyata juga dapat menjadi sumber niacin, salah satu

bagian dari vitamin B yang dapat membantu membasmi kanker dan

menghindari kerusakan sel DNA (penyebab kanker).

8
2.3 Deskripsi

1. Morfologi Ayam (bentuk luar)

Secara fisik luarnya, ayam memiliki bentuk agak mirip seperti burung. Dalam hal ini

ayam termasuk dalam kelas aves (unggas). Memiliki paruh yang pendek, kaki untuk

berlari dan mengais, mempunyai sayap juga. Jika burung dapat menggunakan

sayapnya untuk terbang, sedangkan ayam hanya bisa terbang dalam jarak yang

pendek. Misalnya, dari atas pagar yang rendah terbang ke tanah.

Ayam menunjukkan perbedaan morfologi di antara kedua tipe kelamin. Maksudnya

antara ayam jantan dengan ayam netina mempunyai morfologi yang berbeda. Pada

ayam jantan (jago, rooster) lebih atraktif, berukuran lebih besar, mempunyai bulu

yang lebat, mempunyai tombel besar, jalu pada cakar di kakinya yang digunakan

untuk menyerang dan untuk berjalan di tanah kering, mempunyai ekor yang panjang

dan menjuntai.

Sedangkan pada ayam betina berukuran lebih kecil daripada ayam jantan, mempunyai

bulu ayam yang lebat dengan tombel (jengger) yang kecil, mempunyai jalu yang

pendek atau nyaris tidak kelihatan dan mempunyai ekor yang pendek.

5. Proses Embriologi Ayam

Siklus kehidupan ayam dimulai dengan adanya proses embriologi. Proses embriologi

pada ayam sedikit berbeda dengan burung pada umumnya walaupun ayam berasal

dari satu kelas yang sama, yaitu kelas aves.

Proses embriologi ayam dimulai dari terbentuk telur, lalu mengalami fase-fase

perkembangan, diantaranya sebagai berikut:

9
Dalam perkembangannya, embrio dibantu oleh kantung kuning telur, amnion, dan alantois.

Dinding kantung kuning telur dapat menghasilkan enzim yang berfungsi mengubah isi

kuning telur sehingga mudah diserap embrio. Amnion berfungsi sebagai bantal, sedangkan

alantois berfungsi sebagai pembawa oksigen ke embrio,menyerap zat asam dari embrio,

mengambil sisa-sisa pencernaan yang terdapat dalam ginjal dan menyimpannya dalam

alantois, serta membantu mencerna albumen.

Padu suhu dan kelembaban yang tepat atau ideal, anak ayam akan menetas di hari ke 21.

Berikut merupakan tahapan perkembangan embrio ayam dalam telur :

Hari ke 1

10
Bentuk awal embrio pada hari pertama belum terlihat jelas, sel benih berkembang menjadi

bentuk seperti cincin dengan bagian tepinya gelap, sedangkan bagian tengahnya agak terang.

Bagian tengah ini merupakan sel benih betina yang sudah dibuahi yang dinamakan zygot

blastoderm.

Setelah lebih kurang 15 menit setelah pembuahan, mulailah terjadi pembiakan sel-sel bagian

awal perkembangan embrio. Jadi didalam tubuh induk sudah terjadi perkembangan embrio.

Hari ke 2

Bentuk awal embrio hari kedua mulai terlihat jelas. Pada umur ini sudah terlihat primitive

streake – suatu bentuk memanjang dari pusat blastoderm – yang kelak akan berkembang

menjadi embrio. Pada blastoderm terdapat garis-garis warna merah yang merupakan petunjuk

mulainya sistem sirkulasi darah.

Hari ke 3

11
Pada hari ke 3 jantung sudah mulai terbentuk dan berdenyut serta bentuk embrio sudah mulai

tampak. Dengan menggunakan alat khusus seperti mikroskop gelembung dapat dilihat

gelembung bening, kantung amnion, dan awal perkembangan alantois. Gelembung-

gelembung bening tersebut nantinya akan menjadi otak. Sementara kantong amnion yang

berisi cairan warna putih berfungsi melindungi embrio dari goncangan dan membuat embrio

bergerak bebas.

