Anda di halaman 1dari 18

MAKALAH MANAJEMEN STRATEGI

“Isu – Isu Global dan Internasional”

KELOMPOK 4:

1. YUSNI WULANDARI 15 – 320 – 028


2. SATNA 15 – 320 – 029
3. ERNI 15 – 320 – 030
4. 15 – 320 – 031
5. SRI AYU ASTUTI 15 – 320 – 034
6. NUUMA 15 – 320 – 035
7. MANUDIN 15 – 320 – 037
8.

PROGRAM STUDI AKUNTANSI


FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS DAYANU IKHSANUDDIN
BAUBAU
2018
KATA PENGANTAR

Puji dan Syukur kita panjatkan ke Hadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat
limpahan Rahmat dan Karunia-Nya sehingga kami dapat menyusun makalah ini dengan baik dan
tepat pada waktunya. Dalam makalah ini kami membahas mengenai “Isu – Isu Global dan
Internasional”

Kami sadar bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna, Oleh karena itu kami
mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari teman – teman sekalian. Semoga makalah
ini memberikan informasi bagi pembaca dan bermanfaat untuk pengembangan wawasan dan
peningkatan ilmu pengetahuan bagi kita semua.

Baubau, 15 Juli 2018

Penulis
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .......................................................................................................... ii

DAFTAR ISI ........................................................................................................................iii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang .....................................................................................................1

B. Rumusan Masalah .................................................................................................2

C. Tujuan ...................................................................................................................2

BAB II PEMBAHASAN

A. Pengertian Globalisasi ...........................................................................................3


B. Perlunya Melakukan Globalisasi ...........................................................................3
C. Tahapan Globalisasi ..............................................................................................5
D. Berbagai Metode Memasuki Pasar Global ............................................................7
E. Isu Global Terkini .................................................................................................9

BAB III KESIMPULAN.....................................................................................................17

DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Munculnya era globalisasi tidak terlepas dari upaya manusia untuk melakukan
pembaruan di berbagai bidang kehidupan guna meningkatkan kesejahteraan bersama. Era
globalisasi tersebut telah mengubah pandangan perusahaan untuk mengembangkan usahanya di
pasar global. Tujuan pengembangan usaha tersebut tidak hanya berorientasi pada Growth dan
Profit, tetapi juga untuk tujuan lain yang lebih besar antara lain, keinginan untuk mencapai
economies of scale, mengurangi risiko perusahaan, mencari peluang pasar yang lebih besar
dibandingkan yang ada di Negara asalnya dan alasan – alasan lain.
Selain tujuan utama perusahaan – perusahaan multi nasional, orientasi strategis
perusahaan dibutuhkan untuk mengembangkan usaha di pasar global. Empat orientasi strategis
perusahaan antara lain sebagai berikut :
1. Orientasi etnosentris, yaitu nilai yang diprioritaskan dari organisasi induk
mengarahkan pengambilan keputusan strategis dari seluruh operasi internasional
perusahaan
2. Orientasi Polisentris, yaitu budaya dari Negara dimana strategi akan di perbolehkan
mendominasi proses pengambilan keputusan internasional suatu perusahaan
3. Orientasi Regiosentris, yaitu induk perusahaan memadukan tujuannya sendiri dengan
tujuan dari unit – unit internasionalnya untuk mengembangkan strategi yang sesuai
dengan daerah tersebut
4. Orientasi Geosentris, yaitu perusahaan internasional menganut pendekatan system
global terhadap pengambilan keputusan strategis yang menekankan pada integrasi
global, (Pearce dan Robinson,2009 : 164).

Dengan berbagai orientasi tersebut perusahaan multi nasional mengambil strategi


orientasi yang ketiga yaitu orientasi regiosentris karena perusahaan harus bisa beradaptasi
dengan berbagai budaya dinegara lain.
Globalisasi membawa pengaruh besar dalam pengambilan keputusan perusahaan.
Perusahaan harus berkoordinasi dengan cepat untuk pengambilan keputusan agar keputusan
perusahaan tidak bertentangan dengan aturan dan budaya dimana perusahaan berada.

