Anda di halaman 1dari 10

BAB I

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Banyak eksekutif, penyelia, konsultan, pelatih, dan dosen dipermalukan dan
gagal di depan rekan sebaya, kolega, pelanggan, staf, dan kelompok penting lain
karena kurangnya kemampuan menyampaikan presentasi. Studi di Amerika
mengatakan bahwa “ketakutan berbicara melebihi ketakutan menghadapi kesulitan
keungan, kelebihan bobot badan, dan kematian. Dengan kata lain, sepertiga orang
dalam studi itu lebih baik mati dari pada berpidato di depan umum”.
Eksekutif perusahaan penelitian terkemuka dan pakar sumber daya manusia
mengatakan, “keterampilan presentasi merupakan faktor penentu peningkatan karier.”
Mereka juga mengungkapkan, kurangnya keterampilan presentasi secara negatif
memengaruhi promosi dan peluang pekerjaan baru.
Memberikan presentasi berarti harus bisa mempengaruhi tindakan orang lain.
Anda mungkin sedang menyampaikan laporan, rencana, proposal, penjualan,
kandidat untuk kantor atau gagasan. Apapun subyek atau pokok masalah presentasi,
anda harus “memenangkan” sesuatu. Setidaknya memenangkan respek dari sudut
pandang sendiri.
Anda dapat mengundang orang lain untuk presentasi, bahkan mendorong
mereka hadir dengan beberapa alasan. Tetapi anda tidak dapat memaksa orang lain
agar mendengarkan. Tentu saja,tidak dapat memaksa bertindak atas apa yang anda
katakan. Sopan- santun umumnya bisa menghindarkan mereka keluar ruangan selama
presentasi, tetapi tidak berarti mereka mendengarkan. Pikiran merekalah yang
mungkin keluar dari topik yang kemukakan oleh pembicara. Agar anda dapat tetap
fokus terhadap presentasi yang dilakukan, seharusnya dari awal anda dapat
memandang bahwa presentasi merupakan sesuatu yang harus dikatakan, itu berarti
peserta akan mendengarkan.
Presentasi sukses selalu melibatkan komunikasi, proses yang terdiri dari dua
bagian yaitu bgaimana kita dapat berkomunikasi secara bersama atau komunitas dan

1
juga membangun komunikasi tersebut agar pesan yang ingin disampaikan dapat
tersampaikan dengan baik dan benar.
Sembilan puluh persen (90 %) dari setiap presentasi semua tergantung pada
kesiapan. Anda mungkin mampu berbicara penuh wibawa tentang pokok masalah
yang dikuasai, tetapi persiapan cermat tetap perlu diperlakukan karena memberikan
presentasi tanpa perencanaan yaang memadai ibarat menembak tanpa memiliki
sasaran. Oleh karena itu makalah ini akan mencoba memaparkan bagaimana cara agar
kita dapat melakukan presentasi dengan memperhatikan teknik- tektiknya.

B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana cara agar komunikasi menjadi efektif dan produktif?
2. Bagaimana cara presentasi yang efektif?
3. Bagaimana cara penyampaian presentasi?
4. Bagaimana saat mengakhiri presentasi?

C. Tujuan Penulisan
1. Untuk memenuhi tugas mata kuliah Dasar- Dasar Humas agar dapat mengikuti
Ujian Tengah Semester (UTS) dan Ujian Akhir Semester (UAS).
2. Untuk mengetahui bagaimana teknik- teknik dalam melalakukan presentasi agar
presentasi yang dilakukan dapat berjalan dengan baik dan benar, sesuai dengan
apa yang diharapkan.

