Appendix PDF
Appendix PDF
Nama :
Umur :
Jenis Kelamin :
Berat Badan :
Tinggi Badan :
Tanggal Pemeriksaan :
Hiperaktifitas yang ditampilkan dalam bentuk percepatan perilaku motorik, peningkatan respons
terhadap stimuli, waspada berlebihan atau labilitas alam perasaan yang berlebihan.
Dasar penilaian : manifestasi perilaku selama wawancara dan juga laporan perawat atau keluarga
tentang perilaku.
2. Minimal. Patologis diragukan; mungkin suatu ujung ekstrim dari batasan normal.
3. Ringan. Cenderung sedikit agitatif, waspada berlebihan atau sedikit mudah terangsang
selama wawancara, tetapi tanpa esipode yang jelas dari gaduh gelisah atau labilitas alam
5. Agak berat. Tampak hiperaktifitas yang bermakna, atau sering terjadi ledakan-ledakan
atau aktifitas motorik yang menyebabkan kesulitan bagi pasien tetap duduk untuk waktu
sedemikian rupa sehingga mempengaruhi fungsi sehari-hari seperti makan dan tidur.
7. Sangat berat. Gaduh gelisah yang mencolok, sangat serius mempengaruhi kegiatan
makan dan tidur, serta jelas tidak memungkinkan interaksi interpersonal. Percepatan
P7. PERMUSUHAN
Ekspresi verbal dan nonverbal tentang kemarahan dan kebencian, termasuk sarkasme, perilaku
Dasar penilaian : perilaku interpersonal yang diamati selama wawancara dan laporan oleh
2. Minimal. Patologis diragukan; mungkin suatu ujung ekstrim dari batasan normal.
3. Ringan. Melampiaskan kemarahan secara tidak langsung atau ditahan seperti sarkasme,
5. Agak berat. Pasien sangat mudah marah dan kadang-kadang memaki dengan kata-kata
6. Berat. Tidak kooperatif dan mencaci maki dengan kasar atau mengancam khususnya
mempengaruhi wawancara, dan berdampak serius terhadap relasi sosial. Pasien dapat
beringas dan merusak tetapi tidak menyerang orang lain secara fisik.
7. Sangat berat. Kemarahan yang hebat berakibat sangat tidak kooperatif, menghalangi
interaksi, atau secara episodik melakukan penyerangan fisik terhadap orang lain.
G4. KETEGANGAN
Manifestasi yang jelas tentang ketakutan, ansietas dan agitasi, seperti kekakuan, tremor, keringat
Dasar penilaian : laporan lisan membuktikan adanya ansietas dan karenanya derajat keparahan
2. Minimal. Patologis diragukan; mungkin suatu ujung ekstrim dari batasan normal.
yang ringan, ketidaktenangan yang sekali-sekali, perubahan posisi atau tremor tangan
manifestasi seperti perilaku tidak tenang, tremor tangan yang nyata, keringat berlebihan
5. Agak berat. Ketegangan yang berat yang dibuktikan oleh pelbagai menifestasi seperti
gemetaran karena gugup, keringat sangat berlebihan dan ketidaktenangan, tetapi perilaku
terganggu. Misalnya pasien mungkin terus menerus bergerak seperti cacing kepanasan,
tidak dapat tetap duduk untuk waktu lama atau menunjukkan hiperventilasi.
7. Sangat berat. Ketegangan yang sangat mencolok yang dimanifestasikan oleh tanda-tanda
panik atau percepatan gerakan motorik kasar, seperti langkah cepat yang gelisah dan
ketidakmampuan tetap duduk untuk waktu lebih lama dari semenit yang menyebabkan
G8. KETIDAKKOOPERATIFAN
Aktif menolak untuk patuh terhadap keinginan tokoh bermakna termasuk pewawancara, staf
rumah sakit atau keluarga yang mungkin disertai dengan rasa tidak percaya, defensif, keras
Dasar penilaian : perilaku interpersonal yang diobservasi selama wawancara dan juga dilaporkan
2. Minimal. Patologis diragukan; mungkin suatu ujung ekstrim dari batasan normal.
wawancara.
tuntutan sosial yang normal seperti merapikan tempat tidur, mengikuti acara yang telah
5. Agak berat. Pasien seringkali tidak patuh terhadap tuntutan lingkungannya dan mungkin
dijuluki orang sebagai “orang buangan” atau “orang yang mempunyai problem yang
6. Berat. Pasien sangat tidak kooperatif, negativistik dan mungkin juga suka membangkang.
Menolak untuk patuh terhadap sebagian besar tuntutan sosial dan mungkin tidak mau
7. Sangat berat. Resistensi aktif yang jelas berdampak serius terhadap benar-benar seluruh
bidang fungsi utama. Pasien mungkin menolak untuk ikut dalam aktivitas sosial apapun,
mengurus kebersihan diri, bercakap-cakap dengan keluarga atau staf dan bahkan untuk
emosi yang tiba-tiba tidak teratur, sewenang-wenang atau tidak terarah tanpa merisaukan
konsekuensinya.
