Anda di halaman 1dari 12

Media Dalam BK

Sabtu, 01 Juli 2017


Pohon Karir

A. Pengertian pohon karir


Pohon karir atau pohon harapan merupakan alat atau media untuk membantu
penyampaian materi tentang bimbingan karir umtuk memilih, menyiapkan diri, mencari, dan
menyesuaikan diri terhadap karir yang sesuai dengan minat, bakat, dan kemampuannya sehingga
dapat mengembangkan dirinya secara optimal sehingga dapat menemukan karir yang efektif dam
memberikan kepuasan dan kelayakan dan melalui kegiatan bimbingan kelompok dengan
menggunakan media pohon harapan mampu menumbuhkan motivasi belajar yang menjadikan
siswa sosok yang memiliki impian dan harapan hidup di masa yang akan datang. Di dalam pohon
karir, terdapat 2 tujuan :
1. Tujuan umum
Tujuan umum adalah membantu siswa dalam pemahaman dirinya dan lingkungannya, dalam
pengambilan keputusan , perencanaan, dan pengarahan keputusan perencanaan, dan pengarahan
kegiatan-kegiatanyang menuju kepada karir dan cara hidup yang akan memberikan rasa
kepuasan karena sesuai, serasi, dan seimbang dengan dirinya dan lingkungannya.
2. Tujuan khusus
 Meningkatkan pengetahuan siswa tentang dunia kerja

 Membina sikap yang serasi terhadap partisipasi

 Meningkatkan kemahiran berpikir agar mampu mengambil keputusan

 Meningkatkan pemahaman diri siswa

 Mengembangkan nilai-nilai sehubungan dengan gaya hidup yang dicita-citakan

B. Fungsi pohon karir


1. Fungsi persiapan
Guru memberikan informasi mengenai perguruan tinggi atau studi lanjutyang didapatkan
oleh siswa.
2. Fungsi pencegahan
Guru dapat memberikan bantuan agar siswa tidak kesulitan di dalam memahami tentang
dirinya sendiri yang berkaitan dengan pekerjaan sehingga mencegah siswa salah dalam
menentukan langkah-langkah dalam menemukan karir yang di kehendaki.

3. Fungsi penempatan
Guru akan membantu penempatan para siswa pada bidang atau jenis pendidikan,
misalnya dalam hal penjurusan atau pelatihan dan pekerjaan sehingga dapat mengambil
keputusan sendiri secara bijaksana.

4. Fungsi penyesuaian
Guru pembimbing membantu siswa dalanm menyesuaikan diri dengan jenis-jenis
pekerjaan yang ada di lingkungan sekitarnya.

5. Fungsi pengembangan
Guru membantu siswa dalam mengembangkan seluruh pribadinya secara terarah dan
mantab pada minat kerja.

C. Prinsip – prinsip bimbingan karir di sekolah

 Seluruh siswa memiliki kesempatan yang sama untuk mengembangkan dirinya dalam
pencapaian kariernya secara tepat.

 Setiap siswa harus memahami bahwa karier itu adalah sebagai suatu jalan hidup, dan
Pendidikan adalah sebagai persiapan dalam hidup.

 Siswa hendaknya dibantu dalam mengembangkan pemahaman yang cukup memadahi


terhadap diri sendiri dan kaitannya dengan perkembangan sosial pribadi dan perencanaan
Pendidikan karier.

 Siswa secara keseluruhan hendaknya dibantu untuk memperoleh pemahaman tentang


hubungan antara pendidikannya dan kariernya.

 Setiap siswa hendaknya memilih kesempatan untuk menguji konsep, berbagai peranan
dan keterampilannya guna mengembangkan nilai-nilai dan norma-norma yang memiliki
aplikasi bagi karier di masa depan.

D. Proses pelaksanaan membuat pohon karir

 Kegiatan ini di beriakan dalam bentuk kelompok

 Anggota kelompok terdiri dari 5-8 anggota kelompok.


 Pemilihan anggota kelompok dipilih secara acak yaitu berdasarkan hasil assessment guru
BK.Pilih 3 orang siswa yang motivasi belajarnya endah, nilai rapport rendah dan
memiliki banyak alpa dipresensi.

 Selanjutnya dipilih 5 siswa lagi yang presensinya bagus.Kemudian disatukan dalam satu
kelompok metode pembentukan kelompok agar siswa lebih bersosial dan saling bertukar
pendapat.

