Anda di halaman 1dari 17

KATA PENGANTAR

Puji dan Syukur kami panjatkan ke Hadirat Tuhan Yang Maha Esa,
karena berkat limpahan Rahmat danKarunia-nya sehingga kami dapat
menyusun makalah ini dengan baik dan benar, serta tepat
padawaktunya. Dalam makalah ini kami akan membahas mengenai
“makanan tradisional”
kami mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada
semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan makalah ini.
Kami menyadari bahwa masih banyak kekurangan yang mendasar
pada makalah ini. Oleh karena itu kami mengundang pembaca untuk
memberikan saran serta kritik yang dapat membangun kami. Kritik
konstruktif dari pembaca sangat kami harapkan untuk penyempurnaan
makalah selanjutnya.
Akhir kata semoga makalah ini dapat memberikan manfaat bagi kita
semua.

Tangerang, 11 Mei 2018

Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR i
DAFTAR ISI ii
BAB I. PENDAHULUAN 1
A. Latar Belakang 1
B.Tujuan dan Manfaat ______ 3
C. Identifikasi Masalah_____________________________________________
BAB II. PEMBAHASAN 4
2.1 A. Nama Makanan______________________________________
B. Bahan Baku _________________________________________
C. Bahan Tambahan ____________________________________
D. Cara membuat ______________________________________
BAB III. KESIMPULAN DAN SARAN 12

A.KESIMPULAN 12

B.SARAN 12
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Di Indonesia banyak sekali macam-macam makanan khas nusantara atau


sering kita sebut dengan makanan khas kuliner, karena negara kita terdiri dari
beberapa pulau, dan beberapa provinsi. Dimana setiap provinsi mempunyai
makanan khas daerahnya masing-masing yang mana makanan kuliner tersebut
menjadikan salah satu identitas suatu daerah tersebut.
Keanekaragam suku bangsa dengan budaya, bahasa, agama, dan
istiadat yang berbeda-beda itulah menciptakan aneka ragam
masakan, makanan, dan minuman yang menjadi ciri khas masing-masing
daerah. Kuliner menjadi salah satu daya tarik tersendiri di negeri ini. Di setiap
daerah di tanah air mempunyai makanan yang khas, yang jenisnya sangat
banyak sekali yang tersebar di seluruh nusantara.
Ada satu wilayah yang nyaris mencakup seluruh kebudayaan di
Indonesia, yaitu Ibukota Jakarta. Jakarta adalahsebuah wilayah yang
merupakan "melting pot" bertemunya keanekaragaman dari tiap-tiap wilayah
di Indonesia. Kota yang homogen, terdapat keragaman budaya dari berbagai
etnis, seperti etnis Jawa, Sund, Batak, Manado, Tionghoa, termasuk penduduk
asli kota Jakarta yaitu etnis Betawi. Belum lagi penduduk kewarganegaraan
asing yang tinggal disana.
Oleh karena itu jenis kuliner di Jakarta pun ada banyak sekali karena
sudah bercampur dengan kuliner dari daerah lain.Bahkan ada yang sudah
dimodifikasi berupa kombinasi makanan khas satu daerah dan daerah lain,
atau makanan lokal yang dikombinasikan dengan makanan Barat, misalnya.
Semua bentuk budaya bercampur menjadi satu tanpa meninggalkan
ciri khas derah asalnya (akulturasi).
Salah satu jenis kuliner tradisional yang lekat dengan kebudayaan
tanah air adalah kue-kue tradisional Nusantara yang juga biasa disebut
jajanan pasar, yang kita kenal dengan kue basah, dan kue
kering. Kue Nusantara biasanya dijual di pasar-pasar tradisional, dengan
harga yang relative terjangkau dan murah. Kue-kue ini bersifat ringan dan
tidak mengenyangkan seperti makanan utama lainnya, sehingga dapat
dikonsumsi kapan dan dimana saja. Masyarakat tempo dulu
mengkonsumsi kue tradisional pada waktu santai di pagi dan sore hari
sebagai teman minum teh atau kopi.

