Anda di halaman 1dari 12

BAB III

TINJAUAN KASUS
I. Pengkajian
Tanggal : 14-02-2006
Jam : 09.00 WIB
A. DATA SUBYEKTIF
1. Biodata
Bayi :
Nama : Bayi ”S”
Umur : 1 hari
Jenis kelamin : laki-laki
BBL : 2800 gr
BBS : 2700 gr
PB : 48 cm

Orang Tua :
Nama ibu : Ny.”S” Nama ayah : Tn.”P”
Umur : 26 tahun Umur : 29 tahun
Agama : Islam Agama : Islam
Suku : Jawa Suku : Jawa
Pendidikan : SI Pendidikan : SI
Pekerjaan : Guru TK Pekerjaan : Swasta
Alamat : Permanu RT 8/2

2. Alasan masuk Rumah Sakit


Ibu mengatakan hamil 9 bulan merasa kenceng-kenceng dan nyeri
perut, ibu pergi ke Rumah Sakit bersama suaminya tanggal 13-02-2006
jam 15.00 WIB. Ibu dioperasi jam 19.00 WIB, karena kepalanya tidak
turun-turun
3. Keluhan utama
Ibu mengatakan keadaan bayi baik-baik saja
4. Riwayat kesehatan sekarang
Bayi ”S” tidak memiliki masalah yang serius, tidak cacat dan tidak
panas
5. Riwayat penyakit keluarga
Ibu mengatakan pernah menderita kista dan sudah dioperasi tahun
2001, orang tuanya menderita penyakit tekanan darah tinggi, tidak
menderita penyakit kelamin dan menular.
6. Riwayat Prenatal
Trimester I : Ibu mengatakan mual dan muntah, nafsu makan turun,
pada umur kehamilan ini ibu kontrol ke bidan hanya 1
x, diberi tablet penambah darah + vitamin.
Trimester II : Ibu mengatakan tidak terjadi keluhan yang amat sangat
pada dirinya. Ibu kontrol ke bidan tiap bulan mendapat
tablet penambah darah + vitamin. Ibu mendapatkan
penyuluhan tentang perawatan payudara.
Trimester III : Ibu mengatakan perutnya sering mules kontrol ke
dokter untuk USG, hasilnya bayi laki-laki, denyut
jantungnya baik, sehat , posisi kepala di bawah.

7. Riwayat natal
Ibu mengatakan bayi lahir secara operasi, tanggal 13-02-06, jam 19.00
WIB, jenis kelamin laki-laki, BB 2800 gr, PB 48 cm, LK/ LD 31/32
cm, langsung menangis
8. Riwayat Post natal
Bayi umur o hari diberi PASI, BAB 4-5 x/ hari, BAK 6-7 x/ hari, bayi
tidak rewel, bayi belum diimunisasi
9. Pola Kebiasaan sehari-hari
Tidur/ istirahat : sepanjang hari tidur, bangun ketika diberi susu
Nutrisi : minum 7-8 x sehari/ PASI (SGM)
Hygiene : mandi 2 x, pagi dan sore, tali pusat diganti setiap
habis mandi dengan kasa alkohol, ganti popok 7-8 x sehari.
B. DATA OBYEKTIF
a. Pemeriksaan Fisik
Keadaan umum : baik
Kesadaran : composmentis
Suhu : 36,5C
RR : 35 x/ menit
TB/BB : 48 cm/ 2800 gr
LK/LD : 31 cm/ 32 cm

b. Inspeksi
Rambut : tidak banyak, tidakvernik caseosa
Kepala : bentuk normal bulat, tidak lonjong, ukuran normal,
tidak ada molding dan caput, sucsedaneum, sutura
tertutup dan chepal hematoma
Mata : tidak ada perdarahan konjungtiva, tidak belekan,
sklera tidak kuning
Mulut : tidak ada labioskisis, tidak oral trush
Telinga : ukuran normal, tidak ada kelainan bentuk telinga
Dada : bentuk simetris, pernapasan normal
Abdomen : perut tidak buncit
Tali pusat : tidak berdarah, warna putih, dibungkus dengan
kasa, tidak ada tanda-tanda infeksi
Alat kelamin : tidak ada perdarahan, testis sudah turun
Anggota gerak : tidak polidaktili, sindaktili, gerakannya aktif

c. Palpasi
Kepala : lembek, tidak ada benjolan abnormal
Abdomen : tidak ada pembesaran hati dan limfa
Alat kelamin : tidak ada nyeri tekan, tidak ada atresia ani dan
atresia rekti
Kulit : turgor kulit baik
Anggota gerak : tidak fraktur
d. Auskultasi
Dada : pernapasan 35 x/ menit, tidak ada bunyi ronchi dan
wheezing
Jantung : tidak ada kelainan bunyi jantung
Abdomen : Bising usus terdengar 12 x/ menit

e. Perkusi
Abdomen : tidak kembung

f. Neuromuskuler
- Reflek morro : kaget
- Reflek menghisap : kurang terangsang
- Reflek babinsky : kaki langsung menekuk

