DISUSUN OLEH :
DANIEL ALVIN GIOVANNI SATRIAWARDHANA (4114010015)
DIMAS FAJRIANSYAH (4114010027)
M. FAKHRI ALI (4114010009)
BAGAS WICAKSONO (4114010003)
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI......................................................................................................................i
DAFTAR TABEL.............................................................................................................iv
DAFTAR GAMBAR.........................................................................................................v
BAB I PENDAHULUAN.................................................................................................1
1.1 Data Proyek.........................................................................................................1
1.2 Batas Fisik dan Situasi........................................................................................1
1.3 Lingkup Pekerjaan..............................................................................................1
1.4 Personil dan Organisasi Lapangan......................................................................2
1.5 Tujuan.................................................................................................................3
1.6 Prosedur Pelaksanaan.........................................................................................4
1.7 Standar Pelaksanaan Proyek...............................................................................4
1.8 Sistem Pelaporan.................................................................................................4
BAB II INSTALASI PROYEK.........................................................................................1
2.1 Penjelasan Umum...............................................................................................1
2.2 Lokasi Base Camp..............................................................................................1
2.3 Perencanaan Tata Letak Lapangan......................................................................2
BAB III METODE PELAKSANAAN..............................................................................1
3.1 Persiapan.............................................................................................................1
3.2 Pengeboran SPT..................................................................................................1
3.3 Sondir dan Laporan.............................................................................................2
3.4 Mobilisasi............................................................................................................2
3.5 Instalasi Proyek...................................................................................................3
3.6 Manajemen dan Keselamatan Lalu Lintas........................................................12
3.7 Penggamanan Lingkungan Hidup.....................................................................12
3.8 Manajemen Mutu..............................................................................................12
3.9 Galian Struktur Kedalaman 4-6 m....................................................................13
3.10 Galian Struktur Kedalaman 2-4 m................................................................13
3.11 Penulangan U 32 Ulir untuk Bore Pile..........................................................13
3.12 Tiang Bor Beton, diameter 800 mm..............................................................14
3.13 Pengujian Pembebanan pada Tiang dengan Diameter 800 mm....................14
3.14 Penulangan U 32 Ulir untuk Pile Cap...........................................................15
DOKUMEN PENGADAAN
PEMBANGUNAN JEMBATAN LUMAYAN
KOTA BOGOR, JAWA BARAT
DAFTAR TABEL
DAFTAR GAMBAR
BAB I PENDAHULUAN
Pemilik Proyek : Dinas Bina Marga dan Sumber Daya Air Kota
Bogor
Konsultan Perencana : PT Raja Jalanan
Masa Pelaksanaan : 180 hari
Lokasi Proyek
5. Divisi Struktur
1. Dinas Bina Marga dan Sumber Daya Air Kota Bogor sebagai pemilik proyek
atau pemberi tugas,
2. Pemimpin Proyek menyelenggarakan pengendalian pelaksanaan proyek dan
bertindak sebagai wakil pemilik,
3. Konsultan Pengawas bertugas menyelenggarakan pengawasan atau kualitas
serta volume pekerjaan yang dilaksanakan oleh Kontraktor sebagai pelaksana
fisik,
4. Konsultan Perencana meyelenggarakan perencanaan fisik yang sesuai dengan
spesifikasi yang telah ditetapkan, serta
5. Kontraktor Pelaksana melakukan pekerjaan proyek yang sesuai dengan
spesifikasi perencanaan yang telah ditetapkan.
Konsultan Pengawas
Konsultan Perencana PT Jaya Karya
PT Raja Jalanan
Kontraktor Pelaksana
PT Sayap Emas
Garis Koordinasi
Garis Instruksi
1.5 Tujuan
Tujuan perusahaan kami dalam melaksanakan proyek ini antara lain:
Berperan serta dalam upaya Pembangunan Nasional.
Mewujudkan jalan yang diinginkan oleh pemilik proyek sesuai dengan
spesifikasi yang telah ditentukan.
Mengembangkan kemampuan sumber daya kami pada bidang yang di
kerjakannya.