2
BAB II
PEMBAHASAN
1. Komunikasi Efktif dan Produktif
Komunikasi merupakan suatu proses pengiriman dan penerimaan pesan antara
dua orang atau lebih. Suatu komunikasi dapat berjalan dengan efektif jika telah
direncanakan dengan memperhatikan situasi, waktu, tempat, dan pendengarnya.
Untuk membantu supaya komunikasi kita bisa efektif ada beberapa ketentuan untuk
memudahkannya. Hal tersebut mereupakan persyaratan dasar dalam berkomunikasi,
yaitu:1
a. Kemampuan mengamati dan menganalisis persoalan
b. Kemampuan menarik perhatian
c. Kemampuan mempegaruhi pendapat
d. Kemampuan menjalin hubungan dan suasana salaing mempercayai.
Adapun hal- hal yang perlu dipertanyakan dalam komunikasi adalah sebagai
berikut:
Apa? Siapa?

Tujuan?

Situasi?
Saya
Mengapa?

Bagaimana?

Kapan?

Dimana?

Berkomunikasi sebenarnya melibatkan karakter emosional, psikologis, dan


mental seseorang. Dengan demikian juga karakter teknis media yang digunakan

1
Sr. Maria Assumpta Rumanti OS, Dasar Dasar Public Relations (Teori dan Praktik), PT. Gramedia
Widiasarana Indonesia, Jakarta, 2002, h.107.

3
dalam komunikasi. Bagi masing- masing kelompok kebutuhannya memang berbeda-
beda. Memahami apa yang disampaikan pembicara memungkinkan pemahaman yang
jauh berbeda dari pendengar. Itulah sebab mengapa pentingnya teknik presentasi.
Dengan menyadari pentingnya komunikasi, terlebih diera informasi yang
meningkat dan mengalir begitu dahsyat itu, banyak sekali program yang dirancang
oleh lembaga maupun organisasi yang khusus mengajarkan atau menilai keahlian
dalam berkomunikasi. Ini berarti usaha untuk memiliki hubungan atara manusia
dengan kemampuan pemecahan masalah yang mengarah ketingkat produktifitas yang
lebih tinggi. Dengan seseorang memiliki keahlian komunikasi yang baik, maka dalam
penyampaian atau dalam suatu pesentasi yang dilakukannya akan dapat berjalan
dengan lancar dan apa yang ingin disampaikan oleh pembicara tersempaikan
maksudnya kepada pendengar (audience).

2. Teknik Presentasi yang Efektif


Berbicara mengenai presentasi, terdapat beberapa definisi yang dikemukakan
oleh para ahli. Untuk lebih memahami pengertian mengenai presentasi ini, berikut
akan dijelaskan beberapa definisi presentasi.
Menurut Titik Triwidodo dan Djoko Kristanto “Pengertian presentasi yaitu
suatu bentuk laporan lisan mengenai suatu fakta tertentu kepada komunikan”. Hal ini
berarti bahwa presentasi merupakan salah satu bentuk komunikasi verbal yaitu salah
satu bentuk komunikasi yang digunakan untuk menyampaikan pesan kepada pihak
lain melalui tulisan atau lisan. Dengan penyampaian pesan secara tulisan atau lisan ini
diharapkan orang dapat memahami apa yang disampaikan oleh pengirim pesan
dengan baik.
Sedangkan menurut Erwin Sutomo “Presentasi merupakan sebuah kegiatan
aktif dimana seorang pembicara menyampaikan dan mengkomunikasikan ide serta
informasi kepada sekelompok audiens”. Dari pernyataan tersebut dapat diambil suatu
kesimpulan jika presentasi merupakan kegiatan yang dilakukan secara aktif dengan
melibatkan orang lain selain pembicara, sehingga pembicara harus mampu membuat

