Anda di halaman 1dari 4

Keutamaan Memperbaiki Hubungan sesama

muslim.
Khoti mewasiatkan diri peribadi dan jamaah kaum muslimim untuk kkita senantiasa
meningkatkan ketataqwaan kita kepada alah swt dan sholawat serta saam tercurahkan
atas baginda nabi besar Muhammad SAW.

Khutbah Pertama:

Kaum muslimin jamaah sholat jumat yang dimuliakan allah,

Ketahuilah bahwasanya perkara yang sangat dicintai oleh Allah adalah kebaikan dan perbaikan.
Kebaikan adalah kebaikan jiwa dengan wahyu yang menjadikan jiwa suci dan bersih. Adapun
ishlaah (perbaikan) adalah meluruskan kondisi yang menyimpang, baik kondisi individu maupun
kelompok atau memperbaiki hubungan yang rusak antara dua orang atau dua kelompok sesuai
dengan petunjuk syari’at yang lurus.

Seorang muslim hendaknya : ishlaah (mendamaikan) mendekatkan antara hati-hati yang saling
menjauh, menyatukan kembali pemikiran-pemikiran yang saling menjauh, dan memberikan hak
yang wajib kepada pemiliknya, yaitu dengan usaha yang dilakukan oleh orang-orang yang
hendak mendamaikan dan sikap mengharapkan pahala dari orang-orang yang baik, serta sikap
bijak orang-orang yang mengikuti jalan yang lurus.

Mendamaikan diantara sesama merupakan salah satu pintu surga dan keselamatan dari fitnah
umum dan fitnah khusus. Mendatangkan kemaslahatan khusus dan umum, dan mencegah
kemudhorotan yang meluas kerusakannya dan tersebar keburukannya.

Pemerhati sejarah para individu dan umat-umat akan mendapati bahwa kerusakan menjadi
semakin meluas dalam kehidupan mereka disebabkan hilangnya “usaha mendamaikan diantara
yang bersengketa”. Dan ia juga akan mendapati bahwa keburukan dan fitnah terhilangkan
disebabkan usaha mendamaikan diantara yang bersengketa. Mendamaikan diantara yang
bersengketa merupakan salah satu dari tujuan agung dan pengajaran yang indah dan mulia dalam
Islam. Allah berfirman :

“Maka bertakwalah kepada Allah dan perbaikilah perhubungan di antara sesamamu; dan taatlah
kepada Allah dan Rasul-Nya jika kamu adalah orang-orang yang beriman.” (QS. Al-Anfaal: 1).
Diantara keutamaan memperbaiki hubunga sesama muslim

َ ‫ت ْالبَي ِْن ه‬
‫ِي‬ َ َ‫ت ْالبَي ِْن فَإِ َّن ف‬
ِ ‫سادَ ذَا‬ َ : ‫ قَا َل‬،‫ بَلَى‬: ‫صدَقَ ِة؟ قَالُوا‬
ِ ‫صالَ ُح ذَا‬ َّ ‫صالَةِ َوال‬ َ ‫أَالَ أ ُ ْخبِ ُر ُك ْم بِأ َ ْف‬
ِ ‫ض َل ِم ْن دَ َر َج ِة‬
َّ ‫الصيَ ِام َوال‬
ُ‫ْال َحا ِلقَة‬

“Maukah aku kabarkan kepada kalian yang lebih baik daripada derajat puasa, sholat, dan
sedekah?”. Mereka berkata, “Tentu”. Baiknya hubungan diantara sesama, karena rusaknya
hubungan diantara sesama mengikis habis (agama).” (HR. At-Tirmidzi no 2509, dan dishahihkan
at-Tirmidzi).