DOKUMEN PENGADAAN
PEMBANGUNAN JEMBATAN LUMAYAN
KOTA BOGOR, JAWA BARAT
a. Produktivitas kerja,
b. Pekerjaan – pekerjaan yang dilakukan oleh kontraktor,
c. Catatan dan perintah konsultan pengawas yang disampaikan lisan
maupun tulisan,
d. Hal mengenai bahan – bahan (yang masuk dan terpakai / ditolak),
e. Keadaan cuaca serta kendala – kendala yang dihadapi,
2. Setiap laporan yang berhubungan dengan pelaksanaan proyek diperiksa dan
disetujui kebenarannya oleh pimpinan masing – masing unit.
3. Laporan mengenai pelaksanaan harus disertai dengan foto – foto kegiatan
proyek dalam bagian / tahapan yang penting, sesuai petunjuk konsultan
pengawas sebagai dokumen dari awal proyek sampai akhir proyek.
4. Laporan yang berhubungan dengan pelaksanaan di lapangan yang bersifat
ekstern harus diketahui oleh konsultan pengawas yang ditandatangani oleh
Konsultan Pengawas dengan tembusan kepada Pemberi Tugas, yang berisi
seperti:
a. Jumlah pekerjaan yang dikerjakan dan jumlah tenaga kerja yang
bekerja,
b. Uraian kemajuan pekerjaan diakhir minggu,
c. Keadaan cuaca,
d. Kunjungan tamu-tamu, serta
2. Laporan Mingguan
Dalam laporan mingguan, tercantum secara garis besar apa yang terjadi setiap
hari pada minggu tersebut. Dilaporkan pula peristiwa yang berhubungan
dengan pekerjaan, yaitu:
Jumlah tenaga kerja yang digunakan di lokasi pekerjaan (ada atau
tidaknya penambahan atau pengurangann pada minggu tersebut).
Jumlah bahan yang terpakai dari yang dipesan pada minggu tersebut.
DOKUMEN PENGADAAN
PEMBANGUNAN JEMBATAN LUMAYAN
KOTA BOGOR, JAWA BARAT
3. Laporan Bulanan
Pada setiap akhir bulan dibuat evaluasi kemajuan pekerjaan berdasarkan
laporan mingguan. Laporan bulanan ini berisikan hal-hal yang dapat
menghambat pelaksanaan pekerjaan. Keterlambatan karena gangguan cuaca
atau masalah-masalah lainnya dan tindakan yang diambil sebagai upaya
penanganan masalah tersebut. Laporan bulanan ini dibuat sebagai.pertanggung
jawaban dari Konsultan Pengawas terhadap kondisi fisik pelaksanaan
konstruksi setiap bulan selama pelaksanaan, berikut proses - proses yang
mendukung dan membatasinya. Prestasi kemajuan fisik yang dilaporkan
dalam laporan bulanan, digunakan sebagai acuan untuk penagihan bulanan.
Laporan bulanan biasanya dilengkapi dengan foto-foto yang berfungsi sebagai
dokumentasi proyek.
1. Jenis pekerjaan
2. Kuantitas 1. Rekap kumulatif 1. Rekap kumulatif laporan
3. Bahan bangunan laporan harian mingguan
4. Tenaga kerja 2. Prestasi kerja 2. Prestasi kerja
5. Alat 3. Rekapitulasi biaya 3. Rekapitulasi biaya
6. Kondisi cuaca 4. mingguan mingguan
7. Gangguan-gangguan 5. Dokumentasi proyek 4. Dokumentasi proyek
lain
DOKUMEN PENGADAAN
PEMBANGUNAN JEMBATAN LUMAYAN
KOTA BOGOR, JAWA BARAT
3.1 Persiapan
A. Rapat
Tahap awal sebelum melaksanakan pekerjaan dilapangan adalah mengadakan
rapat persiapan pelaksanaan yang bertujuan guna terciptanya kerjasama yang
baik antara semua unsur-unsur di dalam sebuah proyek, seperti: konsultan
perencana, konsultan pengawas dan kontraktor.
Beberapa masalah yang dibahas antara lain:
- Organisasi kerja
- Tata cara pengaturan kerja
- Jadwal pengadaan bahan, peralatan kerja dan tenaga kerja
- Menyusun rencana dan pengawasan pelaksanaan dilapangan
- Pendekatan ke masyarakat dan pemerintah daerah setempat mengenai
rencana kerja proyek.
- Review dan penyempurnaan terhadap schedule kerja yang sesuai dengan
volume, waktu dan mutu.