4
presentasi menarik untuk diikuti. Pada umumnya audiens merasa bosan karena topik
yang dibicarakan kurang menarik atau pembicara kurang mampu menyampaikan
materi dengan baik.2
Berikut beberapa teknik dalam mempersiapkan presentasi agar presentasi yang
dilakukan menjadi lebih efektif:3
a. Mengendalikan Rasa Takut
Franklin D. Roosevelt mengatakan “satu- satunya hal yang patut kita takutkan
adalah rasa takut itu sendiri.” Dalam konteks lisan sedikitnya ada tiga hal yang paling
sering ditakutkan, yakni:
1) Takut tidak memenuhi harapan audiensi.
2) Takut materinya tidak cukup baik.
3) Takut tidak mampu menyampaikan dengan baik.
Untuk mampu mengendalikan rasa takut, yang melahirkan kecemasan dan
kegelisahan secara berlebih, anda dapat melakukan:
a) Pendekatan rasional.
b) Latihan olah fisik.
c) Latihan olah mental.
d) Tindakan prektis.
b. Membangun Fondasi Presentasi
Dalam membangun fondasi untuk mempersiapkan sebuah presentasi sedikitnya
ada empat (4) hal yang wajib anda persiapkan untuk dapat mempersiapkan presentasi
lisan atau berbicara di muka umum dengan berhasil, yakni:
1) Menganalisis momentum dan acar.
2) Menganalisis audiensi atau kelompok pendengar.
3) Menentukan sasaran dan tujuan spesifik.
4) Mempelajari lokasi.

2
eprints.uny.ac.id/16944/1/TA%20MB%20MILA%20ALL.pdf
3
Andrias Harefa, Presentase Efektif, C.V. Andi Offset, Yogyakarta, 1999, h. 1

5
Melakukan presentasi lisan atau berbicara di muka umum tanpa persiapan sama
sekali merupakan kesalahan atau bahkan “dosa” yang tidak dapat dimaafkan oleh
audiensi yang mendengarkan anda.
c. Memilih dan Mempersiapkan Materi
Paul D. Griffith mengatakan “seorang komunikator adalah seorang pribadi yang
dapat membuat sesuatu menjadi jelas”. Dalam memilih dan mempersiapkan materi
presentasi, andapun perlu dan harus mempersiapkannya dengan jelas. Ada 5 hal yang
harus dipersiapkan memilih dan mempersiapkan presentasi, yaitu:
1) Mengetahui informasi apa yang diperlakukan.
2) Menentukan waktu mencari informasi tersebut.
3) Mengetahui sumber- sumber informasi.
4) Memilih informasi.
5) Menyusun struktur materi.

3. Penyampaian Isi Presentasi


Sukses suatu presentasi tidak tergantung pada penguasaan subyek pengetahuan
saja, tetapi kemampuan berbicara efektif, menjadi penting untuk dipelajari dan
dilatih. Berbicara di depan umum adalah performimg, karena bukan terletak pada
aktivitas alami yang diperoleh sejak lahir, tetapi penekanan pada keterampilan
komunikasi lebih dominan,dimana dibutuhkan pelatihan.
Presentasi ibarat gunung es yang Nampak indah diperkukaan laut. Namun
keindahan tersebut akan hilang manakala 90 % bagian gunung es yang ada dibawah
permuakaan laut terfsebut tenggelam. Dengan demikian 90 % bagian dari presntasi
adalah persiapan, sisanya penyajian dan diskusi.4
Dalam persiapan presentasi sarana dalam penyampaian juga harus di
perhatikan, apa sarana yang digunakan dalam presentasi dapat mempengaruhi tingkat
keberhasilan presentasi tersebut. Banyak yang mengatakan bahwa presentasi visual

