61
Sisanya 40% berperan dalam usaha untuk mempertahankan intravascular dan
partikel terlarut yang bermuatan positif (Nicholson dan Wolmaran, 2000).
b. Efek antikoagulan
c. Pendapar
Albumin berperan sebagai buffer dengan adanya muatan sisa dan molekul
albumin dan jumlahnya relative banyak dalam plasma. Pada keadaan pH
normal albumin bermuatan negative dan berperan dalam pembentukan
gugus anion yang dapat mempengaruhi status asam basa. Penurunan kadar
albumin dapat menyebabkan alkalosis metabolik karena penurunan
albumin dan penurunan anion (Nicholson dan Wolmaran, 2000).
d. Sebagai antioksidan
Albumin dalam serum bertindak memblok suatu keadaan neurotoxic
oxidant stress yang diinduksi oleh hidrogen peroksida atau copper, asam
61
askorbat yang apabila teroksidasi akan menghasilkan radikal bebas (Gum
dan suanson, 2004).
e. Selain disebut diatas albumin juga berperan mempertahankan integritas
mikovaskuler sehingga mencegah masuknya kuman kuman usus kedalam
pembuluh darah.
V. Metode kerja
A. Pra Analitik
1) Persiapan Pasien : tidak ada persiapan khusus
61
2) Persiapan Sampel : Darah Vena (serum)
a. Prosedur pengambilan sampel/ flebotomi
1. Salam pada pasien
2. Lakukan pendekatan pasien dengan tenang dan ramah, usahakan
pasien senyaman mungkin
3. Jelaskan maksud dan tujuan tentang tindakan yang akan dilakukan
4. Minta pasien meluruskan lenganya, pilih tangan yng banyak
melakukan aktivitas
5. Minta pasien untuk mengepalkan tangannya
6. Pasangkan torniqket kira-kira 10 cm diatas lipatan siku
7. Pilih bagian vena mediana cubiti atau cephalica. Lakukan perabaan
(palpasi) untuk memastikan posisi vena. Vena teraba seperti sebuah
pipa kecil, elastic dan memiliki dinding tebal
8. jika vena tidak teraba, lakukan pengurutan dari arah pergelangan ke
siku, atau kompres hangat selama 5 menit pada daerah lengan
9. Bersihkan kulit pada bagian yang akan diambil dengan kapas
alkohol 70% dan biarkan kering, dengan catatan kulit yang sudah
dibersihkan jang dipegang lagi
10. Tusuk bagian vena dengan posisi lubang jarum menghadap ke atas.
Jika jarum telah masuk ke dalam vena, akan terlihat darah masuk
kedalam semprit (flash). Usahakan sekali tusuk vena, lalu torniquet
dilepas
11. Setelah volume darah dianggap cukup, minta pasien membuka
kepalan tangannya
12. Letakan kapas di tempat suntikan lalu segera lepaskan / tarik jarum.
Tekan kapas beberapa saat lalu plester selama ± 15 menit.
61
1. Darah yang sudah diambil dimasukan dalam tabung tanpa
antikoagulan sebanyak 3 mL, kemudian didiamkan selama 15
menit atau sampai darah membeku
2. Kemudian disentrifus dengan kecepatan 3000 rpm selama 15 menit
3. Lapisa jernih berwarna kuning muda berada dibagian atas adalah
serum.
3) Prinsip : Pada PH 4,1 albumin dapat berikatan dengan bromcresol
green (BCG) sehingga terbentuk kompleks berwarna hijau-
biru. Intensitas warna yang dihasilkan diukur secara
fotometri
B. Analitik
61
Prosedur Blanko (µL) Standar (µL) Sampel (µL)
Sampel _ _ 10
Standar _ 10 -
Reangen 2500 2500 2500
Dihomogenkan dan inkubasi selama 5 menit pada suhu ruang 20-25˚ C.
C. Pasca Analitik
1. Data Pasien
Nama : Yeni Fitriani
Umur : 20 tahun
Alamat : Lorong Rambutan
Jenis Kelamin : Perempuan
Hasil Pemeriksaan : 6 g/dl
2. Nilai Rujukan
Serum/Plasma : 3,5-5,0 g/dl
3. Gambar
61
VI. Pembahasan
61
VII. Kesimpulan
Dari hasil pemeriksaan yang telah dilakukan, diperoleh nilai albumin pada
pasien yang bernama Yeni Fitriani yaitu 6,0 g/dl. Hal ini menandakan pasien
mengalami hiperalbuminemia.
61