B.TUJUAN

 Pembuatan makalah ini bertujuan agar mahasiswa dapat


mengetahui bagaimana resep dan teknik-teknik yang dilakukan
pada pembuatan makanan tradisional.
 bertujuan untuk memberikan gambaran yang lebih luas
tentang makanan tradisional yang tidak lain juga untuk
menambah wawasan bagi pembaca.
BAB II

PEMBAHASAN.

2.1. Arem Arem berasal dari jawa barat

Arem-arem merupakan makanan serupa lemper,


yaitu nasi berisi sayuran atau sambal goreng yang dibungkus dengan
daun pisang. Arem-arem popular sebagai makanan pengganti sarapan.
Biasanya ukurannya dibuat lebih besar daripada lemper.
Lemper berbeda dari arem-arem dalam hal penggunaan nasi. Lemper
menggunakan ketan, alih-alih nasi.
Resep Arem Arem :
Bahan Nasi

 500 gr beras, cuci tiriskan.


 300 ml santan encer.
 700 ml air
 1 sdt garam.
 2 lbr daun salam.
Bahan Isi

 350 gr daging cincang.


 1 buah wortel, potong dadu kecil-kecil.
 300 ml santan.
Bumbu halus

 4 siung bawang putih.


 4 siung bawang merah.
 5 buah cabai merah.
 1 buah tomat (yang ini cincang saja).
 2 cm lengkuas.
 2 sdt gula pasir.
 1 sdt garam.
 10 cm serai dimemarkan.
Bahan lain

 Daun pisang, potong kira2 10x20 cm, jika daunnya keras, rendam dalam air
panas terlebih dahulu.
Proses

1. Aduk beras bersama air, santan, garam, dan daun salam, didihkan
dengan api sedang sampai menjadi nasi lembek. Sesekali diaduk karena
santan pada bawah panci akan cepat matang.
2. Tumis bumbu halus, masukan daging halus, aduk sampai air daging habis
dengan api sedang
3. Tuangi santan dan wortel, aduk, didihkan dengan api kecil sampai santan
susut
4. Siapkan daun, ambil nasi, letakan di tengah2, tekan2 hingga padat,
merata, dan melebar.
5. Isi dengan 1 sdm daging, gulung nasi sampai daging tertutup nasi.
6. Gulung daun sambil ditekan hingga padat
7. Lipat kedua sisi sambil ditekan hingga padat
8. Kukus 1 jam. Sajikan dingin, kalo panas2 nasi masih belum memadat.

pengemasannya adalah

 Kemasan primer : yaitu daun pisang


 Kemasan sekunder : batang lidi
 Kemasan tersier : box atau kotak yang terbuat dari kardus.
2.2. Nagasari berasal dari jepara, jawa barat

Nagasari adalah salah satu kue basah tradisional yang masih awet populer
hingga sekarang di kalangan muda hingga tua. Kue ini berbahan dasar tepung
beras sehingga bersifat kenyal, di dalamnya dimasukkan pisang yang manis dan
legit. Meskipun tidak banyak modifikasi yang dilakukan, nagasari tetap menjadi
salah satu penganan ringan favorit keluarga Indonesia yang tersedia di pasar
tradisional hingga toko kue yang populer di kota-kota besar.

Bahan Utama Kue Nagasari Isi Pisang

 200 gram tepung beras


 200 gram gula pasir
 500 ml santan kelapa
 1/2 sendok teh garam halus
 1/4 sendok teh vanili bubuk
 3 lembar daun pandan
 Pisang kepok secukupnya

Bahan Lainnya

Daun pisang secukupnya untuk membungkus

Cara Menyiapkan Bahan Bahan Kue Nagasari Isi Pisang

1. Pertama, cuci daun pandan yang sudah anda siapkan sampai bersih.
2. Kupas pisang, lalu potong-potong dengan ukuran dan bentuk sesuai selera.

