Anda di halaman 1dari 9

PENGAMATAN POTENSI DAN BAHAYA DI INDUSTRI MEUBEL

1. Unit : Pengukiran
2. Gambaran kegiatan
Membuat ukiran di atas kayu dengan menggunakan pola. Pola digambar terlebih
dahulu di kertas dan kemudian diukur di atas kayu dengan menggunakan alat
pahat ataupun mesin trimmer/profil kayu.
3. Jenis pekerjaan
Mengukir atau memahat kayu untuk dibentuk menjadi suatu pola
4. Potensi bahaya pekerjaan
 Kecelakaan kerja yang diakibatkan karena terkena alat pahat, palu,
ataupun mesin trimmer
 Kotoran atau sisa dari ukiran yang dipahat dapat mengenai mata pemahat
apabila dikerjakan dengan tidak hati-hati
5. Pengendalian
 Menggunakan alat pelindung diri yang dapat melindungi anggota tubuh
yang memungkinkan terkena potensi bahaya, seperti kacamata pelindung
untuk melindungi bagian mata.
 Bekerja dengan tidak sambil bercanda dan bersenda gurau
 Mengerjakan pekerjaan yang sesuai dengan skill dan keterampilan
6. Mesin
 Mesin Trimmer atau mesin profil kayu
7. Potensi bahaya mesin
 Apabila tidak digunakan dengan hati-hati dapat menimbulkan resiko
tangan terjepit
 Mesin yang terhubung ke arus listrik dapat menyebabkan korsleting atau
tersetrum apabila tidak digunakan dengan cara yang baik dengan
memperhatikan kelayakan kabel pada mesin.
8. Pengendalian
 Bekerja dengan tidak sambil bercanda dan bersenda gurau
 Memastikan bahwa kabel koneksi mesin trimmer dalam kondisi bagus
dan kabel tegangan listrik harus selalu dicek dan dalam kondisi layak
pakai.
9. Peralatan
 Alat Pahat
 Palu
 Penggaris
 Meteran
10. Potensi bahaya peralatan
 Peralatan yang digunakan dengan tidak hati-hati dapat menyebabkan
cedera/kecelakaan kerja pada penggunanya
 Penyimpanan alat yang sembarangan dapat menyebabkan bahaya pada
orang yang berada di sekitar area kerja
11. Pengendalian
 Peralatan ukir digunakan dengan hati-hati, dan dikerjakan oleh orang
yang memiliki skill atau keterampilan mengukir untuk mengurangi
resiko kecelakaan kerja
 Penyimpanan alat ukir harus sesuai dengan tempatnya, dapat juga
disimpan di dalam rak atau almari khusus ataupun kotak perkakas.
12. Kebiasaan pekerja
 Kebiasaan pekerja yang sering dilakukan yaitu bekerja sambil merokok,
yang mana terkadang dapat menggangu konsentrasi dalam mengukir
13. Udara
 Udara di sekitar area kerja tidak tercemar, karena dalam proses
pengukiran tidak menghasilkan partikel-partikel halus seperti pada saat
pengamplasan atau pemasahan.
PENGAMATAN POTENSI DAN BAHAYA DI BENGKEL