4
static.banyumaskab.go.id/.../file/Sukses%20Berkomunikas%20dan%20Presentasi.pdf

6
tergolong ketinggalan zaman, tidak praktis, bahkan membuat presentasi yang
dilakukan berjalan lambat atau kurang melibatkan audiensi yang hadir. Padahal jika
menggunakan presentasi visual, kita dapat mempertakan arus dan ritme presentasi
selain itu visual juga dapat menambah efektivitas presentasi.
Selain sarana dalam penyampaian presentasi kita juga harus memperhatikan
busana dan penampilan. Dalam lingkunagn bisnis dan profesional, aturan baku sangat
ditetapkan dalam berbusana terutama dalam presentasi. Baik pria maupun wanita
harus menggunakan pakaian formal saat melakukan presentasi.
Jika telah mempersiapkan semuanya, persiapan terakhir adalah persiapan
performa yang meliputi suara, nada bicara, tempo berbicara, bahasa tubuh, senyuman,
dan lain sebagainya.5
Dalam presentasi, ketika kita berbicara atau bersuara harus memperhatikan
aspek tertentu. Nada merupakan bagian dari cara berbicara. Cobalah dalam memulai
presentasi menggunakan nada rendah, jika mulai dengan nada tinggi maka ketika
diakhir bisa saja tersedak maupun kehabisan suara. Selain itu dalam malakukan
presentasi juga harus memperhatikan volume suara, modulasi sangat dibutuhkan agar
presentasi yang dilakukan menjadi lebih efektif. Selanjutnya kita harus
memperhatikan kecepatan atau tempo kita dalam menyampaikan isi dari apa yang
ingin disampaikan.
Bahasa tubuh merupakan salah satu pendukung dari keefektivan jalannya suatu
diskusi, senyuman juga merupakan bagian dari bahasa tubuh. Dalam sebuah
presentasi, tidak hanya mulut yang harus berbicara tetapi juga tangan, wajah, mata,
semua harus ikut menyampaikan apa yang akan disampaikan. Jika kita sudah enjoy
dengan diri kita, maka saat presentasi rasa gugup yang muncul akan hilang dengan
sendirinya.

5
Jim Macnamara, Panduan Presentasi Modern, PT. Kentindo Soho, Indonesia, h.151.

7
4. Setelah Presentasi
“Bapak- bapak dan ibu- ibu, saya harap presentasi ini menarik. Terima kasih
atas perhatian anda”.
Setelah itu, anda duduk dan mulai menerima pertanyaan dari audiens untuk
melihat apakah presentasi berjalan sukses. Hal yang perlu diperhatikan adalah, jangan
membagikan selebaran sebelum atau selam presentasi karena jika mereka telah
mempunyai selebaran sendiri mereka akan terfokus membaca dan otomatis tidak
memperhatikan presentasi anda.
Dalam menjawab pertanyaan, tetaplah tenang dan jangan bersikap kasar atau
mengecewakan siapapun. Tetaplah tenang dan mengendalikan emosi yang mungkin
dihadapi saat menjawab pertanyaan yang berupa tantangan ataupun pertanyaan
menguji, serta penolakan atas jawaban yang anda berikan.

8
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Teknik presentasi merupakan cara bagaimana seseorang dapat melakukan
presentasi yang efektif dan juga produktif. Dalam presentasi banyak hal yang harus di
perhatikan diantaranya adalah sarana presentasi, penampilan saat presentasi,
pembawaan saat presentasi, mengakhiri presentasi, dan lain sebagainya.
Dalam presentasi yang terpenting adalah bagaimana cara kita menyampaikan isi
dari apa yang ingin disampaikan secara baik, namun tetap tidak membuat audiens
bosan dan tidak memperhatikan kita.

9
DAFTAR PUSTAKA
Harefa, Andrias. 1999. Presentasi Efektif. Yogyakarta: C.V. Andi Offset.

Macnamara, Jim. 1998. Panduan Presentasi Modern. Indonesia: PT. Kentindo Soho.

OSF, Sr. Maria Assupta Rumanti. 2002. Dasar Dasar Public Relation (Teori dan
Praktik). Jakarta: PT. Gramedia Widiasarana Indonesia.

eprints.uny.ac.id/16944/1/TA%20MB%20MILA%20ALL.pdf

static.banyumaskab.go.id/.../file/Sukses%20Berkomunikas%20dan%20Presentasi.pdf

10

Anda mungkin juga menyukai