Anda di halaman 1dari 8

Nama : Tri Adi Wibowo

Kelas : Karyawan Smt. 4


Mata Kuliah : Hk. Administrasi Negara

SOAL :

- Ada Badan / Komisi Independen. Berapa Lembaga Komisi Independen? Sebutkan


sebanyak 15 Lembaga dan Pengaturandalam konstitusi yang mana saja dan yang
diatur dalam Undang-undang?
- Jelaskan Tugas dan Fungsi Pokok dari masing-masing Lembaga tersebut!

1. Komisi Pemilihan Umum

Dalam pasal 15, ditegaskan bahwa pemilu diselenggarakn oleh Komisi Pemilihan Umum
(KPU) yang bersifat Nasional, tetap, dan mandiri. KPU bertanggung jawab atas
penyelanggaraan pemilu.Dalam pelaksanaan tugasnya, KPU menyampaikan laporan dalam
penyelenggaraan pemilu kepada presiden dan DPR.
Tugas dan wewenang Komisi Pemilihan Umum adalah :
a. Merencanakan Penyelenggaraan Pemilu
b. Menetapkan organisasi dan tata cara semua tahap pelaksanaan pemilu
c. Mengoordinasikan , menyelenggarakan dan mengendalikan semua tahap pelaksanaan
pemilu
d. Menetapkan pemilu.
e. Menetapkan daerah pemilu, jumlah kursi dan calon anggota DPR, DPD, DPRD Provinsi,
dan DPRD Kabu[aten /Kota.
f. Menetapkan waktu, tanggal, tata cara pelaksanaan kampanyedan pemungutan suara.
g. Menetapkan hasil pemilu dan mengumupkan calon terpilih anggota DPR, DPD, DPRD
Proveinsi , DPRD Kabupaten/Kota.
h. Melakukan evaluasi dan pelaporan pelaksanaan pemilu.
i. Melaksanakan tugas dan kewenagna lain yang diatur undang-undang.

2. Komnas-HAM
Pada tahun 1993, melalui Keputusan Presiden No. 50, Presiden Soekarno mendirikan Komnas
HAM. Tetapi pada awal pertumbuhan Komnas HAM, tidak bias dibilang layak dan imparsial
dalam melakukan investigasi. Meskipun demikian paling tidak telah berperan penting dalam
meredakan berbagai kritik yang ditunjukan oleh pemerintah, terutama yang berasal dari
masyarakat Internasional. Enam tahun kemudian DPR mengesahkan UU No. 39 Tahun 1999
tentang Hak Asasi Manusia, yang mengubah struktur dasar dan menambah kewenangan
Komnas.

Menurut UU No, 39 Tahun 1999 Pasal 75, Komnas HAM berberfungsi :

a. Melakukan pengkajian dan penelitian dari instrumen hukum di Indonesia


Nama : Tri Adi Wibowo
Kelas : Karyawan Smt. 4
Mata Kuliah : Hk. Administrasi Negara
b. Menangani kasus pelanggaran HAM.
c. Mengkaji peraturan negara seperti undang-undang, peraturan pemerintah, peraturan
daerah dan produk hukum lainnya yang terkait dengan HAM.
d. Melakukan pemantauan dan penyelidikan yang mengandung unsur pelanggaran HAM.
e. Memediasi jika terjadi pelanggaran HAM.

Sedangkan, tujuannya :

a. Mengembangkan kondisi yang kondusif bagi pelaksanaan hak asasi manusia sesuai
dengan Pancasila, UUD 1945, dan Piagam PBB serta Deklarasi Universal Hak Asasi
Manusia
b. Meningkatkan perlindungan dan penegakan hak asasi manusia guna berkembangnya
pribadi manusia Indonesia seutuhnya dan kemampuannya berpartisipasi dalam
berbagai bidang kehidupan

3. TNI

Sesuai UU TNI Pasal 7 ayat (1), Tugas pokok TNI adalah menegakkan kedaulatan negara, me
mpertahankan keutuhan wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia yang berdasarkan Pa
ncasila dan UUD 45, serta melindungi segenap bangsa dan seluruh tumpah darah Indonesia
dari ancaman dan gangguan terhadap keutuhan bangsa dan negara. (2) Tugas pokok sebagai
mana dimaksud pada ayat (1) dilakukan dengan :

a. operasi militer untuk perang


b. operasi militer selain perang, yaitu untuk :
c. mengatasi gerakan separatis bersenjata
d. mengatasi pemberontakan bersenjata
e. mengatasi aksi terorisme
f. mengamankan wilayah perbatasan
g. mengamankan obyek vital nasional yang bersifat strategis

4. POLRI
Dalam pasal 30 ayat (4), adanya semacam “dwifungsi” tugas kepolisian,yaitu :

a. Alat Keamanan
b. Menjaga dan menjamin keamanan.
c. Menjaga dan menjamin ketertiban.
d. Menjaga dan menjamin ketentraman umum.
e. Penegak Hukum
Nama : Tri Adi Wibowo
Kelas : Karyawan Smt. 4
Mata Kuliah : Hk. Administrasi Negara
f. Menyelidiki dan menyidik tindak pidana sebagai sebagian dari system penegakan hu
kum pidana terpadu.

