PEMBAHASAN
Dari hasil anamnesis kepada pasien a/n Tn. P usia 61 tahun pada tanggal 7
Mei 2018 didapatkan Pasien datang dengan keluhan mimisan pada hidung kanan 1
jam yang lalu, keluhan dirasakan tiba-tiba saat pasien hanya berduduk nonton TV,
pasien sudah mengalami mimisan sebanyak 2 kali sejak malam tadi dengan banyak
darah 1 lembar tissue, darah yang keluar darah segar dan dapat berhenti sendiri
dengan penekanan pada hidung. Pasien menyangkal adanya darah yang tertelan
ataupun air liur yang bercampur darah saat berludah. Keluhan sistemik yang lain
Pada anamnesis sesuai dengan teori, dimana keluhan utama mimisan pada
hidung kanan dan menyangkal ada merasa ludah yang tertelan bercampur dengan
darah, dimana istilah lain mimisan ini disebut epistaksis. Pada umumnya
terdapat dua sumber perdarahan yaitu dari bagian anterior dan bagian
posterior. Epistaksis anterior dapat berasal dari Pleksus Kiesselbach atau dari arteri
dimana rentan terjadi perdarahan karena daerah ini mempunyai pembuluh darah
22
yang kecil dan rapuh. Hipertensi dapat menyebabkan pleksus kiesselbach atau arteri
tersebut.
Dari hasil pemeriksaan fisik pada tanggal 7 Mei 2018 ditemukan keadaan
umum pasien tampak sakit sedang dengan kesadaran kompos mentis. Status
generalis kepala, THT, thorax, abdomen dalam batas normal. Namun pada
220/130 mmHg. Menurut teori krisis hipertensi secara umum adalah terjadinya
peningkatan tekanan darah diastolik (TDD) >120 mmHg. Termasuk dalam kategori
ini adalah pasien yang menderita hipertensi emergensi atau hipertensi urgensi.
(emergensi) atau tidak (urgensi). Pada kasus ini, pasien mengalami hipertensi
darah rutin, gds, dan ekg yang didapatkan dalam batas normal. Hal ini sesuai teori
dimana penegakkan diagnosis kasus ini sendiri cukup dari anamnesis dan pemeriksaan
fisik saja. Pemeriksaan penunjang seperti ct-scan, funduskopi, dan fungsi ginjal dapat
4.3 Penatalaksanaan
23
diberikan juga kombinasi obat antihipertensi lainnya seperti golongan ARB, CCB
dan diuretik.
ekskresi natrium, air dan klorida sehingga menurunkan volume darah dan cairan
korteks ginjal distimulasi oleh penurunan tekanan arteri ginjal, stimulasi saraf
24