Dasar penilaian: perilaku selama wawancara dan yang dilaporkan perawat atau keluarga.
2. Minimal. Patologis diragukan; mungkin suatu ujung ekstrim dari batasan normal.
3. Ringan. Pasien cenderung mudah marah dan frustrasi bila menghadapi stres atau
4. Sedang. Dengan provokasi yang minimal pasien menjadi marah dan mencaci maki.
Mungkin sekali-sekali mengancam, merusak atau terdapat satu atau dua episode yang
mencaci maki, pengrusakan harta benda atau ancaman fisik. Mungkin ada satu atau dua
episode yang melibatkan serangan serius sehingga pasien perlu diisolasi, difiksasi dan
6. Berat. Pasien sering agresif secara impulsif, mengancam, menuntut dan merusak, tanpa
mungkin juga serangan seksual dan kemungkinan berperilaku yang merupakan respons
penyerangan seksual, kebrutalan yang berualang atau perilaku yang merusak diri sendiri.
Jakarta. 1994.
Selamat pagi/siang/malam
Saya dr. Lailan Sapinah, peserta Program Pendidikan Dokter Spesialis di Departemen
Psikiatri FK-USU akan membuat suatu penelitian yang berjudul “Perbandingan aripiprazol
skizofrenik”. Tujuan penelitian ini adalah untuk melihat diantara kedua obat tersebut
(aripiprazol dan haloperidol) yang manakah lebih baik dan yang manakah yang lebih cepat
dalam menurunkan gejala-gejala agitasi (kegelisahan) pada pasien dengan gangguan mental yang
berat (skizofrenia). Sehingga dengan diketahuinya obat mana yang lebih baik dan lebih cepat
dalam meredakan kegelisahan, maka penelitian ini bermanfaat bagi para dokter untuk memilih
obat mana yang paling tepat untuk meredakan kegelisahan pada pasien-pasien dengan gangguan
mental yang berat, agar tidak sampai mencederai diri sendiri, orang lain, lingkungan maupun
perawat dan dokter yang menanganinya. Dalam penelitian ini, mungkin ada dijumpai efek
samping yang ringan berupa tremor, gemetar, otot-otot tegang. Jika terjadi efek samping maka
akan diberikan obat untuk meredakan efek samping yang terjadi. Jika keluarga mengizinkan
pasien untuk ikut dalam penelitian, pasien yang gelisah akan diberi obat suntikan pertama.
Selanjutnya setelah dua jam sesudah suntikan pertama, pasien diperiksa kembali gejala
kegelisahannya. Jika masih menunjukkan kegelisahan maka pasien dapat diberikan suntikan
kedua. Selanjutnya, setelah dua jam sesudah suntikan kedua, pasien diperiksa kembali keadaan
Partisipasi keluarga bapak/ibu yang sakit dalam penelitian ini sifatnya adalah sukarela
dan tanpa paksaan serta tekanan dari pihak manapun serta tidak dipungut biaya selama masih
yang sakit ini ke dalam penelitian saya maka tidak ada sanksinya.
Jika selama menjalani penelitian atau setelahnya ada hal-hal yang ingin bapak/ibu
tanyakan misalnya efek samping yang mungkin muncul setelah penelitian dapat menghubungi
saya dr. Lailan Sapinah, Departemen Pskiatri Fakultas Kedokteran USU/RS H. Adam Malik
(INFORMED CONSENT)
Nama :
Jenis kelamin :
Umur :
Alamat :
Pekerjaan :
Setelah mendapat keterangan secara terperinci dan jelas mengenai penelitian ‘Perbandingan
Pasien Skizofrenik’ dan setelah mendapat kesempatan tanya jawab tentang segala sesuatu yang
berhubungan dengan penelitian tersebut, maka dengan ini saya secara sukarela dan tanpa
Yang menyatakan,
(………………………………...)
Nomor : Tanggal:
A.Data Demografik
1. Nama :
2. Umur : / (Tahun/bulan)
4. Alamat :
5. Pekerjaan :
6. Pendidikan :
8. Berat badan : kg
9. Tinggi badan : cm
B. Diagnosis : Skizofrenia
Nilai PANSS-EC :
Nilai PANSS-EC :
Nilai PANSS-EC :
Nilai PANSS-EC :
JADWAL PENELITIAN
Persiapan
Pelaksanaan
Penyusunan
laporan
Seminar hasil
Data Pribadi
Agama : Islam
Telepon : 061-77628072
Riwayat Pendidikan
Riwayat Pekerjaan