Ipi141033 PDF
Ipi141033 PDF
Agustus 2013
Suhartini Nurdin
Maykel Kiling
Julia Rottie
Abstract:Post operative pain management can be done in two ways: a pharmacological and
non pharmacological. Tackling pain pharmacologically done in collaboration with physicians
in the delivery of analgesic. While the non-pharmacological measures one of which is to
provide a relaxation techniques post operative patient. The Purpose of this study was to
determine the effect of relaxation techniques to changes in the intensity of post operative pain
in patient fraktur. This study in an analytical research approach Quasi Experiment. Is the pre-
experiment research design(one group pre and post design). Sampleof 20 people. Data
processing test result analysis using by paired sample t-test using SPSS program at
significance level 95% (α=0,05). The resultshowed there is the influence of relaxation
techniques to changes in the intensity of post operative pain in patient fraktur in the
department of Prof. Irina A BLU RSUP Dr. R. D. Kandou Manado. Analytical results
obtained p-value = 0,000 (p<0,05).
Keywords: Relaxation Techniques, Pain, Fraktur
Abstrak:Penatalaksanaan nyeri post operasi dapat dilakukan dengan 2 cara yaitu secara
farmakologis dan non farmakologis. Menangangi nyeri secara farmakologis dilakukan
kolaborasi dengan dokter dalam pemberian analgetik. Sedangkan tindakan non farmakologis
yaitu salah satunya adalah dengan memberikan teknik relaksasi pada pasien post
oeprasi.Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh teknik relaksasi terhadap
intensitas nyeri pada pasien post operasi fraktur. Penelitian ini merupakan penelitian analitik
dengan pendekatan Quasi experiment. Sampel 20 orang. Teknik pengolahan data dianalisis
dengan ujipaired sample t-test mengunakan program SPSS. Hasil penelitian menunjukan ada
pengaruh teknik relaksasi terhadap intensitas nyeri pada pasien post operasi fraktur di ruang
Irina A BLU RSUP Prof. Dr. R. D. Kandou Manado. Hasil analisi diperoleh nilai p = 0,000
(p<0,05).
Kata Kunci : Teknik Relaksasi, Nyeri, Fraktur
1
ejournal keperawatan (e-Kp) Volume 1. Nomor 1. Agustus 2013
merupakan latihan pernafasan yang pasien post operasi fraktur karena perawat
menurunkan komsumsi oksigen, frekuensi hanya melaksanakan instruksi dokter
pernafasan,frekuensi jantung dan berupa pemberian analgetik. Menurut
ketegangan otot. Teknik relaksasi perlu di Mulyono (2008) pemulihan pasien post
ajarkan beberapa kali agar mencapai hasil operasi membutuhkan waktu rata-rata
yang oiptimal dan perlunya instruksi 72,45 menit, sehingga pasien akan
mengunakan teknik relaksasi untuk merasakan nyeri yang hebat rata-rata pada
menurunkan atau mencegah meningkatnya dua jam pertama sesudah operasi karena
nyeri. pengaruh obat anastesi sudah hilang, dan
Berdasarkan Depkes RI 2007 badan pasien sudah keluar dari kamar sadar.
kesehatan dunia (WHO) mencatat tahun Menurut Walsh dalam Harnawatiaj (2008)
2005 terdapat lebih dari 7 juta orang yang pada pasien post operasi seringkali
meninggal di karenakan insiden mengalami nyeri hebat meskipun tersedia
kecelakaan dan sekitar 2 juta orang obat-obat analgesik yang efektif, namun
mengalami kecatatan fisik. Salah satu nyeri pasca bedah tidak dapat diatasi
insiden kecelakaan yang memiliki dengan baik, sekitar 50% pasien tetap
prevalensi cukup tinggi yakni insiden mengalami nyeri sehingga dapat
fraktur ekstremitas bawah sekitar 46,2% mengganggu kenyamanan pasien.
dari insiden kecelakaan yang Mengingat betapa pentingnya
terjadi.Penyebab yang berbeda dari hasil penatalaksanaan tindakan non farmakologi
survey tim Depkes RI di dapatkan 25% dalam perubahan intensitas nyeri pada
penderita fraktur yang mengalami pasien post operasi fraktur maka penulis
kematian 45% mengalami cacat fisik ,15% tertarik untuk mengadakan penelitian
mengalami stress psikologis karna cemas dengan judul ‘Pengaruh Teknik
dan bahkan depresi dan 10% mengalami Relaksasi Terhadap Intensitas Nyeri
kesembuhan dengan baik (Rohimin ,2009). Pada Pasien Post Operasi fraktur Di
Penelitian Tunner & Jansen Ruang Irina A BLU Prof.Kandou
(1993), Almatsier dkk (1992) dalam Manado’’.
Brunner & Suddart (2002), menyimpulkan
bahwa relaksasi otot skeletal dapat METODE PENELITIAN
menurunkan nyeri dengan merilekskan Jenis penelitian yang di gunakan adalah
ketegangan otot yang dapat menunjang penelitian analitik dengan pendekatan
nyeri hal ini dibuktikan pada penderita Quasi ekperimen.
nyeri punggung bahwa teknik relaksasi Desain yang akan digunakan dalam
efektif dalam menurunkan nyeri pada penelitian ini adalahpra eksperimen (one
pasien pasca operasi. Penelitian Lorenzi, group pra dan post design) dimana sampel
(1991) Miller & Perry, (1990) dalam di observasi terlebih dahulu sebelum di
Brunner & Suddart, (2002), telah beri perlakuan (pra test) setelah diberikan
menunjukan bahwa teknik relaksasi dapat perlakuan (post test)sampel tersebut di
menurunkan nyeri pasca operasi. Hal ini observasi kembali (Notoadmojo,2005).
