PENDAHULUAN
akumulasi urin di saluran kemih bagian atas. Hal ini biasanya disebabkan karena
air kemih menyebabkan gerak alir kemih tertahan (retensi). Hal ini dapat terjadi di
sepanjang lintasan dari hulu pada pielum sampai ke muara pada uretra. Gangguan
penyumbatan ini bisa disebabkan oleh kelainan mekanik di dalam lumen, pada
dinding, atau desakan dari luar terhadap dinding lintasan atau disebabkan kelainan
didapat. Selanjutnya penyumbatan ini bisa menyumbat sempurna (total) atau tidak
Amerika Serikat, insidensinya mencapai 3,1 %, 2,9 % pada wanita dan 3,3 % pada
gamabar pertama yaitu untuk melihat persiapan pasien dengan proyeksi abdomen
lima menit post injection media kotras, dan dilanjutkan lagi dengan 10-15
dengan proyeksi posterior oblique dextra dan sinistra, dan pengambilan gambar
TINJAUAN PUSTAKA
zat terlarut dan air secara selektif. Apabila kedua ginjal karena suatu hal gagal
Fungsi vital ginjal dicapai dengan filtrasi plasma darah melalui glomerulus diikuti
dengan reabsorpsi sejumlah zat terlarut dan air dalam jumlah yang sesuai
disepanjang tubulus ginjal. Kelebihan zat terlarut dan air diekskresikan keluar
Ginjal terletak di rongga peritoneal, didepan costa sebelas dan dua belas dan
tiga otot besar, transverses abdominis, kuadratus lumborum, dan psoas mayor.
Ginjal dipertahankan dalam posisi tersebut oleh bantalan lemak yang tebal.
dilindungi oleh iga dan otot-otot yang meliputi iga, sedangkan di anterior
dilindungi oleh bantalan usus yang tebal. Bila ginjal mengalami cedera, maka
hampir selalu terjadi akibat kekuatan yang mengenai iga kedua belas, yang
berputar ke dalam dan menjepit ginjal di antara iga itu sendiri dengan korpus
menyebabkan ginjal dengan sendirinya sukar untuk diraba dan juga sulit dicapai
sewaktu pembedahan. Ginjal kiri yang berukuran normal, biasanya tidak teraba
pada waktu pemeriksaan fisik karena dua pertiga atas permukaan anterior ginjal
tertutup oleh limpa. Namun, kutub bawah ginjal kanan yang berukuran normal,
dapat diraba secara bimanual. Kedua ginjal yang membesar secara mencolok atau
tergeser dari tempatnya dapat diketahui dengan palpasi, walaupun hal ini lebih
Pada orang dewasa, panjang ginjal adalah sekitar 12-13 cm (4,7-5,1 inci),
lebarnya 6 cm (2,4 inci), tebalnya 2,5 cm (1 inci), dan beratnya sekitar 150 gram.
Ukurannya tidak berbeda menurut bentuk dan ukuran tubuh. Perbedaan panjang
dari kutub ke kutub kedua ginjal (dibandingkan dengan pasangannya) yang lebih
dari 1,5 cm (0,6 inci) atau perubahan bentuk merupakan tanda yang paling penting
karena sebagian besar manifestasi penyakit ginjal adalah perubahan struktur (Price
Permukaan anterior dan posterior kutub atas dan bawah serta tepi lateral ginjal
berbentuk cembung serta tepi medialnya berbentuk cekung karena adanya hilus.
