Integral Tertentu
Setelah mendapatkan konsep integral Riemann, selanjutnya dibahas integral
tertentu beserta teorema-teoremanya. Teorema yang sangat menarik tentunya
adalah Teorema Dasar Kalkulus 1 dan 2, yang membuat perhitungan integral yang
sebelumnya lama menjadi sangat singkat.
a. Integral Tertentu
Berikut ini didefinisikan pengertian integral tertentu sebagai limit jumlah
Riemann.
Definisi 5.1
Dipunyai fungsi : , → .
Jika lim ∑ .∆ ada, maka dikatakan fungsi f terintegralkan secara
‖ ‖→
lim ∑ .∆
‖ ‖→
Catatan:
1) ∆ adalah panjang subselang ke-i, ∆ , i = 1, 2, 3, …, n,
sedangkan ∈ , .
2) Dalam kasus selang [a,b] dibagi menjadi n bagian sama panjang, maka
‖ ‖→0⇔ → ∞.
17
Contoh 5.9
1. Hitunglah 3 dengan menggunakan limit Jumlah Riemann.
Penyelesaian:
Misalkan 3.
Bangun partisi untuk selang [1,4] yang membagi selang [1,4] menjadi n buah
subselang yang sama panjang.
4 1 3
Diperoleh i x untuk setiap i = 1,2, 3, , n. Berikutnya diperoleh:
n n
1, 1 , 1 2. , … , 1 1 . , 1
. , dan 4.
Jadi 1 1 3 2.
Jadi 3 lim ∑ .∆
‖ ‖→
= lim ∑ 2 .
→
= lim ∑ ∑ 1
→
9 n(n 1) 6
= lim n
n n 2 2
n
9
= 6
2
3
= .
2
2. Hitunglah .
Penyelesaian:
Bangun partisi untuk selang [a,b] yang membagi selang [a,b] menjadi n buah
subselang yang sama panjang.
ba
Jelas i x untuk setiap i = 1, 2, 3, …, n.
n
18
a , x1 ba 2 (b a ) (i 1)(b a )
Jadi x0 a , x2 a ,…, x i 1 a ,
n n n
i (b a ) xn b .
xi a dan
n
Pilih ti xi1 .
n
f (t ). x
b
Jadi x.dx = lim i i
P 0
a i 1
n
(i 1)(b a) b a
= lim
n
a
i 1 n . n
a(b a) b a 2
n
= lim (i 1)
n
i 1
n n
a(b a) n 2
ba n
= lim
n
1
n i 1
(i 1)
n i 1
a(b a) 2
b a n(n 1)
= lim .n . n
n
n n 2
b2 2ab a 2
= ab a
2
2
b2 a 2
= .
2
Definisi 5.2
(a) Jika f (a) terdefinisi maka 0.
Suatu fungsi akan terintegral secara Riemann jika fungsi tersebut kontinu
dan terbatas pada suatu selang sebagaimana dinyatakan dalam Teorema 5.8.
19
Teorema 5.8
Jika fungsi f kontinu pada selang , , maka f terintegral secara Riemann pada
selang , .
lim ∆
‖ ‖→
Teorema 5.10
lim .∆
‖ ‖→
Sebagaimana Teorema 5.3 pada integral tak tentu, sifat kelinierannya juga
berlaku pada integral tertentu.
(c) , dan
(d) . .
Selanjutnya teorema yang diperoleh dari batas bawah dan atas yang merupakan
penjumlahan dua selang.
20
Teorema 5.12 (Sifat Penjumlahan Selang)
Jika fungsi f kontinu pada suatu selang yang memuat , , dan maka
Contoh 5.10
dan , ruas kanan
merupakan bentuk dengan urutan c yang berbeda, namun jika dihitung memiliki hasil
yang sama. Teorema 5.12 dapat diperluas untuk lebih dari dua selang, misalnya tiga
selang: .
Teorema berikut menjamin jika nilai fungsinya tak negatif pada selang
, , maka nilai integralnya juga tak negatif. Hal ini disebabkan integral Riemann-
nya tidak mungkin bernilai negatif.
Teorema 5.13
Jika f terintegral pada selang , dan 0 pada selang , maka
0.
Teorema 5.14 berikut adalah akibat dari Teorema 5.13, teorema ini juga
memperlihatkan bahwa integral tertentu melestarikan sifat perbandingan.
Teorema 5.14
Jika f dan g terintegral pada selang , dan pada , maka
5.13, 0. Akibatnya .
Nilai dari integral tertentu mempunyai batas yang dapat diperhitungkan dari
nilai minimum dan maksimum fungsinya. Sifat keterbatasan ini disajikan oleh
Teorema 5.15.
21
Teorema 5.15
Jika f kontinu pada selang , , , dan , maka
.
Contoh 5.11
Tentukan
Penyelesaian:
atau
22
Teorema 5.18 (Teorema Substitusi dalam Integral Tertentu)
Jika mempunyai turunan kontinu pada , dan f kontinu pada daerah nilai maka
dengan .
Contoh 5.12
Hitunglah: (a) (b) 8 (c) 3 6 5 .
Penyelesaian:
(a) . . = .
(b) 8 2 2.
(c) 3 6 5 3 5 1 3 5 7.
Sifat khusus integral tertentu pada fungsi genap dan fungsi ganjil disajikan pada
Teorema 5.20
Teorema 5.20
Jika fungsi genap, yaitu suatu fungsi yang memenuhi sifat ,
maka: 2 dan
jika fungsi ganjil, yaitu suatu fungsi yang memenuhi sifat ,
maka 0.
23