1. Unit : Las mobil


2. Gambaran kegiatan
Pengelasan mobil adalah proses penyambungan besi atau baja dengan cara
membakar lempengan dari body mobil yang akan diperbaiki dengan bentuk dan
arah tertentu.
3. Jenis pekerjaan
 Pengelasan mobil untuk reparasi atau perbaikan
4. Mesin
 Mesin las
5. Potensi bahaya mesin
 Sering tepapar gas-gas berbahaya dan partikulat asing dari material las
yang digunakan yang dapat mengakibatkan terhisapnya uap atau
asap(fume) hasil pembakaran pengelasan
 Material yang panas pada saat proses pengelasan, spatter atau percikan
las yang menyebar terlalu jauh bila mengenai kulit akan menyebabkan
bahaya luka bakar, selain itu juga dapat menimbulkan kebakaran jika
mengenai material yang mudah terbakar
 Penurunan intensitas pendengaran pekerja karea kebisingan
 Bahaya sinar (radiasi) pada mesin las yang dapat menyebabkan
kerusakan mata berupa kerusakan pada retina akibat cahaya dengan
intensitas tinggi, kerusakan pada kornea dan katarak akibat radiasi IR,
“Arc eye” atau “welders’ flash” akibat radiasi UV, mata seperti
berpasir, pandangan kabur, mata berair, mata seperti terbakar dan sakit
kepala.
 Debu dan asap las yang terhirup oleh hidung dan saluran pernapasan
dapat menyebabkan munculnya penyakit-penyakit berbahaya apabila
terpapar secara terus menerus
 Dapat menimbulkan efek stress dan stroke akibat panas yang dihasilkan
dari mesin las
 Tegangan listrik yang mengenai tubuh dapat menyebabkan kejutan
(kesetrum), terbakar
6. Pengendalian
 Menggunakan baju safety dan alat pelindung diri yang baik dan benar
 Mengikuti standar operasional prosedur dalam proses pengelasan yang
baik dan benar
 Bekerja dengan tidak sambil bercanda dan bersenda gurau
 Memastikan tidak ada bahan mudah terbakar disekitar area kerja ketika
sedang melakukan pengelasan.
 Memastikan bahwa kabel koneksi mesin las dalam kondisi bagus dan
kabel tegangan listrik harus selalu dicek dan dalam kondisi layak pakai.
7. Udara
 Udara di sekitar area kerja terkadang dapat tercemar akibat debu dan
asap las yang dihasilkan dari proses pengelasan.
SOP MESIN LAS

A. SOP mesin las listrik (esab heliarc 352)


1. Tekan tombol hijau panel listrik (penyambungan arus listrik pln dengan
mesin las).
2. Pasang kabel las yang telah terpasang stang las pada katub bergambar stang
las pada mesin las.
3. Pasang kabel las yang telah terpasang penjepit masa pada katub bergambar
penjepit masa pada mesin las.
4. Hidupkan mesin las putar tombol on searah jarum jam.
5. Atur kuat arus pada mesin las sesuai spek kawat las yang digunakan.
6. Jepit elektroda pada stang las
7. Lakukan pengelasan pada benda kerja.
8. Bersihkan benda kerja dengan memukul terak las.
9. Matikan mesin las putar tombol off berlawanan arah jarum jam.
10. Lepaskan kabel stang las dari mesin las dan gulung dengan rapi.
11. Lepaskan kabel masa las dari mesin las dan gulung dengan rapi.
12. Bersihkan mesin las.
13. Bersihkan area kerja.
14. Tekan tombol merah panel listrik (pemutusan arus dari mesin las dengan
arus PLN).

B. SOP mesin las tig (esab heliarc 352)


1. Tekan tombol hijau panel listrik (penyambungan arus listrik pln dengan
mesin las).
2. Pasang kabel las yang telah terpasang penjepit masa pada katub bergambar
penjepit masa pada mesin las.
3. Hidupkan mesin las putar tombol on searah jarum jam.
4. Buka katub gas co2 berlawanan dengan arah jarum jam.
5. Atur tekanan kerja gas co2.
6. Atur kuat arus pengelasan.
7. Lakukan pengelasan benda kerja sambil menekan tombol keluar gas co2.
8. Bersihkan benda kerja dengan sikat kawat.
9. Matikan mesin las putar tombol off berlawanan arah jarum jam.
10. Tutup katup gas co2 putar tuas searah jarum jam.
11. Lepaskan kabel masa las dari mesin las dan gulung dengan rapi.
12. Gulung kabel torch dengan rapi.
13. Bersihkan mesin las.
14. Bersihkan area kerja.
15. Tekan tombol merah panel listrik (pemutusan arus dari mesin las dengan
arus PLN)