Beberapa struktur yang masuk atau keluar ginjal melalui hilus adalah arteria dan
vena renalis, saraf, pembuluh limfatik, dan ureter. Ginjal diliputi oleh suatu
bawahnya dan dapat dilepaskan dengan mudah dari permukaan ginjal. Potongan
luar dan medulla di bagian dalam. Medulla terbagi-bagi menjadi baji segitiga yang
(apeks) dari tiap pyramid membentuk duktus papilaris bellini yang terbentuk dari
persatuan bagian terminal dari banyak duktus pengumpul. Setiap duktus papilaris
masuk ke dalam suatu perluasan ujung pelvis ginjal berbentuk seperti cawan yang
disebut kaliks minor. Beberapa kaliks bersatu membentuk kaliks mayor, yang
lumbalis II. Aorta terletak di sebelah kiri garis tengah sehingga arteria renalis
kanan lebih panjang dari arteria renalis kiri. Setiap arteria renalis bercabang
kava inferior yang terletak di sebelah kanan dari garis tengah. Akibatnya vena
renalis kiri kira-kira dua kali lebih panjang dari vena renalis kanan. Gambaran
anatomis ini menyebabkan ahli bedah transplantasi biasanya lebih suka memilih
ginjal kiri donor yang kemudian diputar dan ditempatkan pada pelvis kanan
resipien. Ada sedikit kesulitan bila arteria renalis pendek dan beranastomosis
dengan arteria iliaka interna. Namun, vena renalis harus lebih panjang, karena
Saat arteria renalis masuk ke dalam hilus, arteria tersebut bercabang menjadi
Wilson, 2007).
2.2 Hidronefrosis
atrofi ginjal dan atrofi parenkim, akibat obstruksi aliran keluar urine.
menyebabkan pelebaran ginjal. Hidronefrosis bisa terjadi pada satu atau kedua
ginjal yang menyebabkan aliran urine menjadi lemah dan mengganggu fungsi dari
bilateral diakibatkan oleh kelainan pada vesika urinaria dan organ di bawahnya.
Atrofi hidronefrotik sudah sering ditemukan. Organ sekretori yang lain (glandula
Beda halnya dengan ginjal, walaupun terjadi obstruksi proses ekskresi urin tetap
terjadi.
mendadak atau perlahan, dan dapat terletak di semua tingkat saluran kemih, dari
1. Kelainan Kongenital
UPJ adalah kelainan obstruksi yang paling banyak dijumpai pada masa
kanak. Kelainan yang terjadi adalah halangan aliran urine dari pelvis
tidak efisien sehingga terjadi dilatasi yang progresif pada pielum dan
fungsi ginjal .
UPJ lebih banyak dijumpai pada anak laki-laki. Sisi kiri lebih sering,
dan kejadian yang mengenai kedua ginjal terdapat 10-40% dari seluruh
Etiologi yang pasti dari penyakit ini adalah belum jelas. Diduga karena
otot polos tersebut. Hal ini menyebabkan kontraksi otot polos dan
pengosongan UPJ tak efisien. Selain itu, adanya lipatan mukosa yang
tempat ini.
yang menuju kutub bawah ginjal. Pembuluh darah ini akan menekan
keadaan yang lebih berat, terjadi uremia dan hipertensi. Pada neonatus,
atau asites urine. Anak yang lebih tua akan menunjukkan gejala ISK
mulai tumpul.
(Purnomo, 2009).
VUR. Pada usia < 1 tahun dilakukan terapi konservatif. Pada usia 1-5
pembedahan.
Duplikasi Ureter
Anomali ini adalah anomali saluran kemih sebelah atas yang paling
menimbulkan keluhan klinis, hanya saja aliran ureter pada saluran yang
satu akan menimbulkan refluks pada ureter yang lain (refluks uretero-
Jika terdapat dua tunas ureter yang muncul dari duktus mesonefrik,
yakni segmen kranial dan kaudal. Menurut Weighert dan Meyer yang
urine dari segmen ginjal kaudal. Oleh karena itu ureter dari ginjal kutub
obstruksi. Ureter pada bagian ini tak jarang mengalami dilatasi kistik di
kutub ginjal sebelah kaudal bermuara lebih lateral pada dinding buli-
ureter (VUR).
lengkap atau tidak. Jika terdapat menyempitan muara ureter dari ginjal
duplikasi ureter lengkap, jika salah satu kutub ginjal rusak dilakukan
Ureterokel
luar muara ureter yang normal, antara lain terletak di leher buli-buli
leher buli dan inkontinensia urine. Kadang pada bayi wanita tampak
adanya prolaps ureterokel pada uretra. Tak jarang timbul batu pada
didiagnosisbanding dengan batu non opak atau bekuan darah pada buli.
