Abstrak
Diabetes mellitus (DM) merupakan penyakit metabolik yang kronik yang
disebabkan oleh kegagalan pankreas untuk memproduksi insulin sehingga
mengakibatkan ketidakseimbangan tubuh dalam menggunakan makanan secara
efisien. Prevalensi penyakit DM di Jawa Tengan menempati urutan kedua dari
atas dari seluruh penyakit tidak menular sebesar 18,3%.
Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis hubungan antara tingkat
kepatuhan diet dengan kadar glukosa darah pada pasien DM.
Desain penelitian ini adalah deskriptif kuantitatif dengan pendekatan cross
sectional. Populasi dalam penelitian ini adalah pasien DM di kelurahan Bulusulur
sebanyak 65 orang. Teknik sampling yang digunakan adalah total sampling
sehingga jumlah sampel sama dengan jumlah populasi.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa hasil uji Chi Square didapatkan 43,
384 dengan p-value sebesar 0,000 sehingga dinyatakan terdapat hubungan yang
signifikan antara tingkat kepatuhan diet dengan kadar glukosa darah pada pasien
DM di Kelurahan Bulusulur.
Kesimpulan dari penelitian ini adalah adanya hubungan antara tingkat
kepatuhan diet dengan kadar glukosa darah pada pasien DM.
hal ini karena kelurahan Bulusulur Gambar 2 Diagram Kadar Glukosa Darah
merupakan daerah perkotaan yang Sumber: Data Primer, 2016
Patuh
rendah sebanyak 3 responden (5%).
Tidak
Tidak Analisis Bivariat
Patuh;
Patuh
28; Tabel 2 Crosstab Tingat Pengetahuan
43% dan Kadar Glukosa Darah
Responden
Gambar 1 Diagram Tingkat Kepatuhan
Kadar Glukosa Tot
Sumber: Data Primer, 2016
Darah al
Ting Norm Ren
gi al dah
Tingkat Patuh 1 33 3 37 hipoglikemia yang dialami
Kepatuh Tidak
23 5 0 28 responden akibat penggunaan
an Patuh
Total 24 38 3 65
insulin, 45% akibat penggunaan obat
Sumber: Data Primer, 2016
sufonilurea dan 3 % karena
Tabel 2 menunjukkan bahwa
responden yang memiliki tingkat ketidakadekuatan diet (Cefalu, 2005;
Sutawardana, 2016) Hal ini sangat
kepatuhan patuh dan mempunyai
kadar glukosa tinggi sebanyak 1 berbahaya karena dapat
menyebabkan iskemia pada sel otak
responden hal ini dimungkinkan
karena suplai oksigen dan glukosa
adanya faktor lain yang dapat
mempengaruhi peningkatan kadar yang berkurang, hal ini seperti yang
dikemukakan oleh Liang et al (2009)
glukosa responden.
Responden dengan tingkat kepatuhan yang menyatakan bahwa penurunan
patuh sebagian besar memiliki kadar suplai oksigen dan glukosa sela,a 4-6
menit dapat menyebabkan iskemia
glukosa darah normal yaitu sebanyak
33 responden. Responden yang patuh pada sel otak, serta akan
menyebabkan kerusakan otak secara
dan memiliki kadar glukosa rendah
sebanyak 3 responden, berdasarkan irreversibel jika kekurangan suplai
oksigen dan glukosa lebih dari 10
wawancara dengan responden hal ini
terjadi karena responde sangat ketat menit.
dalam melakukan diet akan tetapi Responden yang tidak patuh terhadap
dietnya dan kadar glukosa darahnya
belum mengetahui secara jelas
jumlah dan manajemen waktu dalam tinggi sebanyak 23 responden
sedangkan responden yang tidak
pengaturan diet sehingga responden
melakukan diet meniadakan patuh akan tetapi kadar glukosa
responden ini sejalan dengan survei responden, hal ini terjadi karena ada