- Menentukan lokasi sumber bahan material, estimasi kuantitas bahan, serta
rencana pemeriksaan mutu bahan yang akan digunakan.
B. Alur kerja persiapan
Perencanaan Pembuatan
Pembersihan Bangunan
Tata Letak Mobilisasi Lahan Sementara
Lapangan
3.4 Mobilisasi
Pekerjaan ini merupakan pekerjaan untuk mempersiapkan sumber daya, yaitu
sumber daya tenaga kerja, alat maupun material yang akan digunakan di lokasi proyek.
Sebelum proyek ini dilaksanakan mobilisasi sangat perlu dilakukan untuk
mempersiapkan segala hal yang dpat menunjang kemudahan terlaksananya proyek.
Ada beberapa kegiatan yang terdapat pada kegiatan mobilisasi, antara lain yaitu:
1. Mobilisasi dari semua Staf supervise Konstruksi dan semua tenaga kerja yang
diperlukan dalam proses pelaksanaan dan penyelesaian pada pekerjaa proyek
ini.
DOKUMEN PENGADAAN
PEMBANGUNAN JEMBATAN LUMAYAN
KOTA BOGOR, JAWA BARAT
2. Mobilisasi peralatan konstruksi dan material dari loasi asal ke tempat yang
akan digunakan, mobilisasi peralatan knstruksi menuju lokasi proyek
menggunakan kendaraan seperti mobil truck.
3. Penyelesaian dan pemeliharaan base camp, termasuk beberapa perlengkapan
seperti sanitasi/MCK, bengkel kerja, kantin, mushollah, pos keamanan,
instalasi air dan listrik, penerangan dan sebagainya.
4. Mobilisai dari segi fasilitas pengendalian mutu, kare pekerjaan dilapangan
juga sangat membutuhkan tempat yang akan digunakan untuk menyimpan
material agar tetap terjaga mutu sampai waktu pemakaian material.
5. Mengajukan beberapa surat untuk perijinan pada tempat yang akan digunakan
seperti perijinan kepada pihak-pihak seperti RT, RW, Kelurahan, Kecamatan.
oleh Dump Truck sesegera mengkin agar tidak menggangu lalu lintas yang
ada dilokasi.
C. Waktu dan Pekerja
Waktu yang di perlukan untuk pekerjaan trase jalan yaitu 6 hari
kerjaTenaga kerja yang digunakan dan tenaga kerja yang diperlukan untuk
pekrjaan ini ialah operator untuk excavator, supir Dump Truck serta mandor
dan pekerja.
peralatan kantor serta alat ukur. Direksi keet terbuat dari Container dengan
ukuran panjang 11,8 m, lebar 2,3 m dan tinggi 2,3 m, terdiri dari 2 Container
untuk bagian bawah terdapat fasilitas yang terdapat dalam Direksi Keet adalah 1
meja rapat ukuran 2 m x 1 m , 2 meja karyawan yang terdiri dari 1 meja staf
konsultan, 1 meja staf owner, 1 unit WC/MCK, lemari dokumen, 2 meja
komputer, mesin fotocopy & fax, AC, lemari tempat penyimpanan alat SMK 3 /
Jas hujan / Payung dan sebuah genset. Sedangkan untuk bagian atas terdiri dari
ruang PM dan karyawan perusahaan.
untuk membuat barak pekerja/bedeng yaitu Triplek dan kayu 5/7 dengan tebal
12mm dan menggunakan atap seng gelombang tipe pelat PJLS Galvanis dengan
jenis 0,4 dengan ukuran 1,219 meter x 1 meter. Kebutuhan ruangan minimum 1
m2 per orang ,5 meja plastik, 6 kursi lipat, 6 kipas angin dan 50 kasur lipat.
8. Laboratorium
Dibangun dengan luas 8 m x 5 m dari dinding berbahan triplek dengan tebal 6
mm, kayu kaso 5/7 sebagai rangka, seng gelombang tipe pelat BJLS Galvanis jenis
0,4 dengan ukuran 1,219 meter x 1 meter. Disediakan 1 (satu) AC didalam
laboratorium. Terdapat perlengkapan seperti meja kerja, lemari penyimpanan yang
dapat dikunci, laci arsip, kursi. Didalam laboratorium juga disediakan fasilitas alat
seperti timbangan, proving ring, dan alat-alat yang sudah dikalibrasi.