Dengan USG dapat dibuktikan bahwa filling defect itu adalah bentukan
kistik dari ureterokel. Tak jarang pada PIV dapat ditemukan adanya
cystouretrography (VCUG).
masalah yang terjadi akibat letak ureter yang abnormal. Jika keadaan
ginjal masih cukup baik selain insisi ureterokel, diteruskan dengan neo-
yang didapat. Kista ginjal dibedakan dalam beberapa bentuk, yaitu (1)
ginjal multikistik displastik, (2) ginjal polikistik, dan (3) kista ginjal
kelainan ini mengenai satu ginjal dengan ditandai oleh adanya kista
Jika kista ini menjadi besar, dapat menekan parenkim ginjal sehingga
merusak parenkim yang normal. Karena letak dan besarnya, kista dapat
diliputi oleh dinding tipis dan berisi cairan jernih. Kista ini dapat
permukaan, kista ini mudah sekali terkena trauma dari luar sehingga
2. Didapat
Benda Asing :
Tumor :
parut akibat abses atau inflamasi dekat ureter dan menjepit saluran
obstruksi terjadi di salah satu ureter akibat adanya batu atau kekakuan
terkecuali pada kedua muara ureter. Tekanan pada kedua muara ureter
ini dapat menimbulkan aliran balik urine dari buli-buli ke ureter atau
Peradangan :
Neurogenik :
terjadi hidronefrosis.
2.2.3 Morfologi
lain sudah rusak atau tidak ada) menyebabkan gagal ginjal. Sebaliknya, pada
sesuai derajat dan kecepatan obstruksi. Pada obstruksi subtotal atau intermiten,
ginjal mungkin sangat membesar (panjang dalam kisaran 20 cm) dan organ
mungkin terdiri atas hanya sistem pelvikaliks yang sangat melebar. Parenkim
ginjal itu sendiri tertekan dan mengalami atrofi, disertai obliterasi papilla dan
menggepengnya pyramid. Selain itu, bila obstruksi mendadak dan total maka
filtrasi glomerulus terganggu secara dini dan akibatnya fungsi ginjal mungkin
berhenti saat dilatasi masih relatif ringan. Bergantung pada ketinggian obstruksi,
satu atau kedua ureter juga dapat melebar (hidroureter) (Robbins & Kumar, 2008).
oleh atrofi dan digantikannya epitel tubulus oleh jaringan parut sementara
glomerulus relatif tidak terpengaruh. Akhirnya, pada kasus yang parah glomerulus
hidronefrosis itu sendiri. Namun, gejala yang paling sering ditemukan adalah
gejala obstruksi, seperti pada hipertrofi prostat yang bisa menyebabkan retensi
Menggigil
Demam
Nyeri tekan
Piuria : adanya sel leukosit dalam jumlah tertentu di dalam urine. Secara
makroskopis terlihat urine keruh seperti susu atau pus akibat leukosit di
Obstruksi UPJ menunjukkan adanya pelebaran pelvis renalis dan sistem kalises
ginjal yang berhenti pada pieloureter dan seringkali bayangan pielum tak terlihat
menonjol.
menggembung.
Stadium Hidronefrosis
Pielografi intra vena (PIV) atau Intravenous Pyelography (IVP) bisa juga
dari hidronefrosis tersebut, misalnya seperti batu ginjal, tumor, dan lain-lain.
