PENDAHULUAN
Hal ini karena gejala penyakit campak ditandai batuk, pilek dan demam-
hampir sama dengan penyakit flu biasa (Mahesa, 2014). Persepsi yang
pemberian imunisasi menghasilkan efek samping yang kurang baik bagi bayi.
Data WHO tahun 2013 didapatkan penderita campak sebesar 67% dari
100.000 jumlah bayi yang dilahirkan, sedangkan 43% dari 100.000 anak
campak yang dilakukan WHO sebesar 86% dari 100.000 bayi dan anak (Dep.
Kes. 2015). Hal tersebut di perkuat oleh hasil penelitian Wardani (2013) di
1
2
hanya mencapai 82,1% dari 15.234.000 anak hal tersebut belum memnuhi
berjumlah 156 kasus per 100.000 penduduk atau incidence ratio 1.20
Desember tahun 2015 jumlah balita yang sudah di imunisasi sebanyak 476
Tawangsari 13 Balita dan Desa Kejagan 4 Balita. Dari pendapat 10 ibu balita
disamping itu demam paska imunisasi campak jadi alasan ibu untuk tidak
3
tubuh tanpa gejala terjadi selama 10-12 hari, diikuti gejala mirip flu (batuk,
pilek, demam), mata merah, dan silau terhadap cahaya. 1-2 hari kemudian,
muncul bercak putih di selaput lendir mulut (bagian dalam pipi), yang disebut
bintik koplik, baru sekitar 2 hari kemudian muncul bercak merah yang
diawali dari daerah kepala, kemudian meluas ke seluruh tubuh. Jika tidak
ditangani dengan benar, atau jika kondisi daya tahan tubuh penderita sedang
drop, termasuk pada anak-anak yang daya tahan tubuhnya belum begitu kuat,
samping itu ibu dapat meningkatkan motivasi melalui media massa, media
Kabupaten Mojokerto
Mojokerto
5
ibu termotivasi dapat memberikan imunisasi lengkap pada bayi dan balita.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
diawali oleh proses pengindraan, yaitu proses diterimanya stimulus oleh alat
indra, kemudian individu ada perhatian, lalu diteruskan ke otak dan baru
adalah :
2. Persepsi Auditif
6
7
3. Persepsi sosial
4. Organisasi perseptual
(Kurniawan, 2013)
1. Persepsi visual
topik utama dari bahasan persepsi secara umum, sekaligus persepsi yang
2. Persepsi auditori
3. Persepsi perabaan
4. Persepsi penciuman
yaitu hidung.
8
5. Persepsi pengecapan
lidah.
(Rahardi. 2012).
Figur akan tampak menjadi bentuk pada saat ground menjadi relatif tidak
2. Hukum pengelompokan
dalam bentuk:
a. Prinsip kedekatan
b. Prinsip kesamaan
panca indra. Biasanya kita tidak menangkap seluruh rangsangan yang ada
9
disekitar kita sekaligus, tetapi kita memfokuskan perhatian kita pada satu
atau dua objek saja. Perbedaan fokus antara satu orang dengan orang
diproses lebih lanjut. Terdapat dua faktor yang menentukan dalam seleksi
adalah suatu indikasi dari sikap. Karena dengan suatu usaha untuk
dari pekerjaan itu benar atau salah, adalah berarti bahwa orang menerima
ide tersebut.
3. Proses pengorganisasian.
rangsang yang akan timbul misalnya pada seorang pelari yang siap di
garis start terdapat set bahwa akan terdengar bunyi pistol di saat ia harus
4. Proses penafsiran.
apakah penafsirannya benar atau salah. Sistem nilai yang berlaku dalam
ukuran yang sebenarnya. Gejala ini tidak terdapat pada anak-anak yang
6. Proses reaksi
membentuk kebiasaan.