A. Metode Kerja
Metode untuk pekerjaan pembuatan bengkel kerja dimulai dari
pemotongan seng, balok kayu sesuai ukuran lalu perangkaian menggunakan
paku pada lokasi sesuai dengan gambar instalasi proyek, dan pasang pada
tempatnya.
B. Waktu dan Pekerja
Waktu yang dibutuhkan untuk pekerjaan ini yaitu 1 hari kalender kerja
dan tenaga untuk pekerjaan pembuatan bengkel kerja terdiri dari 1 mandor,
1 kepala tukang, 2 tukang dan 6 pekerja.
180
Raja Jalanan
Sayap Emas
A. Metode Kerja
Pembuatan papan nama proyek dibuat dengan lembaran multiplek yang
telah di cat dengan cat kayu selebar 240 cm x 120 cm, disertai tiang dari
pipa baja sehingga bisa didirikan dengan cara ditancapkan kedalam tanah.
Untuk penggunaan nama atau tuisan di buat dari benner yang tahan terhadap
cuaca.
B. Waktu dan Pekerja
Waktu yang digunakan untuk pembutan papan nama proyek dibutuhkan
waktu 1 hari kerja dan 2 pekerja untuk melakukan pekerjaan.
A. Metode Kerja
Metode untuk pekerjaan pembuatan sanitasi / MCK dimulai dari
pemotongan triplek, multiplek dan balok kayu sesuai ukuran lalu
perangkaian menggunakan paku pada lokasi sesuai dengan gambar instalasi
proyek. Setelah terpasang ditempatnya, buat jendela dan pintu serta
masukkan barang-barang yang diperlukan dalam sanitasi / MCK.
B. Waktu dan Pekerja
Waktu yang digunakan selama pekerjaan pembuatan ini membutuhkan 3
hari kerja dan 4 orang pekerja serta mandor untuk mengecek kerjaa yang
dilakukan.
a) Spanduk Informatif
Spanduk informatif wajib dibuat dan dipasang agar masyarakat bisa
mengetahui dan menghindari jalan tersebut agar tidak terjadi
kemacetan yang panjang.
Manajemen mutu ini dilakukan sepanjang proyek ini berjalan yang dilakukan oleh
Quality Control (QC) untuk melakukan pengujian dan pemeriksaan. Sedangkan
program dan prosedur dari manajemen mutunya ini dilakukan oleh Qualitu Assurance
(QA). Tugas QA adalah menjamin tercapainya persyaratan kualitas yang tersebut dalam
dokumen kontrak, setiap kesalahan langsung mendapat koreksi sebelum melanjut ke
tahap berikutnya.
3.9 Galian Struktur Kedalaman 4-6 m
Galian Struktur dengan kedalaman 2-4 meter digunakan untuk menyediakan lahan
untuk tempat dibuat pondasi bore pile dan dibuat untuk tempat pile cap beton.
A. Metode Kerja
a. Tanah yang telah direncanakan tempat untuk pondasi digali dengan
menggunakan alat excavator.
b. Dinding galian dibuat dengan kemiringan 1:2 untuk menghindari runtuh
galian
c. Excavator menaruh hasil galian dibelakang galian dan selanjutnya alat
bulldozer mengangkut ke tempat pembuangan di sekitar lokasi
pekerjaan yang nanti akan dipakai lagi galian tersebut untuk bahan
timbunan.
Baja tulangan U 32 ulir ini di khususkan untuk penulangan pondasi bore pile.
A. Metode kerja
a. Besi tulangan dipotong dengan alat gunting potong baja sesuai dengan
yang diperlukan
b. Setelah dipotong, baja tulangan dibengkokan dengan alat kunci
pembengkok tulangan sesuai dengan yang diperlukan
c. Dibuat juga tulangan membengkok berbentuk spiral
d. Batang tulangan dipasang sesuai gambar pelaksanaan dan
persilangannya diikat dengan kawat beton
A. Metode kerja
a. Alat Load cell test dipasang dipondasi bore pile yang akan diuji
b. Alat load cell test dihubungkan dengan peralatan elektronik yang nanti
nya hasil pengujian akan tercatat dikomputer.
c. Pengujian beban dilakukan sampai kapasitas maksimum
d. Hasil pengujian dicatat di komputer
b. Perakitan tulangan
Perakitan tulangan dilakukan setelah semua tulangan yang dibutuhkan
pada pile cap selesai dipotong dan dibengkokkan, perakitan dimulai
dengan penyambungan tulangan pile cap dengan sisa tulangan dari
pondasi tiang bor beton/Stek tulangan menggunakan kawat bendrat agar
menyatu ketika pile cap dicor.