B. Rumusan Masalah
1. Apakah yang dimaksud dengan isu global?
2. Bagaimana tahapan globalisasi tersebut?
3. Metode – metode apa saja yang dilakukan dalam memasuki pasar global?
4. Apa saja isu – isu global terkini?

C. Tujuan
1. Untuk mengetahui apa itu globalisas
2. Untuk mengetahui tahapan globalisasi
3. Untuk mengetahui metode – metode apa saja yang dilakukan dalam memasuki pasar
global?
4. Untuk mengetahui isu – isu globalisasi terkini
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Globalisasi
Kata globalisasi berasal dari “global” yang dalam Kamus Umum Bahasa Indonesia
berarti secara keselurahan. Globalisasi berarti suatu proses yang mencangkup keseluruhan dalam
berbagai bidang kehidupan sehingga tidak Nampak lagi adanya batas – batas yang mengikat
secara nyata. Dalam keadaan Global, tentu apa saja dapat masuk sehingga sulit untuk disaring
atau dikontrol. Terkait dengan kehidupan berbangsa dan bernegara, makna globalisasi memiliki
dimensi luas dan kompleks yaitu bagaimana suatu Negara yang memiliki batas – batas territorial
dan kedaulatan tidak akan berdaya untuk menepis penerobosan informasi, komunikasi dan
transportasi yang dilakukan oleh masyarakat diluar perbatasan.
Globalisasi dalam arti literal adalah sebuah perubahan social berupa bertambahnya
keterkaitan diantara masyarakat dan elemen – elemennya yang terjadi akibat transkulturasi dan
perkembangan teknologi dibidang transportasi dan komunikasi yang menfasilitasi pertukaran
budaya dan ekonomi internasional
Globalisasi Ekonomi adalah penyebaran inovasi ekonomi ke seluruh duniaserta
penyesuaian-penyesuaian politis dan budaya yang menyertainya. Globalisasi mendorong
integrasi internasional misalnya, modal financial dapat diperoleh dalam satu pasar nasional dan
digunakan untuk membeli bahan baku ditempat lainnya. Peralatan produksi yang dibeli dari
suatu Negara ketiga dapat dignakan untuk menghasilkan barang yang kemudian akan dijual di
pasar keempat. Jadi globalisasi meningkatkan peluang yang tersedia bagi suatu perusahaan (Hitt,
Michael A. dkk, 2001:14).

