Back Up Driver Windows
Back Up Driver Windows
Kita
semua tau, kalau driver termasuk komponen penting yang harus ada / terinstal di windows.
Untuk mengindari kesulitan saat mencari driver lagi setelah instal ulang, biasanya sebagian user
akan membackup drivernya agar bisa digunakan lagi nanti. Hal ini akan saat berguna, terlebih
jika kita tidak memiliki CD/DVD driver bawaan PC, atau kalaupun ada, seringkali CD/DVD
tersebut hanya mendukung OS lawas.
Contoh kasus, kita memiliki PC dengan CD driver bawaan windows 7, dan kita melakukan
upgrade ke windows 10, ternyata setelah dicek di situs resminya vendor belum menyediakan
driver khusus windows 10, jadinya kita mengupdate driver via windows update atau via sotware
driver updater (seperti IObit Driver Booster misalnya) dan akhirnya semua driver berhasil
terinstal. Masalahnya, karna kita tidak memiliki master drivernya, jadi saat mau menginstal
driver setelah instal ulang, kita harus melakukan update lagi. Susah bukan ? Lain ceritanya jika
kita membackup driver yg terinstal tsb sebelumnya, setelah instal ulang kita hanya perlu
merestore drivernya kembali.
Sebenarnya ada banyak tool buat membackup driver, tapi disini kita akan menggunakan software
Glary Utilities. Btw, sebenarnya glary tdk hanya berfungsi untuk backup driver, tetapi juga
merupakan utilities untuk maintenance windows, sama seperti CCleaner.
Sebelum melakukan backup dan restore driver, ada beberapa hal yang harus kita perhatikan :
1. Backup dan restore driver hanya berlaku untuk windows yang sama. Contoh, jika kita
membackup driver di windows 8.1, kemudian menginstal windows 10, maka driver yang
dibackup tsb tidak bisa direstore di windows 10 (karna OSnya beda). Kalaupun bisa,
mungkin hanya sebagian, itupun jika drivernya masih kompatibel, namun hal ini sangat
tidak disarankan.
2. Selain OSnya sama, tipe bit-nya juga harus sama, jika sebelumnya dibackup di
windows 8.1 32bit, maka direstorenya juga harus di windows 8.1 32bit. Btw, untuk versi
windowsnya sendiri ngga berpengaruh, entah itu versi Pro, Home, Enterprise, dsb.
3. Sebaiknya, backup dan restorelah driver dengan menggunakan sofware yang sama
(dalam kasus sekarang, Glary Utilities)
4. Simpanlah file backup dengan cara dan di tempat yang aman. Sebaiknya file backup
tersebut kita simpan kedalam format zip atau rar, untuk menghindari kemungkinan
filenya terinfeksi virus jika PC kita terkena virus. Jangan lupa simpan file backup di
lokasi yang aman, untuk menghindari file terhapus / terformat (ex, di partisi C, flashdisk,
dsb)
5. Karna driver terikat dengan hardware, maka untuk backup dan restore driver harus
untuk hardware yang sesuai dengan OS yang sesuai, misalnya kita mempunyai backup
driver laptop merek A seri B di windows 7 32bit, jika ada laptop lain dgn tipe, seri, dan
OS yang sama, maka bisa "ditransfer" drivernya.