3. Fungsi penempatan
Guru akan membantu penempatan para siswa pada bidang atau jenis pendidikan,
misalnya dalam hal penjurusan atau pelatihan dan pekerjaan sehingga dapat mengambil
keputusan sendiri secara bijaksana.
4. Fungsi penyesuaian
Guru pembimbing membantu siswa dalanm menyesuaikan diri dengan jenis-jenis
pekerjaan yang ada di lingkungan sekitarnya.
5. Fungsi pengembangan
Guru membantu siswa dalam mengembangkan seluruh pribadinya secara terarah dan
mantab pada minat kerja.
Seluruh siswa memiliki kesempatan yang sama untuk mengembangkan dirinya dalam
pencapaian kariernya secara tepat.
Setiap siswa harus memahami bahwa karier itu adalah sebagai suatu jalan hidup, dan
Pendidikan adalah sebagai persiapan dalam hidup.
Setiap siswa hendaknya memilih kesempatan untuk menguji konsep, berbagai peranan
dan keterampilannya guna mengembangkan nilai-nilai dan norma-norma yang memiliki
aplikasi bagi karier di masa depan.
Selanjutnya dipilih 5 siswa lagi yang presensinya bagus.Kemudian disatukan dalam satu
kelompok metode pembentukan kelompok agar siswa lebih bersosial dan saling bertukar
pendapat.
Karya Ilmiah
Menurut Brotowidjoyo (195:8-9), “Karya Ilmiah adalah karangan ilmu pengetahuan yang
menyajikan fakta dan ditulis menurut metodelogi penulisan yang baik dan benar”. Sementara
menurut Eko Susilo, M. (1995:11), karangan ilmiah adalah suatu karangan atau tulisan yang
diperoleh sesuai dengan sifat keilmuannya dan didasari oleh hasil pengamatan, peninjauan,
penelitian dalam bidang tertentu, disusun menurut metode tertentu dengan sistematika penulisan
yang bersantun bahasa dan isinya dapat di pertanggung jawabkan kebenarannya atau
keilmuannya.
Sementara itu, menurut Wikipedia bahasa Indonesia, karya ilmiah (scientific paper) adalah
laporan tertulis dan diterbitkan yang memaparkan hasil penelitian atau pengkajian yang telah
dilakukan oleh seseorang atau sebuah tim dengan memenuhi kaidah dan etika keilmuan yang
dikukuhkan dan ditaati oleh masyarakat keilmuan.
B. Ciri-ciri Karya Ilmiah
Dalam karya ilmiah ada 4 aspek yang menjadi karakteristik utamanya, yaitu :
1. Struktur sajian
Struktur sajian karya ilmiah sangat ketat, biasanya terdiri dari bagian awal (pendahuluan),
bagian inti (pokok pembahasan), dan bagian penutup. Bagian awal merupakan pengantar ke
bagian inti, sedangkan inti merupakan sajian gagasan pokok yang ingin disampaikan yang dapat
terdiri dari beberapa bab atau subtopik. Bagian penutup merupakan simpulan pokok pembahasan
serta rekomendasi penulis tentang tindak lanjut gagasan tersebut.
2. Komponen dan substansi
Komponen karya ilmiah bervariasi sesuai dengan jenisnya, namun semua karya ilmiah
mengandung pendahuluan, bagian inti, penutup, dan daftar pustaka. Artikel ilmiah yang dimuat
dalam jurnal mempersyaratkan adanya abstrak.
3. Sikap penulis
Sikap penulis dalam karya ilmiah adalah objektif, yang disampaikan dengan
menggunakan gaya bahasa impersPonal, dengan banyak menggunakan bentuk pasif, tanpa
menggunakan kata ganti orang pertama atau kedua.
4. Penggunaan bahasa
Bahasa yang digunakan dalam karya ilmiah adalah bahasa baku yang tercermin dari
pilihan kata/istilah, dan kalimat-kalimat yang efektif dengan struktur yang baku.
