Anda di halaman 1dari 9

LAPORAN PRAKTIKUM

PROTEKSI DAN KESELAMATAN RADIASI


“PENANGGULANGAN KECELAKAAN RADIASI SUMBER HILANG”

Disusun oleh :
Nama : Viona Maiseto
NIM : 031500455
Program Studi : Elektro Mekanika
Dosen : Praptana

SEKOLAH TINGGI TEKNOLOGI NUKLIR


BADAN TENAGA NUKLIR NASIONAL
YOGYAKARTA
2017
PENANGGULANGAN KECELAKAAN RADIASI SUMBER HILANG

I. TUJUAN INSTRUKSIONAL UMUM


Praktikan dapat menanggulangi kecelakaan yang mungkin terjadi dalam penggunaan sumner
terbungkus.

II. TUJUAN INSTRUKSIONAL KHUSUS

Setelah mengikuti praktikum, praktikan diharapkan mampu :


1. Mengukur laju paparan radiasi menggunakan surveimeter
2. Menentukan daerah radiasi
3. Menghitung dosis yang akan diterima dalam pengamanan sumber radiasi, serta
menghitunglamanya seorang pekerja radiasi boleh menangani sumber radiasi sesuai
dengan Nilai batas dosis pang telah ditetapkan
4. Menghiturig tebal perisai radiasi yang diperlukan dalam pengamanan sumber radiasi
5. Menentukan posisi sumber radiasi
6. Mengamankan sumber radiasi

III. TEORI DASAR


Sumber radiasi gamma yang digunakan dalam pekerjaan industri/radiografi. biasanya
berbentuk sumber terbungkus dan mempunyai aktivitas besar, sehingga mempunyai potensi
bahaya paparan radiasi yang belum.Berkurang atau lepasnya pengendalfen terhadap pemakaian
sumber radiasi dapat menimbulkan kecelakaan atau pemaparan radiasljfang tak terduga.Pekerja
Radiasi harus dapat meramalkan keadaan tak terkendali dan dengan cepat menyadari terjadinya
suatu keadaan darurat dan segera menangani nya. Prosedur penangguiangan keadaan darurat
yang dibuat petugas Proteksi Radiasi disahkan oleh instansi yang berwenang harus dijalankan
dengan benar oleh pekerja radiasi Salah satu keadaan darurat yang mungkil terjadi adalah kasus
hilang atau tercecernya suatu sumber radiasi, yang biasanya disebabkan kelalaian pekerja radiasi
yang tidak mengikuti prosedur kerja.
Laju paparan radiasi gamma di suatu tempat tergantung pada aktivitas sumber, jarak dari sumber
dan jenis nuklida sumber. Laju paparan radiasi gamma untuk sumber titik, dapat dihitung dengan
persamaan :
𝐴
𝐷̇ = 𝛤 2
𝑅

dengan:
D = Laju dosis pada jarak r dari sumber, (R/jam)
A = Aktivitas sumber (Ci)
T = Faktor gamma (Rm /jam Ci)
r = Jarak antara sumber dengan posisi pengukuran, (m)

dengan persamaan diatas, dapat diperkirakan posisi number radiasi gamma setelah laju paparan
radiasi di suatu tempat sudah terukur.

Dalam pencarian sumber hilang/ tercecer, daerah lokasi sumber yang paling memungkinkan
ditentukan terlebih dahulu. Pencarian di daerah tersebut dapat dilakukan dengan metoda sisir,
zigzag dan melingkar, seperti gambar :

Dalam usaha untuk mengamankan kembali sumber tersebut, pekerja radiasi harus mengukur laju
dosis radiasi di tempat bekerja, sehingga selang waktu maksimum yang diperlukan untuk bekerja
di tempat tersebut dapat ditentukan dengan mengacu pada batas dosis yang diizinkan.

𝑋 = 𝑋̇ ∙ 𝑡
dengan:
X = Dosis radiasi (mR)
𝑋̇= Laju dosis ( mR/jam)
t = Lamanya pekerja radiasi bekerja di tempat yang berlaju dosis 𝑋̇ (jam)

IV. PERALATAN DAN BAHAN


1. Sumber radiasi gamma
2. Surveimeter
3. Monitor perorangan (film badge dan dosimeter saku)
4. Tanda radiasi dan tali kuning
5. Bahan perisai radiasi, kolimator, container Pb
6. Alat ukur jarak (rol meter)
7. Penjepit panjang (long tang)
V. LANGKAH KERJA

