Anda di halaman 1dari 4

PEMERINTAH KABUPATEN PEKALONGAN

DINAS KESEHATAN
PUSKESMAS KESESI I
Jalan Raya Kaibahan, Kecamatan Kesesi Kabupaten Pekalongan Kode Pos 51162
Telepon (0285) 4483213 4483212 e-mail : puskesmaskesesi1@gmail.com

KOMITMEN BERSAMA

Kami seluruh karyawan Puskesmas Kesesi I berkomitmen bersama sebagai


berikut:
1. Memahami konsep manajemen mutu sebagai landasan dalam merubah pola
pikir dan pola kerja yang berfokus pada mutu.
2. Menjalankan kegiatan tugas pokok dan fungsi masing-masing sesuai dengan
pedoman manajemen mutu dan SOP yang telah disahkan.
3. Melakukan monitoring dan evaluasi secara berkesinambungan dalam
kegiatan program dan pelayanan.
4. Melakukan perbaikan secara terus menerus pada seluruh aspek kegiatan baik
program maupun pelayanan.
5. Memberikan pelayanan kesehatan pada masyarakat dengan cepat, tepat, dan
berkualitas.
6. Memberikan pelayanan pada masyarakat dengan santun, empati, handal,
akuntabel, teladan, dan integritas.

LAMPIRAN KEPUTUSAN KEPALA PUSKESMAS


NOMOR :

TENTANG : KEBIJAKAN MUTU DAN


MANAJEMEN RESIKO

KEBIJAKAN MUTU DAN MANAJEMEN RESIKO PUSKESMAS KESESI I

A. Kebijakan Mutu Puskesmas Kesesi I


1. Meningkatkan kualitas pelayanan
2. Perbaikan mutu berkesinambungan dari sistem manajemen mutu
3. Memperbaiki sasaran pelaksanaan mutu
4. Memenuhi kebutuhan pelanggan

B. Sasaran Manajemen Resiko Puskesmas Kesesi I


1. Ketetapan Identifikasi Pasien
Target indikator sasaran manajemen resiko untuk ketepatan identifikasi
pasien adalah 100 %. Identifikasi pasien yang tepat dan mendetail
meliputi: nama, umur, alamat, nomor rekam medis pasien. Pengukuran
indikator dilakukan dengan cara menghitung jumlah pasien yang
teridentifikasi tepat dibagi jumlah seluruh pasien yang dilayani.

Jumlah pasien yang teridentifikasi tepat


X 100 %
Jumlah seluruh pasien yang dilayani

2. Peningkatan Komunikasi Efektif


Komunikasi efektif , yang tepat waktu, akurat, lengkap, jelas, dan yang
dipahami oleh pasien, akan mengurangi kesalahan, dan menghasilkan
peningkatan manajemen resiko. Komunikasi dapat berbetuk elektronik,
lisan, atau tertulis. Puskesmas secara kolaboratif mengembangkan suatu
kebijakan dan/atau prosedur untuk perintah lisan dan telepon termasuk
mencatat (atau memasukkan ke komputer) perintah yang lengkap atau
hasil pemeriksaan oleh penerima perintah , kemudian penerima perintah
membacakan kembali ( read back ) perintah atau hasil pemeriksaan, dan
mengkonfirmasi bahwa apa yang sudah dituliskan dan dibaca ulang
adalah akurat.

3. Ketepatan Pemberian Obat Kepada Pasien


Target indikator sasaran manajemen resiko untuk ketepatan pemberian
obat kepada pasien adalah 100 %. Ketepatan pemberian obat kepada
pasien dimaksudkan agar tidak terjadi kesalahan identifikasi pada saat
memberikan obat kepada pasien. Pengukuran indikator dilakukan dengan
cara menghitung pemberian obat yang tepat sesuai identifikasi pasien
dibagi jumlah seluruh pasien yang mendapat pelayanan obat.
Jumlah pasien yang tepat teridentifikasi dalam pemberian obat
X 100%
Jumlah pasien yang mendapat pelayanan obat

4. Kepastian tepat lokasi, Tepat Prosedur Tepat Pasien Operasi


a. Puskesmas menggunakan suatu tanda yang jelas dan dimengerti untuk
identifikasi lokasi Operasi dan melibatkan pasien didalam proses
penandaan.
b. Puskesmas menggunakan suatu cheklist atau proses lain untuk
memverifikasikan saat pre operasi tepat-lokasi , tepat-prosedur , dan
tepat-pasien dan semua dokumen serta peralatan yang diperlukan
tersedia , tepat dan fungsional.
c. Tim operasi yang lengkap menerapkan dan mencatat prosedur
sebelum “insisi/time out” tepat sebelum dimulainya suatu prosedur
tindakan pembedahan.
d. Kebijakan dan prosedur dikembangkan untuk mendukung suatu
proses yang seragam untuk memastikan tepat lokasi, tepat prosedur,
dan tepat pasien termasuk prosedur medis dan dental yang
dilaksanakan diluar kamar operasi.

5. Pengurangan Terjadinya Risiko Infeksi di Puskesmas


Target indikator sasaran keselamatan pasien untuk pengurangan
terjadinya risiko infeksi di Puskesmas adalah ≥ 90 % . Agar tidak terjadi
risiko infeksi, maka semua petugas Puskesmas Kesesi I wajib menjaga
kebersihan tangan dengan cara mencuci tangan 6 langkah dengan
menggunakan sabun dan air mengalir. Tujuh langkah Cuci tangan pakai
sabun ( CTPS ) harus dilaksanakan pada lima keadaan , yaitu :
a. Sebelum kontak dengan pasien
b. Setelah kontak dengan pasien
c. Sebelum tindakan aseptik
d. Setelah kontak dengan cairan tubuh pasien
e. Setelah kontak dengan lingkungan sekitar pasien.

Pengukuran terjadinya risiko infeksi di Puskesmas dilakukan dengan cara


menghitung jumlah petugas yang melakukan cuci tangan pakai sabun
(CTPS) 6 langkah pada 5 keadaan tersebut diatas dibagi dengan jumlah
semua petugas pelayanan klinis.

Jumlah petugas yang melakukan CTPS 6 langkah pada 5 keadaan


X 100 %
Jumlah semua petugas pelayanan klinis

6. Tidak Terjadinya Pasien Jatuh


Target indikator sasaran manajemen resiko untuk tidak terjadinya pasien
jatuh adalah 100 % . Setiap pasien yang dirawat di Puskesmas Kesesi I
dilakukan pengkajian terhadap kemungkinan risiko jatuh untuk
meminimalkan risiko jatuh. Pencegahan terjadinya pasien jatuh dilakukan
dengan cara :
a. Memberikan identifikasi jatuh pada setiap pasien pada setiap pasien
yang beresiko jatuh dengan memakaikan gelang berwarna kuning.
b. Memberikan intervensi kepada pasien yang beresiko serta
memberikan lingkungan yang aman.
Pengukuran terhadap tidak terjadinya pasien jatuh dilakukan dengan cara
menghitung jumlah pasien yang jatuh dibagi dengan jumlah semua pasien
yang dirawat.

Jumlah pasien yang jatuh


X 100 %
Jumlah semua pasien yang dirawat

C. Area Prioritas Peningkatan Mutu Pelayanan


1. Pelayanan Pemeriksaan Umum
2. KIA
3. Laboratorium
4. Farmasi
5. IGD / Rawat Inap
6. PONED

Anda mungkin juga menyukai