B. Perlunya Melakukan Globalisasi

Pada banyak situasi, perkembangan global berfungsi sebagai senjata kompetitif. Penetrasi
langsung kepasar asing dapat mengeringkan arus kas penting dioperasi domestic pasaing asing.
Hilangnya peluang, turunnya laba serta terbatasnya produk yang diakibatkannya dapat
mengurangi kemampuan pesaing tersebut untuk menginvasi pasar, (Pearce dan Robinson,
2009:163). Meningkatnya saling ketergantungan antara Negara industry, kebutuhan dari Negara
– Negara berkembang, disintegrasi, pembatas aliran uang, informasi dan teknologi antar batas
Negara memungkinkan globalisasi dan integrasi pasar internasional. Kondisi – kondisi ini
mendorong perusahaan – perusahaan global untuk memikirkan secara serius mengenai strategi
yang hars diterapkan untuk mengembangkan keunggulan bersaing yang berkesinambungan.
Sering kali strategi tersebut memungkinkan perusahaan untuk lebih hebat, lebih fleksibel dan
lebih terfokus dalam menyediakan barang dan jasa yang lebih efektif kepada macam – macam
konsumen didunia.
Persaingan global telah meningkatkan standar kinerja dalam berbagai dimensi, meliputi
kualitas, biaya, saat pengelolaan produk, serta operasi yang lancer. Penting juga disadari bahwa
standar tersebut tidaklah statis dan tetap, sehingga membutuhkan pengembangan yang lebih
lanjut dari perusahaan dan pekerjanya. Dengan menerima tantangan yang ditimbulkan dari
standar yang makin meningkat ini, perusahaan yang efektif bersedia melakukan apa yang penting
untuk memiliki daya saing yang strategis. Hanya dengan bersedia menerima tantangan ini,
perusahaan dapat meningkatkan kemampuannya dan para pekerja dapat mempertahankan
keahlian mereka. Pasar global adalah pilihan strategi yang menarik bagi perusahaan, akan tetapi
bukanlah sumber daya saing satu – satunya. Faktanya untuk banyak perusahaan, yang mampu
bersaing dengan sukses di pasar global sekalipun adalah penting bagi mereka untuk tetap
mempertahankan pasar domestic.
Dengan demikian, perusahaan – perusahaan di seluruh dunia ditantang untuk menjadi
lebih bersaing secara strategis dalam pasar domestic mereka. Bagaimanapun karena patokan
untuk bersaing secara strategis berhubungan dengan standar global, perusahaan yang
meningkatkan kemampuan untuk persaingan domestic secara bersama ikut pula meningkatkan
daya bersaing global mereka.
Perusahaan yang bersaing secara strategis telah menyadari bagaimana menerapkan
pandangan bersaing yang diperoleh secara local (domestic) ke dalam global. Perusahaan –
perusahaan ini tidak menekankan satu pemecahan dalam dunia yang bersifat majemuk. Mereka
lebih menggunakan pandangan local mereka, sehingga secara tepat memodifikasi dan
menerapkannya dalam berbagai wilayah diseluruh dunia. Globalisasi bisnis telah mengarahkan
baik perusahaan maupun Negara kedalam spesialisasi, suatu kecenderungan yang baik untuk
semua orang, suatu perusahaan yang memanfaatkan sumber-sumbernya, manusia dan bahan
baku,sedikit industri dalam suatu negara yang telah menjadi spesialis.
Aspek - aspek dalam globalisasi yaitu :
1. Aspek Ekonomi
Mengacu pada makin menyatunya unit – unit ekonomi di dunia kedalam satu unit
ekonomi dunia.
2. Aspek budaya dan keagamaan
Mengacu kepada gagasan – gagasan baru yang datang dari seluruh dunia,
terutama masyarakat Negara maju yang berangsur – angsur mengubah pola gagasan
budaya dan agama asli suatu Negara
3. Aspek teknologi
Adanya perkembangan teknologi informasi yang pada akhirnya menyatukan
dunia menjadi sebuah tempat tanpa batas
4. Aspek Demografi
Merujuk pada penghijraan manusia yang berlaku sehingga merubah pola
demografi sebuah Negara

C. Tahapan Globalisasi

Dalam memasuki pasar global, perusahaan akan melalui beberapa tahapn yaitu sebagai
berikut :
1. Tahapan Domestik
Di tahap ini, perusahaan memusatkan aktifitasnya pada upaya untuk memenuhi
dan melayani pasar, berhubungan dengan pemasok dan pesaing yang berada di dalam
negeri. Orientasi perusahaan ini adalah Ethocentric yaitu sifat pasar atau konsumen di
manapun sama. Pada tahap ini, manajemen perusahaan masih melihat bahwa pasar
domestic lebih memiliki peluang.

2. Tahap Internasional
Semakin kompetitif pasar membuat pasar dalam negeri jenuh, maka perusahaan
mulai menggarap kesempatan yang tumbuh di luar negeri. Orientasi perusahaan
intenasional sama dengan tahapn pertama yaitu Ethocentric. Motivasi terjun kepasar
internasional pun masih semata – mata karena adanya kelebihan produksi atau
memperpanjang daur hidup produk. Perusahaan membentuk devisi internasional untuk
menangani aktifitas internasional.