Diposting oleh qonita taufiqi di 10.14 Tidak ada komentar:


Kirimkan Ini lewat EmailBlogThis!Berbagi ke TwitterBerbagi ke FacebookBagikan ke Pinterest

Karya Ilmiah

A. Pengertian Karya Ilmiah

Menurut Brotowidjoyo (195:8-9), “Karya Ilmiah adalah karangan ilmu pengetahuan yang
menyajikan fakta dan ditulis menurut metodelogi penulisan yang baik dan benar”. Sementara
menurut Eko Susilo, M. (1995:11), karangan ilmiah adalah suatu karangan atau tulisan yang
diperoleh sesuai dengan sifat keilmuannya dan didasari oleh hasil pengamatan, peninjauan,
penelitian dalam bidang tertentu, disusun menurut metode tertentu dengan sistematika penulisan
yang bersantun bahasa dan isinya dapat di pertanggung jawabkan kebenarannya atau
keilmuannya.
Sementara itu, menurut Wikipedia bahasa Indonesia, karya ilmiah (scientific paper) adalah
laporan tertulis dan diterbitkan yang memaparkan hasil penelitian atau pengkajian yang telah
dilakukan oleh seseorang atau sebuah tim dengan memenuhi kaidah dan etika keilmuan yang
dikukuhkan dan ditaati oleh masyarakat keilmuan.
B. Ciri-ciri Karya Ilmiah
Dalam karya ilmiah ada 4 aspek yang menjadi karakteristik utamanya, yaitu :

1. Struktur sajian
Struktur sajian karya ilmiah sangat ketat, biasanya terdiri dari bagian awal (pendahuluan),
bagian inti (pokok pembahasan), dan bagian penutup. Bagian awal merupakan pengantar ke
bagian inti, sedangkan inti merupakan sajian gagasan pokok yang ingin disampaikan yang dapat
terdiri dari beberapa bab atau subtopik. Bagian penutup merupakan simpulan pokok pembahasan
serta rekomendasi penulis tentang tindak lanjut gagasan tersebut.
2. Komponen dan substansi
Komponen karya ilmiah bervariasi sesuai dengan jenisnya, namun semua karya ilmiah
mengandung pendahuluan, bagian inti, penutup, dan daftar pustaka. Artikel ilmiah yang dimuat
dalam jurnal mempersyaratkan adanya abstrak.
3. Sikap penulis
Sikap penulis dalam karya ilmiah adalah objektif, yang disampaikan dengan
menggunakan gaya bahasa impersPonal, dengan banyak menggunakan bentuk pasif, tanpa
menggunakan kata ganti orang pertama atau kedua.
4. Penggunaan bahasa
Bahasa yang digunakan dalam karya ilmiah adalah bahasa baku yang tercermin dari
pilihan kata/istilah, dan kalimat-kalimat yang efektif dengan struktur yang baku.
Karya ilmiah ada dua jenis, yaitu :

a. Karangan ilmiah, yaitu salah satu jenis karangan yang berisi serangkaian hasil
pemikiran yang diperoleh sesuai dengan sifat keilmuannya.
b. Laporan ilmiah, yaitu suatu wahana penyampaian berita, informasi, pengetahuan,atau
gagasan dari seseorang kepada orang lain. Laporan ini dapat berbentuk lisan dan dapat berbentuk
tulisan. Laporan yang disampaikan secara tertulis merupakan suatu karangan.. Jika laporan ini
berisi serangkaian hasil pemikiran yang diperoleh dari hasil penelitian, pengamatan ataupun
peninjauan, maka laporan ini termasuk jenis karangan ilmiah. Dengan kata lain, laporan ilmiah
ialah sejenis karangan ilmiah yang mengupas masalah ilmu pengetahuan dan telnologi yang
sengaja disusun untuk disampaikan kepada orang-orang tertentu dan dalam kesempatan tertentu.
D. Etika Dan Kode Etik Penulisan Karya Ilmiah
Etika dan kode etik yang lazim ditumbuh budayakan dalam penulisan karya ilmiah harus
diikuti. Hak cipta dan paten dari segi hukum harus diikuti dan difahami dengan baik. Penulis
harus memahami etika penulisan karya ilmiah secara baik. Kode etik adalah norma-norma yang
telah diterima dan diakui oleh masyarakat dan citivitas akademik perlu diperhatikan dalam
penulisan karya ilmiah. Norma ini berkaitan dengan pengutipan, perujukan, perijinan terhadap
bahan yang digunakan, dan penyebutan sumber data ataupun informan.

