Anda di halaman 1dari 2

Coba tuliskan strategi dan langkah-langkah pembelajaran yang dapat bapak/ibu

lakukan untuk menerapkan teori belajar konstruktivistik dalam proses pembelajaran!

Konstruktif adalah pendekatan yang memberi hak dan peluang untuk murid-murid belajar
untuk belajar (learn how to learn) dengan membina makna dan kefahaman yang tinggi dalam
kerangka minda masing-masing. Berdasarkan kepada pengalaman dan persekitaran yang sedia
ada.Keadaan ini menuntut agar guru lebih prihatin terhadap keperluan dan kehendak pelajar
secara individu.walaupun begitu konstruktivisme merupakan suatu ajakan yang perlu
diaplikasikan bertujuan untuk memberi peluang dan membuka ruang kepada pelajar di dalam
merealisasikan dalam kehidupan mereka setiap hari.
Pembelajaran Konstruktif berfungsi membantu siswa dalam memahami konsep suatu materi
pelajaran melalui learningbydoing, sehingga diharapkan pembelajaran lebih bermakna dan
melekat dalam benak siswa.
Peranan guru dalam pembelajaran kontruktivisme adalah sebagai pengelola kelas. Guru
memandang siswa sebagai individu yang mempunyai kemampuan dan gaya belajar yang berbeda
sehingga ketika proses pembelajaran berlangsung guru tidak sekedar memandang keberhasilan
mayoritas kelas tetapi proses individu. LKS yang digunakan sebagai media untuk membangun
pemahaman siswa, akan lebih bagus jika LKS itu dirancang oleh guru itu sendiri. Termasuk
evaluasi yang digunakan harus dirancang sedemikian rupa, ketika penerapan di kelas guru perlu
memperhatikan evaluasi itu untuk kelompok ataukah untuk individu, karena hal ini berpengaruh
terhadap perlakuan siswa dalam menyikapi evaluasi yang diberikan oleh guru.
Siswa dalam pembelajaran kontruktivisme berperan ganda yaitu sebagai siswa dan sebagai
guru, siswa dapat dikatakan sebagai guru karena siswa diajar bagaimana siswa dapat berdiri di
depan dan bagaimana siswa bisa berbagi pengetahuan yang siswa miliki kepada teman-
temannya. tujuan belajar secara bersama-sama mempunyai efek yang berarti terhadap
penerimaan yang luas terhadap keberhasilan siswa.

Langkah-Langkah Pembelajaran Kontrutivisme


1. Identifikasi tujuan. Tujuan dalam pembelajaran akan memberi arah dalam merancang
program, implementasi program dan evaluasi.
2. Menetapkan Isi Produk Belajar. Pada tahap ini, ditetapkan konsep-konsep dan prinsip-
prinsip fisika yang mana yang harus dikuasai siswa.
3. Identifikasi dan Klarifikasi Pengetahuan Awal Siswa. Identifikasi pengetahuan awal siswa
dilakukan melalui tes awal, interview klinis dan peta konsep.
4. Identifikasi dan Klarifikasi Miskonsepsi Siswa. Pengetahuan awal siswa yang telah
diidentifikasi dan diklarifikasi perlu dianalisa lebih lanjut untuk menetapkan mana
diantaranya yang telah sesuai dengan konsepsi ilmiah, mana yang salah dan mana yang
miskonsepsi.
5. Perencanaan Program Pembelajaran dan Strategi Pengubahan Konsep. Program
pembelajaran dijabarkan dalam bentuk satuan pelajaran. Sedangkan strategi pengubahan
konsepsi siswa diwujudkan dalam bentuk modul.
6. Implementasi Program Pembelajaran dan Strategi Pengubahan Konsepsi. Tahapan ini
merupakan kegiatan aktual dalam ruang kelas. Tahapan ini terdiri dari tiga langkah yaitu :
(a) orientasi dan penyajian pengalaman belajar, (b)menggali ide-ide siswa, (c) restrukturisasi
ide-ide.
7. Evaluasi. Setelah berakhirnya kegiatan implementasi program pembelajaran, maka
dilakukan evaluasi terhadap efektivitas model belajar yang telah diterapkan.
8. Klarifikasi dan analisis miskonsepsi siswa yang resisten. Berdasarkan hasil evaluasi
perubahan miskonsepsi maka dilakukaan klarifikasi dan analisis terhadap miskonsepsi
siswa, baik yang dapat diubah secara tuntas maupun yang resisten.
9. Revisi strategi pengubahan miskonsepsi. Hasil analisis miskonsepsi yang resisten digunakan
sebagai pertimbangan dalam merevisi strategi pengubahan konsepsi siswa dalam bentuk
modul.

Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam pembelajaran kontruktivisme diantaranya;


1. Mencoba untuk selalu mengingat nama murid, khususnya pada saat pertama kali mereka
masuk di tahun ajaran. Hal ini akan membuat murid merasa nyaman di kelas dan memiliki
perasaan diterima lingkungan.
2. Menyapa murid dengan ramah. Murid akan merasa dihargai dan dibutuhkan.
3. Memeriksa tugas secara detail, memberi komentar dan mengembalikannya sesuai dengan
batas waktu yang ditentukan. Murid akan sangat terbantu dalam mengevaluasi diri.
4. Membantu murid belajar dengan memberikan kegiatan yang menantang, mencari sendiri
jawaban – jawaban. Hal ini membantu mereka belajar secara alami.
5. Belajar kelompok, berdiskusi, sangat baik dalam memberikan kesempatan kepada mereka
untuk menstimulasi otak.
6. Membawa alat bantu mengajar akan berguna bagi siswa untuk memperhatikan apa yang
disampaikan.
7. Memberikan contoh yang nyata dari kehidupan membuat siswa mampu menghubungkan
antara teori dan contoh tersebut.
8. Mengatur kembali kelas yang akan dipakai memberikan perasaan ’hidup’, tidak bosan.
9. Humor, memberikan perasaan gembira, lebih siap menerima pelajaran.
10. Musik dan gerak, akan membantu siswa berhenti sejenak untuk kembali siap belajar
11. Memberi kesempatan untuk berpresentasi dan maju ke depan kelas, membuat siswa
tertantang. Tantangan sangat bagus untuk otak
12. Pada saat tahun ajaran dimulai, siswa diberi kesempatan untuk mengenal satu sama lain, hal
ini membantu siswa dalam memiliki perasaan nyaman di dalam kelas.
13. Siswa diberi kesempatan untuk bertanya atau menyatakan pendapatnya sendiri. Hal ini
merupakan tantangan bagi mereka.
14. Pembagian kelompok dilakukan dengan berbagai cara, sehingga siswa merasakan adanya
keadilan.
15. Meminta siswa untuk membuat refleksi setelah belajar suatu materi. Setiap siswa belajar
dengan caranya sendiri, hal ini menggambarkan bahwa siswa otak unik.
16. Membuat aturan main di dalam kelas, membuat siswa tahu apa yang dilakukan dan
mengenal rutinitas. Hal ini bermanfaat bagi otak dalam mencari pola dan respon yang
muncul.
17. Untuk menjadi orang yang melek sains ini diperlukan cara pengajaran yang berisfat
konstruktif.

Anda mungkin juga menyukai