C. SOP mesin las mig (esab power mig 385)


1. Tekan tombol hijau panel listrik (penyambungan arus listrik pln dengan
mesin las).
2. asang kabel las yang telah terpasang penjepit masa pada katub bergambar
penjepit masa pada mesin las.
3. Hidupkan mesin las putar tombol on searah jarum jam.
4. Buka katub gas argon berlawanan dengan arah jarum jam.
5. Atur tekanan kerja gas argon.
6. Atur kecepatan keluar kawat las pada torch las mig.
7. Lakukan pengelasan benda kerja sambil menekan tombol keluar kawat las
dari troch.
8. Bersihkan benda kerja dengan sikat kawat.
9. Matikan mesin las putar tombol off berlawanan arah jarum jam.
10. Tutup katup gas argon putar tuas searah jarum jam.
11. Lepaskan kabel masa las dari mesin las dan gulung dengan rapi.
12. Gulung kabel torch dengan rapi.
13. Bersihkan mesin las.
14. Bersihkan area kerja.
15. Tekan tombol merah panel listrik (pemutusan arus dari mesin las dengan
arus PLN).
D. SOP mesin spot welding (bron-equipmen)
1. Tekan tombol hijau panel listrik (penyambungan arus listrik pln dengan
mesin las).
2. Hidupkan mesin las naikan tuas on.
3. Atur power arus, searah jarum jam atau berlawanan arah jarum jam.
4. Atur lama waktu penekan batang penekan dengan landasan, searah jarum
jam atau berlawanan arah jarum jam.
5. Lakukan pengelasan mempertemukan tuas penekan dengan tuas landasan
dengan cara memijak pedal mesin las.
6. Bersihkan benda kerja dengan sikat kawat.
7. Matikan mesin turunkan tuas off.
8. Bersihkan mesin las.
9. Bersihkan area kerja.
10. Tekan tombol merah panel listrik (pemutusan arus dari mesin las dengan
arus PLN).

E. SOP mesin drill (tca-35 erla)


1. Tekan tombol hijau panel listrik (penyambungan arus listrik pln dengan
mesin drill).
2. Hidupkan arus pada mesin, putar saklar searah jarum jam pada posisi on
3. Jepit benda kerja pada ragum
4. Pasang mata drill pada cak drill
5. Atur kecepatan mesin drill searah jarum jam maupun berlawanan arah jam.
6. Hidupkan mesin drill tekan tombol warna hijau
7. Pengedrillan benda kerja turunkan cak drill dengan memutar tuas
berlawanan arah jarum jam.
8. Siram benda kerja dengan air culen, naikan tuas bergambar kran pada posisi
on.
9. Matikan mesin drill tekan tombol warna merah.
10. Matikan air culen, turunkan tuas pada posisi off.
11. Benda kerja dilepaskan
12. Bersihkan mesin dengan kuas.
13. Bersihkan area kerja.
14. Matikan arus, putar tuas berlawanan arah jarum jam pada posisi off.
15. Tekan tombol merah panel listrik (pemutusan arus dari mesin drill dengan
arus PLN).

F. SOP las oaw (gas oxigen-gas acetylen)


1. Buka katup tabung gas oxigen, putar kran tabung berlawanan arah jarum
jam.
2. Atur tekanan kerja pada regulator, putar katup regulator searah jarum jam.
3. Buka katup tabung gas acetylen, putar kran tabung berlawanan arah jarum
jam.
4. Atur tekanan kerja pada regulator, putar katup regulator searahn jarum jam
5. Putar katup blender las warna merah (saluran gas acetylen) berlawanan arah
jarum jam.
6. Bakar gas acetylen pada ujung blender las.
7. Putar katup blender las warna hijau (saluran gas oxcigen) berlawanan arah
jarum jam.
8. Atur bentuk nyala api las neteral.
9. Lakukan pengelasan dengan mempergunakan bahan tambah.
10. Matikan las putar katup warna hijau (saluran gas oxcigen) searah jarum jam.
11. Putar katup warna merah (saluran gas acetylen) searah jarum jam.
12. Tutup saluran gas pada tabung gas acetylen, putar kran tabung berlawan arah
jarum jam.
13. Tutup saluran gas pada tabung gas oxcigen, putar kran tabung berlawan arah
jarum jam.
14. Buang gas yang ada pada slang, buka kedua katup pada blender las.
15. Buka katup pada kedua regulaor, putar kran regulator belawanan arah jarum
jam .
16. Bersikan dan rapikan selang gas las.
17. Bersihkan area kerja.
Sources;

me.ft.unri.ac.id/wp-content/uploads/.../Sop-Mesin-Las-Listrik.pdf

https://id.wikipedia.org/wiki/Las

https://sankerenti.wordpress.com/2009/06/05/kesimpulan-bahaya-tukang-las-kesehatan-
lingkungan-kerja/

https://www.kompasiana.com/niagamaslestarigemilang/5a3a3993caf7db0be254b054/ba
haya-asap-dan-cahaya-mesin-las-listrik-bagi-tubuh

Anda mungkin juga menyukai