Cara Membuat Kue Nagasari Isi Pisang

1. Siapkan wadah yang akan digunakan untuk membuat adonan. Lalu tuangkan
santan ke dalam wadah tersebut.
2. Tambahkan vanili bubuk, garam, gula pasir dan daun pandan. Lalu aduk sampai
merata.
3. Kemudian, siapkan panci. Lalu masukan campuran santan dan yang lainnya ke
dalam panci. Rebus di atas api sedang sampai santan mendidih sambil diaduk-
aduk.
4. Jika santan sudah mendidih, anda bisa langsung mematikan api dan angkat
rebusan santan tersebut.
5. Masukan tepung beras ke dalam wadah. Lalu tuangkan rebusan santan panas
ke dalam wadah yang telah diisi tepung beras tersebut.
6. Aduk-aduk sampai merata sehingga menjadi adonan yang pas.
7. Ambil satu sendok adonan yang sudah dibuat. Lalu simpan di atas daun pisang.
8. Beri potongan duan pisang di tengah-tengahnya. Lalu bungkus.
9. Siapkan alat pengukusan. Lalu kukus adonan yang sudah dibungkus tadi sampai
benar-benar matang.
10.Jika sudah matang, anda bisa langsung mendinginkannya sebelum disajikan.
11.Siapkan piring atau tempat saji, lalu sajikan atau hidangkan kue nagasari ini
pada tempat atau piring saji.

Pengemasan :

 Kemasan primer : yaitu daun pisang


 Kemasan sekunder : -
 Kemasan tersier : box atau kotak yang terbuat dari kardus.

2.3. Bika Ambon dari medan

Bika ambon merupakan kue berwarna kuning dengan tekstur yang legit tetapi
berlubang-lubang. Kue ini tidak menggunakan tepung terigu sebagai
komponen utamanya, tetapi tepung sagu. Kue ini cocok dimakan sebagai
teman minum teh.
Bahan I
10 butir telur diambil kuningnya saja
200 gr sagu tani
200 gr gula pasir
Bahan II: biang
1 sdm ragi roti (yeast)
1 sdm gula pasir
1 sdm tepung terigu
3 sdm air hangat
Bahan III
300 ml santan kental
2 lembar daun pandan
2 lembar serai
10 lembar daun jeruk
Cara Membuat :

 Untuk biang : campur semua bahan biang hingga rata. Diamkan sepuluh
menit.
 Rebus santan dengan serai, daun pandan, daun jeruk hingga mendidih.
Dinginkan hingga hangat-hangat kuku.
 Kocok kuning telur dan gula hingga halus, kemudian masukkan sagu, biang,
dan santan. Aduk sampai rata, saring, lalu diamkan selama 3 jam.
 Masukkan dalam cetakan, panggang dengan api bawah sampai kering,
kemudian nyalakan api atas hingga matang.

Pengemasan :

 Kemasan primer : kertas minyak


 Kemasan sekunder : -
 Kemasan tersier : box atau kotak yang terbuat dari kardus.

2.4. Lepet ketan dari jawa

Lepet ketan merupakan jajanan tradisional yang disajikan saat lebaran.


Jajanan dari bahan beras ketan ini rasanya enak dan kenyal. Lepet ketan
disajikan bersama nasi ketupat saat lebaran hari raya islam tiba. Hal ini sudah
merupakan tradisi para leluhur sejak ratusan tahun khususnya penduduk
pulau jawa.

Bahan yang diperlukan


 3 kg beras ketan
 3 butir kelapa ukuran besar atau 5 butir kelapa ukuran sedang
 garam secukupnya
 Janur atau daun kelapa muda yang dibuang lidi dan daun bagian
pangkalnya
 Tali dari batang bambu

Cara membuat
1. Cuci lalu rendam beras ketan selama 1 jam. Atau bisa juga beras
ketan hanya dicuci tanpa direndam.
2. Kupas kelapa lalu buang kulit ari hingga hanya daging buah warna
putih. Parut kelapa tidak terlalu muda atau terlalu tua.
3. Campurkan beras ketan dan kelapa parut lalu tambahkan garam
secukupnya.
4. Bungkus dengan daun kelapa muda yang ditekuk sedemikian rupa lalu
diikat dengan tali batang bambu. Tali dari batang bambu membuat
pekerjaan membungkus lepet mudah, tali kuat mengikat, tidak gampang
lepas saat lepet di rebus.
5. Rebus lepet hingga matang. Merebus lepet menggunakan kayu
bakar. Waktu yang diperlukan untuk mematangkan lama sekitar 5-6
jam. Jangan lupa menambahkan air jika air dalam dandang sudah
menyusut.
Pengemasan :
 Kemasan primer : yaitu janur atau daun kelapa muda
 Kemasan sekunder : tali dari batang bambu
 Kemasan tersier : -
2.5. Kue Bugis berasa dari makassar

