TUJUAN
Tujuan dari percobaan Batch Chemical Reactor ini adalah untuk
dapat dapat mengaplikasikan konsep kinetika reaksi ke dalam perancangan
reaktor batch.
II. SASARAN
Sasaran dari praktikum Batch Chemical Reactor ini adalah:
a. Menghitung konversi dan yield produk biodiesel.
b. Menghitung kinetika reaksi transesterifikasi (pembuatan biodiesel)
yang meliputi orde dan konstanta kecepatan reaksi.
1
Neraca massa untuk komponen A dalam suatu reactor batch
dengan volume konstan adalah:
(massa masuk) = (massa keluar) + (massa yang hilang karena reaksi) +
(massa terakumulasi)
dNA
0= 0 + + (rA)V
dt
dNA
(-rA)V = − dt
atau:
−dXA −dCA
t =CA0 ∫ =∫
−rA −rA
2
adalah untuk mempelajari faktor-faktor yang mempengaruhi reaksi kimia.
Faktor-faktor yang dapat mempengaruhi kecepatan reaksi kimia dibagi
atas empat kelompok:
a) Sifat kimia molekul pereaksi dan hasil reaksi (produk). Bila semua
faktor lain sama maka susunan kimia molekul atau ion akan
mempengaruhi kecepatan reaksi kimia.
b) Konsentrasi zat-zat yang bereaksi. Bila dua buah molekul bereaksi
satu dengan yang lain, maka kedua molekul tersebut harus bertemu
atau bertumbukan. Kebolehjadian antar molekul untuk
bertumbukan di dalam sistem homogen (satu jenis fasa, biasanya
gas atau larutan) makin besar jika konsentrasi makin besar. Di
dalam sistem reaksi heterogen, dimana pereaksi berada pada fasa
terpisah, kecepatan reaksi tergantung pada luas kontak antar fasa.
Karena luas permukaan makin besar bila ukuran partikel makin
kecil, maka penurunan ukuran partikel akan menaikkan kecepatan
reaksi.
c) Pengaruh temperatur. Hampir semua jenis reaksi kimia
berlangsung lebih cepat bila temperaturnya dinaikkan.
d) Pengaruh zat lain yang disebut katalis. Kecepatan beberapa reaksi
kimia, termasuk hampir semua reaksi biokimia, dipengaruhi oleh
zat yang disebut katalis. Secara keseluruhan selama reaksi, katalis
tidak mengalami perubahan atau pengurangan.
Bagi ahli kimia, salah satu manfaat paling penting yang dapat
diperoleh dalam mempelajari kecepatan reaksi kimia adalah
pengetahuan tentang bagaimana proses lengkap perubahan kimia
itu dapat terjadi. Ternyata, umumnya reaksi kimia tidak
berlangsung hanya satu tahap tetapi merupakan kumpulan dari
serangkaian tahap-tahap reaksi sederhana. Rangkaian reaksi ini
disebut mekanisme reaksi. Jadi, mempelajari kecepatan reaksi
dapat memberi petunjuk tentang mekanisme reaksi yang terjadi.
3
Dalam suatu industri, sebuah reaktor biasanya tidak dirancang
untuk limiting reactant yang terkonversi sempuna (100%), sehingga masih
ada sisa yang bercampur dengan produk yang selanjutnya akan dipisahkan
dalam separator untuk memisahkan produk dan reaktan yang tidak habis
bereaksi dan reaktan yang telah dipisahkan akan dikembalikan ke aliran
masuk (recycle). Konversi fraksional dari reaktan adalah rasio,
mol reaktan yang bereaksi
f= mol reaktan awal
atau
mol reaktan yang bereaksi
%konversi = x 100%
mol reaktan awal
Yield adalah massa atau mol produk akhir yang diharapkan dibagi
massa atau mol reaktan,
mol atau massa produk
Yield = mol yang akan terbentuk jika tidak ada reaksi samping
dan 𝑙𝑖𝑚𝑖𝑡𝑖𝑛𝑔 𝑟𝑒𝑎𝑐𝑡𝑎𝑛𝑡 bereaksi secara sempurna
4
untuk memudahkan pemisahan fasanya dari gliserol yang terbentuk.