Hari ke 4

Pada hari ke 4 mata sudah mulai kelihatan. Mata tersebut tampak sebagai bintik gelap yang

terletak disebelah kanan jantung. Selain itu jantung sudah membesar.

Dengan menggunakan mikroskop, dapat dilihat otaknya. Otak ini terbagi menjadi tiga bagian,

yaitu otak depan, otak tengah dan otak belakang.

Hari ke 5

12
Pada hari ke 5 embrio sudah mulai tampak lebih jelas. Kuncup-kuncup anggota badan sudah

mulai terbentuk. Ekor dan kepala embrio sudah berdekatan, dalam fase ini telah terjadi

perkembangan alat reproduksi

Hari ke 6

Pada hari ke 6 anggota badan sudah mulai terbentuk. Mata sudah terlihat menonjol, rongga

dada sudah mulai berkembang dan jantung sudah membesar. Selain itu, dapat dilihat otak,

amnion dan alantois, kantong kuning telur, seta paruhnya.

Hari ke 7

Pada hari ke 7 paruh anak ayam sudah terlihat seperti bintik gelap pada dasar mata. Pada fase

ini otak dan leher sudah terbentuk.

13
Hari ke 8

Pada hari ke 8 mata dari embrio sudah terlihat sangat jelas

Hari ke 9

Pada hari ke 9 lipatan dan pembuluh darah sudah mulai bertambah banyak dan terbentuk jari

kaki

Hari ke 10

14
Pada hari ke 10 biasanya paruh sudah mulai mengeras dan folikel bulu embrio sudah mulai

terbentuk

Hari ke 11

Pada hari ke 11 embrio sudah terlihat seperti ayam. Pada fase ini embrio menjadi tambah

besar sehingga yolk akan menyusut

Hari ke 12

Pada hari ke 12 embrio sudah semakin besar dan mulai masuk ke yolk sehingga yolk menjadi

semakin kecil. Mata sudah mulai membuka dan telinga sudah terbentuk

15
Hari ke 13

Pada hari ke 13 sisik dan cakar embrio sudah mulai terlihat sangat jelas.

Hari ke 14

Pada hari ke 14 punggung embrio sudah terlihat melengkung atau meringkuk dan bulu

hampir menutupi seluruh tubuhnya.

Hari ke 15

16
Pada hari ke 15 kepala embrio sudah mengarah kebagian tumpul bagian telur

Hari ke 16

Pada hari ke 16 embrio sudah mengambil posisi yang baik didalam kerabang. Sisik, cakar dan

paruh sudah semakin mengeras

Hari ke 17

Pada hari ke 17 paruh embrio sudah membalik ke atas

Hari ke 18

17
Pada hari ke 18 embrio sudah tampak jelas seperti ayam akan mempersiapkan diri akan

menetas. Jari kaki, sayap, dan bulunya berkembang dengan baik.

Hari ke 19

Pada hari ke 19 paruh ayam sudah siap mematuk dan menusuk selaput kerabang dalam.

Hari ke 20

Pada hari ke 20 kantung kuning telur sudah masuk sepenuhnya kedalam rongga perut.

Embrio ayam ini hampir menempati seluruh rongga di dalam telur, kecuali kantung udara.

Pada fase ini terjadi serangkaian proses penetasan yang diawali dengan kerabang mulai

terbuka. Untuk membuka kerabang ini, ayam menggunakan paruhnya dengan cara mematuk.

18
Semakin lama, kerabang akan semakin besar membuka, sehingga ayam dapat bernafas. Pada

saat ini kelembaban harus diperhatikan supaya pengeringan selaput kerabang dan penempelan

perut pada kerabang dapat dicegah. Selanjutnya ayam memutar tubuhnya dengan bantuan

dorongan kakinya. Dengan bantuan sayapnya, pecahnya kerabang semakin besar.

