BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Indonesia kaya akan tanaman obat tradisional yang telah digunakan oleh

sebagian besar masyarakat Indonesia secara turun-temurun, menurut penelitian Wi

Wayan (2016) salah satu tanaman yang sering digunakan adalah daun matoa

(Pometia pinnata J.R. & G. Forst) dari suku Sapindaceae. Tanaman ini telah

dimanfaatkan oleh Bangsa Asia (Papua, Malaysia dan Indonesia) sebagai salah

satu obat-obatan tradisional yang diketahui mengandung kelompok senyawa

berupa flavonoid, tanin dan saponin. Sejauh ini, yang terkenal dari tanaman ini

adalah buahnya dengan rasa yang khas yang biasanya langsung dikonsumsi. Pada

masyarakat lokal, rebusan air daun matoa dipercaya dapat meringankan penyakit

hipertensi (Dalimartha, 2005).

Antioksidan merupakan zat atau senyawa alami yang dapat melindungi sel

tubuh dari kerusakan dan penuaan dini yang disebabkan oleh molekul reaktif atau

disebut dengan radikal bebas. Seyawa antioksidan memiliki peran penting dalam

kesehatan, yang dapat mengurangi resiko berbagai penyakit kronis seperti: kanker

dan penyakit jantung koroner. Karakteristik utama senyawa antioksidan adalah

kemampuannya menangkap radikal bebas (Lingga, 2012).

Radikal bebas adalah suatu bentuk molekul yang tidak stabil dan mudah

melakukan reaksi dengan molekul penting didalam tubuh. Radikal bebas berguna

bagi tubuh apabila tidak berlebihan karena radikal bebas dibutuhkan untuk

memerangi mikroorgaisme. Tetapi apabila jumlah radikal bebas terlalu berlebihan

1
akan mengakibatkan penyakit seperti kanker, serangan jantung, dan stroke

(Irmawati, 2009).

Berdasarkan hal tersebut diatas penulis tertarik untuk meneliti karakterisasi

simplisia dan skrining fitokimia serta uji aktivitas antioksidan dari ekstak etanol

daun matoa (Pometia pinnata J.R. & G. Forst) dengan menggunakan metode

pemerangkapan radikal bebas 1,1-diphenyl-2-picrylhydrazyl (DPPH).

1.2 Batasan Masalah

Penelitian yang akan dilakukan dibatasi hanya pada daun matoa (Pometia

pinnata J.R. & G. Forst). Kemudian penelitian ini dibatasi hanya mencakup

penelitian awal yakni skrining fitokimia, karakteristik simplisia, dan uji aktivitas

antioksidan.

1.3 Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang tersebut diatas maka, perumusan masalah

penelitian ini adalah :

1. Apakah karekteristik simplisia daun matoa (Pometia pinnata J.R. & G. Forst)

dapat diidentifikasi?

2. Apakah golongan senyawa kimia yang terdapat pada simplisia daun matoa

(Pometia pinnata J.R. & G. Forst) dapat ditentukan dengan skrining fitokimia?
3. Apakah ekstrak etanol daun matoa (Pometia pinnata J.R. & G. Forst) memiliki

aktivitas antioksidan untuk meredam radikal bebas?

1.4 Hipotesis

Berdasarkan perumusan masalah diatas, maka hipotesis dari penelitian ini

adalah:

2
1. Beberapa golongan senyawa kimia yaitu: flavonoid, tanin, saponin dan steroid

terdapat pada daun matoa (Pometia pinnata J.R. & G. Forst) yang ditentukan

dengan skinning fitokimia.

2. Ekstrak etanol daun matoa (Pometia pinnata J.R. & G. Forst) memiliki

aktivitas antioksidan dan dapat dibandingkan dengan vitamin C sebagai kontrol

positif.
1.5 Tujuan Penelitian

Adapun tujuan penelitian ini adalah :

1. Untuk mengetahui karakteristik simplisia daun matoa (Pometia pinnata J.R. &

G. Forst).
2. Untuk mengetahui golongan senyawa kimia apa saja yang terkandung dalam

daun matoa (Pometia pinnata J.R. & G. Forst).

3. Untuk mengetahui kekuatan aktivitas antioksidan ekstrak etanol daun matoa

(Pometia pinnata J.R. & G. Forst) dibandingkan vitamin C dalam meredam

radikal bebas.

1.6 Manfaat Penelitian

Manfaat penelitian ini adalah:

1. Dapat digunakan sebagai bahan rujukan tentang karakteristik cirri-ciri simplisia

pada daun matoa (Pometia pinnata J.R. & G. Forst) .

2. Dapat menambah data informasi mengenai golongan senyawa-senyawa kimia

yang terkandung dalam daun matoa (Pometia pinnata J.R. & G. Forst).
3. Dapat memberikan informasi dalam pemamfaatan pada daun matoa (Pometia

pinnata J.R. & G. Forst) sebagai antioksidan dalam meredam radikal bebas.