Ada beberapa hal yang harus diperhatikan dalam penulisan karya ilmiah, yaitu:
1. Istilah asing dicetak miring dan dituliskan dengan benar.
2. Penggunaan kata “dimana”.
3. Sebaiknya tidak menggunakan kata ‘kita’,’saya’ (kata ganti orang) dalam karya ilmiah.
4. Menggunakan kalimat pasif. Misal: dapat diasumsikan.
5. Persamaan diberi nomor sesuai bab dan urutan serta tidak dicetak tebal.
6. Gambar, tabel, persamaan, dan pernyataan/kutipan diberi sumber acuannya.
7. Kekonsistenan dalam penulisan.
8. Tulislah kata dengan lengkap
9. Singkatan diikuti kepanjangannya dan untuk kalimat berikutnya cukup singkatannya saja.
11. Gunakan Ejaan Yang Disempurnakan
12. Penggunaan huruf besar di awal kalimat. Penempatan titik (.) dan koma (,) yang sesuai.
13. Ikuti tata cara/format penulisan karya ilmiah yang berlaku (yang dikeluarkan oleh institusi)
14. Cek penulisan sebelum diserahkan
E. Teknik Menyusun Karya Tulis Ilmiah
Penulisan karya tulis ilmiah memerlukan persyaratan baik formal maupun materil.
Persyaratan formal menyangkut kebiasaan yang harus diikuti dalam penulisan; sedangkan
persyaratan materiil menyangkut isi tulisan. Sebuah tulisan akan mudah difahami dan menarik
apabila isi dan cara penulisannya memenuhi persyaratan dan kebiasaan urnum.
Dalam tulisan singkat ini akan digambarkan beberapa hal yang penting yang perlu
diperhatikan oleh penulis sebuah karya tulis ilmiah termasuk laporan penelitian.
Suatu karya ilmiah (scientific paper) adalah laporan tertulis dan dipublikasi yang
memaparkan hasil penelitian atau pengkajian yang telah dilakukan oleh seseorang atau sebuah
tim dengan memenuhi kaidah dan etika keilmuan yang dikukuhkan dan ditaati oleh masyarakat
keilmuan.
Adapun tujuan dari penulisan karya ilmiah, antara lain untuk menyampaikan gagasan,
memenuhi tugas dalam studi, untuk mendiskusikan gagasan dalam suatu pertemuan, mengikuti
perlombaan, serta untuk menyebarluaskan ilmu pengetahuan/hasil penelitian.
Karya ilmiah merupakan karya tulis yang menyajikan gagasan, deskripsi atau pemecahan
masalah secara sistematis, disajikan secara objektif dan jujur, dengan menggunakan bahasa baku,
serta didukung oleh fakta, teori, dan atau bukti-bukti empirik.
Terdapat berbagai jenis karangan ilmiah, antara lain laporan penelitian, makalah seminar atau
simposium , artikel jurnal, yang pada dasarnya kesemuanya itu merupakan produk dari kegiatan
ilmuwan. Data, simpulan, dan informasi lain yang terkandung dalam karya ilmiah tersebut
dijadikan acuan (referensi) bagi ilmuwan lain dalam melaksanakan penelitian atau pengkajian
selanjutnya.
Karya ilmiah dapat berfungsi sebagai rujukan, untuk meningkatkan wawasan, serta
menyebarluaskan ilmu pengetahuan. Bagi penulis, menulis karya ilmiah bermanfaat untuk
meningkatkan keterampilan membaca dan menulis, berlatih mengintegrasikan berbagai gagasan