Salah satu jenis kue tradisional yang memiliki tekstur sangat kenyal dan
memiliki citarasa manis yang pas juga sampai saat ini masih sering dibuat
dan disajikan hampir disetiap keluarga yaitu kue bugis ketan. Kue bugis
ketan adalah kue basah yang terbuat dari bahan dasar tepung beras
ketan yang diolah kemudian bagian dalamnya biasa diisi dengan gula
merah dan kelapa parut. Resep dan cara pembuatan kue bugis ketan
sangat mudah juga dapat dibuat dengan menggunakan bahan dasar
ketan putih ataupun ketan hitam hitam karena akan tetap menghasilkan
rasa kue yang sama-sama enak hanya saja memiliki perbedaan warna.
Bahan :
 200 gr tepung beras ketan
 1/2 sendok teh garam halus
 gula halus atau gula tepung 2 sendok makan
 minyak goreng 1 sendok makan
 pewarna makanan hijau pandan secukupnya
 150 ml santan kental

Bahan isi :
 kelapa parut 100 gr
 1/4 sendok teh garam
 50 ml air bersih
 60 gr gula merah
 2 sendok makan gula pasir

Cara Membuat Kue Bugis Ketan :


1. Siapkan satu wadah untuk membuat adonan kue bugis
2. Masukkan semua bahan kedalam wadah yang sudah disiapkan kecuali
minyak dan santan
3. Aduk semua bahan yang dicampur hingga merata
4. Tuang santan sedikit demi sedikit kedalam campuran tepung sambil
diuleni dengan tangan hingga adonan kalis
5. Tambahkan minyak goreng lalu aduk lagi hingga merata, sisihkan sejenak
6. Campurkan semua bahan isi lalu masak diatas api sedng sampai gula
larut dan matang mengental
7. Ambil adonan secukupnya lalu dipipihkan dan beri bahan isi secukupnya
kemudian tutup rapat
8. Bungkus dengan daun pisang lalu dikukus sampai matang, angkat dan
sajikan .
Pengemasan :

 Kemasan primer : yaitu daun pisang


 Kemasan sekunder : daun pisang
 Kemasan tersier : box atau kotak yang terbuat dari kardus.
2.6. Kue lapis berasal dari jawa barat

Kue tradisional yang satu ini hingga kini juga masih digemari banyak
orang. Teksturnya lembut, dengan rasa santan yang agak dominan serta
tampilan yang berlapis-lapis aneka warna. Ya, itulah kue lapis. Di
beberapa daerah di Jawa Tengah, kue lapis sering kali menjadi suguhan
tamu saat acara hajatan seperti pernikahan atau khitanan.

Bahan-bahan
- 800 ml santan
- 225 gram tepung beras
- 125 gram tepung kanji
- 350 gram gula pasir
- 1 sdt garam halus
- 2 sdm minyak goreng
- 1/2 sdt vanili bubuk
- 1/2 sdm pasta pandan
- 2 tetes pewarna kue warna hijau
- 1 tetes pasta coklat
- 2 lembar daun pandan

Cara Membuat
- Seperti biasa, siapkan dulu panci kukusan, beri serbet bersih pada tutupnya
dan panaskan di atas api kecil.
- Olesi loyang kue lapis dengan minyak goreng, lalu sisihkan.
- Cuci bersih daun pandan, kemudian rebus bersama santan, gula, vanili, dan
garam sambil terus diaduk sampai mendidih.
- Matikan api, buang daun pandannya, dan diamkan agar santan menghangat.
- Campur tepung beras dan tepung kanji dalam satu wadah bersih.
- Bila santan sudah hangat, tuang perlahan-lahan ke dalam campuran tepung
sambil diaduk dengan sendok kayu sampai adonan licin dan tidak bergumpal.
- Ambil 1-2 sendok sayur adonan, beri pasta coklat, sisihkan.
- Bagi adonan menjadi 2 bagian dan salah satu adonannya diberi pewarna hijau
dan pasta pandan.
- Adonan kue lapis siap dimasak.
- Tuangkan 1 sendok sayur adonan putih ke dalam loyang, masak selama 3
menit.
- Setelah 3 menit, tuangkan 1 sendok sayur adonan warna hijau di atas lapisan
putih, ratakan dan masak lagi 3 menit.
- Lanjutkan proses memasak kue lapis dengan menuangkan adonan berselang-
seling sesuai warna yang diinginkan.
- Dalam resep ini, adonan coklat dituangkan pada lapisan tengah kue,
kemudian ditumpuk lagi dengan adonan putih dan hijau.
- Setelah semua adonan habis atau loyang penuh, kukus selama kurang lebih
20-30 menit sampai kue matang.
- Angkat kue lapis dari loyang dan dinginkan.
- Kue lapis siap dipotong dan disajikan..
Pengemsan :