3. Tahap Multinasional
Perusahaan mulai menanamkan investasi dan memproduksi barang di luar negeri
dengan menerapkan strategi yang berbedaterhadap Negara yang satu dengan Negara yang
lain. Asumsinya setiap Negara mempunyai dan konsumen yang berbeda. Pandangan ini
dikenal dengan Polycentric. Dalam perusahaan multinasional, sifat pengambilan
keputusan manajemen lebih condong kedesentralisasi sehingga padsa umumnya struktur
organisasi dibuat berdasarkan wilayah geografis.

4. Tahap Global
Perusahaan mulai melakukan strategi pemasaran global atau strategi sumber daya
global. Strategi pemasaran global di lakukan dengan memfokuskan pada pasar global dan
memproduksi dengan sumber daya dari dalam negeri atau salah satu Negara. Strategi
sumber daya global menekankan pada pasar domestic dengan produk yang diproduksi di
luar negeri dengan sumber daya global. Strategi ini akan membuat perusahaan untung
dalam biaya yang lebih murah.
Keuntungan strategi ini adalah :
1. Perusahaan yang dapat menikmati skala ekonomi hanya dapat berkonsentrasi
pada sumber daya yang Scale Sensitive dan aktivitas pada satu atau beberapa
lokasi
2. Konsentrasi geografis pada kegiatan perusahaan cenderung menutup kegiatan
tersebut dari target pasar
3. Mengonsentrasikan kegiatan pada satu lokasi membuat perusahaan menjadi
tergantung pada lokasi tersebut.

5. Tahap Transnasional
Perusahaan mulai mendominasi pasar dan industry di seluruh dunia dengan
memadukan antara sumber daya global dengan pasar global untuk mencari keuntungan.
Perusahaan transnasional mendapatkan keuntungan dari segi biaya karena melakukan
standarisasi tetapi mereka mulai mempertimbangkan untuk beradaptasi dengan
lingkungan bisnis yang berbeda di setiap Negara. Pendekatan ini dikenal dengan sebutan
Geocentric.
Resiko strategi transnasional adalah :
1. Pilihan pada lokasi yang terlihat optimal tidak dapat menjadi jaminan kualitas dan
biaya dari factor input juga akan menjadi optimal
2. Walaupun pemindahan pengetahuan dapat menjadi sumber utama dari
keunggulan kempetitif hal tersebut tidak dapat terjadi secara otomatis.

D. Berbagai Metode Memasuki Pasar Global

Perusahaan yang akan memasuki pasar global dapat dilakukan dengan metode yaitu :
1. Ekspor
Ekspor adalah bentuk keterlibatan perusahaan dalam bisnis internasional yang
paling sederhana. Perusahaan menggunakan kapasitas produksi domestic yang dimiliki
untuk pusat luar negeri. Hasil produksi berupa barang local dikirimkannya ke pasar
internasional melalui angkutan laut ataupun dara. Ada dua metode ekspor yang dapat di
pilih oleh perusahaan yaitu menjadi eksportir langsung dan tidak langsung. Sebagai
eksportir langsung, Perusahaan menjalankan bisnis mulai dari penjualan hingga
pengirman barang. Sebagai eksportir tidak langsung, perusahaan dapat menggunakan jasa
perantara perusahaan lain untuk mempermudah perdagangan. Ada dua jenis perantara
yaitu :
1. Agen ekspor manufaktur yang menjual produk perusahaan di luar negeri
2. Wakil manufaktur yang menjual produk – produk sejumlah perusahaan eksportir
di pasar luar negeri
3. Agen komisi ekspor yang bertindak sebagai pembeli untuk pasar luar negeri
4. Pedagang ekspor yang membeli dan menjual produknya sendiri untuk berbagai
pasar
Metode ekspor mempunyai kelebihan yaitu :
1. Risiko amat kecil
2. Eksportir tidak terlibat dalam masalah yang berkaitan dengan iklim usaha di luar
negeri
3. Memperkenalkan merek dagang dan mengetahui potensi pasar untuk produk
perusahaan dengan cara mudah