(Fauzi, 2013)
1. Faktor intrinsik
1) Kebutuhan psikologis
2) Pengalaman
antara individu dengan dunia luar. Agar proses pengamatan itu terjadi,
maka diperlukan objek yang diamati alat indera yang cukup baik dan
3) Kepribadian.
kesan atau konsep yang sudah ada, dan selanjutnya mengenali benda
tidak kita kenali, dan kemudian ada orang yang memberitahu kita
menelaah bentuk, rasa, dan lain sebagainya, dari buah itu secara
konsep yang telah kita miliki untuk mengenali bahwa yang kita lihat
tidak penting. Proses closure terjadi ketika hasil seleksi tersebut akan
menyeluruh.
5) Penerimaan diri
serta dipengaruhi oleh faktor yang berasal dari dalam diri individu.
2. Faktor ekstrinsik
1) Intensitas
kemampuan dalam menentukan apa yang secara moral baik atau buruk
dan benar atau salah, mungkin bisa gagal atau salah dalam
2) Ukuran
3) Kontras
oleh perbedaan warna dan kecerahan obyek dan objek lain dalam
Kontras adalah persepsi visual yang sesuai pada manusia yang sering
disebut merah, hijau, biru, dan lainnya. Warna berasal dari spektrum
4) Ulangan
Hal-hal yang berulang dapat menarik perhatian, akan tetapi jika terlalu
5) Keakraban
Hal-hal yang akrab lebih menarik perhatian. Hal ini terutama jika hal
berbagi dan membuka diri itu penting. Tetapi bagi perempuan, saat
memiliki derajat empati yang sama terhadap hewan, apa pun artinya
itu).
Selain itu termasuk faktor intrinsik dan ekstrinsik meliputi cara hidup,
jahat ! Sekali berbohong, dua tiga kali akan terjadi lagi. Parahnya,
tidak ada pilihan, maka terpaksa kita hidup dengan persepsi yang
1. Pengorganisasian
2. Stereotip
sendiri. Contoh; (umur) orang tua produktif, (etnik) orang cina pandai
berbisnis
3. Selektif
4. Karaktristik pribadi
positif.
19
5. Situasional
6. Perasaan (emosi)
7. Kebutuhan tertentu
1. Ilusi
yang dicapai oleh reseptor.bentuk ilusi yang banyak di bahas adalah ilusi
geometrik. Selain itu terdapat ilusi yang dipengaruhi oleh ilusi sesaat,
2. Halusinasi
baik yang tak terbentu (sinar, kilapan, atau pola cahaya) atau
tertentu.
tubuhnya.
21
komplik emosional
3. Depersonalisasi
perasaan aneh terhadap dirinya atau perasaan bahwa dirinya tidak seperti
4. Derealisasi
syaraf
merasa panas
sebenarnya
5. Gangguan spikofisiologik
6. Agnosia
x-x
T = 50 + 10
SD
Keterangan :
x : Skor responden
SD : Standart deviasi
SD : fx 2
24
Tresponden
T mean data =
Responden (n)
manusia dalam arah tertentu Stoner dan Freadmen, 1995 dalam Nursalam,
2012)
tujuan.
2. Motivasi ditandai dengan munculnya rasa atau feeling, dalam hal ini
3. Motivasi akan dirangsang karena ada tujuan, jadi dalam hal ini motivasi
merupakan respon dari suatu aksi yakni tujuan, motivasi memang muncul
dalam diri manusia tetapi muncul karena terangsang atau terdorong oleh
unsur lain
(Notoadmodjo, 2012)
energi yang ada pada diri manusia. Sehingga akan berhubungan dengan
bertindak dan melakukan sesuatu. Semua dorongan itu karena adanya tujuan
mencapai tujuan tertentu, tujuan yang di harapkan atau dicapai makin jelas
pula bagaimana tindakan memotivasi akan dapat lebih berhasil jika tujuanya
jelas dan di sadari oleh yang di motivasi serta sesuai dengan kebutuhan
1. Kebutuhan
Terjadi bila individu merasa ada ketidak seimbangan antara apa yang dia
2. Dorongan
memenuhi harapan
3. Tujuan
2011)
1. Motivasi intrinsik
dorongan dari orang lain. Misalnya seorang orang tua ingin memberikan
pengaruh iklan, televisi atau bujukan dari orang lain. Motivasi intrinsik
2. Motivasi ekstrinsik
aktivitas sekedar sebagai alat untuk mencapai tujuan akhir. Mereka yang
motivasi ekstrinsik:
aktivitas tersebut.
