Anda di halaman 1dari 6

1.

AYAM DAN IKAN TONGKOL ( Kepulauan Riau)


Dulu ada raja bangsa ayam bernama Kukuru dan raja bangsa ikan tongkol bernama Halili.
Mereka pun berkenalan dan menjadi sahabat. Ayam sering mengajak tongkol ke darat,begitu
pula sebaliknya.

Suatu hari kukuru bercerita kepada Halili ada pesta dansa di kampung nelayan. Di sana ada
makanan lezat dan tarian-tarian. Halili pun ingin pergi. Kukuru pun sanggup mengantar mereka.
Suatu sore Kukuru mengajak bangsa ikan tongkol pergi ke pesta itu.Semua ikan tongkol dan
ayam pergi ke pesta itu,sebelum berangkat Halili berpesan agar memberi tahukan bahwa jika
telah fajar.

Pesta pun berlangsung sangat meriah. Kukuru, Halili dan para rakyat amat senang. Karena
kekenyangan mereka pun tertidur. Tanpa sadar fajar telah semakin tinggi.
Lalu terjadi kehebohan karena para ikan tongkol di tangkap nelayan. Karena hal itu Halili
mengutuk semua bangsa ayam menjadi buta pada malam hari dan bersumpah akan memakan
semua ayam yg datang ke laut ,karena itu nelayan mudah memancing ikan tongkol dengan bulu
ayam.

Amanat : Jangan sampai terjadi perpecahan hanya karena lupa.

2. TUPAI DAN IKAN GABUS (Kalimantan Barat)


Dulu di suatu telaga di Kalimantan Barat, hiduplah seekor tupai yang bersahabat dengan seekor
ikan gabus.Persabatan mereka sangatlah erat.

Suatu hari si gabus jatuh sakit,berhari_hari ia tidak mau makan,tapi ia hanya mau makan hati
ikan yu. Mendengar permintaanya itu tupai agak terkejut karena ikan yu adalah seekor ikan yg
sangat kuat,besar,dan ganas. Tapi tupai tetap akan pergi karena temanya sakit.

Lalu tupai meninggalkan tempat gabus istirahat. Lalu ia mencari pohon kelapa, untuk agar ia
dapat masuk kedalamya lalu pergi ke laut. Akhirnya sampai di laut.

Sesampainya disana, tiba-tiba muncul seekor ikan yu dan langsung melahap kelapa dan tupai di
dalamya. Lalu tupai keluar dari kelapa. Lalu ia mulai menggerogoti hati ikan yu. Ikan yu pun
mati lalu tupai terseret ke pantai. Dengan senang ia mendapatkan hati ikan yu.

Lalu tupai memberi makan ikan gabus dengan hati ikan yu. Lalu si gabus sembuh. Dan lalu
mereka bahagia selamanya.

Amanat : Sahabat sejati akan rela berkorban demi sahabatnya, walaupun nyawa taruhannya.

3. SUNGAI KAWAT (Kalimantan Barat)


Zaman dahulu kala, di salah satu anak sungainya sungai kapuas yaitu sungai kawat, ada seorang
nelayan yang pergi memancing di sungai kawat. Namun telah lama menunggu ia tidak mendapat
satu tangkapan pun. Lalu saat ia hampir putus asa pancingnya ditarik. Ia kira ini ikan besar, tapi
ternyata saat ia mengangkatnya ternyata itu kawat emas,karena senang ia menariknya sekuat
tenaga. Lalu tiba-tiba ada suara entah dari mana "jika kau menginginkan itu potong lah kawat itu
lalu bawa ke tepian, lalu kau tarik kembali".namun ia tidak menghiraukanya. Karena kawat itu
sangat berat, akhirnya kapal,kawat emas,dan nelayan itu tenggelam di sungai kawat itu.

Amanat : Jangan terlalu serakah terhadap suatu barang.