Proses transesterifikasi dipengaruhi oleh beberapa faktor, yaitu suhu,
kecepatan pengadukan, jenis dan konsentrasi katalis, dan perbandingan
etanol-asam lemak.
Proses transesterifikasi akan berlangsung lebih cepat bila suhu
dinaikkan mendekati titik didih alkohol yang digunakan. Semakin tinggi
kecepatan pengadukan akan menaikkan pergerakan molekul dan
menyebabkan terjadinya tumbukan. Pada awal terjadinya reaksi,
pengadukan akan menyebabkan terjadinya difusi antara minyak atau
lemak sampai terbentuk metil ester. Pemakaian alkohol berlebih akan
mendorong reaksi ke arah pembentukan etil ester dan semakin besar
kemungkinan terjadinya tumbukan antara molekul-molekul metanol dan
minyak yang bereaksi. Proses transesterifikasi memerlukan katalis untuk
mempercepat laju pembentukan ester. Biasanya katalis yang digunakan
berupa asam (HCl, H2SO4) atau katalis basa/alkali (NaOCH3, KOH dan
NaOH).
Lemak dan minyak adalah salah satu kelompok yang termasuk
pada golongan lipid, yaitu senyawa organik yang terdapat di alam serta
tidak larut dalam air, tetapi larut dalam pelarut organik non-polar,misalnya
dietil eter (C2H5OC2H5), Kloroform(CHCl3), benzena dan hidrokarbon
lainnya. Lemak dan minyak dapat larut dalam pelarut yang disebutkan di
atas karena lemak dan minyak mempunyai polaritas yang sama dengan
pelarut tersebut. Bahan-bahan dan senyawa kimia akan mudah larut dalam
pelarut yang sama polaritasnya dengan zat terlarut.
Biodiesel merupakan bahan bakar alternatif yang berasal dari
trigliserida. Rumus kimia trigliserida adalah CH2COOR-CHCOOR’
CH2COOR”, dimana R, R’, dan R” masing-masing adalah sebuah rantai
alkil yang panjang. Trigliserida merupakan penyusun utama minyak nabati
dan lemak hewani. Terdapat tiga rute dasar dalam proses alkoholis untuk
menghasilkan biodiesel atau alkil ester yaitu transesterifikasi minyak
dengan alkohol melalui katalis basa, esterifikasi minyak dengan methanol
5
melalui katalis asam secara langsung, konversi dari minyak ke fatty acid,
kemudian dari fatty acid ke alkyl ester melalui katalisis asam.
6
IV. METODOLOGI
Termometer
Kondensor alihn
Rubber stock
Stopwatch
Corong pemisah
Piknometer
Corong Kaca
Beaker Glass
Pipet ukur
Gelas ukur
Cake klem
Gelas arloji
7
Pengaduk Besi
NaOH
RBD Olein
c. Alat eksperimen
8
d. Variabel eksperimen
Katalis = 1%
9
Massa pikno kosong ditimbang kemudian mengambil biodiesel dan
gliserol masing-masing 10 ml tiap variabel dengan pipet ukur dan dimasukkan
ke piknometer. Setelah itu menimbang massa biodiesel dan gliserol untuk
mengetahui densitasnya. Kemudian mengukur viskositas biodiesel dan gliserol
dengan viscometer. Selanjutnya menyiapkan wadah berisi air yang dipanaskan
dengan hot plate dan meletakkan viscometer berisi biodiesel didalamnya,
kemudian catat lama waktu yang diperlukan saat biodiesel pada viscometer
turun hingga batas garis sehingga diperoleh viscositasnya. Ulangi prosedur
pengukuran viskositas pada biodiesel dan gliserol dengan variable waktu yang
telah ditentukan.
Flowchart
Mulai
Mengalirkandan
Mengeluarkan air pendingin kedalam
memindahkan kondensor
larutan dari labu leher tiga
ke dalam corong pemisah
Selesai