5. Bank Indonesia

a. Menetapkan dan melaksanakan kebijakan moneter.


b. Mengatur dan menjaga kelancaran sistem pembayaran, serta
c. Mengatur dan mengawasi perbankan di Indonesia

6. KPK

a. Koordinasi dengan instansi yang berwenang melakukan pemberantasan tindak pidana


korupsi.
b. Supervisi terhadap instansi yang berwenang melakukan pemberantasan tindak pidana
korupsi.
c. Melakukan penyelidikan, penyidikan, dan penuntutan terhadap tindak pidana korupsi.
d. Melakukan tindakan-tindakan pencegahan tindak pidana korupsi; dan
e. Melakukan monitor terhadap penyelenggaraan pemerintahan negara

7. Komisi Yudisial
Berdasarkan Pasal 14 Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2011, dalam melaksanakan
wewenang sebagaimana dimaksud dalam Pasal 13 huruf a, yaitu mengusulkan pengangkatan
hakim agung dan hakim ad hoc di Mahkamah Agung kepada DPR untuk mendapatkan
persetujuan, maka Komisi Yudisial mempunyai tugas :

a. Melakukan pendaftaran calon hakim agung;


b. Melakukan seleksi terhadap calon hakim agung;
c. Menetapkan calon hakim agung; dan
d. Mengajukan calon hakim agung ke DPR.

Pasal 20 Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2011 mengatur bahwa :


1. Dalam rangka menjaga dan menegakkan kehormatan, keluhuran martabat, serta perilaku
hakim, Komisi Yudisial mempunyai tugas :

a. Melakukan pemantauan dan pengawasan terhadap perilaku hakim;


b. Menerima laporan dari masyarakat berkaitan dengan pelanggaran Kode Etik dan
Pedoman Perilaku Hakim;
c. Melakukan verifikasi, klarifikasi, dan investigasi terhadap laporan dugaan pelanggaran
Kode Etik dan Pedoman Perilaku Hakim secara tertutup;
Nama : Tri Adi Wibowo
Kelas : Karyawan Smt. 4
Mata Kuliah : Hk. Administrasi Negara
d. Memutus benar tidaknya laporan dugaan pelanggaran Kode Etik dan Pedoman Perilaku
Hakim,
e. Mengambil langkah hukum dan/atau langkah lain terhadap orang perseorangan,
kelompok orang, atau badan hukum yang merendahkan kehormatan dan keluhuran
martabat hakim.

Selain tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Komisi Yudisial juga mempunyai tugas
mengupayakan peningkatan kapasitas dan kesejahteraan hakim
Dalam rangka menjaga dan menegakkan kehormatan, keluhuran martabat, serta perilaku
hakim, sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a, Komisi Yudisial dapat meminta bantuan
kepada aparat penegak hukum untuk melakukan penyadapan dan merekam pembicaraan
dalam hal adanya dugaan pelanggaran Kode Etik dan/atau Pedoman Perilaku Hakim oleh
Hakim. Aparat penegak hukum wajib menindaklanjuti permintaan Komisi Yudisial
sebagaimana dimaksud pada ayat (3).

8. Ombudsman Republik Indonesia


Ombudsman bertugas :
1. Menerima laporan atas dugaan Maladministrasi dalam penyelenggaraan Pelayanan
Publik
2. Melakukan pemeriksaan subtansi atas Laporan
3. Menindak lanjuti Laporan yang tercakup dalam ruang lingkup kewenangan
ombudsman
4. Melakukan investigasi atas prakarsa sendiri terhadap dugaan Maladministrasi dalam
penyelenggaraan Pelayanan Publik
5. Melakukan koordinasi dan kerja sama dengan lembaga Negara atau lembaga
pemerintahan lainnya serta lembaga kemasyarakatan dan perseorangan
6. Membangun jaringan kerja
7. Melakukan upaya pencegahan Maladministrasi dalam penyelenggaraan Pelayanan
Publik dan
8. Melakukan tugas lain yang diberikan oleh Undang-Undang.
Ombudsman berfungsi mengawasi penyelenggaraan Pelayanan Publik yang diselenggarakan
oleh Penyelenggara Negara dan Pemerintah baik Pusat maupun derah termasuk yang
diselenggarakan oleh Badan Usaha Milik Negara serta badan Swasta atau perseorangan yang
diberi tugas menyelenggarakan pelayanan publik tertentu