terjadi karena relative kecilnya peran otot- Penelitian ini akan dilaksanakan di irina A
otot skeletal dalam nyeri pasca operasi atau BLU RSUP Prof.Dr.R.D. Kandou Manado
kebutuhan pasien untuk melakukan teknik pada tanggal 17-30 juni 2013.
relaksasi secara efektif (Brunner & Populasi adalah subjek penelitian yang
Suddart, 2002). memenuhi kriteria yang telah ditetapkan
Dari hasil survey awal yang di (Nursalam,2008)Populasi yang di gunakan
lakukan peneliti di ruang irina A BLU dalam penelitian ini adalah seluruh pasien
Prof.Kandou Manado, umumnya perawat pasca operasi fraktur di irina A BLU
tidak melakukan teknik relaksasi pada RSUP Prof.Dr.R.D.Kandou Manado
pasien yang mengalami nyeri khususnya sebanyak 20 orang.Sampel dalam
2
ejournal keperawatan (e-Kp) Volume 1. Nomor 1. Agustus 2013
penelitian ini diambil dengan teknik prosedur sebelumnya, ulangi lagi dengan
pengambilan sampel Accidental Sampling , selingi istirahat yang singkat
yaitu dengan mengambil sampel pasien Dalam penelitian ini instrumen
yang telah menjalani tindakan operasi yang di gunakan berupa lembar observasi
fraktur selama penelitian berlangsung di yang berisi pertanyaan tentang data umum
irina A BLU RSUP Prof. DR. R. D. responden ,intensitas nyeri berupa skala
Kandou Manado sebanyak 20 orang numerik serta prosedur teknik relaksasi.
dengan criteria inklusi dan ekslusi sebagai Teknik Pengolahan data Editing, Koding,
berikut. Cleaning mengunakan analisi univariat
Kriteria Inklusi adalah karakteristik ,Analisis bivariat .Data yang di peroleh
umum subjek dari suatu populasi target dari penelitian dianalisis dengan uji paired
yang terjangkau dan akan diteliti samplet-test menggunakan program
(Nursalam ,2008), Pasien pasca operasi komputer SPSS.Lembar persetujuan
fraktur yang berada di irina A BLU RSUP menjadi responden (Informed consent),
Prof.Dr.R.D.Kandou manado, Pasien pasca tanpa nama, (Anonimity), confidentiality.
operasi fraktur yang bersedia menjadi
responden, Belum mendapatkan teknik HASIL dan PEMBAHASAN
relaksasi.Kriteria ekslusi adalah A. Hasil penelitian
menghilangnya atau mengeluarkan subjek Berdasarkan umur di ketahui paling
yang memenuhi kriteri inklusi dari studi banyak responden pada kelompok umur
karena berbagai sebab (Nursalam ,2008) 21-30 tahun yaitu 7 orang (40,0 %). Umur
Kritria Ekslusi dalam penelitian ini adalah mempengaruhi tingkat kesehatan seseorang
: Pasien yang telah menjalani tindakan dimana penyakit ini lebih banyak terjadi
pasca operasi fraktur yang mengundurkan pada kalangan dewasa. Berdasarkan jenis
diri menjadi responden dalam penelitian, kelamin, diketahui paling banyak
pasien yang tidak responsif. responden adalah laki-laki yaitu 18 orang
Data Primer, data pasien diambil (90,0 %), sedangkan responden paling
langsung dari responden dengan cara sedikit yaitu perempuan sebanyak 2 orang
penggunaan lembar observasi yang telah (10,0 %). Penyakit ini dapat mengenai
disusun mengacu pada kriteria yang semua umur baik laki-laki maupun
perubahan intensitas nyeri pada pasien post perempuan. Berdasarkan tingkat
operasi fraktur. pendidikan responden paling banyak
Data sekunder, data sekunder memiliki tingkat pendidikan SMP yaitu 11
terdiri dari gambaran umum lokasi orang (55,0 %), sedangkan responden
penelitian dan data pasien yang telah paling sedikit memiliki tingkat pendidikan
menjalani tindakan operasi fraktur . SD yaitu 4 orang (20,0 &).Berdasarkan
Adapun prosedur teknik relaksasi pekerjaan responden dengan pekerjaan
sebagai berikut : ciptakan lingkungan yang wiraswasta lebih banyak yaitu 8 orang
tenang,jaga privasi pasien, usahakan pasien (40,0 %), sedangkan responden yang
dalam keadaan rileks, minta pasien memiliki pekerjaan paling sedikit yaitu
memejamkan mata dan usahakan agar petani 2 orang (10,0 %). Pekerjaan dan
kosentrasi , menarik nafas dari dalam aktivitas seseorang dapat beresiko untuk
hidung secara perlahan-lahan sambil mengalami cedera.Penyakit dan cedera
menghitung dalam hati,”hirup, dua,tiga dapat mengakibatkan seseorang bisa
“,hembuskan udara melalui mulut sambil mengalami operasi. Pasien pasca operasi
menghitung dalam hati pada umumnya mengalami nyeri. Oleh
“hembuskan,dua,tiga”,menarik nafas lagi karena itu penatalaksanaan nyeri pada
dari dalam hidung dan hembuskan melalui pasien post operasi dapat dilakukan dengan
mulut secara perlahan—lahan sama seperti 2 cara yaitu farmakologis dan non
farmakologis. Menangani nyeri secara
3
ejournal keperawatan (e-Kp) Volume 1. Nomor 1. Agustus 2013
4
ejournal keperawatan (e-Kp) Volume 1. Nomor 1. Agustus 2013
5
ejournal keperawatan (e-Kp) Volume 1. Nomor 1. Agustus 2013