4. Kelinci pembohong ( Tidak diketahui asal daerahnya)


Di padang rumput nan hijau, hiduplah seekor kelinci yang sangat nakalm, setiap hari kerjaannya
mengusili penghuni padang rumput. Pada suatu hari, si kelinci ketemu pak kijang. Dalam hati
kelinci berpikir “saya kerjain saja Pak Kijang, tapi bagaimana ya?” Si kelinci berpikir keras dan
tiba-tiba ide nakal sampai di kepalanya. “Saya pura-pura saja lari di depan Pak Kijang sambil
berteriak ‘pak singa ngamuk'”.
Maka sambil larilah, Si Kelinci sambil berteriak “Pak Singa ngamuk! Pak Singa ngamuk!”,
akhirnya pak kijang sekeluarga lari tak beraturan, sampai anaknya Pak Kijang jatuh ke jurang.
Puaslah hati Si Kelinci, berbahak-bahak dia, “kena saya kerjain Pak Kijang”. Begitu bangganya
Si Kelinci, “cerdas juga saya” Congkak si kelinci.
Si kelinci melanjutkan jalan-jalannya sambil mencari korban berikutnya. Dari kejauhan, Si
Kelinci melihat Pak Kerbau. Dia pun melakukan hal yang sama seperti pada Pak Kijang. “Pak
Singa ngamuk! Pak singa Ngamuk” teriak Si Kelinci, sambil berlari ke arah Pak Kerbau
sekeluarga.
Terang saja Pak Kerbau langsung lari terbirit-birit sampai istri Pak Kerbau yang lagi hamil,
keguguran. Duka Pak Kerbau jadi suka cita Si Kelinci.
Hari berikutnya Pak Kijang bertemu Pak Kerbau, mereka menceritakan kejadian yang mereka
alami kemarin. Selagi mereka asik membahas masalah yang menimpa keluarga mereka yang
disebabkan oleh Si Kelinci, tiba-tiba terdengarlah suara teriakan Si Kelinci dari kejauhan,
“Tolong, saya dikejar-kejar Pak Singa, Pak Singa ngamuk! Tolong, tolong, tolooong!,” tapi tidak
ada yang perduli, “ah, paling-paling Si Kelinci lagi-lagi membohongin kita” pikir mereka.
Sekuat tenaga Si Kelinci menghindari kejaran Pak Singa, tapi apalah daya, Pak Singa lebih cepat
larinya, akhirnya Si Kelinci mati dikoyak-koyak Pak Singa dan tidak ada yang perduli.
Amanat : Janganlah membohongi seseorang, karena kamu akan kehilangan kepercayaannya.
5. Pohon Yang Egois (Tidak diketahui asal daerahnya)
Di sebuah padang luas tumbuhlah banyak pohon yang subur. Dari akar pohon-pohon itu
mengalirlah sungai di bawahnya yang airnya sangat jernih.
Di antara pohon-pohon itu, ada sebatang pohon yang egois. Ia ingin hidup sendiri supaya
segalanya dapat ia miliki sendiri. Maka dicarilah akal agar pohon-pohon yang lain pergi dari situ.
Dengan akal jahatnya, pohon-pohon itu tidak kerasan dan pergi satu persatu. Kini jadilah pohon
yang jahat itu tinggal sendirian.
Ia senang sekali karena ia dapat menikmati segalanya sepuasnya tanpa berbagi dengan pohon
lain.
Namun kegembiraannya itu tak berlangsung lama. Malam hari ia ketakutan sendirian. Ketika ada
angin kencang ia hampir roboh tak mampu bertahan. Yang sangat menyedihkan adalah air sungai
yang dulu melimpah, kini mengering karena tempat itu menjadi gundul. Pohon itu kekurangan
air
Sekarang ia menangis siang dan malam karena menderita. Ia memanggili pohon-pohon yang
dulu ia usir supaya kembali lagi tetapi tak satupun mau. Karena selalu bersedih, pohon itu
menjadi sakit, tubuhnya kurus dan akhirnya mati.Itulah akibatnya jika pohon itu egois dan jahat.
Amanat : Semakin banyak teman, hidup kita semakin nyaman. Kita jadikan semua orang adalah
saudara kita.