9. Badan Pengawas Pemilihan Umum

a. Mengawasi persiapan penyelenggaraan Pemilu


Nama : Tri Adi Wibowo
Kelas : Karyawan Smt. 4
Mata Kuliah : Hk. Administrasi Negara
b. Mengawasi tahapan penyelenggaraan Pemilu
c. Mengawasi pelaksanaan Putusan Pengadilan
d. Mengelola, memelihara, dan marawat arsip/dokumen
e. Memantau atas pelaksanaan tindak lanjut penanganan pelanggaran pidana Pemilu;
f. Mengawasi atas pelaksanaan putusan pelanggaran Pemilu
g. Evaluasi pengawasan Pemilu
h. Menyusun laporan hasil pengawasan penyelenggaraan Pemilu
i. Melaksanakan tugas lain yang diatur dalam ketentuan peraturan perundang-undangan

10. Komisi Penyiaran Indonesia


KPI berfungsi mewadahi aspirasi serta mewakili kepentingan masyarakat akan penyiaran. KPI
mempunyai wewenang menetapkan standar program siaran, menyusun peraturan dan
menetapkan pedoman perilaku penyiaran, mengawasi pelaksanaan peraturan dan pedoman
perilaku penyiaran serta standar program siaran, memberikan sanksi terhadap pelanggaran
peraturan dan pedoman perilaku penyiaran serta standar program siaran, dan melakukan
koordinasi dan/atau kerjasama dengan pemerintah, lembaga penyiaran, dan masyarakat.
KPI mempunyai tugas dan kewajiban untuk menjamin masyarakat memperoleh informasi
yang layak dan benar sesuai dengan hak asasi manusia, ikut membantu pengaturan
infrastruktur bidang penyiaran, ikut membangun iklim persaingan yang sehat antarlembaga
penyiaran dan industri terkait, memelihara tatanan informasi nasional yang adil, merata, dan
seimbang, sehingga dapat menampung, meneliti, dan menindaklanjuti aduan, sanggahan,
serta kritik dan apresiasi masyarakat terhadap penyelenggaraan penyiaran serta menyusun
perencanaan pengembangan sumber daya manusia yang menjamin profesionalitas di bidang
penyiaran.

11. Komisi Perlindungan Anak Indonesia

a. Melindungi anak dari setiap orang dan/atau lembaga yang melanggar hak anak, serta
mengupayakan pemberdayaan keluarga dan masyarakat agar mampu mencegah
terjadinya pelanggaran hak anak.
b. Mewujudkan tatanan kehidupan yang mampu memajukan dan melindungi anak dan
hak-haknya serta mencegah pelanggaran terhadap anak sendiri.
c. Meningkatkan upaya perlindungan anak melalui peningkatan kesadaran, pengetahuan
dan kemampuan masyarakat serta meningkatkan kualitas lingkungan yang memberi
peluang, dukungan dan kebebasan terhadap mekanisme perlindungan anak
Nama : Tri Adi Wibowo
Kelas : Karyawan Smt. 4
Mata Kuliah : Hk. Administrasi Negara
12. Komisi Informasi

KIP berfungsi menjalankan Undang-Undang Keterbukaan Informasi Publik dan peraturan


Pelaksanaannya, menetapkan petunjuk teknis standar layanan Informasi Publik dan
menyelesaikan Sengketa Informasi Publik melalui Mediasi dan/atau Ajudikasi nonlitigasi.
Komisi Informasi bertugas :
Menerima, memeriksa, dan memutus permohonan penyelesaian Sengketa Informasi Publik
melalui Mediasi dan/atau Ajudikasi nonlitigasi yang diajukan oleh setiap Pemohon Informasi
Publikberdasarkan alasan sebagaimana dimaksud dalam Undang-Undang ini menetapkan
kebijakan umum pelayanan Informasi Publik menetapkan petunjuk pelaksanaan dan
petunjuk teknis.
Komisi Informasi Pusat bertugas :
Menetapkan prosedur pelaksanaan penyelesaian sengketa melalui Mediasi dan/atau
Ajudikasi nonlitigasi;
menerima, memeriksa, dan memutus Sengketa Informasi Publik di daerah selama
Komisi Informasi provinsi dan/atau Komisi Informasi kabupaten/kota belum
terbentuk; dan
memberikan laporan mengenai pelaksanaan tugasnya berdasarkan Undang-Undang ini
kepada Presiden dan Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia setahun sekali atau
sewaktu-waktu jika diminta. Komisi Informasi Provinsi dan/atau Komisi Informasi
Kabupaten/Kota bertugas menerima, memeriksa, dan memutus Sengketa Informasi
Publik di daerah melalui Mediasi dan/atau Ajudikasi nonlitigasi.