Metode ekspor mempunyai kelemahan yaitu :


1. Melakukan ekspor lebih mahal di banding dengan metode lain terkait
2. Tidak dapat digunakan sebagai alat penetrasi pasar yang optimal
3. Tambahan pangsa pasar akan hilang bila pesaing local meniru produk yang
ditawarkan eksportir

2. Lisensi
Metode lisensi dilakukan dengan cara perusahaan pemberi lisensi menghibahkan
beberapa hak kepada perusahaan asing meliputi pemberian hak untuk memproses, hak
paten, program, merek, hak cipta, dan keahlian. Intinya penerima lisensi membeli
kekayaan milik perusahaan lain dalam bentuk pengetahuan atau riset dan pengembangan.
Pemberi lisensi dapat memberikan lisensi hak – hak khusus ini secara ekslusif kepasa
suatu perusahaan atau beberpa perusahaan.
Kelebihan lisensi yaitu :
1. Pemberi lisensi menerima tambahan keuntungan debanding dengan hanya
menggarap pasar domestic
2. Memperpanjang siklus hidup produk perusahaan
3. Meningakan penjualan perusahaan
4. Mengurangi biaya riset
Kekurangan lisensi yaitu :
1. Membatasi kesempatan mendapatkan keuntungan di masa depan karena hak khusus
perusahaan mempunyai periode waktu
2. Memberikan hak kepada perusahaan lain sehinggaperusahaan pemberi lisensi
kehilangan pengendalian atas kualitas produk dan proses.
3. Waralaba
Waralaba hamper sama dengan pemberian lisensi. Bedanya lisensi menghibahkan
izin penggunaan nama, proses, dan merek. Sedangkan tambahan pada waralaba adalah
perusahaan induk membantu penerimaan Franchise dalam operasi dan atau pasokan
bahan mentah
Keuntungan bagi perusahaan pemberi Franchise adalah kenaikan penerimaan,
perluasan merek produk dan pasar
Kelemahan:
1. Pengendalian atas kualitas dan standar operasi
2. Perlunya adaptasi terhadap produk atau jasa yang sudah di standarisasikan

4. Kontrak manajemen
Kontrak manajemen terjadi bila perusahaan menyewakan keahliannya atau
pengetahuannya kepada pemerintah atau perusahaan luar negeri dalam bentuk orang yang
datang kepada pemerintah atau perusahaan dan mengelola kepentingan mereka. Metode
ini digunakan bila terdapat pemasangan fasilitas baru setelah terjadi nasionalisasi oleh
pemerintah atau bila operasi perusahaan berada dalam kesulitan.

5. KontrakManufaktur

Pada kontrak manufaktur, perusahaan transnasional melakukan kontrak dengan


mitra lokalnya dalam jasa manufaktur. Kontra kini sama seperti perusahaan melakukan
integrase vertical. Perusahaan transnasional tidak mendirikan lokasi transaksi sendiri,
melainkan melakukan subkontrak produksi berupa :

a. Kontrak produksi penuh yaitu pabrik local memproduksi barang untuk dijual
dengan nama sama seperti pabrik asalnya
b. Kontrak jasa manufaktur parsial seperti merakit barang.

6. InvestasiLangsung

Perusahaan yang melakukan investasi langsung berarti perusahaan membuat


komitmen atas modal, orang dan kekayaan melampaui batas wilayah negara. Komitmen
perusahaan transnasional melalui pengendalian yang lebih besar atas biaya dan operasi
perusahaan di luar negeri. Sekaligus meningkatkan resiko karena beroperasi di
lingkungan dan Negara asing.

Metode investasi langsung berupa : (1) joint venture dan (2) membuka cabang.
Alasan perusahaan melakukan investasi lansgung adalah: (1) memperoleh akses terhadap
pasar yang lebih besar, (2) mengambil keuntungan atas perbedaan biaya di pasar luar
negeri dan (3) sebagai stategi bertahan menghadapi gerakan pesaing yang memasuki
pasar baru.