dan menyajikannya secara sistematis, memperluas wawasan, serta memberi kepuasan intelektual,
di samping menyumbang terhadap perluasan cakrawala ilmu pengetahuan.
F. Sikap-Sikap Ilmiah
Dalam penulisan karya ilmiah ada 7 sikap ilmiah yang merupakan sikap yang harus ada. Sikap-
sikap ilmiah yang dimaksud adalah sebagai berikut :
1. Sikap ingin tahu. Sikap ingin tahu ini terlihat pada kebiasaan bertanya tentang berbagai hal yang
berkaitan dengan bidang kajiannya.
2. Sikap kritis. Sikap kritis ini terlihat pada kebiasaan mencari informasi sebanyak mungkin
berkaitan dengan bidang kajiannya untuk dibanding-banding kelebihan-kekurangannya,
kecocokan-tidaknya, kebenaran-tidaknya, dan sebagainya.
3. Sikap terbuka. Sikap terbuka ini terlihat pada kebiasaan mau mendengarkan pendapat,
argumentasi, kritik, dan keterangan orang lain, walaupun pada akhirnya pendapat, argumentasi,
kritik, dan keterangan orang lain tersebut tidak diterima karena tidak sepaham atau tidak sesuai.
4. Sikap objektif. Sikap objektif ini terlihat pada kebiasaan menyatakan apa adanya, tanpa diikuti
perasaan pribadi.
5. Sikap rela menghargai karya orang lain. Sikap menghargai karya orang lain ini terlihat pada
kebiasaan menyebutkan sumber secara jelas sekiranya pernyataan atau pendapat yang
disampaikan memang berasal dari pernyataan atau pendapat orang lain.
6. Sikap berani mempertahankan kebenaran. Sikap ini menampak pada ketegaran membela fakta
dan hasil temuan lapangan atau pengembangan walapun bertentangan atau tidak sesuai dengan
teori atau dalil yang ada.
7. Sikap menjangkau ke depan. Sikap ini dibuktikan dengan selalu ingin membuktikan hipotesis
yang disusunnya demi pengembangan bidang ilmunya.
G. Berbagai Kendala Dalam Proses Penulisan Penelitian Karya Ilmiah
Kesalahan dalam penulisan Karya Ilmiah. Rata-rata kesalahan penulisan karya ilmiah
yang menghambat penyelesaiannya adakan dikarenakan ‘tidak konsisten’ dalam penulisan.
Bentuk ketidak konsisten itu menyangkut banyak hal, dapat berupa diksi, teknik mengutip, atau
bahkan alur berpikir sendiri.
Berbagai kendala yang jumpai dalam proses penulisan penelitian ilmiah adalah sebagai
berikut :
a. salah mengerti audience atau pembaca tulisannya,
b. salah dalam menyusun struktur pelaporan,
c. salah dalam cara mengutip pendapat orang lain sehingga berkesan menjiplak (plagiat),
d. salah dalam menuliskan bagian Kesimpulan,
e. penggunaan Bahasa Indonesia yang belum baik dan benar,
f. tata cara penulisan “Daftar Pustaka” yang kurang tepat (tidak standar dan berkesan seenaknya
sendiri),
g. tidak konsisten dalam format tampilan (font yang berubah-ubah, margin yang berubah-ubah).
Diposting oleh qonita taufiqi di 09.02 Tidak ada komentar:
Kirimkan Ini lewat EmailBlogThis!Berbagi ke TwitterBerbagi ke FacebookBagikan ke Pinterest