II. Identifikasi Masalah/ Diagnosa


1. DIAGNOSA
Dx : Bayi ”S” umur 1 hari
Ds : Ibu mengatakan melahirkan secara operasi tanggal 13-02-06, jenis
kelamin laki-laki
Do :
- Suhu : 36,5 C
- BB : 2700 gr
- PB : 48 cm
- LK : 31 cm
- LD : 32 cm
- A-S : 8-9
- Testis sudah turun
- Cairan ketuban bercampur mekonium sedikit
- RR : 35 x/ menit
- BAB : 3-5 x sehari
- BAK : 6-7 x sehari
- KU : baik
2. MASALAH : -

III.Antisipasi Masalah Potensial


1. Potensial terjadi Asfiksia
Ds : -
Do :
- Kulit bayi warna merah
- RR 35 x/ menit
- Pergerakan aktif
- Bunyi jantung 110 x/ menit
- Tidak ada pernapasan cuping hidung
- Tidak ada wheezing dan ronchy
2. Potensial terjadi Hipotermi
Ds : -
Do :
- Suhu 36,8C
- Bayi dibungkus
- Bayi dalam ruangan tanpa AC dan terdapat kipas angin
- Warna kulit tidak biru/ pucat
3. Potensial terjadi Infeksi
Ds : -
Do :
- Suhu 36,8C
- Tali pusat tidak merah, bengkak, keluar pus, berbau, dll
- Anak tidak nyenyak, dan tidak rewel

IV. Identifikasi Kebutuhan Segera


Berikan KIE

V. Intervensi
Diagnosa: Bayi umur 1 hari
Tujuan : Setelah dilakukan asuhan Kebidanan pada bayi ”S”, bayi dalam
keadaan sehat
Kriteria haasil :
- KU : baik
- Suhu : 36,5C
- Kulit tidak biru/ pucat
- RR : 35 x/ menit
- Tali pusat tidak keluar pus/ nanah, tidak bengkak dan tidak berbau
- Sklera tidak kuning
- Pergerakan aktif
- BAB 4-5 kali/ hari
- BAK 6-7 kali/ hari
- Minum 2 jam sekali 60 cc habis
Intervensi
1. Lakukan pendekatan pada ibu
R/ Ibu lebih kooperatif dalam melakukan tindakan
2. Ajarkan pada ibu cara merawat bayi yang benar
R/ agar bayi sehat dan tumbuh dengan baik
3. Anjurkan pada ibu untuk meningkatkan makan dan minum bayi
R/ makan dan minum mencegah bayi terkena icterus, meningkatkan BB
dan memperbaiki KU bayi.
4. Ajarkan pada ibu cara-cara menghindari terjadinya infeksi pada bayi
R/ seperti merawat tali pusat agar tidak terjadi tetanus, mulut bayi (oral
trush), ppok basah (diapresh), dll.
Masalah potensial
1) Potensial terjadi asfiksia
Intervensi
1. Berikan fentilasi yang cukup
R/ membantu memberikan udara segar
2. Bebaskan jalan nafas
R/ agar bayi bisa bernafas normal
2) Potensial terjadi hipotermi
Intervensi
1. bungkus bayi
R/ agar bayi hangat
2. ukur suhu tubuh bayi
R/ mengetahui adanya kelainan pada tubuh
3) Potensial terjadi infeksi
Intervensi
1. Rawat tali pusat dengan teknik aseptik
R/ mencegah timbulnya infeksi
2. Lakukan personal hygiene
R/ mencegah perkembangan kuman

VI. Implementasi Tanggal 14-02-05 jam 09.30 WIB


Diagnosa : Bayi umur 1 hari
Intervensi
1. Memberikan dukungan dalam tindakan pada ibu
2. Menjelaskan padaibu cara merawat bayi yang benar agar bayi tumbuh
sehat tanpa terjadi komplikasi, seperti memandikan bayi,membungkus
bayi agar tidak hipotermi, dll.
3. Menganjurkan pada ibu untuk lebih meningkatkan makan dan minum pada
bayi karena bayi umur 1-3 hair Bbturun dan umur 4 hari mulai naik lagi
4. Mengajarkan pada ibu cara melakukan tindakan/ steril agar tidak terjadi
infeksi, seperti perawatan tali pusat dengan alkohol dan dibungkus dengan
kasa.

