Anda di halaman 1dari 2

JANGAN REMEHKAN AMALANMU BU!

Bismillah

Sebagai seorang ibu rumah tangga, sejujurnya terkadang saya memandang hebat pada mereka wanita-
wanita cantik yang mengenakan seragam rapi, menghasilkan uang secara mandiri, atau sibuk penelitian,
menimba ilmu untuk memperoleh gelar baru, disaat saya sendiri, setiap harinya bagaikan hanyut dalam
siklus yang berputar itu ituuu aja. Berkutat dengan aktivitas anak-rumah-suami serta setumpuk
pekerjaan yang tak pernah ada habisnya. Saya merasa stagnan dan tidak produktif.

Hingga akhirnya saya menemukan nasehat yang sangat menyentuh, nasehat seorang yang tak saya
kenal secara langsung, namun kata-katanya begitu lembut namun berbobot. Menampar saya sejadi-
jadinya hingga saya tersadar, sungguh apapun peran saya saat ini, maka yakinlah bahwa tak ada yang
sia-sia. Sungguh Allah tak pernah menciptakan manusia yang ‘biasa-biasa saja’. Termasuk pada
penciptaan yang hanya sekedar seorang ibu rumah tangga saja.

Menyadari hal tersebut, maka tugas saya adalah mengenali diri sendiri, menemukan tujuan penciptaan
atas semua ini, serta menemukan PERAN TERBAIK YANG ALLAH TITIPKAN PADA KITA. Ketika kita sudah
menemukannya, maka tugas kita hanyalah “beramal, beramal, beramal”. Memanfaatkan setiap waktu
senantiasa dalam aktivitas kebaikan, sekalipun aktivitas tersebut hanyalah seremeh merapikan rumah
atau menggantikan popok.

Ketika sebuah amal dilandasi oleh bekal niat yang ikhlas, dan dilaksanakan penuh ketaqwaan, maka
keberkahan dr amal tersebut akan melimpah berlipat ganda. Terlepas apapun kegiatannya.

Sungguh! tidak ada amal baik yang terlalu sepele untuk dilakukan.

Jangan pernah meremehkan suatu amal yang menjadikan kita lupa kepada Siapa kita beramal.

Boleh jadi, sebuah prestasi yang kita anggap besar, namun kecil nilainya di sisi Allah.

Dan boleh jadi, suatu aktivitas yang kita anggap remeh, ternyata Allah limpahkan keberkahan luas di
dalamnya.

Sebagai contoh, misalkan kita melihat suami lelah, padahal waktu begitu sempit dan kita mungkin tak
mampu memberikan pijitan hangat, ditambah ada anak2 yang cukup membuat sibuk dsb. Kita memilih
untuk sekedar membuatkan minuman kesukaannya, yang di dalamnya terselip doa tulus penuh harap
kepada Allah.

Kalaulah Allah berkehendak menurunkan keberkahan, sangat mungkin, dari secangkir teh, ia berbuah
menjadi rasa sakinah, kemudian sakinah itu menjelma menjadi semangat rasa optimis, dari sana ia
berbuah lagi kepada hasil kerja suami yang lebih optimal, suami pun semakin shaleh, kehidupan
ekonomi semakin membaik, dst. Dan itu bermula dari secangkir teh yang penuh berkah.
Sekali lagi, jangan pernah meremehkan suatu amalan yang kita anggap kecil. Karena amal kebaikan yang
satu akan membimbing kepada amal kebaikan lainnya. Hidup kita hanya sekali, jadikanlah ia bermakna
dan jadikanlah ia tiket kita ke surga-Nya.

@therealummi

#MomLearner

#TheRealUmmi

#oss3

Anda mungkin juga menyukai