Materi
● Pengenalan jenis baru
● Pembenihan
● Pemilihan indukan
● Aneka kolam lele
● Kolam terpal
● Memilih terpal berkualitas
● Membangun kolam terpal
● Teknik pembesaran
● Pakan berkualitas
● Pemeliharaan
● Panen dan pascapanen
● Pasar dan pemasaran
● Analisis usaha
Namun aplikasi probiotik pada pakan ikan ini memang menuntut ketelatenan. Pasalnya
pembudidaya ikan setiap hari harus melakukan pencampuran probiotik dengan pakan ikan.
Manajemen pakan. Selain pemilihan jenis pakan yang tepat, ada teknik tertentu dalam
pengolahan pakan sebelum digunakan. Yaitu melalui penerapan sistem fermentasi pakan
sehingga nilai kecernaan pakan meningkat. Fermentasi adalah proses pemecahan karbohidrat
dan asam amino dalam keadaananaerobik (tanpa memerlukan oksigen). Dalam proses
fermentasi terjadi perubahan kimia dalam bahan pangan yang disebabkan oleh aktivitas
enzim.
Tujuan Fermentasi Pakan : Memotong rantai peptide protein dari rantai panjang protein,
bakteri akan memanfaatkan protein, sehingga bakteri akan berkembang di pakan (substrat);
Pemanfaatan serat oleh bakteri selulolitik dan diubah menjadi protein.
==================
Keberhasilan usaha budidaya ikan sangat dipengaruhi oleh 3 faktor yang sama pentingnya,
yaitu breeding (pemuliaan biakan, bibit), feeding (pakan) dan management (tata laksana).
Namun jika dilihat dari total biaya produksi dalam usaha budidaya ikan, maka kontribusi
pakan adalah yang paling tinggi sekitar 75%, sehingga dalam kegiatan budidaya manajemen
pakan harus benar-benar diperhatikan.
Banyak cara yang telah dilakukan untuk mengurangi biaya pakan misalnya dengan membuat
pakan sendiri dengan bahan lokal dan harga murah serta bisa dengan melakukan fermentasi
pakan sebelum pakan diberikan pada ikan. Dan berdasarkan beberapa referensi maka dengan
melakukan fermentasi pakan adalah cara yang paling mudah serta dapat menghasilkan FCR
yang cukup baik yaitu sekitar 0,8 – 0,6.
Probiotik adalah mikroorganisme hidup non patogen yang diberikan pada hewan untuk
perbaikan laju pertumbuhan, efisiensi konsumsi ransum, dan kesehatan. Probiotik bentuk
pakan tambahan berupa sel mikroba hidup yang menguntungkan bagi hewan inangnya
melalui cara menyeimbangkan kondisi mikrobiologis hewan.Probiotik sering dipakai pada
bidang perikanan dalam pakan dan campuran media air. Dalam pakan digunakan dengan cara
pencampuran bahan pakan dengan probiotik.
Pemberian pakan buatan berupa pellet produksi pabrik dengan kandungan protein yang tinggi
untuk budidaya ikan lele sebaiknya dibasahi terlebih dahulu baru diberikan pada ikan, hal ini
dikarenakan ikan lele adalah tergolong ikan yang rakus dan makan sekenyangnya maka
selanjutnya pakan dalam perut ikan mengembang sehingga perut ikan jadi bengkak yang
tidak jarang diikuti dengan robeknya bagian usus halus sehingga membuat ikan sakit dan
menggantung dipermukaan air serta dapat menimbulkan kematian dengan perut membesar.
Dalam pencampuran pelet dengan air sebaiknya ditambah probiotik dengan melalui proses
fermentasi terlebih dahulu, beberapa Pembudidaya Ikan yang biasa memberikan pakan
komersial untuk budidaya ikan mendapat hasil yang mengejutkan setelah mengaplikasikan
probiotik. Dengan menggunakan probiotik Pembudidaya Ikan mengaku bisa menekan FCR
(Feed Conversion Ratio) dalam penggunaan pakan komersial hingga 0,8 kg untuk
menghasilkan 1 kg Ikan. Selain itu penggunaan Probiotik juga bisa mempercepat waktu
pemeliharaan.
Namun aplikasi probiotik pada pakan ikan ini memang menuntut ketelatenan. Pasalnya
pembudidaya ikan setiap hari harus melakukan pencampuran probiotik dengan pakan ikan.