7. Patungan

Patungan adalah kerjasama bisnis dimana satu atau lebih perusahaan bergabung
bersama untuk mendirikan beberapa jenis operasi. Bila terdapat lebih dari dua pihak
dalam perjanjian patungan disebut operasi konsorium.

Tiap pihak dalam patungan menyumbang modal, ekuitas, dan kekayaan.


Kepemilikan dalam patungan tidak selalu 50-50 dapat bervariasi tergantung dari jumlah
yang disumbangkan masing – masing pihak. Di beberapa Negara terdapat peraturan yang
membatasi jumlah kepemilikan yang diizinkan untuk perusahaan asing dalam usaha
patungan. Perusahaan patungan mempunyai kelebihan dan kekurangan.

Kelebihan perusahaan patungan adalah :

a. Meningkatkan pertumbuhan dan akses kepasar,


b. Menetralisasi persaingan yang ada dan pesaing potensial,
c. Lebih mudah memperoleh modal di pasar local karena perusahaan local terlibat
dalam operasi dan
d. Pemerintah pajak memberikan keringanan pajak sebagai insentif perusahaan asing
melakukan patungan dengan perusahaan local.

Adapun kekurangannya adalah :


a. Membatasi pengembalian keuntungan ke kantor pusat
b. Keberhasilan operasi perusahaan akan mengundang nasionalisasi perusahaan oleh
pemerintah Negara tuan rumah,
c. Menimbulkan masalah pengendalian dan pengambilan keputusan.

8. MembukaCabang

Perusahaan yang memiliki cabang di luar negeri dapat menjaga pengendalian


menyeluruh atas operasi perusahaan. Akibatnya perusahaan berhak mendapat operasi
100 % atas laba yang dihasilkan oleh cabang di luar negeri. Resikonya sama dengan
pengelolaan perusahaan di dalam negeri dengan tambahan resiko bisnisin ternasional
yaitu kemungkinan nasionalisasi, keterbatasan pengembalian keuntungan, UU dan
peraturan local.

9. Operasi Global

Perusahaan yang melakukan globalisasi operasi mengambil peluang bisnis yang


terjadi di seluruh dunia dan tidak terbatas pada sector tertentu. Perusahaan yang
melakukan globalisasi percaya bahwa konsumen di seluruh dunia semakin sama dalam
tujuan dan persyaratan dalam produk dan atributnya. Dalam praktik operasi global,
mereka memegang peranan yang utama.

E. Isu Global Terkini


a. Tantangan Global
Meskipun industry dapat digolongkan sebagai industry global atau multidomestik,
hanya di temukan sedikit kasus dimana terdapat industry yang murni global atau
multidomestik. Suatu perusahaan global yang bersaing dalam industry global harus
responsive, sampai batas tertentu, terhadap kondisi pasar local. Demikian pula, suatu
perusahaan global yang bersaing diindustri multidomestik tidak dapat sepenuhnya
mengabaikan peluang untuk menggunakan sumber daya yang ada dalam perusahaan guna
menempatkan perusahaan tersebut secara kompetitif di pasar. Dengan demikian, setiap
perusahaan global harus memutuskan manakah dari aktivitas fungsional korporasinya
yang sebaiknya dilakukan si suatu tempat dan sampai sejauh mana tingkat koordinasi
harus dilakukan terhadap aktifitas – aktifitas tersebut.