Penanggulangan Sumber Hilang


1. Baca penunjukan awal dosimeter saku
2. Pakai film badge dan dosimeter saku
3. Periksa surveimeter yang akan digunakan
4. Identifikasi sumber yang hilang
5. Tentukan daerah lokasi sumber yang paling memungkinkan
6. Lakukan pencarian dengan metode zig-zag, sisir dan melingkar, anggota kelompok yang
membawa suveimeter harus berada paling depan
7. Ketika lokasi sumber radiasi telah dapat diperkirakan, tentukan batas daerah radiasinya
dan pasang tanda radiasi serta tali kuning sesuai dengan ketentuan yang berlaku, dan
seluruh praktikan berada dui daerah aman
8. Lakukan pengukuran diameter terpanjang darah radiasi dan perhatikan/aman daerah iso-
dosisnya. Perkirakan posisi sumber radiasi berdasarkan hasil pengukuran dan pengamatan
untuk daerah iso-dosisnya
9. Hitung laju paparan di berbagai tempat yang berjarak tertentu dari posisi sumber radiasi
yang diperkirakan
10. Perkirakan waktu yang diperlukan untuk pengecekan posisi sumber
11. Hitung dosis yang diterima pekerja radiasi yang akan melakukan pengecekan posisi
sumber
12. Dengan mempehatikan waktu berjalan, lakukan pengecekan posisi sumber dengan
surveimeter secara bertahap
13. Bi!a posisi sumber sudah dapat diperoleh. perkirakan waktu yang diperlukan untuk
mengamankan sumber radiasi dan hitung dosis radiasi yang akan diterima oleh pekerja
radiasi yang akan melakukan pengamanan sumber radiasi
14. Bila perlu dan memungkinkan, usahakan perisai radiasi
15. Letakkan kamera/container Pb di dekat sumber radiasi
16. Masukan sumber radiasi ke dalam kamera /conainer Pb, dengan menggunakan pnjepit
panjang. Pasang tutupnya
17. Pastikan sumber radiasi telah berada dalam container/kamera, dan laju paparan di
permukaan aman
18. Lakukan survey radiasi disekeliling posisi sumber radiasi
19. Baca penunjukan dosimeter saku
20. Matikan surveimeter
VI. DATA PENGAMATAN
Sumber : Co-60

A0 : 200 mCi pada tanggal 1 Januari 1993

T1/2 : 5,27 tahun = 1923,55 hari

Gamma Faktor(𝛤) : 1,33 Rm2/jam Ci

t : 1 Januari 1993 - 15 Desember 2017

= 24 tahun 11 bulan 14 hari = 9104 hari

-Perhitungan Teori :
Daerah Pengawasan : 5,64 m dengan dosis 3 µSv/jam
Daerah pengendalian : 1,89 m dengan dosis 10 µSv/jam
Pada Jarak 10 cm : Laju dosis 800 µSv

-Titik Pengendalian
Titik A : 10 µSv/jam
Titik B : 9 µSv/jam
Titik C : 10 µSv/jam

-Pengukuran Praktikum :

Titik A B C
9 10
10
Laju dosis µSv/ja µSv/ja
µSv/jam
m m
VII. PERHITUNGAN

1. Aktivitas sekarang :
𝐴𝑡 = 𝐴0 𝑒 −𝜆𝑡

0,693
𝜆=
𝑇1⁄
2

0,693
𝜆=
1923,55

𝜆 = 3,6 x 10-4/hari

𝐴𝑡 = 𝐴0 𝑒 −𝜆𝑡

𝐴𝑡 = 200𝑒 −(3,6 x 10^−4)9104

𝐴𝑡 = 200𝑒 −3,27744

𝐴𝑡 = 7,54 mCi

𝐴𝑡 = 7,54 ∙ 10−3 Ci

2. Dosis Radiasi yang diterima pekerja radiasi


a) Dosis pekerja radiasi pada jarak 1.89 m ( penanggulangan kecelakaan)
10 µSv/jam = 10-3 R/jam, t = 10 menit = 0.17 jam

𝑥 = 𝑋̇ ∙ 𝑡

= 10-3 R/jam . 0.17 jam

= 0.17 mR

b) Dosis pekerja radiasi pada jarak 5.64 m ( pencarian sumber)


3 µSv/jam = 3.10-4 R/jam, t = 15 menit = 0.25 jam
𝑥 = 𝑋̇ ∙ 𝑡

= 3.10-4 R/jam . 0.25 jam

= 0.075 mR
VIII. PEMBAHASAN

Pada praktikum proteksi dan keselamatan radiasi kali ini berjudul tentang
penanggulangan kecelakan radiasi sumber hilang yang bertujuan untuk dapat
menanggulangi kecelakaan yang mungkin terjadi dalam penggunaan sumber
terbungkus. Untuk kelancaran praktikum, digunakan alat-alat dan bahan seperti
sumber radiasi gamma, surveymeter,monitor perorangan, tanda radiasi dan tali
kuning, bahan perisai radiasi, kolimator, container Pb, alat ukur jarak, dan penjepit
panjang.