3. Motivasi terdesak
1. Motivasi kuat
29
2. Motivasi sedang
3. Motivasi lemah
dan keyakinan yang rendah bahwa dirinya dapat mencapai tujuan dan
1. Teori Hedonisme
2. Teori Naluri
yang dalam hal ini disebut juga naluri yaitu : 1). Dorongan nafsu
mempertahankan jenis. Oleh karena itu, menurut teori ini, untuk motivasi
seseorang harus berdasarkan naluri mana yang akan dituju dan perlu
dikembangkan.
dipelajari dari kebudayaan di tempat orang itu hidup. Menurut teori ini,
anak buah atau anak didiknya, pemimpin atau pendidik itu hendaknya
reaksi yang dipelajari". Daya dorong adalah semacam naluri, tetapi hanya
31
suatu dorongan kekuatan yang luas terhadap suatu arah yang umum. Oleh
karena itu, menurut teori ini, bila seorang pemimpin ataupun pendidik
pendorong, yaitu atas naluri dan juga reaksi yang dipelajari dari
5. Teori Kebutuhan
kebutuhan fisik maupun kebutuhan psikis. Oleh karena itu, menurut teori
(Notoatmodjo, 2012):
1. Model tradisional
kepada mereka bahwa setiap orang adalah penting dan berguna bagi
masyarakat.
berkurang
1. Motif itu mendorong manusia untuk berbuat atau bertindak. Motif itu
harus ditempuh untuk mencapai tujuan itu. Makin jelas tujuan itu, makin
perbuatan mana yang harus dilakukan, yang serasi, guna mencapai tujuan
1. Faktor fisik
jasmani, raga, materi, benda atau berkaitan dengan alam. Faktor fisik
1) Kondisi lingkungan
polusi, asri, tertib dan disiplin) maka individu yang ada disekitarnya
2) Kondisi Fisik
sehari-hari.
3) Kematangan usia
Usia adalah umur yang terhitung mulai saat dilahirkan sampai saat
lebih dipercaya dari pada orang yang belum cukup tinggi tingkat
daya pikir yang lebih rasional dan memiliki pengetahuan yang baik
melakukan sesuatu
7. Faktor herediter
nurani.
8. Pengetahuan
9. Pendidikan
keberuntungan)
5. Citra dan image yaitu dengan imaginasi atau dengan khayal yang tinggi
motivasi, yaitu:
1. Tes proyektif
Apa yang kita katakan merupakan cerminan dari apa yang ada
dalam diri kita. Dengan demikian untuk memahami apa yang dipikirkan
orang lain, maka kita beri stimulus yang harus diinterpretasikan. Salah
2. Kuisioner
3. Observasi Motivasi
motivasinya.
dengan memakai Skala Likert. Skala Likert ini dibuat seperti checklist
Pernyataan positif:
Pernyataan negatif:
x-x
T = 50 + 10
SD
38
Keterangan :
x = Skor Responden
x = Nilai rata-rata kelompok
SD = Standart deviasi
SD = fx 2
T responden
T mean data = Re sponden(n)
Dan Di kriteriakan:
Kuat : 66-100%
Sedang: 34-65%
Lemah : 0-33%
2.1.2 Etiologi
sangat mudah menular atau infeksius sejak awal masa prodromal, yaitu
olehpar am iks ovir us ( virus campak). Virus ini terdapat dalam darah dan
merah di kulit dan selaput lendir. Virus dalam jumlah sedikit saja dapat
infeksi dan relikasi virus lebih lanjut pada kulit kongjungtiva, saluran
Jumlah virus dalam darah mencapai pncaknya pada hari 11-14 setelah
berbentuk heliks yang dikelilingi oleh selubung virus. Sifat infeksius virus
40
hemolitiknya.
