Anda di halaman 1dari 6

Lampiran 1

Materi Penyuluhan

A. Pengertian Gangguan Jiwa


Gangguan jiwa adalah gangguan dalam: cara berfikir, kemauan, emosi
dan tindakan. Gangguan jiwa ada yang ringan dan ada yang berat. Gangguan
jiwa ringan, yaitu penderita masih mampu menjalani fungsi perannya di
masyarakat. Sedangkan, gangguan jiwa berat, yaitu apabila penderita sudah
muncul gangguan dalam menilai realitas. Mereka sudah tidak mampu
berfungsi secara wajar dalam kehidupannya sehari-hari baik di rumah, di
sekolah, di tempat kerja maupun di lingkungan sosial lainnya.Gangguan jiwa
tidak menular, tapi bila dalam suatu rumah atau lingkungan ada yang
mengalami gangguan jiwa, maka yang lain akan merasakan dampaknya.
Proses perjalanan penyakit gangguan jiwa akan melalui beberapa fase
yaitu:
1. Fase awal
- Berlangsung sekitar 6 bulan sampai 1 tahun.
- Mulai muncul penurunan kemampuan dalam perawatan diri, penurunan
prestasi di sekolah, di bidang pekerjaan, di bidang sosialisasi dengan
teman / saudara, cara berfikirnya mulai agak aneh.
2. Fase aktif
- Berlangsung kurang lebih 1 bulan.
- Muncul gangguan gejala psikotik seperti mendengar / melihat dan
merasakan sesuatu yang tidak nyata, mempercayai dan meyakini
sesuatu yang tidak dikoreksi, proses berfikirnya menjadi kacau, perilaku
aneh, disertai adanya kelainan neurokimiawi di otak.
3. Fase residual
- Biasanya berlangsung lama.
- Minimal muncul 2 gejala yaitu kehilangan minat dan motivasi, kehilangan
spontanitas, banyak menarik diri dan fungsi perannya menurun.
B. Etiologi
Penyebab seseorang bisa menderita gangguan jiwa bermacam-macam, yaitu:
 Faktor genetik, keturunan
 Kondisi ibu selama mengandung
Bila ada gangguan mental, emosional, atau fisik maka akan
mempengaruhi saraf otak janin yang dikandungnya
 Proses persalinan
Bila ada komplikasi maka meningkatkan risiko
 Penyakit fisik seperti panas tinggi, kejang, atau penyakit berat lainnya
mulai dari lahir sampai usia sekarang
 Riwayat jatuh, terbentur kepala, kena pukul atau kecelakaan
 Penggunaan Narkoba/Napza, seperti \: alkohol, ganja (cannabis).
Shabu-shabu,Extasy, obat penenang, heroin (putaw), dll
 Riwayat trauma, beban psikologis yang berat, masalah yang sulit
diselesaikan, konflik, keinginan yang tidak tercapai, kemarahan yang
terpendam, kesedihanyang mendalam, kehilangan, kekecewaan, dll
Semuanya itu membuat keseimbangan zat kimia di otak
(neurotransmiter) menjadi berubah dan tidak stabil dan inilah yang
memunculkan adanya perubahan pada :cara berpikir, perasaan, sikap,
dan perilaku.
C. Tanda-tanda Gangguan Jiwa
pada anak yang berumur dibawah 5 tahun umumnya sulit untuk
mengekspresikan secara verbal apa yang membuat mreka menajdi stress
atau mengatakan mereka sedang stress. Namun, terdapat beberapa perilaku
yang mencerminkan si anak dalam keadaan stress, seperti tidak mau berpisah
dengan orangtuanya, lekat terus menerus dan banyak menangi8s
dibandingkan biasanya, terdapat perilaku regresif, seperti menghiap jempol,
mengompol, dan ketakutan akan gelap yang berlebihan, menunjukkan
perilaku agresif seperti menggigit, banyak menangis tanpa sebab yang jelas
dan sering terbangun malam hari tanpa sebab yang jelas.
D. Cara Mencegah Gangguan Jiwa
Sikap dan perilaku orang tua yang dibutuhkan agar anak terhindar dari
gangguan jiwa :
1. Jangan terlalu memanjakan dan melindungi, sehingga anak tahan
menghadapi kekecewaan dan tidak suka menuntut pada orang lain.
2. Jangan terlalu berkuasa agar anak tidak menjadi pasif, gampang
menyerah.
3. Jangan menolak keberadaan anak misal membenci, menyingkirkan agar
anak merasa aman dan tenang.
4. Jangan menetapkan standar tuntutan yang terlalu tinggi, sesuai dengan
kemampuannya, agar anak tidak merasa bersalah dan tidak mampu / tidak
berarti.
5. Jangan bertindak dan bersikap yang berubah-ubah (kadang melarang,
kadang membolehkan) agar anak tidak bingung dan serba salah.

Kunci utama agar anak tetap sehat jiwa adalah:


1. Terimalah anak apa adanya baik kekurangannya maupun kelebihannya
tanpa syarat.
2. Beri pujian / penghargaan bila anak melakukan hal yang baik, dan bila
berbuat salah beritahu bagaimana yang benar tanpa harus mengkritik
secara pedas dan terus di ulang-ulang
3. Beri kesempatan untuk mengembangkan diri sesuai dengan minat dan
bakatnya.
4. Ajari untuk berfikir positif terhadap masalah yang dihadapinya, yakinkan
bahwa setelah ada kesulitan pasti ada kemudahan, semua peristiwa pasti
ada hikmahnya.
5. Ajari dan bimbing mereka untuk selalu bersikap syukur pada nikmat yang
diberikan tuhan.
Lampiran 2

Daftar Pustaka

Direktorat Bina Kesehatan Jiwa KEMENKES RI. 2011. Kesehatan Jiwa. Jakarta:
Kemenkes RI
Nasir, Abdul. 2011. Dasar-Dasar Keperawatan Jiwa: Pengantar dan Teori. Jakarta:
Salemba Medika
Stuart, Gail Wiscars. 2010. Buku Saku Keperawatan Jiwa. Jakarta: EGC
Lampiran 3

Evaluasi PreTest dan Post-test Penyuluhan


1. Yang termasukkondisi Kesehatan jiwa yang baik adalah...
a. sehat baik secara emosi, pikiran dan hubungan dengan orang lain
b. sehat berbicara
c. sehat tubuh
d. sehat hati
2. apa singkatan dari ciri-ciri sehat jiwa ?
a. SEDIH
b. SAPAAN
c. SENYUMAN
d. DERITA
3. Dibawah ini yang termasuk ciri dari gangguan jiwa adalah....
a. Gotong royong
b. Mampu merawat diri
c. Mengamuk dan bicara kacau
d. Aktif dalam kegiatan desa
4. Bagaimana cara orang tua dapat mencegah gangguan jiwa pada anak?
a. Berusaha mengerti serta memahami anak
b. Terlalu memanjakan anak
c. Menolak dan membentak anak
d. Melarang anak dengan keras
Lampiran 4
Dokumentasi

Anda mungkin juga menyukai