Allah berfirman,

‫ف‬َ ‫س ْو‬ َ َ‫َّللاِ ف‬ َ ‫اس َو َم ْن َي ْف َع ْل ذَلِكَ ا ْب ِتغَا َء َم ْر‬


َّ ‫ضا ِة‬ ْ ‫صدَقَ ٍة أ َ ْو َم ْع ُروفٍ أ َ ْو ِإ‬
ِ َّ‫صالحٍ َبيْنَ الن‬ َ ‫ير ِم ْن نَجْ َوا ُه ْم ِإال َم ْن أ َ َم َر ِب‬
ٍ ‫ال َخي َْر ِفي َك ِث‬
َ
‫نُؤْ تِي ِه أجْ ًرا َع ِظي ًما‬

“Tidak ada kebaikan pada kebanyakan bisikan-bisikan mereka, kecuali bisikan-bisikan dari
orang yang menyuruh (manusia) memberi sedekah, atau berbuat ma’ruf, atau mengadakan
perdamaian di antara manusia. Dan barang siapa yang berbuat demikian karena mencari
keredhoan Allah, maka kelak Kami memberi kepadanya pahala yang besar.” (QS. An-Nisaa:
114).

Allah berfirman,

ْ ‫ضي ُع أَجْ َر ْال ُم‬


َ‫ص ِل ِحين‬ ِ ‫َوالَّذِينَ يُ َم ِس ُكونَ ِب ْال ِكت َا‬
َّ ‫ب َوأَقَا ُموا ال‬
ِ ُ‫صالة َ ِإنَّا ال ن‬

“Dan orang-orang yang berpegang teguh dengan al-kitab serta mendirikan shalat, (akan diberi
pahala) karena sesungguhnya Kami tidak menyia-nyiakan pahala orang-orang yang mengadakan
perbaikan.” (QS. Al-A’raf: 170).

َ‫ف َعلَ ْي ِه ْم َوال ُه ْم َيحْ زَ نُون‬ ْ َ‫صونَ َعلَ ْي ُك ْم آ َياتِي فَ َم ِن اتَّقَى َوأ‬
ٌ ‫صلَ َح فَال خ َْو‬ ُ ‫َيا َبنِي آدَ َم ِإ َّما َيأ ْ ِت َينَّ ُك ْم ُر‬
ُّ ُ‫س ٌل ِم ْن ُك ْم َيق‬

“Hai anak-anak Adam, jika datang kepadamu rasul-rasul daripada kamu yang menceritakan
kepadamu ayat-ayat-Ku, maka Barangsiapa yang bertakwa dan mengadakan perbaikan, tidaklah
ada kekhawatiran terhadap mereka dan tidak (pula) mereka bersedih hati.” (QS. Al-A’raf: 35).

َ‫ف َعلَ ْي ِه ْم َوال ُه ْم يَحْ زَ نُون‬


ٌ ‫صلَ َح فَال خ َْو‬ َ ‫َو َما نُ ْر ِس ُل ْال ُم ْر‬
ْ َ‫سلِينَ ِإال ُمبَ ِش ِرينَ َو ُم ْنذ ِِرينَ فَ َم ْن آ َمنَ َوأ‬

“Dan tidaklah Kami mengutus para rasul itu melainkan untuk memberikan kabar gembira dan
memberi peringatan. Barangsiapa yang beriman dan mengadakan perbaikan, maka tak ada
kekhawatiran terhadap mereka dan tidak pula mereka bersedih hati.” (QS. Al-An’am: 48).

“Orang-orang beriman itu sesungguhnya bersaudara. Sebab itu damaikanlah (perbaikilah


hubungan) antara kedua saudaramu itu. Dan takutlah terhadap Allah, supaya kamu mendapat
rahmat.” (QS. Al-Hujurat: 10).
Wahai saudaraku muslim, janganlah engkau tinggalkan “usaha untuk mendamaikan”, jangan
pula engkau meremehkan kebaikan yang banyak ini. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam
telah mendamaikan diantara para sahabatnya. Demikian para sahabat Rasulullah shallallahu
‘alaihi wa sallam dan orang-orang setelah mereka yaitu para tabi’in, telah berusaha menempuh
jalan ini. Dan nukilan dari mereka tentang mendamaikan diantara yang bersengketa sangatlah
banyak. Dan dalam hadits dari Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam beliau bersabda ((Wahai
manusia, damaikanlah diantara kaum muslimin, sesungguhnya Allah mendamaikan diantara
kaum muslimin)).