6. Asal usul Indramayu ( Jawa Barat )


Hikayat yang beredar dari mulut ke mulut menuturkan, alkisah Raden Wiralodra, putra ketiga
Tumenggung Gagak Singalodra yang bermukim di daerah Banyuurip, Bagelen, Jawa Tengah,
terpanggil untuk mencari dan mengembangkan wilayah di sekitar Sungai Cimanuk.
Di bawah kepemimpinan Wiralodra, wilayah itu berkembang pesat. Karena itu, ia ingin
memperluas wilayahnya hingga ke Sumedang. Dengan kesaktiannya, Wiralodra lalu mengubah
dirinya menjadi seorang perempuan sangat cantik bernama Nyi Endang Dharma Ayu. Melihat
kecantikan Darma Ayu, Adipati Sumedang jatuh hati, lalu memperistrinya.
Sebagai mas kawin, Adipati Sumedang bersedia memenuhi segala permintaan Nyi Darma Ayu
yang meminta sebidang tanah seluas kulit kerbau. Ketika digelar, kulit itu membentang luas dari
Begelen ke Sumedang. Setelah pernikahan, Nyi Darma Ayu kembali menjadi laki-laki.
Nama Endang Dharma Ayu lalu menjadi asal nama Indramayu. Hingga saat ini masyarakat
setempat masih percaya pada hikayat tersebut. Konsekuensinya, mereka menggunakan pesona
kecantikan untuk memperbaiki nasib.
Amanat : Nasib tidak dapat diubah hanya karena kecantikannya, tetapi karena usaha. Namun itu
semua tergantung sugetsi kita sendiri.

7. Asal usul Danau Toba (Sumatra)


Pada jaman dahulu, hiduplah seorang pemuda tani yatim piatu di bagian utara pulau Sumatra.
Daerah tersebut sangatlah kering. Syahdan, pemuda itu hidup dari bertani dan memancing ikan.
Pada suatu hari ia memancing seekor ikan yang sangat indah. Warnanya kuning keemasan.
Begitu dipegangnya, ikan tersebut berubah menjadi seorang putri jelita. Putri itu adalah wanita
yang dikutuk karena melanggar suatu larangan. Ia akan berubah menjadi sejenis mahluk yang
pertama menyentuhnya. Oleh karena yang menyentuhnya manusia, maka ia berubah menjadi
seorang putri.
Terpesona oleh kecantikannya, maka pemuda tani tersebut meminta sang putri untuk menjadi
isterinya. Lamaran tersebut diterima dengan syarat bahwa pemuda itu tidak akan menceritakan
asal-usulnya yang berasal dari ikan.Pemuda tani itu menyanggupi syarat tersebut. Setelah
setahun, pasangan suami istri tersebut dikarunia seorang anak laki-laki. Ia mempunyai kebiasaan
buruk yaitu tidak pernah kenyang. Ia makan semua makanan yang ada.
Pada suatu hari anak itu memakan semua makanan dari orang tuanya. Pemuda itu sangat
jengkelnya berkata: "dasar anak keturunan ikan!"Pernyataan itu dengan sendirinya membuka
rahasia dari isterinya.Dengan demikian janji mereka telah dilanggar.
Istri dan anaknya menghilang secara gaib. Ditanah bekas pijakan mereka menyemburlah mata
air. Air yang mengalir dari mata air tersebut makin lama makin besar. Dan menjadi sebuah danau
yang sangat luas. Danau itu kini bernama Danau Toba.
Amanat : Janganlah kamu melanggar janji yang telah kamu buat sendiri.
8. Kancil dan Buaya (Tidak diketahui asal daerahnya)
Si kancil sedang berjalan menuju hutan untuk kembali setelah mencari makan di ladang pak tani.
Di tengah jalan ia harus menyeberang sungai yang dihuni banyak sekali buaya yang sangat lapar.