Manajemen pakan. Selain pemilihan jenis pakan yang tepat, ada teknik tertentu dalam
pengolahan pakan sebelum digunakan. Yaitu melalui penerapan sistem fermentasi pakan
sehingga nilai kecernaan pakan meningkat. Fermentasi adalah proses pemecahan karbohidrat
dan asam amino dalam keadaananaerobik (tanpa memerlukan oksigen). Dalam proses
fermentasi terjadi perubahan kimia dalam bahan pangan yang disebabkan oleh aktivitas
enzim.
Tujuan Fermentasi Pakan : Memotong rantai peptide protein dari rantai panjang protein,
bakteri akan memanfaatkan protein, sehingga bakteri akan berkembang di pakan (substrat);
Pemanfaatan serat oleh bakteri selulolitik dan diubah menjadi protein.
Untuk mengetahui kebutuhan pakan maksimal, maka pada waktu pemberian pakan, ikan
diberi makan hingga kenyang (hingga tidak ada ikan yang datang) atau ikan tidak merespon
pakan dan jumlah pakan yang diberikan adalah kebutuhan maksimal. Bila pakan diberikan
100% dari kebutuhan ikan, maka tingkat efisiensi pakan mencapai 80% saja sedangkan bila
pakan diberikan 80% dari kebutuhan ikan maka efisiensi pakan dapat mencapai 100% ( 80%
kenyang adalah pakan yang diberikan hanya 80% dari kebutuhan pakan maksimal).
Dalam sistem budidaya yang menerapkan sistem bioflok memiliki beberapa keuntungan
disamping konversi pakan bisa ditekan lebih rendah, setelah bioflok terbentuk efisiensi pakan
harus dilakukan agar biaya pakan dapat ditekan serendah mungkin, adapun langkah yang
dapat dilakukan adalah sebagai berikut :
Pakan dapat ditekan atau diturunkan dari porsi sebenarnya atau disarankan untuk
memuasakan ikan agar ikan terbiasa memakan bioflok.
Menurunkan kandungan protein pada pakan dari minimal 30% menjadi 25%. Dalam
hal ini bisa dilakukan dengan menggantikan pakan dengan kandungan protein 30%
menjadi 25% atau dengan mencampur pakan dengan protein 30% dengan pakan yang
kandungan proteinnya 19 – 21% dengan perbandingan 1 : 1. Dari kedua cara tersebut
disarankan mencampur pakan karena tidak merubah pakan secara total. Untuk
melakukan pencampuran pakan protein 30% dengan pakan protein 19 – 21% ini
sebaiknya dilakukan dengan menambahkan proses fermentasi dengan penambahan
probiotik.
1. Ampas Tahu 5 Kg
2. Dedak Halus 5 Kg
3. Tepung Ikan 1 Kg
4. Tetes Tebu/Molases 1 liter
5. Probiotik(EM4-Perikanan) : 200 ml
6. Ragi Tempe 2 sdm
Setelah seluruh bahan dicampur dan diaduk rata kemudian dimasukkan ke dalam
drum/ember/kantong plastik yang diberi lobang udara dengan menggunakan selang untuk
mengalirkan gas/udara yang ujungnya ditutup plastikatau bekas gelas air mineral tetapi
jangan terlalu tertutup rapat(sebagian terbuka untuk keluar masuknya oksigen). Kemudian
simpan dan dibiarkan selama +/- 5 hari agar terjadi proses fermentasi secara alami.
Setelah di Fermentasi 5 hari Pakan Lele Organik sudah bisa dimanfaatkan dengan ketentuan
sebagai berikut :
1. Bisa diberikan langsung ke Lele dengan cara dikepalkan sehingga lele bisa
mengkonsumsi secara langsung
2. Disarankan diberikan ke Lele yang umurnya diatas 1 bulan dari penebaran ukuran
benih 5-7/7-9, sebelumnya bisa diberikan dari hasil fermentasi dan pakan alami pupuk
kandang
3. Pemberiannya jangan bersamaan dengan pemberian pellet ikan
4. Prosentase pemberian 5% dari Biomas Ikan (1,5 – 2 kali jumlah pemberian pakan
Pellet).
5. Frekwensi pemberian pakan lele organik dari ampas tahu ini bisa 2 – 3 kali sehari
diberikan pada pagi/siang hari