PEMBAHASAN
87
pengajaran yang dapat memperdengarkan, atau memperagakan bahan-bahan tersebut
sehingga peserta dapat menyaksikan secara langsung, mengamati secara cermat
(Arsyad, 2005). Media audiovisual bertujuan untuk menyajikan informasi dalam bentuk
yang menarik, mudah dimengerti dan jelas. Infromasi akan mudah dimengerti karena
indera, terutama telinga dan mata digunakan untuk menyerap informasi. (Arsyad, 2005).
Peningkatan pengetahuan warga setelah diberikan penyuluhan melalui praktek
cuci tangan dengan media video. Setelah penyuluhan selesai diadakan praktek langsung
cuci tangan menggunakan handrub, peserta dibagi beberapa kelompok, satu kelompok di
pegang oleh satu mahasiswa. Peserta di ajarkan langkah-langkah cuci tangan yang baik
dan benar, kemudian peserta di minta untuk mengulang kembali langkah langkah cuci
tangan tersebut. Adanya media dalam penyuluhan terdapat dapat mempengaruhi
pengetahuan, sikap yang selanjutnya dapat mempengaruhi praktik cuci tangan. Video ini
menjelaskan tentang langkah-langkah cuci tangan yang baik dan benar yang diberikan
kepada responden sehingga responden bisa menerimanya agar mampu menerapkan
praktik cuci tangan. Video memiliki keunggulan karena dapat menyampaikan informasi
yang lebih kongkrit atau lebih nyata. Sehingga warga menjadi antusias terhadap video
cuci tangan, sehingga mempengaruhi warga agar bisa melakukan cuci tangan yang baik
dan benar supaya terlaksana Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS). Sesuai dengan
Setiawan dan Dermawan (2008) yaitu ada dua upaya untuk mempengaruhi perilaku agar
dapat menerapkan yaitu tekanan dan pendidikan atau penyuluhan. Penyuluhan yang
dimaksud yaitu proses perubahan perilaku agar mereka tahu, mau dan mampu
melakukan perubahan perilaku kesehatan. Untuk merubah perilaku kesehatan yang lain
juga dapat menggunakan media video karena pesan lebih mudah diterima (Lubis, Z dan
Isyatun Mardiyah Syahri, 2015).
Pengetahuan warga tentang PHBS meningkat hal ini dibuktikan dengan evaluasi
yang dilakukan. Seperti memberi pertanyaan pada warga dan warga mampu menjawab
dan mengulang kembali apa yang sudah disampaikan oleh pemateri. Faktor lain yang
mempengaruhi adalah media yang digunakan dalam pelatihan dan penyuluhan kader ini
adalah adanya leaflet tentang cuci tangan. Peserta yang datang 25%, yaitu sebanyak 22
orang dari 120 orang total warga di RT 02 RW 14. Setelah diberikan edukasi kesehatan
tentang PHBS, orang (18%) peserta mampu mengerti tentang materi PHBS, dinilai dari
pertanyaan-pertanyaan yang diajukan pemateri kepada peserta. Sebanyak 25 orang
(85%) peserta mampu mempraktekkan cuci tangan dengan benar. Seperti dalam teori
Keberhasilan penyuluhan kesehatan dipengaruhi oleh faktor penyuluh, faktor sasaran
dan faktor proses dalam penyuluhan (Nursalam, 2008). Sehingga dalam proses
penyuluhan kesehatan diperlukan peran aktif peserta didik dan pemberi pendidikan
kesehtaan untuk berperan aktif dalam pelaksanaan pendidikan kesehatan.
88
Kegiatan Counko 3 in 1 dilaksanakan di beberapa rumah warga RT
02 RW 14 pada hari Selasa, 11 Juli 2017. Kegiatan Counko 3 in 1 adalah
pemberian pendidikan kesehatan kepada warga mengenai bahaya
merokok. Setelah dilakukan penyuluhan dilanjutkan dengan pembagian
permen dan celengan sebagai pengganti rokok. Hasil pendidikan
kesehatan ini, sebanyak 80% peserta masih mengingat materi yang telah
disampaikan oleh mahasiswa dan mampu menjawab pertanyaan dengan
baik. Keluarga yang merokok juga menyatakan mau mengubah
kebiasaan merokok.
Penelitian ini sesuai dengan apa yang dikemukakan oleh Najmah,
dkk (2015) bahwa Intervensi berupa konseling terpadu, pemberian
permen pengganti rokok, dan pesan singkat sehat memberikan pengaruh
yang signifikan terhadap perubahan perilaku. Namun pada penelitian ini
menyatakan bahwa partisipasi masyarakat yang cukup baik dapat
mewujudkan KTR pada tingkat rumah tangga. Intervensi ini memberikan
peluang 46% untuk mengurangi perilaku merokok.
89
BAB V
PENUTUP
Pada bab ini disajikan kesimpulan dan saran dari hasil kegiatan di RW
14KelurahanTulusrejo, Kecamatan Lowokwaru, Malang yang dilaksanakan pada
22 Mei 2017 sampai 15 Juli 2017, sebagai berikut:
5.1 Kesimpulan
1. Dari kegiatan MMRW dipaparkan hasil pengkajian yang telah dilakukan di setiap
rumah warga RT 02 RW 14 didapatkan hasil mufakat untuk dilaksanakannya
kegiatan penyuluhan kesehatan, deteksi dini kesehatan, dan demonstrasi cuci
tangan.
2. THOPIS (Totalitas PHBS) yang dilaksanakan pada tanggal 21 Juni 2017. Materi
peyuluhan yang diberikan yaitu PHBS yang terdiri dari 10 poin PHBS dan
demonstrasi cuci tangan. Dari kegiatan THOPIS didapatkan peserta kurang
antusias dalam penyuluhan yang di buktikan di awal penyuluhan dihadiri 7
pesertayang datang kemudian warga berdatangan tidak serentak, sehingga
kurang efektif dalam penyampaian penyuluhan.
3. Hari Dinkes (Hari deteksi dini kesehatan) yang dilaksanakan tanggal 21 Juni
2017 kegiatan yang dilakukan meliputi pengukuran berat badan tinggi badan,
mengukur tanda-tanda vital dan memberikan konseling. Kegiatan ini termasuk
berhasil menarik peserta dengan kehadiran 26 orang, dalam pelaksanaannya
peserta tampak antusias dalam mengikuti setiap pemeriksaan dan aktif bertanya
ketika dilakukan konseling kesehatan.
4. Counko 3 in 1 yang dilaksanakan di beberapa rumah warga RT 02 RW 14 pada
hari Selasa, 11 Juli 2017 kegiatan ini berisikan penyuluhan kesehatan tentang
merokok meliputi bahaya merokok, kadungan yang ada di dalam rokok, dan cara
menghentikan merokok dan pembagian celengan untuk menabung uang rokok.
5. Pembagian sticker cuci tangan kegiatan ini berfungsi untuk menindaklanjuti
kegiatan penyuluhan dan demosntrasi cuci tangan 6 langkah yang sudah
dilakukan tanggal 21 Juni 2017. Pembagian 100 sticker ke rumah warga
bertujuan sebagai pengingat warga dalam melakukan cara cuci tangan yang
benar.
5.2Saran
90
1. UntukPuskesmas
Sebaiknya diadakan kegiatan rutin tentang penyuluhan kesehatan dan deteksi
dini kesehatan yang dilakukan oleh petugas untuk mengurangi perilaku beresiko
pada warga sehingga dapat menjadi salah satu upaya preventif terhadap
kejadian penyakit–penyakit yang disebabkan oleh karena perilaku beresiko yang
dilakukan warga.
91