Kawanan buaya sangat senang melihat kancil, tapi si kancil mensyaratkan buaya harus dihitung
terlebih dahulu. Buaya menyetujui dan sikancil memulai menghitung jumlah buaya.

Akhirnya tipu daya si kancil berhasil, buaya tercengang karena si kancil yang cerdik berhasil
memperdaya buaya. Si kancil langsung pergi setelah menghitung buaya terakhir di ujung sungai.

Si kancil pun langsung berlari ke dalam hutan dan bebas dari cengkraman buaya lapar.
Amanat : Gunakan akalmu dengan sebaik-baiknya, bukan untuk membohongi seseorang.

9. Kancil mencuri timun (Tidak diketahui asal daerahnya)


Si kancil sedang beristirahat di hutan, tiba-tiba datang kawanan bianatang hutan lainnya berlari
kearah kancil. Mereka berteriak ada kebakaran. Si kancil terkejut dan berlari bersama mereka.

Setelah berlari jauh ternyata si kancil justru berlari kearah kebun timun pak tani. Si Kancil
senang dan mulai memakan timun pak tani. Pak tani marah dan memasang perangkap untuk
menangkap si kancil.

Akhirnya si kancil tertangkap dan dimasukkan ke kerangkeng. Dengan kelicikan si kancil, dia
mampu memperdaya anjing penjaga milik pak tani.

Kancil akhirnya selamat dan bebas dari kurungan pak tani.


Amanat : Janganlah kamu memperdaya orang lain demi kepentingan sendiri.

10. Sangkuriang (Jawa Barat)


Pada jaman dahulu, di Jawa Barat hiduplah seorang putri raja yang bernama Dayang Sumbi. Ia
mempunyai seorang anak laki-laki yang bernama Sangkuriang. Anak tersebut sangat gemar
berburu di dalam hutan. Setiap berburu, dia selalu ditemani oleh seekor anjing kesayangannya
yang bernama Tumang. Tumang sebenarnya adalah titisan dewa, dan juga bapak kandung
Sangkuriang, tetapi Sangkuriang tidak tahu hal itu dan ibunya memang sengaja
merahasiakannya.

Pada suatu hari, seperti biasanya Sangkuriang pergi ke hutan untuk berburu. Setelah
sesampainya di hutan, Sangkuriang mulai mencari buruan. Dia melihat ada seekor burung yang
sedang bertengger di dahan, lalu tanpa berpikir panjang Sangkuriang langsung menembaknya,
dan tepat mengenai sasaran. Sangkuriang lalu memerintah Tumang untuk mengejar buruannya
tadi, tetapi si Tumang diam saja dan tidak mau mengikuti perintah Sangkuriang. Karena sangat
jengkel pada Tumang, maka Sangkuriang lalu mengusir Tumang dan tidak diijinkan pulang ke
rumah bersamanya lagi.
Sesampainya di rumah, Sangkuriang menceritakan kejadian tersebut kepada ibunya. Begitu
mendengar cerita dari anaknya, Dayang Sumbi sangat marah. Diambilnya sendok nasi, dan
dipukulkan ke kepala Sangkuriang. Karena merasa kecewa dengan perlakuan ibunya, maka
Sangkuriang memutuskan untuk pergi mengembara, dan meninggalkan rumahnya.

Setelah kejadian itu, Dayang Sumbi sangat menyesali perbuatannya. Ia berdoa setiap hari, dan
meminta agar suatu hari dapat bertemu dengan anaknya kembali. Karena kesungguhan dari doa
Dayang Sumbi tersebut, maka Dewa memberinya sebuah hadiah berupa kecantikan abadi dan
usia muda selamanya.