Gambar 3.12 Perakitan tulangan pile cap dengan tulangan bor pile
harus menjaga posisi tulangan yang sudah dirakit tetap pada tempatnya dan tidak
bergeser sehingga pemasangan tulangan harus hati-hati.
A. Alat dan bahan
a. Mutiplek 6mm
b. Paku
c. Kayu 5/7
d. Palu
e. Alat pemotong
f. Pelumas
B. Metode kerja
Pada pembuatan bekisting pile cap dilakuakan untuk proses pengecora,
urutan pemasangan bekisting:
a. Memotong multiplek sesuai dengan ukuran pile cap yang akan dicor
b. Merakit multiplek dan di beri acuan/kayu serta penahan pada bagian
luas multiplek agar kuat menahan dorongan yang timbul ketika
pengecoran.
c. Diusahakan jangan ada cela pada bekisting, agar air semen tidak keluar.
d. Memberi pelumas pada bagian dalam bekisting guna memudahkan
pelepasan bekisting setelah pengecoran.
e. Setelah semua bekisting selesai di rangkai dilakukan proses pengecoran
Proses pengecoran pile cap dilakukan in situ dengan mendatangkan ready mix
yang telah ditentukan dengan mutu beton dan nilai slump yang direncanakan. Adapun
urutan pengecoran pile cap:
A. Alat dan bahan yang digunakan
a. Ready mix dengan beton mutu sedang fc’ 30 MPa
b. Concrete pump
c. Alat penggetar (vibrator) dan sekop.
DOKUMEN PENGADAAN
PEMBANGUNAN JEMBATAN LUMAYAN
KOTA BOGOR, JAWA BARAT
B. Metode kerja
a. Terlebih dahulu mengecek seluruh bekisting dan tulangan yang sudah
terpasang dengan benar dan bersih.
b. Penecoran dilakukan seceatnya setelah Ready mix loading, namun
sebelum pengecoran untuk 1 Truck Ready mix yang memiliki kapsitas 5
m3 diambil sampel untuk pengujian mutu dan pengujian slump sebelum
pengecoran.
c. Setelah nilai slump didapat sesui dengan ketentuan yang telah
direncanakan, dilanjutkan dengan pengecoran.
d. Pengecoran dilakukan lapis demi lapis dengan concrete pump dengan
tinggi jatuh yang disyaratkan, ketebalan pile cap 2 m, selama
pengecoran perlapis selalu digetarkan dengan alat vibrator.
e. Pengecoran di setiap lapis dikerjakan secara berkesinambungan sampai
pada ketinggian yang direncanakan, dimana pengecoran dilaksanakan
dengan cepat agar tidak terjadi sambungan antar lapis pada pile cap.
f. Dalam proses penggertaran yang bertujuan untuk memadatkan agar tida
ada beton yang keropos, namun pekerjaan pemadatan ini juga harus
berhati-hait agar tidak terjadi segregasi dan bleeding.
atas abutmen, lalu lakukan pengecoran, dan selama pengecoran lakukan pemadatan
dengan menggunakan vibrator concrete. Bekisting baru bisa dibuka setelah mencapai
umur beton selama 2 hari.
Tahap kedua, pengecoran pada abutment bagian tengah dilakukan setelah
bekisting pada tahap pertama dibuka. Begitupun dengan tahap ketiga, pengecoran pada
abutment bagian atas dapat dilakukan setelah bekisting pada tahap kedua dibuka.
3.18 Penimbunan Biasa dari Sumber Galian
Pekerjaan penimbunan struktur pile cap, tanah yang digunakan adalah tanah hasil
galian struktur.
A. Metode Kerja
a. Alat Excavator menggali hasil galian struktur dan memuatkan kedalam
dump truck.
b. Dump truck mengangkut ke lokasi penimbunan.
c. Dump truck dumping tanah kedalam galian.
d. Tanah Dipadatkan dengan vibrator roller
e. Selama pemadatan sekelompok pekerja merapikan tepi hamparan dan
level permukaan dengan menggunakan alat bantu.
seterusnya menuju sumbu jalan dalam arah memanjang, sampai bekas roda mesin gilas
hilang dan permukaan terpadatkan dengan rata.