Sumber yang hilang pada percobaan ini yaitu Co-60 yang mana memiliki aktivitas
200 mCi pada tanggal 1 Januari 1993 dengan waktu paro 5,27 tahun dan faktor
gamma 1,33 Rm2/jam Ci. Dari parameter-parameter tersebut dapat dilakukan
perhitungan untuk aktivitas pada tanggal 15 Desember 2018 dari sumber radioaktif
tersebut. Diperoleh aktivitas pada tanggal 15 Desember 2018 yaitu 7,54 mCi. Data-
data tersebut digunakan sebagai pedoman ketika melakukan pencarian sumber yang
hilang.

Laju paparan radiasi gamma suatu tempat tergantung pada aktivitas sumber, jarak
dari sumber dan jenisnuklida sumber. Untuk mengetahui laju dosis pada jarak r dari
sumber maka digunakan rumus,

𝐴
𝐷̇ = 𝛤
𝑅2
Dosis radiasi dapat dihitung dengan mengalikan laju dosis dengan lamanya pekerja
radiasi bekerja ditempat yang berlaju dosis. Dalam pencarian sumber hilang dapat
dilakukan dengan 3 cara yaitu dengan cara sisir, zigzag dan melingkar. Metode
pencarian yang digunakan saat percobaan kemarin yaitu metode zig zag dan
melingkar sedangkan metode sisir tidak digunakan. Pencarian sumber dimulai dengan
pembacaan laju paparan secara melingkar pada lokasi yang diperkirakan terdapat
sumber. Dari pembacaan laju paparan tersebut diperoleh laju paparannya yaitu 3
µSv/jam. Dimana berarti ketika pekerja radiasi atau seseorang yang berada dilokasi
tersebut maka akan memperoleh dosis sebesar 3 µSv dalm waktu 1 jam. Kemudian
melakukan pencarian sumber dengan metode zig zag agar diketahui letak sumber
lebih jelas. Laju paparan yang diperoleh ketika pekerja radiasi saat itu yaitu 10 µSv/
jam, sehingga dosis perjamnya yaitu 10 µSv. Dalam perhitungan jarak aman untuk
dosis 10 µSv yaitu 3,16 meter, namun saat pengukuran baru pada jarak 1.89 meter
sumber baru diketahui. Kemudian untuk pekerja non radiasi maupun masyarakat
umum harus ditentukan daerah radiasi yang disebut daerah pengawasan yaitu pada
jarak 5,64 meter. Jarak 5,64 ditentukan berdasarkan penunjukan laju dosis pada
surveymeter yaitu3 µSv/jam. Namun didalam perhitungannya jarak amannya yaitu
5,78 meter.

Saat pencarian sumber pada jarak 5.64 m dengan laju dosis 3 µSv/jam dan waktu
pencarian sumber 15 menit, dosis yang diterima pekerja radiasi yaitu 0,075 mR.
Sedangkan saat penanggulangan kecelakaan pada jarak 1.89 m dengan laju dosis 10
µSv/jam dan waktu penanggulangannya 10 menit, dosis yang diterima pekerja radiasi
yaitu 0,17 mR .

Setelah sumber diketahui keberadaannya kemudian mendekatkan container ke


sumber pada jarak yang sudah ditentukan,dimana jarak tersebut tidak terlalu jauh dan
tidak terlalu dekat pula, pekerja radiasi mulai mendekati sumber untuk menggambil
sumber tersebut dengan menggunakan alat bantu seperti long tang. Sumber yang telah
diambil kemudian dimasukkan kedalam container yang telah disiapkan sebelumnya.
Kontainer tersebut kemudian ditutup serta lingkungan disekitarnya diukur laju
paparan untuk memastikan sumber dalam keadaan aman atau tidak sehingga tidak
membahayakan orang-orang disekitarnya.
IX. KESIMPULAN
Dari praktikum yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa:
1. Metode yang digunakan dalam pencarian sumber yang hilang yaitu zig-zag dan
melingkar.
2. Pengukuran dengan surveymeter menunjukkan bahwa laju paparan untuk pekerja
radiasi maksimum adalah 10 µSv/jam dan untuk pekerja non radiasi maupun
masyarakat umum maksimum3 µSv/jam.
3. Dosis yang diterima pekerja radiasi saat pencarian sumber selama 15 menit pada laju
dosis 3 µSv/jam yaitu 0.075 mRdengan jarak 5.64 m.
4. Dosis yang diterima pekerja radiasi saat penanggulangan kecelakaan selama 10 menit
pada laju dosis 10 µSv/jam yaitu 0.17 mRdengan jarak 1.89 m.
5. Sumber telah ditemukan kemudian diamankan ke dalam kontainer Pb menggunakan
Longtang

Yogyakarta,17 Januari 2018

Asisten Praktikan

Praptana Viona Maiseto

Anda mungkin juga menyukai