Karya ilmiah ada dua jenis, yaitu :
a. Karangan ilmiah, yaitu salah satu jenis karangan yang berisi serangkaian hasil
pemikiran yang diperoleh sesuai dengan sifat keilmuannya.
b. Laporan ilmiah, yaitu suatu wahana penyampaian berita, informasi, pengetahuan,atau
gagasan dari seseorang kepada orang lain. Laporan ini dapat berbentuk lisan dan dapat berbentuk
tulisan. Laporan yang disampaikan secara tertulis merupakan suatu karangan.. Jika laporan ini
berisi serangkaian hasil pemikiran yang diperoleh dari hasil penelitian, pengamatan ataupun
peninjauan, maka laporan ini termasuk jenis karangan ilmiah. Dengan kata lain, laporan ilmiah
ialah sejenis karangan ilmiah yang mengupas masalah ilmu pengetahuan dan telnologi yang
sengaja disusun untuk disampaikan kepada orang-orang tertentu dan dalam kesempatan tertentu.
D. Etika Dan Kode Etik Penulisan Karya Ilmiah
Etika dan kode etik yang lazim ditumbuh budayakan dalam penulisan karya ilmiah harus
diikuti. Hak cipta dan paten dari segi hukum harus diikuti dan difahami dengan baik. Penulis
harus memahami etika penulisan karya ilmiah secara baik. Kode etik adalah norma-norma yang
telah diterima dan diakui oleh masyarakat dan citivitas akademik perlu diperhatikan dalam
penulisan karya ilmiah. Norma ini berkaitan dengan pengutipan, perujukan, perijinan terhadap
bahan yang digunakan, dan penyebutan sumber data ataupun informan.
Ada beberapa hal yang harus diperhatikan dalam penulisan karya ilmiah, yaitu:
1. Istilah asing dicetak miring dan dituliskan dengan benar.
2. Penggunaan kata “dimana”.
3. Sebaiknya tidak menggunakan kata ‘kita’,’saya’ (kata ganti orang) dalam karya ilmiah.
4. Menggunakan kalimat pasif. Misal: dapat diasumsikan.
5. Persamaan diberi nomor sesuai bab dan urutan serta tidak dicetak tebal.
6. Gambar, tabel, persamaan, dan pernyataan/kutipan diberi sumber acuannya.
7. Kekonsistenan dalam penulisan.
8. Tulislah kata dengan lengkap
9. Singkatan diikuti kepanjangannya dan untuk kalimat berikutnya cukup singkatannya saja.
11. Gunakan Ejaan Yang Disempurnakan
12. Penggunaan huruf besar di awal kalimat. Penempatan titik (.) dan koma (,) yang sesuai.
13. Ikuti tata cara/format penulisan karya ilmiah yang berlaku (yang dikeluarkan oleh institusi)
14. Cek penulisan sebelum diserahkan
E. Teknik Menyusun Karya Tulis Ilmiah
Penulisan karya tulis ilmiah memerlukan persyaratan baik formal maupun materil.
Persyaratan formal menyangkut kebiasaan yang harus diikuti dalam penulisan; sedangkan
persyaratan materiil menyangkut isi tulisan. Sebuah tulisan akan mudah difahami dan menarik
apabila isi dan cara penulisannya memenuhi persyaratan dan kebiasaan urnum.
Dalam tulisan singkat ini akan digambarkan beberapa hal yang penting yang perlu
diperhatikan oleh penulis sebuah karya tulis ilmiah termasuk laporan penelitian.
Suatu karya ilmiah (scientific paper) adalah laporan tertulis dan dipublikasi yang
memaparkan hasil penelitian atau pengkajian yang telah dilakukan oleh seseorang atau sebuah
tim dengan memenuhi kaidah dan etika keilmuan yang dikukuhkan dan ditaati oleh masyarakat
keilmuan.
Adapun tujuan dari penulisan karya ilmiah, antara lain untuk menyampaikan gagasan,
memenuhi tugas dalam studi, untuk mendiskusikan gagasan dalam suatu pertemuan, mengikuti
perlombaan, serta untuk menyebarluaskan ilmu pengetahuan/hasil penelitian.
Karya ilmiah merupakan karya tulis yang menyajikan gagasan, deskripsi atau pemecahan
masalah secara sistematis, disajikan secara objektif dan jujur, dengan menggunakan bahasa baku,
serta didukung oleh fakta, teori, dan atau bukti-bukti empirik.