3.25 Penyediaan Unit Pracetak Box Girder
Pekerjaan ini merupakan pekerjaan yang mengadakan box girder segmental
kelokasi proyek, yang mana box girder di datangkan sudah dalam bentuk jadi,
pembuatan box girder segmental dikerjakan oleh PT. Jaya Beton Indonesia,. Dalam
penyediaan unit pracetak ini harus di awasi dan dicek secara benar, karena apabila mutu
box yang akan digunakan tidak sesuai dengan perencanaan maka tidak dapat digunakan,
selain mutu kecacatan fisik box juga diperhatikan. Ada pun metode pekerjaan penyedian
box girder kelokasi proyek:
A. Alat dan bahan
a. Truk Trailer
b. Mobile Crane
c. Box girder
d. Tali/Rantai
B. Metode kerja
Pekerjaan penyedi unit box untuk tahap awal yaitu pengecekan mutu,
fisik dari box girder yang akan dibawa ke lokasi proyek, pengangkutan box
menggunakan truk trailer, yang mana untuk 1 truk trailer hanya
menggangkut 1 unit precast box.
Setelah box girder dinaikan ke truk trailer, box siap diantar ke lokasi
proyek. Pada waktu pengangkatan box dilakukan pada malam hari agar
terhindar dari kemacetan dan ramainya lalu lintas.
DOKUMEN PENGADAAN
PEMBANGUNAN JEMBATAN LUMAYAN
KOTA BOGOR, JAWA BARAT
Box girder yang akan diangkut, harus benar-benar terikat agar tidak
terjadi hal yang tidak diinginkan. Setelah box girder sampai dilokasi proyek
jalan disekitaran proyek ditutup untuk sementara waktu agar proses
penurunan box tetap aman dan diletakan ditempat yang telah disiapkan
sebelumnya.
Untuk penurunan box girder dari trailer harus diangkat dengan mobile
crane atau gantry.
pemasangan lanching gantry dilakukan oleh sub-kontraktor yang ahli dalam pekerjaan
ini dan dilakukan oleh PT. VSL Indonesia.
Sebelum pemasangan box girder pada abutment di pasang elastomer yang
berfungsi sebagai karet penahan geser antara beton box girder dengan abutmen,
elastomer yang digunakan berukuran 400 mm x 450 mm x 45 mm. dipasang sebanyak 4
buah elastomer untuk kedua sisi. Pemasangan nya hanya dengan meletakan elastomer di
atas abutment dan dilanjutkan perletakan box girder.
Pemasangan unit pracetak box girder memakai metode span by span dimana
perakitan box girder digantung pada lanching gantry lalu dilakukan stressing.
A. Alat dan bahan
a. Lanching gantry
b. Temporary Stess Bar
c. Selongsong
d. Alat pelengkap lain
e. Box girder segmental
f. Bahan Epoxy
B. Metode Kerja
Metode karja pada pemasangan Box Girder segmental menggunakan
metode kerja span by span, yang mana box girder digantung pada lanching
gantry dan setelah terpasang semua segmen baru dilakukan stressing.
Langkah-langah pekerjaan Box girder dengan metode Span by span:
1. Pengangkatan box girder menggunakan Trailer ke lokasi proyek dan
meletakan tepat di bawah lanching gantry yang sudah terpasang dan
menghubungan atara abutment jembatan.
2. Pemasangan UCB (Upper Cross Beam) Pada box girder sesuai dengan
lubang pengunci.
d. Meteran
e. Gerinda
f. Kabel baja prategang
g. Angkur block
h. Penjepit (Wedge)
i. Ducts
j. Alat grouting
B. Metode kerja
Metode kerja untuk proses stressing box girder ini sebagai berikut:
c. Gergaji
d. Lem pipa
e. Alat berat
B. Metode kerja
a. Pada pemasangan drainase menggunakan pipa dilakukan dengan
pemasangan pipa-pipa yang ada lubang sayap pada box girder
menggunakan alat berat.
b. Setelah pemasangan pada lubang dilakuakan penyambunga arah
memanjang jembatan dan penggantungan dengan klep penggantung dan
di lem dengan lem pipa untuk menyambung pipa.
c. Dilanjutkan dengan pemasangan pipa horizontal pada abutment dan
meneruskan ke saluran utama jalan.