Hari ke 21

Dihari ke dua puluh satu ini, ayam sudah membuka kerabangnya walaupun belum

seluruhnya. Dari keadaan ini biasanya tubuh ayam memerlukan waktu beberapa jam untuk

keluar dari kerabang. Setelah keluar dari kerabang, tubuh masih basah. Supaya kering,

diperlukan waktu beberapa jam lagi,

Demikianlah proses perkembangan embrio ayam dalam telur sampai akhirnya menetas

menjadi anak ayam yang biasa disebut DOC (Day Old Chicken)

3. Siklus Kehidupan Ayam

a) Gametogenesis

Gamet atau sel kelamin mengalami perkembangan dalam tingkatan sebagai berikut :

a. Tingkat sebagai Calon (Ganosit)

19
Sel ini dapat dibedakan dengan sel badan karena mempunyai ukuran lebih

besar dan sitoplasmanya jernih. Pada tingkatan ini belum dapat dibedakan

antara sel kelamin jantan atau betina.

b. Tingkat Perbanyakan

Dalam tingkat ini calon sel kelamin dapat dibedakan sebagai spermatogonium

dan oogonium. Oogonium berukuran relative lebih besar. Masing-masing

membelah secara mitosis beberapa kali menjadi spermatogonium oogium

tingkat I, II, III kemudian istirahat.

c. Tingkat Pertumbuhan

Spermatogonium oogonium tumbuh karena adanya kegiatan sintesis baik

berupa transkiripsi maupun translasi. Sel yang sedang tumbuh disebut ankosit.

Spermatogonium tumbuh menjadi spermatosit I, sedang oogonium tumbuh

menjadi oosit I.

d. Tingkat Pembelahan Meiosis

Spermatosit I oosit I mengalami pembelahan meiosis dari sel diploid menjadi

haploid yaitu spermatosit II oosit II pada meiosis I. Pada meiosis II

pembelahan terjadi seperti mitosis saja. Satu sel spermatosit I menjadi 4 sel

spermatozoa berfungsi setelah mengalami metamorphosis (spermiogenesis).

Satu oosit I menjadi satu sel telur dan tiga buah polosit.

e. Pengeluaran Sel Kelamin

Sel kelamin yang masak keluar dari tempat pembuatannya.spermatozoa

mengalami spermasi sedang telur mengalami ovulasi.

b) Oogenesis

Oogenesis terjadi dalam ovarium. Pada ayam ovarium hanya satu yang berkembang

dari oogonium sampai oosit I. Tingkat pembelahan meiosis terjadi di luar ovarium.

20
Sel telur dipersiapkan untuk kelangsungan hidup dari induk ke perkembangan awal,

oleh karena itu dilengkapi dengan cadangan sumber energy, yaitu Vitellus (Yolk)

yang terdiri dari protein, lipid dan karbohidrat. Enzim atau prekusornya juga

dipersiapkan untuk proses metabolism dalam tubuh. Pada ayam yang berfungsi

sebagai vitellus (yolk) ialah pada kuning telur ayam.

5. Jenis varietas ayam ada tiga, yaitu:

a. Ayam Petelur

Ayam ini tubuhnya relative kecil, produksi telurnya antara 250-280 per tahun.

Telur pertama dihasilkan pada saat berumur 5 bulan dan akan terus menghasilkan

telur sampai umurnya mencapai 10-12 tahun.

Ciri- ciri :

21
b. Ayam Pedaging

Ayam ini biasanya mengkonsumsi dua kilogram pakan untuk menghasilkan satu

kilogram berat tubuhnya. Ayam betina pada umumnya dijual ke pasar pada saat

beratnya mencapai antara satu tiga per empat kg sampai dua setengah

kg,sedangkan ayam jantan antara tiga kg sampai empat kg. Ayam yang semakin

cepat pertumbuhannya maka semakin ekonomis untuk dipelihara.

c. Ayam Berfungsi Ganda

Ayam pada jenis ini merupakan campuran antara ayam petelur dan ayam

pedaging. Ayam kampong di Indonesia adalah termasuk jenis ayam ini. Telur

ayam jenis ini berwarna coklat dan mereka membesarkan sendiri anak-anaknya.

Pada umumnya, mereka tidak menghasilkan telur sebanyak ayam petelur dan juga

tidak menghasilkan berat tubuh secepat ayam pedaging. Ayam ini berciri khas

sebagai ayam yang dipelihara di halaman belakang rumah peternak akan

memperoleh telur ayam untuk konsumsi sehari-hari di samping sesekali

memperoleh daging ayam jantan dari kelebihan jumlah yang diperlukan dan

daging ayam-ayam tua yang sudah tidak produktif lagi.