Bahan kontras yang dipakai biasanya adalah iodium dosis 300 mg/kgBB atau 1
abdomen (sebagai kontrol), setelah itu bahan kontras disuntikkan secara intravena,
dan dibuat foto serial beberapa menit hingga satu jam dan foto setelah miksi. Jika
terdapat keterlambatan fungsi ginjal, pengambilan foto diulangi setelah jam ke-2,
dan bisa menggambarkan dengan detail penyebab serta gambaran ginjal, namun
itu sendiri seperti yang sudah disebutkan sebelumnya. Tatalaksana bedah untuk
stenosis UPJ, yaitu pielopati yang dapat dikerjakan secara perkutan atau secara
memulihkan fungsinya. Jika fungsi ginjal sangat jelek dan ginjal lain masih baik,
sebagian besar penghalang UPJ. Ini adalah fleksibilitas yang membuatnya paling
populer dari semua prosedur. Bila dibandingkan dengan prosedur flap, pyeloplasty
hether ureter tinggi atau normal. Salah satu dari beberapa skenario dimana
pyeloplasty dipotong-potong tidak memberikan hasil yang baik adalah ketika ada
striktur ureter proksimal yang panjang, terkait dengan panggul intrarenal yang
buruk diakses. Setelah mengekspos ureter proksimal dan pelvis ginjal untuk
jaringan periureteral sebagai atraumatik yang mungkin terjadi. Hal ini penting
daerah yang akan ditranseksi. Hal ini akan menjaga orientasi yang tepat. Daerah
UPJ kemudian dipotong dan aspek lateral ureter dispatulasi. Aspek unggul dari
pelvis ginjal ditutup dengan aspek yang paling tergantung dimana anastomosis
aspek yang paling rendah dari pelvis ginjal, sementara bagian medial ureter dijahit
dengan aspek unggul dari UPJ. Anastomosis harus dilakukan dengan jahitan serap
ditempatkan ketebalan penuh melalui dinding saluran kemih dan pelvis ginjal,
Pieloplasti
Untuk kelainan kongenital yang lain seperti duplikasi pelvis-ureter, tindakan
yang dilakukan tergantung dari keluhan, kelainan anatomi, dan penyulit yang
terjadi. Jika sudah terjadi hidronefrosis tindakan yang dilakukan sama seperti UPJ,
yaitu pieloplasti ditambah dengan mengangkat salah satu ureter. Untuk ureterokel
bisa dilakukan insisi kista yang menyebabkan sumbatan. Kelainan yang didapat,
yaitu seperti batu ginjal maka batu diambil, begitu seterusnya untuk kelainan yang
lain.
2.2.7 Komplikasi
menyebabkan distensi pielum dan kaliks ginjal. Pada saat ini atrofi ginjal terjadi.
Ketika salah satu ginjal sedang mengalami kerusakan bertahap, maka ginjal yang
menyebabkan stasis urine dan urine akan terkumpul di dalam pielum, namun
cairan ini bisa terserap oleh saluran limfatik. Hal ini dibuktikan dengan
obstruksi. Beberapa jam kemudian cairan ini terserap dan dikeluarkan melalui
ginjal yang satunya. Jika terjadi peningkatan tekanan intrapelvik yang cepat akan
Kegagalan fungsi dari unilateral hidronefrosis jauh lebih cepat dan lebih
sehingga akan lebih cepat terjadi gagal ginjal dan walaupun dilakukan operasi
akan tetap tidak bisa berfungsi dengan baik. Studi eksperimental memperlihatkan
minggu. Tercatat dalam dua kasus, perbaikan fungsi terjadi setelah 56 dan 69 hari
irreversibel bisa terjadi dalam waktu 7 hari disebabkan karena dilatasi dan
LAPORAN KASUS
Identitas Pasien
Nama : An. GB
Usia : 6 tahun
Agama : Kristen.
Alamat : Lasiana.
Anamnesis
Keluhan Utama
dan bagian perut bawah sejak bulan mei. Hal ini disertai dengan keluhan
mual muntah serta demam yang naik turun. Saat MRS pada tanggal 26
juni pasien masih demam dan merasakan nyeri pada pinggang dan perut
bawah. Ibu pasien juga mengekuhkan saat berkemih air kencingnya pasien
sangat keruh dan juga pasien terkadang merasakan tidak puas saat kecing
Sejak usia 3 tahun pasien sering mengekuhkan nyeri saat BAK dan
Pemeriksaan Fisik
Poli Anak RSUD Prof. Dr. W. Z. Johannes Kupang pada pukul 12.30
WITA.
