Tentang
RSUD
KAB. JOMBANG
Tumor / Kanker Parotis
(ICD D00.0) dr. PUDJI UMBARAN, MKP
Nomor Dokumen 04/YANMED.KSM.BEDAH UMUM/PP Tanggal : 26 Agustus 2014
Revisi Ke - 0 Tanggal :
1. Pengertian (Definisi)
Tumor/kanker parotis adalah neoplasma yang berasal dari kelenjar parotis yang
letaknya pada pre/infra/retro aurikuler, sifatnya bisa jinak atau ganas.
2. Anamnesis Keluhan penderita seringkali hanya benjolan yang mudah digerakkan dan sudah
berlangsung beberapa tahun tanpa keluhan nyeri. Tumor ganas parotis (25%)
timbul lebih cepat (dalam beberapa bulan) sering memberi keluhan nyeri dan
konsistensi lebih padat/keras. Ada parese/paralise cabang N.VII dan trismus
adalah gejala pasti suatu keganasan dari parotis. Infiltrasi ke jaringan sekitar
menyebabkan terjadi fiksasi, ulserasi, trismus (infiltrasi m.masseter) dan
gangguan motorik otot mimik (infiltrasi N.VII).
3. Pemeriksaan Fisik Inspeksi : benjolan pada pre/infra/retro aurikuler, perhatikan kulit di atasnya dan
mukosa mulut, fungsi N.VII dan N.XII, inspeksi dari belakang penderita, dilihat
apakah asimetris (ada pengangkatan daun telinga ke atas)
Palpasi: tentukan dengan pasti lokasi tumor, ukuran dalam 3 dimensi, bentuk,
konsistensi dan mobilitas terhadap jaringan sekitar. Bilamana mungkin, harus
dilakukan pemeriksaan bimanual palpasi. Kelenjar getah bening regional harus
diperiksa, apakah ada pembesaran.
1
diagnosis banding (sialolith, kalsifikasi kelenjar getah bening). Pada
tumor ganas parotis yang lekat dengan mandibula, untuk mengetahui
apakah ada infiltrasi pada mandibula.
2. X-foto dengan kontras (sialografi) untuk melihat perubahan struktur
glandula parotis. Pemeriksaan ini dapat membedakan antara tumor,
infeksi kronis, atau sialolith.
3. CT scan diperlukan pada tumor ganas parotis yang mobilitasnya terbatas,
untuk mengetahui luas infiltrasi serta menentukan operabilitas. CT scan
ini dapat dikerjakan bersama-sama sialografi (CT sialografi).
4. Biopsi (untuk tumor ganas parotis yang inoperabel atau residif)
5. Fine Needle Aspiration (FNA)