5. Saluran Pencernaan Pada Ayam

22
1. Mulut

Ayam pertama kali memasukkan makanan lewat mulutnya yang mempunyai

paruh dimana ayam termasuk pemakan tumbuh-tumbuhan (herbivora). Di

dalam mulut ayan terdapat Lidah keras runcing,seperti mata anak panah

dengan arah ke depan,bentuk seperti kail pada belakang lidah yang berfungsi

untuk mendorong makanan ke esophagus ( Akoso, 2000 ) .Di dalam mulut

ayam tidak terdapat gigi dan kelenjar air liur seperti yang dimiliki oleh

manusia. Di dalam mulut hanya terjadi pencernaan mekanik, dan tidak terjadi

pencernaan secara kimiawi.

2. Kerongkongan (esofagus)

Setelah makanan masuk ke mulut, maka makanan akan menuju ke

esofagus. Saluran memanjang berbentuk seperti tabung yang merupakan jalan

makanan dari mulut sampai permulaan tembolok. Di esofagus tidak terjadi

proses pencernaan tetapi hanya menjadi alat untuk menyalurkan makanan dari

mulut ke tiga bagian lambung yang terdapat pada ayam.

3. Tembolok

Tembolok mempunyai bentuk seperti kantung-kantung yang merupakan

perbesaran dari esopagus sebagai tempat penyimpanan makanan sementara, di

sini terjadi pelunakan dan pencernaan pendahuluan yang dibantu oleh enzim.

Pakan yang berupa serat kasar dan biji- bijian tinggal di tembolok selama

beberapa jam untuk proses pelunakan dan pengasaman ( Akoso, 2000 )

4. Proventiculus (lambung otot)

Proventiculus ( Lambung Otot ) merupakan perbesaran terakhir dari esopagus

dan merupakan perut sejati dari ayam. Juga merupakan kelenjar tempat

23
terjadinya pencernaan secara enzimatis karena dindingnya disekresikan asam

klorida, pepsin, dan getah lambung yang berguna mencerna protein.

5. Ventrikulus ( rempel / empedal )

Rempela berbentuk oval dengan kedua lubang masuk dan keluar pada bagian

atas dan bawah. Bagian atas lubang merupakan pemasukan baerasal dari

lambung otot dan badian bawah lubang pengeluaran menuju ke

duodenum(Blakely dan Bade, 1991).

Rempela berfungsi untuk mencerna makanan secara mekanik guna bantuan

grit dan batu-batu kecil yang berada di dalamnya yang di telan ayam. Partikel

batuan ini berfungsi untuk memperkecil makanan dengan adanya kontraksi

otot dalam tembolok sehingga dapat masuk ke usus.

6. Usus kecil / halus

Usus kecil terbagi atas 3 bagian : Duodenum merupakan bagian pertama dari

usus halus dimana kelenjar pankreas melekat sejajar pada bagian ini. Pada

bagian duodenum disekresikan enzim pankreatik berupa enzim amilase, lipase,

dan tripsin. Jejenum dan ileum agak sulit dibedakan tetapi biasanya terdapat

suatu tonjolan kecil yang disebut Michael Diventrikulum´ yang memisahkan

jejenum dan ileum. Sebagian besar pencernaan terjadi di dalam usus halus.

Proses penyerapan makanan juga mulai terjadi pada usus halus. Lapisan dalam

usus halus mempunyai bangunan yang berupa tonjolan-tonjola yang berlipat-

lipat, halus, dan jumlahnya sangat banyak, yang disebut villi berfungsi

memperluas permukaan absorbsi dari usus halus (Akoso, 2000). Cairan usus

adalah enzim-enzim yang disekresikan untuk memecah gula dan zat-zat pakan

lainnya menjadi bentuk-bentuk yang sederhana, dimana hasil pemecahan

24
tersebut disalurkan ke dalam aliran darah (Blakely dan Bade,2000).