Sel yang terinfeksi virus campak mampu berfusi membentuk sel raksasa
b. Gejala-gejala
Gejala mulai timbul dalam waktu 7-14 hari setelah terinfeksi,
pada kulit, nyeri otot dan mata merah kemudian pada saat 2-4 hari
di kulit yang terasa agak gatal muncul 3-5 hari setelah timbulnya gejala
bawah telinga serta di leher sebelah samping. Dalam waktu 1-2 hari,
meluas serta suhu tubuhnya mencapai 40° Celsius. 3-5 hari kemudian
41
suhu tubuhnya turun, penderita mulai merasa baik dan ruam yang
yang radang dan merah selama beberapa hari diikuti dengan ruam
jerawat merah yang mulai pada muka dan merebak ke tubuh dan ada
Penularan terjadi melalui percikan ludah dari hidung, mulut air dan
bisa menularkan infeksi ini dalam waktu 2-4 hari sebelum rimbulnya ruam
kulit dan selama ruam kulit ada. Masa inkubasi adalah 10-14 hari sebelum
wabah campak terjadi setiap 2-3 tahun, terutama pada anak-anak usia pra-
maka seumur hidupnya dia akan kebal terhadap penyakit ini. Kekebalan
pasif pada seorang bayi yang lahir ibu yang telah kebal (berlangsung
selama 1 tahun).
2.1.6 Komplikasi
Pada anak yang sehat dan gizinya cukup, campak jarang berakibat
penyakit tertentu. Vaksin adalah suatu obat yang diberikan untuk membantu
hanya menjaga agar anak tetap sehat, tetapi juga membantu membasmi
penyakit yang serius yang timbul pada masa kanak-kanak. Vaksin secara
lebih besar daripada efek samping yang mungkin timbul. Dengan adanya
vaksin maka banyak penyakit masa kanak-kanak yang serius, yang sekarang
campak sampai seumur hidup. Penyakit campak yang disebabkan oleh virus
campak, minimal dua kali yakni semasa usia 6 bulan - 59 bulan dan masa
telinga (otitis media) dan radang otak (ensefalitis) terutama pada anak
dengan gizi buruk. Hingga kini penyakit campak masih menjadi penyebab
utama kematian anak di bawah umur 1 tahun dan Balita umur 1 - 4 tahun di
luar biasa (KLB) atau wabah. Imunisasi adalah jalan utama untuk mencegah
Imunisasi ada dua macam, yaitu imunisasi aktif dan pasif. Imunisasi
aktif adalah pemberian kuman atau racun kuman yang sudah dilemahkan
Tetanus Serum) pada orang yang mengalami luka kecelakaan. Contoh lain
adalah yang terdapat pada bayi yang baru lahir dimana bayi tersebut
menerima berbagai jenis antibodi dari ibunya melalui darah placenta selama
Rubella).
hari.
a. Deskripsi
Setiap dosis (0,5 ml) mengandung tidak kurang dari 100 mcg residu
vaksin beku kering yang harus dilarutkan hanya dengan pelarut steril
yang tersedia secara terpisah untuk tujuan tersebut. Vaksin ini telah
campak ke-1 sesuai jadwal. Selain karena antibodi dari ibu sudah
Mump Rubella).
45
b. Indikasi
c. Komposisi
secara Subkutan, lebih baik pada lengan atas. Pada setiap penyuntikan
harus menggunakan jarum dan syringe yang steril. Vaksin yang telah
dilarutkan hanya dapat digunakan pada hari itu juga (maksimum untuk
8 jam) dan itupun berlaku hanya jika vaksin selama waktu tersebut
bersamaan dengan vaksin-vaksin DT, Td, TT, BCG, Polio, (OPV dan
cara :
dimulai.
semprit
ditarik lagi.