b. Lokasi Dan Koordinasi Dari Aktifitas – Aktifitas Fungsional


Aktifitas – aktifitas fungsional suatu perusahaan pada umumnya mencangkup
pembelian dari sumber – sumber input, operasi, penilaian dan pengembangan, pemasaran
dan penjualan, serta pelayanan puran penjualan. Suatu perusahaan multinasional
memiliki banyak pilihan lokasi yang mungkin untuk masing – masing aktifitas ini dan
menentukan kelompok aktifitas yang akan dilakukan disuatu atau beberapa lokasi. Suatu
perusahaan multinasional mungkin mengharuskan setiap lokasi untuk melakukan setiap
aktifitas, atau memusatkan suatu aktifitas disuatu lokasi guna melayani organisasi
tersebut di seluruh dunia. Misalnya, penelitian, pengembangan di pusatkan disatu fasilitas
dapat melayani suatu organisasi.
Suatu perusahaan multinasional juga harus menentukan tingkat sampai sejauh
mana aktifitas – aktifitas fungsional akan dikoordinasikan lintas lokasi. Koordinasi
semacam itu bisa sangat rendah, sehingga memungkinkan setiap lokasi untuk
melaksanakan setiap aktifitas secara otonom atau sangat tinggi, mengaitakn aktifitas –
aktifitas berbagai lokasi dengan erat.

c. Masalah Lokasi dan Koordinasi


Cara suatu perusahaan sebaiknya menyelasikan masalah lokasi dan koordinasi
bergantung kepada sifat industry dan jenis strategi internasioal yang digunakan oleh
perusahaan tersebut sebagimana telah dibahas dalam lokasi dan koordinasi dari aktifitas –
aktifitas fungsional, suatu industry dapat diperingkat di sepanjang kontinum yang
bekisadari multidomestic di satu titik ekstrem di sampai global di ekstrem yang lain.
Mungkin diperlukan sedikit koordinasi atas aktifitas fungsional lintas Negara di industry
multidomestik, karena era saingan terjadi dalam setiap Negara di industry semacam itu.
Namun ketika industrinya semakin global, suatu perusahaan harus mulai
mengkoordinasikan aktifitas – aktifitas yang semakin banyak agar dapat bersaing lintas
Negara secara efektif.
Menjadi global mempengaruhi setiap aspek setiap operasi dan struktur
perusahaan. Ketika perusahaan menetapkan dirinya sebagai pesaing global, tenaga
perusahaan akan semakin terdiversifikasi. Oleh karena itu, tantangan paling signifikan
bagi perusahaan adalah kemampuan menyesuaikan tegana kerja yang berasal dari
berbagai budaya dan gaya hidup serta kapasitas untuk memadukan perbedaan budaya
guna mencapai misi perubahan.

d. Perencanaanstategi global

Menurut Pearce dan Robinson (2008:172-174) Para manager semakin rumit


apabila dihadapkan dalam pengambilan keputusan yang saling bertentangan dimana
berbagai produk, lingkungan negara, pilihan sumber daya, kapabilitas perusahaan dan
anak perusahaan serta pilihan strategis harus dipertimbangkan.
BAB III
KESIMPULAN

Globalisasi dalam arti literal adalah sebuah perubahan social, berupa bertambahnya
ketertarikan diantara masarakat dan elemen – elemennya yang terjadi akibat transkulturasi dan
perkembangan teknologi di bidang transportasi dan komunikasi yang memfasilitasi pertukaran
budaya dan ekonomi internasional.

Dalam memasuki pasar global, perusahaan akan melalui beberapa tahapan yaitu :
Tahapan Domestik, Internasional, Multinasional, Global dan TransNasional.

Isu global terkini yaitu setiap perusahaan global harus memutuskan manakah dari
aktifitas fungsional korporasinya yang sebaiknya dilakukan disuatu tempat dan sampai sejauh
mana tingkat koordinasi harus dilakukan terhadap aktifitas – aktifitas tersebut.

Kebijakan Sekolah Bertaraf Internasional (SBI) merupakan salah satu cara pemerintah
untuk memperbaiki kualitas pendidikan Indonesia agar mempunyai daya saing dengan Negara
maju di era Global.
DAFTAR PUSTAKA

https://www.scribd.com/doc/153710631/Isu-Global-Dan-Implikasi-Manajerialnya

https://dedysetyawanpc.wordpress.com/2012/11/01/manajemen-strategi-pada-lingkungan-global/

Anda mungkin juga menyukai