 Kemasan primer : yaitu plastik bening


 Kemasan sekunder : solatip
 Kemasan tersier : box atau kotak yang terbuat dari kardus.

2.7. Getuk berasal dari jawa

Getuk (bahasa Jawa: gethuk) adalah makanan ringan (kudapan) yang dibuat
dengan bahan utama singkong. Getuk merupakan makanan yang mudah
ditemui di Jawa Tengah dan Jawa Timur.
Bahan - bahan
Bahan yang diperlukan untuk membuat getuk adalah sebagai berikut:

 Air untuk mengukus


 1/2 kg singkong, kupas, potong-potong
 150 gr gula pasir/Gula Jawa
 1/2 sdt garam dapur
 1/2 bh kelapa, parut dan kukus
 Pewarna
Jika ingin getuk yang berwarna putih kita sebaiknya memakai gula pasir, untuk
warna merah menggunakan gula jawa sedangkan warna hijau didapat dari
perasan daun Suji.
Langkah-langkah pembuatan getuk

 Singkong dikupas kulitnya, kemudian dicuci bersih dan dipotong-potong


sekitar 5 cm.
 Rebus singkong sampai matang. Angin-anginkan sampai uapnya hilang.
 Campur singkong - sedikit Garam - Gula. Hancurkan sampai lumat.
 Beri pewarna bila suka.
 Sajikan hangat dengan taburan parutan kelapa.
Getuk biasanya disajikan untuk cemilan sambil minum teh. Salah satu variasi
penyajian getuk adalah dengan cara digoreng.
Pengemasan :

 Kemasan primer : yaitu anyaman bambu


 Kemasan sekunder : tali
 Kemasan tersier :-

2.8. Apa
2.9. Apa
2.10. Apa
BAB III.
KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan
Berdasarkan pembahasan di atas dapat disimpulkan bahwa Indonesia
memiliki kebudayaan lokal yang bervariasi dengan ciri-ciri khas yang
membedakan kebudayaan bangsa Indonesia dengan bangsa lain yaitu
makanan tradisionalnya yang khas . Kebudayaan tersebut telah menjadi jati diri
sebagai bangsa Indonesia.Dunia internasional mengenal Indonesia salah satu
nya dari keanekaragaman budaya yang dimiliki. Budaya lokal tersebut harus
dijaga agar dapat memperkokoh ketahanan budaya bangsa.Selain itu kita harus
memahami arti kebudayaan serta menjadikan keanekaragaman budaya yang
ada di Indonesia sebagai sumber kekuatan untuk ketahanan budaya bangsa.

B. Saran
Indonesia kaya akan segalanya namun jika kekayaan tersebut tidak mampu
diupayakan semaksimal mungkin dapat berakibat fatal bagi kemajuan bangsa
Indonesia. Kami dan seluruh warga negara tentu memiliki keinginan dan
harapan yang sama, yaitu memajukan Indonesia dari segala aspek termasuk
kebudayaan yang ada di daerah Indonesia. Namun, hal tersebut butuh kerja
keras dari semua pihak. Kami menyarankan agar semua pihak tersebut lebih
memperhatikan lagi hal sekecil apapun, karena dari hal sekecil itu dapat bisa
menjadi besar jika terus diasah dan dipelihara dengan kesungguhan.
DOKUMENTASI

1. Arem Arem

2. Nagasari
3. Bika Ambon

4. Lepet Ketan
5. Kue bugis

6. Kue lapis

7. Getuk

Anda mungkin juga menyukai