TTV
Kepala
Bentuk : Normocephal.
hidung (-).
Leher
Dada
Jantung
Auskultasi : S1S2 reguler, murmur (-), gallop (-).
Paru
Ekstremitas :
Pemeriksaan Radiologi
Pemeriksaan MSCT urologi tanpa kontras :
Ginjal kanan : ukuran normal, densitas parenchyma non kontras normal, tampak
ektasis ringan pelviocalyceal dan tampak batu ureterkanan setinggi lumbal 4-5
Ginjal Kiri : ukuran membesar, densitas parenchyma non kontras normal, tampak
ektasis berat pelviocalyceal dan tampak batu di pelvis renalis kiri dengan ukuran
+/- 2 X 1,4 CM, tampak juga batu multipel dengan ukuran antara 0,2 cm s/d 1,4
Buli : terisi urine, tak tampak penebalan dinding bului-buli, tak tampak batu/masa
Kesan :
1. Hidronefrosis berat kiri e.c obstruksi oleh nefrolitiasis ukuran +/- 0,2 x 0,8
3. Nefrolitiasis kiri multipel : ukuran 0,2 cm s/d 1,4 cm di calyx pole tengah
Diagnosis Kerja
Hidronefrosis
Diagnosis Banding
ISK
Tatalaksana
DISKUSI
atrofi ginjal dan atrofi parenkim, akibat obstruksi aliran keluar urine.
bilateral diakibatkan oleh kelainan pada vesika urinaria dan organ di bawahnya.
Atrofi hidronefrotik sudah sering ditemukan. Organ sekretori yang lain (glandula
Beda halnya dengan ginjal, walaupun terjadi obstruksi proses ekskresi urin tetap
terjadi.
insidensinya mencapai 3,1 %, 2,9 % pada wanita dan 3,3 % pada pria.
mendadak atau perlahan, dan dapat terletak di semua tingkat saluran kemih, dari
uretra sampai pelvis ginjal. Penyebab tersering adalah kelainan kongenital dan
Gejala klinis yang timbul bisa asimtomatik jika awitan terjadi secara bertahap.
Obstruksi akut dapat menimbulkan rasa sakit dipanggul dan pinggang. Jika terjadi
infeksi maka disuria,menggigil, demam dan nyeri tekan serta piuria akan terjadi.
Hematuri dan piuria mungkin juga ada. Jika kedua ginjal kena maka tanda dan
gejala gagal ginjal kronik akan muncul, seperti Hipertensi (akibat retensi cairan
dan natrium), Gagal jantung kongestif, Perikarditis (akibat iritasi oleh toksik
uremi), Pruritis (gatal kulit), Butiran uremik (kristal urea pada kulit), Anoreksia,
pelvis renalis dan sistem kalises ginjal yang berhenti pada pieloureter dan
seringkali bayangan pielum tak terlihat dengan jelas sehingga perlu pembuatan
Derajat 4.
mikrobial karena sisa urin dalam kaliks akan menyebabkan infeksi dan
(batu, tumor, obstruksi ureter). Jika salah satu fungsi ginjal rusak parah dan
Kegagalan fungsi dari unilateral hidronefrosis jauh lebih cepat dan lebih
sehingga akan lebih cepat terjadi gagal ginjal dan walaupun dilakukan operasi
KESIMPULAN
anaknya merasakan nyeri pada pinggang dan bagian perut bawah sejak
bulan mei. Hal ini disertai dengan keluhan mual muntah serta demam yang
mengeluarkan batu halus pada usia 3 tahun. Saat ini pasien dilakukan
Hidronefrosis berat kiri e.c obstruksi oleh nefrolitiasis ukuran +/- 0,2 x 0,8
renal oleh uretrolitiasis setinggui lumbal 4-5 dengan ukuran +/- 0,2 x 0,8
cm, Nefrolitiasis kiri multipel : ukuran 0,2 cm s/d 1,4 cm di calyx pole
tengah s/d b awah ginjal kiri dan Ginjal kanan/ ureter kiri/ buli tak tampak
batu.