Seorang muslim di zaman ini merasa sedih karena begitu sedikitnya orang yang mendamaikan
dan berpalingnya banyak orang dengan menjauh dari usaha mendamaikan di masyarakat kaum
muslimin.

Aqulu qauli hadzaa wataghfurullaahal azhiim lii waakum.

Khutbah Kedua :

Orang yang di dunia dikenal melakukan kebajikan maka ia pun diakhirat dikenal demikian. Jika
Allah menganugerahkan kepada seorang hamba amal sholeh, kehendak dan tekad untuk
melakukan kebajikan dan memberi manfaat kepada masyarakat, lalu iapun menempuh sebab-
sebab yang bermanfaat, disertai dengan iman dan mengharap pahala dan tulus, maka Allah akan
memberkahi amalannya dan usahanya tersebut akan membuahkan hasil, maka jadilah ia adalah
kunci pembuka pintu-pintu kebaikan, dan penutup pintu-pintu keburukan.

Dari Anas –semoga Allah meridhoinya- ia berkata : Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam
bersabda,

Yang artinya:

“Sesungguhnya diantara manusia ada orang-orang yang merupakan pembuka pintu-pintu


kebaikan dan penutup pintu-pintu keburukan, dan diantara manusia orang-orang yang merupakan
pembuka pintu-pintu keburukan dan penutup pintu-pintu kebaikan, maka beruntunglah orang
yang Allah menjadikan kunci-kunci kebaikan pada kedua tangannya, dan celaka orang yang
Allah jadikan kunci-kunci keburukan pada kedua tangannya.” (Hadits shahih riwayat Ibnu
Majah)

Allah berfirman,

َ‫َّللاَ َوا ْعلَ ُموا أَنَّ ُك ْم ُمالقُوهُ َوبَ ِش ِر ْال ُمؤْ ِمنِين‬
َّ ‫َوقَ ِد ُموا أل ْنفُ ِس ُك ْم َواتَّقُوا‬

“Dan kerjakanlah (amal yang baik) untuk dirimu, dan bertakwalah kepada Allah dan ketahuilah
bahwa kamu kelak akan menemui-Nya. dan berilah kabar gembira orang-orang yang beriman.”
(QS. Al-Baqarah: 223).

‫ب‬ ْ ‫ون يَا أُو ِلي‬


ِ ‫األلبَا‬ ِ ُ‫الزا ِد التَّ ْق َوى َواتَّق‬ َّ ُ‫َو َما ت َ ْفعَلُوا ِم ْن َخي ٍْر يَ ْع َل ْمه‬
َّ ‫َّللاُ َوت َزَ َّود ُوا فَإ ِ َّن َخي َْر‬
“Dan apa yang kamu kerjakan berupa kebaikan, niscaya Allah mengetahuinya. Berbekallah, dan
Sesungguhnya Sebaik-baik bekal adalah takwa dan bertakwalah kepada-Ku Hai orang-orang
yang berakal.” (QS. Al-Baqarah: 197).

ٌ ُ‫َّللاَ َغف‬
‫ور َر ِحي ٌم‬ َّ ‫ظ َم أَجْ ًرا َوا ْستَ ْغ ِف ُروا‬
َّ ‫َّللاَ ِإ َّن‬ َ ‫َّللاِ ه َُو َخي ًْرا َوأ َ ْع‬
َّ َ‫َو َما تُقَ ِد ُموا أل ْنفُ ِس ُك ْم ِم ْن َخي ٍْر ت َِجدُوهُ ِع ْند‬

“Dan kebaikan apa saja yang kamu perbuat untuk dirimu niscaya kamu memperoleh
(balasan)nya di sisi Allah sebagai Balasan yang paling baik dan yang paling besar pahalanya.”
(QS. Al-Muzammil: 20).

https://khotbahjumat.com/3028-keutamaan-memperbaiki-hubungan-antar-sesama.html

Anda mungkin juga menyukai