5) Cabut jarum dari vial, keluarkan udara yang tersisa dengan cara
mengetuk alat suntik dan mendorong sampai pada skala 0,5 cc.
e. Efek Samping
f. Kontraindikasi
infeksi ringan pada saluran nafas atau diare, dan beberapa penyakit
Kerangka Konseptual
Ibu Balita
Faktor Intrinsik :
1. Intensitas
2. Usia Persepsi tentang Imunisasi Positif
3. Ukuran Campak T > meaT
4. Kontras 1. Seleksi
5. Gerakan 2. Interpretasi
6. Ulangan 3. Pembulatan Negatif
7. Keakraban T< MeanT
8. Sesuatu yang baru
Faktor Ekstrinstik :
1. Kebutuhan psikologis
2. Latar belakang
3. Pengalaman
4. Kepribadian
5. Sikap dan kepercayaan
6. Penerimaan diri
7. Pendidikan
Faktor motivasi
1. Faktor fisik (kesehatan)
2. Umur
3. Pengetahuan Motivasi Ibu melakukan
4. Pendidikan imunisasi campak
5. Herediter 1. Intrinsik
6. Fasilitas 2. Ekstrinsik
7. Situasi dan kondisi 3. Terdesak
8. Program dan aktivitas 4.
9. Audio visual
: Diteliti
: Tidak diteliti
Gambar 2.1 Kerangka Konseptual hubungan antara persepsi ibu tentang
imunisasi campak dengan motivasi pemberian imunisasi campak di
Desa Watesumpak Kecamatan Trowulan Kabupaten Mojokerto.
49
50
campak,hal ini dikarenakan persepsi dari seorang ibu yang seleksi,interpretasi dan
pembulatan sehingga muncul persepsi yang positif atau negatif,dari persepsi yang
muncul dapat membuat motivasi ibu untuk melakukan imunisasi campak dengan
3.1 Hipotesis
adalah:
Kabupaten Mojokerto
BAB 4
METODE PENELITIAN
penelitian analitik korelasi yaitu suatu studi untuk menemukan fakta dengan
4..2.1 Populasi
50
51
52
4.2.2 Sampling
4.2.3 Sampel
inklusi dan kriteria eksklusi , dimana kriteria tersebut menetukan dapat atau
a. Kriteria inklusi
b. Kriteria eksklusi
Kriteria eksklusi penelitian ini adalah ibu balita yang tidak bersedia
2008).
4.4.1 Instrumen
kuesioner dengan jenis skala likert yaitu kuesioner untuk persepsi dengan
menggunakan sakala likert dengan pilihan jawaban SS, S, TS, STS, dan
Kabupaten Mojokerto .
(Hidayat, 2009).
Populasi
Semua ibu balita di Desa Watesumpak Kecamatan Trowulan Kabupaten
Mojokerto sebanyak 40 orang
Teknik Sampling
Purposive Sampling
Sampel
Sebagian ibu balita di Desa Watesumpak Kecamatan Trowulan Kabupaten
Mojokerto sebanyak 30 orang
Persepsi Motivasi
Kuesioner Kuesioner
Analisa Data
Editing, coding, scoring, tabulating dan Chi square
Desiminasi Hasil
1. Editing
Adalah suatu kegiatan yang bertujuan untuk meneliti kembali apakah isian
sebagai upaya menjaga kualitas data agar dapat diproses lebih lanjut. Pada
saat melakukan penelitian, apabila ada soal yang belum di isi oleh
2. Coding
biasanya berupa angka (Moh. Nasir, 2005). Pada saat penelitian, peneliti
a. Umur
20 – 30 tahun kode 2
31 – 45 tahun kode 3
b. Pekerjaan
PNS kode 1
Swasta kode 2
58
Wiraswasta kode 3
Petani kode 5
c. Pendidikan
SD kode 2
SMP kode 3
SMA kode 4
Akademi/PT kode 5
d. Jumlah anak
1 kode 1
2–5 kode 2
>5 kode 3
e. Informasi
Pernah kode 1
f. Sumber informasi
Koran/Majalah kode 2
Radio/TV kode 3
g. Persepsi
Positif kode 1
Negatif kode 2
h. Motivasi
59
Kuat kode 1
Sedang kode 2
Lemah kode 3
3. Scoring
ordinal. Memberi skor pada tiap butir soal sesuai dengan kategori yaitu:
a. Persepsi Ibu
3 : Setuju (S)
2 : Setuju (S)
3 : Setuju (S)
2 : Setuju (S)
4. Tabulating
(Nasir, 2005). Data umum dan data khusus disajikan dalam bentuk tabel
distribusi frekuensi.