13. Komisi Nasional Hak Asasi Manusia

Pada tahun 1993, melalui Keputusan Presiden No. 50, Presiden Soekarno mendirikan Komnas
HAM. Tetapi pada awal pertumbuhan Komnas HAM, tidak bias dibilang layak dan imparsial
dalam melakukan investigasi. Meskipun demikian paling tidak telah berperan penting dalam
meredakan berbagai kritik yang ditunjukan oleh pemerintah, terutama yang berasal dari
masyarakat Internasional. Enam tahun kemudian DPR mengesahkan UU No. 39 Tahun 1999
tentang Hak Asasi Manusia, yang mengubah struktur dasar dan menambah kewenangan
Komnas.

Menurut UU No, 39 Tahun 1999 Pasal 75, Komnas HAM berberfungsi :

f. Melakukan pengkajian dan penelitian dari instrumen hukum di Indonesia


g. Menangani kasus pelanggaran HAM.
h. Mengkaji peraturan negara seperti undang-undang, peraturan pemerintah, peraturan
daerah dan produk hukum lainnya yang terkait dengan HAM.
i. Melakukan pemantauan dan penyelidikan yang mengandung unsur pelanggaran HAM.
Nama : Tri Adi Wibowo
Kelas : Karyawan Smt. 4
Mata Kuliah : Hk. Administrasi Negara
j. Memediasi jika terjadi pelanggaran HAM.

Sedangkan, tujuannya :

a. Mengembangkan kondisi yang kondusif bagi pelaksanaan hak asasi manusia sesuai
dengan Pancasila, UUD 1945, dan Piagam PBB serta Deklarasi Universal Hak Asasi
Manusia
b. Meningkatkan perlindungan dan penegakan hak asasi manusia guna berkembangnya
pribadi manusia Indonesia seutuhnya dan kemampuannya berpartisipasi dalam
berbagai bidang kehidupan

14. Dewan Pers


Menurut Pasal 15 ayat (2) Undang-Undang Pers, Dewan Pers berfungsi sebagai berikut :
 Melindungi kemerdekaan pers dari campur tangan pihak lain;
 Melakukan pengkajian untuk pengembangan kehidupan pers;
 Menetapkan dan mengawasi pelaksanaan Kode Etik Jurnalistik;
 Memberikan pertimbangan dan mengupayakan penyelesaian pengaduan masyarakat
atas kasus-kasus yang berhubungan dengan pemberitaan pers;
 Mengembangkan komunikasi antara pers, masyarakat, dan pemerintah;
 Memfasilitasi organisasi-organisasi pers dalam menyusun peraturan-peraturan di
bidang pers dan meningkatkan kualitas profesi kewartawanan;
 Mendata perusahaan pers.
Dewan Pers bersifat mandiri dan tidak ada lagi bagian pemerintah di dalam struktur
pengurusannya. Otoritas Dewan Pers terletak pada keinginan redaksi serta perusahaan
media pers untuk menghargai pendapat Dewan Pers serta mematuhi kode etik jurnalistik
juga mengakui segala kesalahan secara terbuka.

15. Lembaga Perlindungan Saksi dan Korban


UU No.13 tahun 2006 dalam ketentuan umum menyatakan bahwa lembaga perlindungan
saksi dan korban (LPSK), adalah lembaga yang bertugas dan berwenang untuk memberikan
perlindungan dan hak-hak lain kepada saksi dan atau korban sebagaimana diatur di undang-
undang. Namun UU PSK tidak merinci tugas dan wewenang dari LPSK lebih lanjut (pasal 12
tahun 2006).
Tugas dan wewenang LPSK yang tersebar dalam UU No.13 tahun 2006, yaitu :
1. Menerima permohonan saksi dan atau korban untuk perlindungan (pasal 29)
2. Membutuhkan keputusan pemberian perlindungan saksi dan atau korban (pasal 29)
3. Memberikan perlindungan kepada saksi dan atau korban (pasal 1)
Nama : Tri Adi Wibowo
Kelas : Karyawan Smt. 4
Mata Kuliah : Hk. Administrasi Negara
4. Menghentikan program perlindungan kepada saksi dan atau korban (pasal 32)
5. Mengajukan ke pengadilan berupa hak atas kompensasi dalam kasus pelanggaran
HAM yang berat, dan hak atas restitusi atau ganti rugi yang menjadi tanggung jawab
pelaku tindak pidana (pasal 7)
6. Menerima permintaan tertulis dari korban ataupun orang yang mewakili korban untk
bantuan (pasal 33 dan 34)
7. Menentukan kelayakan, jangka waktu dan besarnya biaya yang diperlukan
diberikannya bantuan kepada saksi dan atau korban (pasal 34)
8. Bekerjasama dengan instansi terkait yang berwenag dalam melaksanakan pemberian
perlindungan dan bantuan (pasal 39)

Anda mungkin juga menyukai