A. Di dalam perencanaan SDM terdapat dua cara untuk memenuhi kebutuhan
karyawan, yaitu dengan penawaran internal dan penawaran eksternal. a. Teknik forecasting SDM pada sisi permintaan berupaya untuk memperkirakan kebutuhan tenaga kerja organisasi diwaktu yang akan datang. b. Ada beberapa cara yang dapat digunakan untuk mengestimasikan permintaan SDM diwaktu yang akan datang. Pendekatannya adalah : 1. Analisis anggaran dan perencanaan 2. Pendekatan normative c. Suplai SDM terbagi dua yaitu : 1. penawaran Internal (Internal Suplly) yaitu berasal dari para karyawan yang ada sekarang (persediaan). Estimasi suplai internal yaitu lebih dari sekedar menghitung jumlah para karyawan yang ada, tetapi juga mengaudit untuk mengevaluasikan kemampuan-kemampuan mereka. 2. Suplai Eksternal yaitu terdiri dari orang-orang dalam pasar tenaga kerja. Estimasi suplai eksternal yaitu Kebutuhan tenaga kerja yang harus dipenuhi dari sumber suplai eksternal dapat diperoleh dengan menganalisa pasar tenaga kerja, selain itu juga estimasi sumber-sumber eksternal perlu memperhatikan trend kondisi kependudukan dan sikap masyarakat terhadap perusahaan.
B. Kapan perusahaan/organisasi harus melakukan perubahan serta latarbelakang
melakukan perubahan. a. Perubahan organisasi/perusahaan suatu keadaan dimana sebuah organisasi mengalami sesuatu yang berbeda dengan apa yang biasa dilakukannya untuk mempertahankan atau mengembangkan organisasi tersebut. Perubahan Organisasi adalah suatu proses dimana organisasi tersebut berpindah dari keadaannya yang sekarang menuju ke masa depan yang diinginkan untuk meningkatkan efektifitas organisasinya. Tujuannya adalah untuk mencari cara baru atau memperbaiki dalam menggunakan resources dan capabilities dengan tujuan untuk meningkatkan kemampuan organisasi dalam menciptakan nilai dan meningkatkan hasil yang diinginkan kepada stakeholders. b. Tuntutan / latarbelakang perubahan organisasi/perusahaan: Jaman akan terus menerus berubah secara konstan, dan suatu organisasi harus menyesuaikan dengan segala perubahan untuk dapat bertahan. - Kekuatan Persaingan (Competitive Forces) Setiap organisasi berusaha keras untuk mencapai keuntungan dari persaingan. Persaingan menjadi pemicu untuk melakukan perubahan dikarenakan apabila organisasi tersebut tidak dapat melebihi pesaingnya dalam efisiensi, kualitas atau kemampuan untuk melakukan inovasi pada produk dan jasa, maka organisasi tersebut tidak akan bertahan. - Ekonomi. Politik, dan Kekuatan Global Ekonomi, politik, dan kekuatan global secara terus menerus mempengaruhi organisasi dan memaksa mereka untuk bagaimana dan di mana harus menghasilkan barang dan jasa. Perserikatan ekonomi dan politik antar negara menjadi suatu kekuatan yang penting untuk perubahan. Tidak ada suatu organisasi yang mampu mengabaikan dampak dari ekonomi global dan kekuatan politik terhadap aktivitasnya. - Kekuatan Demografi dan Sosial (Demography and Social Forces) Perubahan dalam komposisi dari kekuatan pekerja dan terus meningkatnya keaneka ragaman karyawan, hal ini mengenalkan pada organisasi banyaknya peluang dan tantangan. Perubahan dalam karakteristik demografis dari kekuatan pekerja memaksa para manajer untuk merubah gaya mereka dalam mengatur karyawan dan belajar bagaimana cara memahami, mengawasi dan memotivasi dengan setiap anggota yang berbeda secara efektif. Banyak perusahaan membantu para pekerja mereka untuk memahami akan adanya perubahan teknologi yang terus berkembang dengan menyediakan dukungan dalam mengedepankan pelatihan dan pendidikan. - Kekuatan Etika (Ethical Forces) Sama pentingnya bagi suatu organisasi dalam mengambil tindakan untuk berubah sebagai tanggapan atas tuntutan dalam perubahan demografis dan sosial untuk kearah perilaku perusahaan yang lebih jujur dan bertanggung jawab. Banyak organisasi membutuhkan perubahan untuk mengijinkan para manajer dan para pekerja di semua tingkatan untuk melaporkan perilaku yang tidak pantas, sehingga suatu organisasi dapat dengan segera menyingkirkan perilaku seperti itu dan melindungi kepentingan umum bagi para pelanggan dan anggotanya.
Maslow mengemukakan bahwa kebutuhan kita terdiri dari lima kategori : 1. fisiologis, 2. keselamatan atau keamanan, 3. rasa memiliki atau social, 4. penghargaan, 5. aktualisasi diri. Menurutnya kebutuhan-kebutuhan ini berkembang dalam suatu urutan hierarkis, dengan kebutuhan fisiologis merupakan kebutuhan paling kuat hingga terpuaskan. Kebutuhan ini mempunyai pengaruh atas kebutuhan-kebutuhan lainnya selama kebutuhan tersebut tidak terpenuhi. Menurut teori ini didapat 5 perangkat kebutuhan yang tersusun dalam suatu tatanan hierarkis, diantaranya adalah : 1. Kebutuhan akan aktualisasi diri 2. Penghargaan (esteem) 3. Kebutuhan akan rasa memiliki (belong-ing) 4. Keselamatan dan keamanan 5. Kebutuhan fisiologis b. Perspektif Keseimbangan dan Keadilan mengenai Motivasi (Equity Theory) Motivasi Individu ditentukan oleh kesesuaian antara Job Input dan Job Rewards c. Perspektif Pengharapan mengenai Motivasi 4 asumsi dasar (Nadler & Lawler) - Perilaku sangat ditentukan oleh kombinasi dari berbagai faktor individu dan berbagai faktor lingkungan - Perilaku individu dalam organisasi senantiasa ditentukan oleh kesadaran dari keputusan setiap individu. - Individu memiliki keragaman kebutuhan, pengharapan dan tujuan. - Masing-masing individu cenderung akan berperilaku berdasarkan pilihan alternatif perilaku yang terkait dengan harapan mereka d. Perspektif Penguatan mengenai Motivasi e. Perspektif Penyusunan Tujuan mengenai Motivasi - Menyangkut tingkat keterlibatan anggota dalam penyusunan dan penentuan tujuan organisasi - Anggota yang bertipe-X cenderung kurang dilibatkan dalam penyusunan tujuan, sedangkan yang bertipe-Y cenderung untuk lebih dilibatkan dalam penyusunan tujuan.