Papan Bimbingan

A. Pengertian Papan Bimbingan


Papan bimbingan merupakan salah satu media yang efektif bagi perubahan perilaku siswa.
Papan bimbingan adalah papan yang khusus digunakan untuk mempertunjukkan materi-materi
bimbingan dan konseling yang berisi artikel, gambar, bagan poster, dan objek dalam bentuk tiga
dimensi.
Layanan informasi merupakan salah satu jenis layanan Bimbingan dan Konseling di
sekolah yang memungkinkan peserta didik (konseli) menerima dan memahami berbagai
informasi (seperti informasi pendidikan dan informasi jabatan) melalui kegiatan tatap muka di
kelas secara klasikal. Layanan informasi dalam bimbingan konseling amatlah penting untuk
dilaksanakan guna membantu siswa agar dapat terhindar dari berbagai masalah yang dapat
mengganggu pencapaian perkembangan siswa, baik yang berhubungan dengan diri pribadi,
sosial, belajar ataupun kariernya. Seorang siswa dalam kehidupannya akan dihadapkan dengan
sejumlah alternatif, baik yang berhubungan kehidupan pribadi, sosial, belajar maupun kariernya.
Melalui layanan informasi diharapkan para siswa dapat menerima dan memahami berbagai
informasi, yang dapat dipergunakan sebagai bahan pertimbangan dalam pengambilan keputusan
untuk kepentingan siswa itu sendiri. Untuk itulah, mereka seyogyanya dapat dibimbing guna
memperoleh pemahaman yang memadai tentang berbagai kondisi dan karakteristik dirinya, baik
tentang bakat, minat, cita-cita, berbagai kekuatan serta kelemahan yang ada dalam dirinya.
Materi informasi yang diberikan kepada siswa hendaknya disesuaikan dengan kebutuhan
dan permasalahan siswa, sehingga benar-benar dapat dirasakan lebih bermanfaat dan memiliki
makna. Pemilihan dan penentuan jenis materi informasi yang tidak didasarkan kepada kebutuhan
dan masalah siswa akan cenderung tidak memiliki daya tarik, sehingga siswa akan menjadi
kurang partisipatif dan kooperatif dalam mengikuti kegiatan layanan, dalam era informasi
dewasa ini sesungguhnya kemudahan untuk memperoleh informasi sangat terbuka, baik melalui
media cetak atau eleltronik. Terutama setelah adanya kemajuan yang menakjubkan dalam bidang
teknologi komputer multi media, maka dengan mudah dan dalam waktu relatif singkat kita dapat
mengakses ribuan bahkan jutaan jenis informasi melalui internet. Oleh karena itu sebagai
seorang guru pembimbing dituntut untuk belajar menguasai teknologi internet, agar bisa
menjelajah situs-situs yang menyediakan informasi yang berkaitan dengan informasi pribadi,
sosial, belajar dan karier. Disamping konselor dituntut untuk banyak memahami berbagai
informasi yang akan dibutuhkan siswa, juga seyogyanya dapat menguasai berbagai teknik
penyampaiannya secara variatif dan menyenangkan. Oleh karena itu agar semua layanan
informasi dapat tercakup diperlukan media yang dapat membantu dan meningkatkan kinerja
konselor sekolah, yaitu dengan “media papan bimbingan”.
Dalam papan bimbingan tersebut ditempelkan berbagai informasi bimbingan dengan
berbagai bentuk, seperti : artikel, poster, buletin, karikatur, gambar-gambar, tips-tips, tulisan-
tulisan misalnya peringatan-peringatan, kata-kata mutiara, semboyan dan sebagainya. Di
samping itu dapat pula berupa potongan-potongan majalah atau surat kabar serta brosur-brosur
lainnya yang mempunyai atau mengandung unsur bimbingan. Adapun papan bimbingan tersebut
hendaknya diletakkan/ditempel/digantung pada tempat yang mudah dijangkau oleh semua siswa,
memiliki keleluasaan yang bisa memungkinkan siswa membaca dengan rileks serta pencahayaan
yang cukup agar tidak mengganggu siswa pada saat membaca, sehingga siswa dapat dengan
mudah mengakses dan memahami hal-hal yang perlu diketahui.
Mengingat begitu pentingnya papan bimbingan bagi siswa maka menuntut para guru
pembimbing/konselor untuk senantiasa menyajikan informasi yang up to date, dipajang dengan
menarik, menggunakan bahasa lugas tetapi mengenai sasaran. Guru pembimbing/konselor
mempersilakan siswa untuk memberikan informasi seluas-luasnya selama itu berguna bagi
perkembangan dan membuka wawasan siswa lainnya yang sebelumnya melalui
bimbingan/seizing guru pembimbing/konselor. Jadi tidak selamanya guru pembimbing/konselor
sekolah sibuk dan repot mencari data/informasi sendiri dan selanjutnya ditempel pada papan
