Anda di halaman 1dari 3

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Larutan
Larutan didefinisikan sebagai campuran homogen yaitu campuran yang
memiliki komposisi serba sama di seluruh bagian volumenya. Suatu larutan terdiri
dari satu atau beberapa macam zat terlarut dan satu pelarut. Secara umum zat terlarut
merupakan komponen yang jumlahnya sedikit sedangkan pelarut adalah komponen
yang terdapat dalam jumlah banyak. Larutan yang mengandung dua komponen yaitu
zat terlarut dan pelarut disebut sebagai larutan biner (Widjajanti, 2007).
Kesetimbangan fasa antara cairan dan uap terjadi ketika kedua proses yang
berlawanan itu berlangsung dengan laju yang tepat sama. Kesetimbanagn fasa terdiri
dari satu komponen, dua komponen, dan tiga komponen. Sistem dua komponen
dapat terdiri dari fasa cair- gas, cair- cair, fasa padat- cair, ataupun padat- padat. Fasa
adalah bagian sistem yang komposisi kimia dan sifat-sifat fisiknya seragam, yang
terdapat dari bagian system lainnya oleh adanya bidang batas (Nurpialawati, 2014).
Sistem biner terdiri atas pasangan cairan campur sebagian yaitu cairan yang
tidak bercampur dalam semua proporsi pada semua temperatur. Bila seluruh larutan
biner diuapkan secara parsial, komponen yang mempunyai tekanan uap lebih tinggi
akan terkonsentrasi pada fase uapnya, hingga terjadi perbedaan komposisi antara
cairan dengan uap yang setimbang (Rahma, 2014).

2.2 Distilasi
Kolom distilasi adalah sarana melaksanakan operasi pemisahan komponen-
komponen dari campuran fasa cair, khususnya yang mempunyai perbedaan titik didih
dan tekanan uap yang cukup besar. Perbedaan tekanan uap tersebut akan
menyebabkan fasa uap yang ada dalam kesetimbangan dengan fasa cairnya
mempunyai komposisi yang perbedaannya cukup signifikan. Fasa uap mengandung
lebih banyak komponen yang memiliki tekanan uap rendah, sedangkan fasa cair
lebih benyak menggandung komponen yang memiliki tekanan uap tinggi.
Kolom distilasi dapat berfungsi sebagai sarana pemisahan karena system
perangkat sebuah kolom distilasi memiliki bagaian-bagian proses yang memiliki
fungsi-fungsi:
1. Menguapkan campuran fasa cair (terjadi di reboiler)
2. Mempertemukan fasa cair dan fasa uap yang berbeda komposisinya (terjadi di
kolom distilasi)
3. Mengondensasikan fasa uap (terjadi di kondensor)
Ketika cairan dipanaskan perlahan-lahan pada tekanan konstan, temperatur pada
saat pertama kali uap gelembung terbentuk disebut temperatur bubble point pada
cairan yang diberi tekanan. Ketika gas (uap) didinginkan secara perlahan pada
temperatur konstan, temperatur pada saat pertama kali tetes terbentuk disebut
temperatur dew point saat diberi tekanan (Felder dan Rousseau, 2005).

2.3 Hukum-Hukum Fasa


Berikut merupakan hukum-hukum yang digunakan dalam kesetimbangan uap
cair, yaitu:
2.3.1 Hukum Fasa Gibbs
J.W. Gibbs (1839-1903) menurunkan suatu persamaan yang mampu
menghitung jumlah fasa yang ada dalam kesetimbangan pada suatu sistem yang
ditentukan/dipilih.
P + F = C + 2 .............................(Irawan, 2012)
dengan : P : jumlah fasa yang ada pada sistem terpilih.
F : derajat kebebasan (jumlah variable (tekanan, suhu,
komposisi) yang dapat diubah bebas tanpa mengubah jumlah
fasa dalam kesetimbangan.
C : jumlah komponen dalam sistem (suatu elemen, campuran
atau larutan/cairan).
(Irawan, 2012).

2.3.2 Hukum Raoult-Dalton


Proses pemisahan campuran cairan biner A dan B menggunakan distilasi
dapat dijelaskan dengan hukum Dalton dan Raoult. Menurut hukum Dalton,
tekanan gas total suatu campuran biner, atau tekanan uap suatu cairan (P), adalah
jumlah tekanan parsial dari masing-masing komponen A dan B (PA dan PB)
P = PA + PB ....................................(Unair, 2013)
Hukum Raoult menyatakan bahwa pada suhu dan tekanan tertentu,
tekanan parsial uap komponen A (PA) dalam campuran sama dengan hasil kali
antara tekanan uap komponen murni A (PAmurni) dan fraksi molnya XA
PA = PAmurni . XA .............................(Unair, 2013)
Sedang tekanan uap totalnya adalah
Ptot = PAmurni . XA + PBmurni . XB ......(Unair, 2013)
Dari persamaan tersebut di atas diketahui bahwa tekanan uap total suatu
campuran cairan biner tergantung pada tekanan uap komponen murni dan fraksi
molnya dalam campuran.
Hukum Dalton dan Raoult merupakan pernyataan matematis yang dapat
menggambarkan apa yang terjadi selama distilasi, yaitu menggambarkan
perubahan komposisi dan tekanan pada cairan yang mendidih selama proses
distilasi (Unair, 2013).

2.3.3 Hukum Henry


Hukum Henry menyatakan bahwa korelasi keseimbangan untuk sistem
ideal dan larutan yang cukup encer dapat dinyatakan dengan:
PA = HCA...................................................... (Elisa, 2012)
Dengan : PA = tekanan parsial ‘A’ di fasa uap
CA = konsentrasi ‘A’ di fasa cair
H = tetapan Henry

Anda mungkin juga menyukai