B. Metode kerja
DOKUMEN PENGADAAN
PEMBANGUNAN JEMBATAN LUMAYAN
KOTA BOGOR, JAWA BARAT
B. Metode kerja
Metode pengerjaan untuk dudukan tiang railing dilakukan dengan
pemasangan bekisting pada sayap box girder yang sudah terpasang tulanga
DOKUMEN PENGADAAN
PEMBANGUNAN JEMBATAN LUMAYAN
KOTA BOGOR, JAWA BARAT
up. Kerb jenis ini dipasang sebanyak 85 buah dengan variasi kerb pracetak jenis 2
terpasang 3 buah dan kerb pracetak jenis 4 dipasang setelahnya. Pekerjaan ini dilakukan
oleh 2 tim, 1 tim bekerja di kanan dan 1 tim lainnya bekerja dikiri. Pemasangan kerb
harus lurus dan rata. Untuk mengecek kerataan dan kelurusan dapat menggunakan
benang dan alat waterpass. Setelah kerb terpasang, lakukan pengecatan kerb dengan
variasi warna hitam dan putih.
DOKUMEN PENGADAAN
PEMBANGUNAN JEMBATAN LUMAYAN
KOTA BOGOR, JAWA BARAT
Pada proyek ini pasir yang digunakan adalah pasir yang berasal dari
Yogyakarta. Pada pelaksanaannya pasir cukup dicuci sebelum digunakan.
Pasir yang digunakan harus memenuhi syarat PBI 1971 (NI-2) pasal 3.3, 3.4,
3.5 atau SNI atau Peraturan Beton 1989, yaitu berbutir kasar, bersih, kadar
lumpur tidak lebih dari 5Yo (PBI 1971 (M-2) pasal 3.3), dan tidak
mengandung bahan-bahan organik.
2. Portland Cement
Semen yang digunakan masih tertutup rapi, tidak menggumpal atau tidak
mengeras. Semen yang digunakan adalah Semen merk Tiga Roda tipe I atau
yang setara.
3. Agregat Kasar
DOKUMEN PENGADAAN
PEMBANGUNAN JEMBATAN LUMAYAN
KOTA BOGOR, JAWA BARAT
4. Batu Kali
Batu kali yang digunakan harus memenuhi syarat PIIBI 1982 pasal 17. Batu
kali atau batu belah yang digunakan pada proyek ini berasal dari Purbalingga.
Pada proyek ini batu kali digunakan untuk pondasi batu kali pada pagar dan
pada bagian-bagian sebagaimana ditunjukkan pada gambar kerja. Batu kali
yang digunakan adalah batu kali dengan mutu yang terbaik.
5. Air
Air yang digunakan di lapagan adalah air bersih, tidak berwarna, tidak
mengandung bahan-bahan kimia (asam alkali), tidak mengandung zat yang
dapat merusak beton, tidak mengandung minyak atau lemak.
6. Baja Tulangan
Baja tulangan merupakan trahan yang digunakan sebagai tulangan pada
konstruksi beton yang merupakan bahan utama yang diperhitungkan untuk
memikul kekuatan tarik pada konstruksi beton bertulang. Berdasarkan
bentuknya dibedakan atas besi tulangan ulir/deform (BJTD) dan besi tulangan
polos (BJTP).
10. PT. Kalla Teknik Utama Rambu jalan dan PJU Denpasar
DOKUMEN PENGADAAN
PEMBANGUNAN JEMBATAN LUMAYAN
KOTA BOGOR, JAWA BARAT
Pelaksanaan
Project Manager
Manager Lapangan
Manager Administrasi
Logistik
Pelaksanaan
Project Manager
Manager Lapangan
Manager Administrasi
Manager Logistik
Supplier
Gudang
Supplier Tagihan/Kwitansi
Logistik
Manager Administrasi
Project Manager
Perintah Bayar
Bendahara
BAB VI KESIMPULAN
CATATAN
Gambar Ilustrasi merupakan contoh dari situasi proyek sebelumnya atau gambaran
umum, bukan mutlak seperti apa yang akan diinstalasi nanti, tergantung dari situasi dan
kondisi pada proyek ini.