bimbingan, namun disadari bahwa siswa juga memiliki kemampuan luar biasa mencari informasi
penting melalui internet yang dapat disebarluaskan kepada teman-temannya di sekolah melalui
papan bimbingan. Dengan demikian fungsi guru pembimbing/konselor ialah memotivasi siswa
memanfaatkan semaksimal mungkin papan bimbingan baik untuk menerima informasi maupun
memberikan sumbangan informasi pada bidang belajar, pribadi, sosial, karir, maupun kehidupan
berkeagamaan/akhlak mulia.
Dari pemaparan di atas, maka dapat disimpulkan bahwa papan bimbingan merupakan
media informasi BK yang didalamnya terdapat informasi bimbingan yang dapat membantu siswa
dalam belajar ataupun dalam membantu memecahkan masalah sehari-hari serta informasi
sekolah yang harus diketahui siswa dan ditampilkan dalam bentuk yang menarik, sehingga siswa
tertarik untuk membacanya. Papan Bimbingan ini bertujuan agar membekali siswa dengan
berbagai pengetahuan dan pemamahaman tentang berbagai hal yang berguna untuk mengenal
diri, merencanakan dan mengembangkan pola kehidupan sebagai pelajar, anggota keluarga dan
masyarakat.
Selain itu, berdasarkan isi materi-materi yang disampaikan dalam papan bimbingan, maka
papan bimbingan tidak disamakan dengan papan pengumuman ataupun majalah dinding. Hal ini
dikarenakan, materi yang disampaikan dalam papan bimbingan dapat berisi tentang informasi
yang dapat membantu siswa dalam hidupnya, seperti informasi kelanjutan studi atau informasi
bimbingan belajar maupun bidang sosial.
B. Manfaat Papan Bimbingan
Manfaat Media Papan Bimbingan. Secara umum media mempunyai kegunaan,
diantaranya:
1. Memperjelas pesan agar tidak terlalu verbalistis.
2. Mengatasi keterbatasan ruang, waktu, tenaga, dan daya indra.
3. Menimbulkan gairah siswa, interaksi lebih langsung antara siswa dengan guru bimbingan dan
konseling (guru BK).
4. Proses layanan bimbingan dan konseling dapat lebih menarik.
5. Kualitas layanan bimbingan dan konseling dapat ditingkatkan.
6. Meningkatkan sikap positif peserta didik terhadap materi layanan bimbingan dan konseling.
7. Dapat mengatasi berbagai keterbatasan pengalaman peserta didik.
8. Dapat membangkitkan keinginan dan minat baru.
9. Dapat membangkitkan motivasi dan merangsang peserta didik untuk belajar.
Jadi, sangat jelas bahwa media papan bimbingan sangat membantu dalam berlangsungnya
pelaksanaan layanan bimbingan dan konseling, media papan bimbingan memudahkan
pemahaman bagi peserta didik dan dengan media papan bimbingan konselor atau guru
pembimbing menjadi sangat terbantu. Salah satunya lebih efektif. Media bimbingan dan
konseling dalam penggunaannya harus relevan dengan tujuan/kompetensi yang ingin dicapai dan
isi layanan bimbingan dan konseling itu sendiri. Media juga untuk meningkatkan kualitas
layanan bimbingan dan konseling, pada umumnya bimbingan dan konseling yang disampaikan
dengan menggunakan media akan tahan lama dalam ingatan para peserta didik/mengendap.
C. Kelebihan dan Kelemahan Media Papan Bimbingan
1. Kelebihan
a. Pembuatannya mudah dan biaya murah.
b. Bisa menarik perhatian siswa.
2. Kelemahan
a. Membutuhkan ketrampilan dalam pembuatannnya
b. Penyajian pesan hanya unsur visual saja (yang dapat dilihat)
.
D. Cara Pembuatan Papan Bimbingan
Mengenai syarat-syarat bentuk Papan Bimbingan, Rinda (2009) mengutip Widodo
menjelaskan bahwa:
1. Ukuran papan bimbingan tidak boleh terlalu besar ataupun terlalu kecil
2. Ukuran hurufnya jangan terlalu kecil agar mudah dibaca
3. Papan Bimbingan harus menarik
4. Alas untuk papan bimbingan dapat menggunakan triplek atau steroform.
5. Agar menarik, perlu dicat dengan warna dan diberi bingkai agar terlihat rapi.
6. Berilah judul yang menarik dengan warna dan ukuran yang besar agar terlihat dengan jelas.
7. Kumpulkanlah bahan-bahan berupa gambar, kartun objek, buku, poster, lem, paku payung,
gunting dan lain-lain.
8. Gunakan gradasi warna agar lebih menarik siswa untuk melihat.
9. Gunakan penyajian dengan bahasa yang mudah dimengerti oleh siswa, bukan bahasa guru
maupun bahasa yang terlalu formal.
10. Lay out dan design menggunakan teknik dummy, yaitu meletakkan gambar agar seimbang.
11. Tempelkan materi dalam papan bimbingan sesuai dengan fungsinya

Anda mungkin juga menyukai