Percabangan dari ujung usus halus dikenal dengan ceaca.

7. Ceaca ( usus buntu )

Panjang ceaca mencapai 10-20 cm dan berisi calon tinja. Didalam ceaca terjadi

proses fermentasi dengan bantuan mikroorganisme yang mencerna serat kasar

(Srigandono, 2003 ).

8. Usus besar / rektum

Usus besar adalah kelanjutan saluran pencernaan dari persimpangan usus

buntu ke kloaka

9. Kloaka

Merupakan bagian akhir ari saluran pencernaan. Kloaka merupakan lubang

pelepasan sisa-sisa digesti, urin, dan merupakan muara saluran reproduksi.

Urine dikeluarkan melalui kloaka bersama tinja dengan bentuk seperti pasta

putih. Pada kloaka terdapat 3 muara yaitu urodeum sebagai muara saluran

kencing dan kelamin, coprodeum sebagai muara saluran makanan dan

proctedeum sebagai lubang keluar dan bagian luar yang berhubungan dengan

udara luar disebut Vent.

alat-alat pembantu

1. Hati

Hati terletak diantara empedal dan empedu, berwarna kemerahan dan

terdiri atas 2 lobus, yaitu lobus dexter ,sa sinister. Hati mengeluarkan

cairaan berwarna hijau kekuningan yang berperam dalam

mengemulsikan lemak.

2. Pankreas

25
Terletak pada lipatan duodenum. Mensekresikan cairan pankreas ke

duodenum melalui ductus pankreas dan menghasilkan enzim yang

mengemulsi karbohidrat, lemak dan protein.

3. Limpa

Limpa berbentuk agak bundar, kecoklatan dan terletak pada titik antara

proventuculus, empedal dan hati yang berfungsi sebagai tempat

memecah sel darah merah dan menyimpan.

26
BAB III

PENUTUP

3.1 SIMPULAN

Ayam adalah salah satu jenis hewan kelas Aves (unggas) yang bisa dimanfaatkan

untuk kehidupan manusia karena hidupnya pun di sekitar lingkungan manusia. Dalam

siklus kehidupan ayam terdapat berbagai proses yang mempengaruhi

perkembangbiakan ayam itu sendiri.

3.2 SARAN

Bagi mahasiswa sangat penting mempelajari segala pengetahuan khususnya untuk

mengetahui perkembangan, manfaat, siklus kehidpan pada ayam, sehingga makalah

ini dapat menjadi bekal bagi seorang mahasiswa. Terimakasih

27
DAFTAR PUSTAKA

Akoso, 2000, sistem pencernaan pada ayam, diakses tgl 5 Oktober 2017

Blakely dan Bade, 1991, sistem pencernaan pada ayam, diakses tgl 5 Oktober 2017

http://aang-says.blogspot.co.id/2011/01/laporan-hasil-observasi-terhadap_24.html, diakses tgl

5 Oktober 2017

http://dokterunggas.com/2015/10/28/ciri-ciri-pullet-ayam-petelur-yang-baik/, diakses tgl 17

Oktober 2017

http://duniatentangayam.blogspot.co.id/2013/09/perkembangan-embrio-ayam.html, diakses

tgl 11 Oktober 2017

http://ragampelajaransekolah.blogspot.co.id/2017/07/bagian-tubuh-hewan-dan-

fungsinya.html, diakses tgl 11 Oktober 2017

http://teacharty.blogspot.co.id/2012/06/sistem-pencernaan-ayam-broiler.html, diakses tgl 11

Oktober 2017

http://www.areabaca.com/2015/05/klasfikasi-hewan-ayam.html, diakses tgl 5 Oktober 2017

https://manfaat.co.id/12-manfaat-daging-ayam-bagi-kesehatan, diakses tgl 17 Oktober 2017

https://mardiantianti.blogspot.co.id/2016/10/deskripsi-ayam_16.html, diakses tgl 11 Oktober

2017

Muchtadi dan Sugiyono, 1989, deskripsi ayam, diakses tgl 5 Oktober 2017

Srigandono, 2003, sistem pencernaan ayam, diakses tgl 5 Oktober 2017

28

Anda mungkin juga menyukai