Terdapat berbagai jenis karangan ilmiah, antara lain laporan penelitian, makalah seminar atau
simposium , artikel jurnal, yang pada dasarnya kesemuanya itu merupakan produk dari kegiatan
ilmuwan. Data, simpulan, dan informasi lain yang terkandung dalam karya ilmiah tersebut
dijadikan acuan (referensi) bagi ilmuwan lain dalam melaksanakan penelitian atau pengkajian
selanjutnya.
Karya ilmiah dapat berfungsi sebagai rujukan, untuk meningkatkan wawasan, serta
menyebarluaskan ilmu pengetahuan. Bagi penulis, menulis karya ilmiah bermanfaat untuk
meningkatkan keterampilan membaca dan menulis, berlatih mengintegrasikan berbagai gagasan
dan menyajikannya secara sistematis, memperluas wawasan, serta memberi kepuasan intelektual,
di samping menyumbang terhadap perluasan cakrawala ilmu pengetahuan.
F. Sikap-Sikap Ilmiah
Dalam penulisan karya ilmiah ada 7 sikap ilmiah yang merupakan sikap yang harus ada. Sikap-
sikap ilmiah yang dimaksud adalah sebagai berikut :
1. Sikap ingin tahu. Sikap ingin tahu ini terlihat pada kebiasaan bertanya tentang berbagai hal yang
berkaitan dengan bidang kajiannya.
2. Sikap kritis. Sikap kritis ini terlihat pada kebiasaan mencari informasi sebanyak mungkin
berkaitan dengan bidang kajiannya untuk dibanding-banding kelebihan-kekurangannya,
kecocokan-tidaknya, kebenaran-tidaknya, dan sebagainya.
3. Sikap terbuka. Sikap terbuka ini terlihat pada kebiasaan mau mendengarkan pendapat,
argumentasi, kritik, dan keterangan orang lain, walaupun pada akhirnya pendapat, argumentasi,
kritik, dan keterangan orang lain tersebut tidak diterima karena tidak sepaham atau tidak sesuai.
4. Sikap objektif. Sikap objektif ini terlihat pada kebiasaan menyatakan apa adanya, tanpa diikuti
perasaan pribadi.
5. Sikap rela menghargai karya orang lain. Sikap menghargai karya orang lain ini terlihat pada
kebiasaan menyebutkan sumber secara jelas sekiranya pernyataan atau pendapat yang
disampaikan memang berasal dari pernyataan atau pendapat orang lain.
6. Sikap berani mempertahankan kebenaran. Sikap ini menampak pada ketegaran membela fakta
dan hasil temuan lapangan atau pengembangan walapun bertentangan atau tidak sesuai dengan
teori atau dalil yang ada.
7. Sikap menjangkau ke depan. Sikap ini dibuktikan dengan selalu ingin membuktikan hipotesis
yang disusunnya demi pengembangan bidang ilmunya.
G. Berbagai Kendala Dalam Proses Penulisan Penelitian Karya Ilmiah
Kesalahan dalam penulisan Karya Ilmiah. Rata-rata kesalahan penulisan karya ilmiah
yang menghambat penyelesaiannya adakan dikarenakan ‘tidak konsisten’ dalam penulisan.
Bentuk ketidak konsisten itu menyangkut banyak hal, dapat berupa diksi, teknik mengutip, atau
bahkan alur berpikir sendiri.
Berbagai kendala yang jumpai dalam proses penulisan penelitian ilmiah adalah sebagai
berikut :
a. salah mengerti audience atau pembaca tulisannya,
b. salah dalam menyusun struktur pelaporan,
c. salah dalam cara mengutip pendapat orang lain sehingga berkesan menjiplak (plagiat),
d. salah dalam menuliskan bagian Kesimpulan,
e. penggunaan Bahasa Indonesia yang belum baik dan benar,
f. tata cara penulisan “Daftar Pustaka” yang kurang tepat (tidak standar dan berkesan seenaknya
sendiri),
g. tidak konsisten dalam format tampilan (font yang berubah-ubah, margin yang berubah-ubah).
Diposting oleh qonita taufiqi di 09.02 Tidak ada komentar:
Kirimkan Ini lewat EmailBlogThis!Berbagi ke TwitterBerbagi ke FacebookBagikan ke Pinterest
Papan Bimbingan