5. Analisis data
3 : Setuju (S)
2 : Setuju (S)
x-x
T = 50 + 10
SD
Keterangan :
x : Skor responden
SD : Standart deviasi
SD : fx 2
Tresponden
T mean data =
Responden (n)
Setelah itu dikatakan positif bila nilai skor : T responden > 50,
Pernyataan positif:
Pernyataan negatif:
dengan rumus
Jumlah Jawaban
Skore =
Jumlah skore Maksimal
Dan Di kriteriakan:
Kuat : 66-100%
Sedang : 34-65%
Lemah : 0-33%
(Sugiyono, 2012).
persetujuan.
63
3. Confidentiality (Kerahasiaan)
4.7.Keterbatasan
penelitian.
BAB 5
HASIL PENELITIAN
Pada bab ini akan diuraikan hasil penelitian yang dilaksanakan di Desa
tahun 2017 dengan 40 responden. Hasil penelitian disajikan dalam dua bagian
yaitu data umum dan data khusus. Dalam data umum dimuat karakteristik
sumber informasi. Sedangkan data khusus terdiri dari persepsi tentang imunisasi
64
65
(50,0%).
(40.0%).
44
66
44
67
(50.0%).
44
68
Motivasi
Persepsi Lemah Sedang Kuat Total
f % f % f %
Negatif 12 40 4 13,3 2 6,7 18 60
Positif 0 0 3 10 9 30 12 40
Total 12 40 7 23,3 11 36,7 30 100
Nilai signifikansi uji chi Square = 0,000
Sumber : Data primer, 2017
Berdasarkan tabel 4.9 diatas menunjukkan bahwa dari 30
responden (30%).
Hasil analisa melalui uji Chi Square dengan SPSS, pada taraf
44
69
5.2 Pembahasan
5.2.1 Persepsi
Berdasarkan tabel 4.7 dapat diketahui bahwa sebagian besar
alat indra, kemudian individu ada perhatian, lalu diteruskan ke otak dan
imunisasi campak.
imunisasi campak
44
70
(51,4%).
akan lebih matang dalam berfikir dan bekerja. Dan segi kepercayaan
masyarakat seseorang yang lebih dewasa dipercaya dan orang yang belum
kematangan jiwa.
sebagian besar negatif karena responden takut dan khawatir jika anaknya
di suntik, dan takut jika setelah diimunisasi badan si anak panas atau
demam.
(SD) dan Madrasah Ibtidaiyah (MI) atau bentuk lain yang sederajat serta
44
71
ini peran sebagai orang tua. Responden yang berpendidikan tinggi akan
44
72
5.2.2 Motivasi
Berdasarkan tabel 4.8 dapat di ketahui bahwa hampir setengah
Motivasi responden ini bagus, karena tidak perlu harus ada korban dulu
pada mengobati. Selain itu responden juga setuju bahwa imunisasi campak
dengan cepat.
energi yang ada pada diri manusia. Sehingga akan berhubungan dengan
44
73
lemah. Hal ini dapat disebabkan oleh kurangnya kesempatan ibu untuk
2007).
44
74
(30%).
Hasil analisa melalui uji Chi Square dengan SPSS, pada taraf
kesalahan 5% dan nilai ρ sebesar 0,000, dimana ρ = 0,000 < 0,05 maka H1
diterima artinya ada hubungan antara persepsi dengan motivasi ibu pada
44
75
(Notoatmodjo, 2007).
baik melalui media elektronik, media massa dan tenaga kesehatan maka
didapatkan bahwa walaupun persepsi ibu negatif, akan tetapi ibu memiliki
motivasi yang kuat. Hal ini dikarenakan ibu didorong oleh petugas
44
76
balita.
44
BAB 6
6.1 Simpulan
Berdasarkan hasil penelitian di Desa Watesumpak Kecamatan
6.2 Saran
6.2.1 Bagi Petugas Kesehatan
Diharapkan meningkatkan penyuluhan tentang imunisasi campak
imunisasi campak.
77
78
44