Anda di halaman 1dari 2

NOMOR SOP :

TGL. PEMBUATAN :
TGL REVISI :
TGL EFEKTIF :
DISAHKAN OLEH : Kepala Puskesmas Mattiro Bulu
PEMERINTAH KABUPATEN PINRANG
KECAMATAN MATTIRO BULU
PUSKESMAS MATTIRO BULU
IRWAN, SKM.MKes
Nip : 19761025 200212 1 005

NAMA SOP : PEMANTAUAN/OBSERVASI PENDERITA GAWAT


DASAR HUKUM KUALIFIKASI PELAKSANA
1. UU No.36 Tahun 2009 Tentang - Dokter
kesehatan - Bidan
2. UU No. 29 tahun 2004 tentang Praktik - Perawat
Kedokteran
3. Keputusan mentri kesehatan Nomor
128 Tahun 2004 tentang kebijakan
dasar pusat kesehatan puskesmas
4. PERMENPAN DAN RB Nomor 35 Tahun
2012 tentang standar operasional
prosedur administras ipemerintahan

KETERKAITAN SOP LAIN : PERALATAN / PERLENGKAPAN


- SOP pemasangan Oksigen 1. Tensimeter
- SOP pemasangan Infus 2. Jam
- SOP pemasangan Kateter 3. Termometer
4. Senter
5. Glasgow Coma Scale
6. Reflex Hammer (Jika diperlukan)
7. Alat tulis
8. Buku bantu catatan pasien / Family folder
PERINGATAN : PENCATATAN / PENDATAAN :
- Perlu ada tindakan (Pemasangan oksigen, Data pemantauan pasien dicatat di buku bantu catatan pasien / Family folder
pemasangan infus, pemasangan kateter, dll
) sesuai dengan indikasi medis bila tidak
ada perbaikan keadaan umumnya.
- Bila keadaan umum makin buruk persiapan
rujukan
Pengertian Memantau keadaan pasien gawat

Tujuan Sebagai acuan pemantauan/observasi penderita gawat agar selamat jiwanya

Ruang Lingkup Pelayanan pada penderita gawat di ruang UGD, Rawat inap, KIA dan Poskesdes

Prosedur 1. Penderita gawat harus di observasi (Pengukuran tanda vital dan penilaian pupil)
2. Observasi dilakukan tiap 5-15 menit sesuai dengan tingkat kegawatannya.
3. Observasi dilakukan oleh paramedis perawat, bila perlu oleh dokter.
4. Hal-hal yang perlu diobservasi :
a. Keadaan umum penderita
b. Kesadaran penderita
c. Kelancaran jalan nafas (air Way).
d. Kelancaran pemberian O2
e. Tanda-tanda vital :
- Tekanan darah
- Nadi
- Respirasi/pernafasan
- Suhu
f. Kelancaran tetesan infuse
5. Apabila hasil observasi menunjukkan keadaan penderita semakin tidak baik maka paramedic perawat harus
lapor kepada Dokter yang sedang bertugas (diluar jam kerja pertelpon).
6. Apabila kasus penyakitnya diluar kemampuan Dokter UGD maka perlu dirujuk
7. Observasi dilakukan maksimal 2 jam, selanjutnya diputuskan penderita bisa pulang atau rawat inap.
8. Perkembangan penderita selama observasi dicatat di kartu status penderita (les UGD)/lembar observasi.
9. Setelah observasi tentukan apakah penderita perlu : rawat jalan/rawat inap/rujuk
10. Catat hasil pemantauan di buku bantu catatan pasien / Family folder

Unit Terkait UGD, Rawat inap, KIA, Poskesdes

Anda mungkin juga menyukai