VII. Evaluasi
Tanggal : 14-05-05
Jam : 11.00 WIB
Diagnosa : Bayi umur 1 hari
S : Ibu mengatakan bayinya sehat-sehat saja, tidak panas, tidak rewel
O :
- KU baik
- BB turun 2700 gr
- A-S 8-9
- Testis sudah turun
- RR 35 x/ menit
- Suhu 36,5C
- Minum 2 jam sekali 60 cc habis
- BAB 4-5 kali/ hari
- BAK 6-7 kali/ hari
- Mandi 2 x, pagi dan sore
A : Bayi tumbuh dengan baik dan sehat
P : lanjutkan intervensi seperti
- Observasi TTV
- Pmenuhan nutrisi
- Perawatan bayi sehari-hari

1.) Antisipasi masalah potensial : potensial terjadi asfiksia


S :-
O :
- Kulit bayi warna merah muda
- RR 35 x/ menit
- Pergerakan aktif
- Bunyi jantung 110 x/ menit
A : masalah potensial asfiksia pada bayi ”S” umur 1 hari tidak terjadi
P :
- hangatkan bayi
- beri rangsangan taktil
2.) Antisipasi masalah potensial : potensial terjadi hipotermi
S :-
O :
- Bayi dibungkus
- Suhu 36,8C
- Warna kulit tidak biru/ pucat
A : masalah potensial hipotermi pada bayi ”S” umur 1 hari tidak
terjadi
P :
- Hangatkan bayi
- Jemur di terik matahari pada pagi hari
3.) Antisipasi masalah potensial : potensial terjadi infeksi
S :-
O :
- Suhu 36,8C
- Tali pusat tidak merah,bengkak, tidak keluar pus dan darah
- Bayi tidak rewel
A : masalah potensial infeksi pada bayi ”S” tidak terjadi
P : rawat tali pusat dengan baik dan bersih
BAB IV
PEMBAHASAN

Pembahasan merupakan analisa penulis mengenai kesenjangan dan


kesamaan yang terjadi antara tinjauan teori dan tinjauan kasus. Setelah
melaksanakan Asuhan Kebidanan pada bayi ”S” umur 1 hari ini didapatkan bahwa
terdapat kesenjangan/ perbedaan antara tinjauan teori dan tinjauan kasus pada
praktek lapangan di RS.
Pada Asuhan kebidanan pada bayi ”S” umur 1 hari ini,penulis
mendapatkan :
1. Pada pengkajian, identifikasi masalah/ diagnosa, antisipasi masalah potensial
dan identifikasi kebutuhan segera tidak terjadi kesenjangan antara tinjauan
teori dan tinjauan kasus.
2. Sedangkan pada intervensi dan implementasi terdapat kesenjangan,misalnya
pihak RS tidak mendukung pemberian ASI, bayi langsung diberi PASI. Pada
mata tidak diberi tetes mata,jika bayi belekan baru diberi.
BAB V
PENUTUP

5.1 KESIMPULAN
Pada bayi untuk mendapatkan pertumbuhan yang baik harus dilakukan
perawatan yang benar dan sesuai dengan protap pada buku/ teori. Tindakan-
tindakan yang dilakukan di lapangan kurang sesuai atau tidak persis dengan
yang ada di teori, oleh karena itu kita harus benar-benar tahu mana yang lebih
baik dilakukan dan mana yang tidak baik dilakukan. Perawatan bsyi hsrus
benar-benar untuk mencegah terjadinya komplikasi seperti perawatan
talipusat, pernafasan, warna kulit, air kencing,tinja, ASI/ PASI, infeksi pada
mata, BB, muntah (oral trush), vernik kaseosa dll.
Pemberian minum pada bayi ada 2 yaitu dengan dengan ASI atau PASI
sebagai pengganti ASI apabila ASI tidak keluar atau payudara terdapat
kelainan. Pemberian minum ini tergantung pada umur bayi seperti berikut:
Umur 1 hari 60 ml/kg
Umur 2 hari 90 ml/kg
Umur 3 hari 120 ml/kg
Umur 4 hari 150 ml/kg
Umur 10 hari 180 ml/kg
Umur 14 hari 200 ml/kg

5.2 SARAN
a. Pada ibu agar selalu memantau keadaan bayinya untuk mngetahuai
kemajuan pertumbuhan bayi
b. Diharapkan ibu tahu cara merawat bayi sehari-harinya dengan baik dan
benar
c. Memberitahukan pada ibu bagaimana tanda-tanda terjadinya infeksi dan
komplikasi yang terjadi sehingga ia bisa mengatasinya sedini mungkin
dan langsung berkolaborasi dengan dokter atau bidan.
ASUHAN KEBIDANAN PADA BAYI Ny.”S”
UMUR 1 HARI DI BPS Ny ”Y ”
PAKISAJI- MALANG
Tanggal 14-02-06

Disusun oleh :
SILFIYAH BALAFIF
(03.099)

AKADEMI KEBIDANAN KENDEDES


MALANG
2006

Anda mungkin juga menyukai