Setelah bertahun-tahun lamanya Sangkuriang mengembara, akhirnya ia berniat untuk pulang ke


kampung halamannya. Sesampainya di sana, dia sangat terkejut sekali, karena kampung
halamannya sudah berubah total. Rasa senang Sangkuriang tersebut bertambah ketika saat di
tengah jalan bertemu dengan seorang wanita yang sangat cantik jelita, yang tidak lain adalah
Dayang Sumbi. Karena terpesona dengan kecantikan wanita tersebut, maka Sangkuriang
langsung melamarnya. Akhirnya lamaran Sangkuriang diterima oleh Dayang Sumbi, dan sepakat
akan menikah di waktu dekat. Pada suatu hari, Sangkuriang meminta ijin calon istrinya untuk
berburu di hatan. Sebelum berangkat, ia meminta Dayang Sumbi untuk mengencangkan dan
merapikan ikat kapalanya. Alangkah terkejutnya Dayang Sumbi, karena pada saat dia merapikan
ikat kepala Sangkuriang, Ia melihat ada bekas luka. Bekas luka tersebut mirip dengan bekas luka
anaknya. Setelah bertanya kepada Sangkuriang tentang penyebab lukanya itu, Dayang Sumbi
bertambah tekejut, karena ternyata benar bahwa calon suaminya tersebut adalah anaknya sendiri.

Dayang Sumbi sangat bingung sekali, karena dia tidak mungkin menikah dengan anaknya
sendiri. Setelah Sangkuriang pulang berburu, Dayang Sumbi mencoba berbicara kepada
Sangkuriang, supaya Sangkuriang membatalkan rencana pernikahan mereka. Permintaan Dayang
Sumbi tersebut tidak disetujui Sangkuriang, dan hanya dianggap angin lalu saja.

Setiap hari Dayang Sumbi berpikir bagaimana cara agar pernikahan mereka tidak pernah terjadi.
Setelah berpikir keras, akhirnya Dayang Sumbi menemukan cara terbaik. Dia mengajukan dua
buah syarat kepada Sangkuriang. Apabila Sangkuriang dapat memenuhi kedua syarat tersebut,
maka Dayang Sumbi mau dijadikan istri, tetapi sebaliknya jika gagal maka pernikahan itu akan
dibatalkan. Syarat yang pertama Dayang Sumbi ingin supaya sungai Citarum dibendung. Dan
yang kedua adalah, meminta Sangkuriang untuk membuat sampan yang sangat besar untuk
menyeberang sungai. Kedua syarat itu harus diselesai sebelum fajar menyingsing.

Sangkuriang menyanggupi kedua permintaan Dayang Sumbi tersebut, dan berjanji akan
menyelesaikannya sebelum fajar menyingsing. Dengan kesaktian yang dimilikinya, Sangkuriang
lalu mengerahkan teman-temannya dari bangsa jin untuk membantu menyelesaikan tugasnya
tersebut. Diam-diam, Dayang Sumbi mengintip hasil kerja dari Sangkuriang. Betapa terkejutnya
dia, karena Sangkuriang hampir menyelesaiklan semua syarat yang diberikan Dayang Sumbi
sebelum fajar.

Dayang Sumbi lalu meminta bantuan masyarakat sekitar untuk menggelar kain sutera berwarna
merah di sebelah timur kota. Ketika melihat warna memerah di timur kota, Sangkuriang mengira
kalau hari sudah menjelang pagi. Sangkuriang langsung menghentikan pekerjaannya dan merasa
tidak dapat memenuhi syarat yang telah diajukan oleh Dayang Sumbi.

Dengan rasa jengkel dan kecewa, Sangkuriang lalu menjebol bendungan yang telah dibuatnya
sendiri. Karena jebolnya bendungan itu, maka terjadilah banjir dan seluruh kota terendam air.
Sangkuriang juga menendang sampan besar yang telah dibuatnya. Sampan itu melayang dan
jatuh tertelungkup, lalu menjadi sebuah gunung yang bernama Tangkuban Perahu.

Amanat : Janganlah memberi janji muluk-muluk jika kamu belum tentu dapat menepatinya.
Tepatilah janjimu, jangan kamu mengingkarinya, karena akan merugikan dirimu sendiri dan
orang lain.

Anda mungkin juga menyukai