Anda di halaman 1dari 5

BAB I

PENDAHULUAN
I. Besaran masalah
Kanker leher rahim merupakan masalah kesehatan yang penting bagi wanita di seluruh
dunia.Kanker ini adalah jenis kanker kedua yang paling umum pada perempuan – dialami oleh
lebih dari 1.4 juta perempuan di seluruh dunia (Ferlay et al.2001). setiap tahun, lebih dari 460.000
kasus terjadi dan sekitar 231.000 perempuan meninggal karena penyakit tersebut ( parkin 2000;
sherris and herdman).
Di Indonesia berdasarkan data yang diperoleh kanker leher rahim menempati urutan kedua
dari kanker pada wanita. Angka estimasi insidenrate kanker leher rahim di beberapa kota: Jakarta
100/100.000; Bali 152/100.000; Tasikmalaya 360/100.000; Sidoarjo 49/100.000.
Latar Belakang
Hampir semua (99.7%) kanker leher rahim secara langsung berkaitan dengan infeksi
sebelumnya dari salah satu atau lebih Virus Human Papilloma (HPV), salah satu IMS yang paling
sering terjadi di dunia. Infeksi HPV sering kali tidak menimbulkan gejala. Tanda-tanda infeksi yang
paling umum adalah bintik-bintik kecil berwarna merah muda yang muncul di sekitar kelamin dan
terasa gatal atau panas seperti terbakar.
Walaupun lesi yang terkait dengan HPV (Mis.Kutil) dapat diobati, saat ini tidak ada obat yang
dapat menyembuhkan infeksi HPV. Bila terinfeksi, seseorang sangat mungkin terinfeksi seumur
hidupnya. Dalam banyak kasus, suatu infeksi aktif dikendalikan oleh sistim kekebalan sehingga
lambat laun menjadi tidak aktif. Namun demikian tidak mungkin dapat diprediksi apakah atau
kapan virus tersebut akan kembali aktif.
Dengan banyak faktor resiko terjadinya kanker leher rahim maka di tempat kerja dilakukan
kegiatan IVA. IVA ( Infeksi Visual dengan Asam Asetat ). Pemeriksaan dengan cara mengoleskan
secara langsung asam asetat/ cuka dapur encer (kosentrasi 3 – 5%) pada leher rahim. Setelah
ditunggu kurang lebih satu menit akan terlihat bercak putih bila terdapat perubahan pada sel (
displasia).
Lintas sektoral yang terkait adalah :
1. Puskesmas Datuk Bandar
2. Kecamatan Datuk Bandar
3. Kelurahan sijambi, kelurahan Gading, Kelurahan Pahang, Kelurahan P.Johor dan
Kelurahan Sirantau.
4. Bidan Kelurahan
5. Ibu Pembina Kesejahteraan Keluarga (PKK)
6. Tokoh Masyarakat
7. Kader

II. FAKTOR-FAKTOR RISIKO HPV DAN KANKER LEHER RAHIM


Studi epidemiologis telah mengidentifikasi sejumlah faktor yang mempunyai peran nyata
terhadap perkembangan CIN yaitu:
 Aktivitas seksual sebelum berusia 20 tahun
 Berganti-berganti pasangan seksual
 Terpapar infeksi yang ditularkan secara seksual (IMS)
 Ibu atau kakak yang menderita kanker leher rahim
 Tes pap sebelumnya yang abnormal
 Merokok
 Imuno supresi:HIV/AIDS
 Penggunaan kortikosteroid kronis
Faktor resiko lain adalah ikatan darah keluarga (ibu atau saudara perempuan) yang menderita
kanker leher rahim.
III. Pencegahan kanker leher rahim
a. Pencegahan primer
Pencegahan infeksi HPV dapat mencegah kanker leher rahim. Tetapi pendekatan pencegahan
primer ini memiliki tantangan yang lebih besar dibandingkan sebagian besar IMS lain. Walaupun
kondom secara signifikan dapat mengurangi risiko infeksi HIV,tidak ada bukti pasti bahwa
kondom dapat mengurangi risiko infeksi HPV. Terlepas dari masalah tersebut, saat ini sudah ada
dua vaksin yang dapat melindungi perempuan dari virus papilloma yang terkait dengan kanker.
Namun karena harganya yang relatif mahal sehingga belum dapat terjangkau oleh masyarakat
luas.
b. Pencegahan sekunder
Perempuan yang telah terinfeksi HPV sebaiknya dilakukan penapisan untuk menentukan
apakah mereka mengalami lesi prakanker awal yang mudah di obati. Pendekatan lain untuk
penapisan perempuan yang beresiko terkena kanker leher rahim diantaranya penapisan secara
visual, tes HPV dan penapisan sitologi otomatis.
c. Penapisan
Agar program penapisan mempunyai dampak terhadap munculnya kanker leher rahim,perlu
dilakukan penapisan pada sebanyak mungkin perempuan.sebagai contoh jika perempuan
sebrusia 35-64 yang mendapat hasil tes Pap negatif dilakukan penapisan tiap 5 tahun sekali ( dan
semua yang mengalami dispalisa diobati), timbul kanker rahim diperkirakan dapat berkurang
sekitar 84 % bahkan dengan melakukan penapisan penapisan pada kelompok perempuan
tersebut setiap 10 tahun sekali dapat menurunkan angka kasus sampai sekitar 64%.
d. Pencegahan tertier
Kegiatan tertier meliputi diagnosis, terapi dan tidak dapat dipisahkan dari semua adalah
terapi paliatif terutama bagi penderita yang telah masuk pada stadium lanjut. Pencegahan tertier
lebih banyak dilakukan oleh rumah sakit yang mempunyai sumber daya yang lebih lengkap seperti
rumah sakit tipe A dan B.

IV. FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PILIHAN PENGOBATAN


Karena lesi prakanker dari leher rahim seringkali terjadi pada perempuan yang masih dalam
masa untuk dapat melahirkan 30an dan 40an.Penting untuk mengenali dan mempertimbangkan
efek dari metoda yang digunakan terhadap kesuburan serta keselamatan dalam kehamilan.
Faktor-faktor lain yang perlu dipertimbangkan antara lain:
 Efektifitas metoda
 Keamanan dan efek samping yang mungkin terjadi
 Siapa yang berwenang memberikan pengobatan dan pelatihan apa yang diperlukan agar
dapat melakukannya.
 Besaran,luas,tingkat keparahan dan lokasi lesi
 Penerimaan oleh perempuan terhadap pengobatan yang ditawarkan
 Perlengkapan dan prasarana yang diperlukan
 Ketersediaan metoda
 Biaya atau keterjangkauan harga metoda

8.
BAB II
Isi

Latar belakang
HPV adalah infeksi menular seksual yang paling banyak terjadi di dunia, terjadi pada
sebanyak 75% perempuan yang aktif secara seksual. Walaupun infeksi HPV tersebar luas
hanya sedikit orang yang tahu bahwa mereka terinfeksi karena mereka jarang mengalami
gejala.
Diperkirakan saetiap 1 juta perempuan yang terinfeksi, sekitar 10 % nya ( 100.000) akan
mengalami perubahan pra-kanker pada jaringan ikat leher rahim ( displasia ). Dari
kelompok perempuan tersebut, sekitar 8 % (8.000) akan menjadi kanker awal terbatas
pada lapisan luar sel-sel leher rahim dan sekitar 1.600 akan berkembang menjadi kanker
ganas ( invasive cancer) bila lesi pra-kanker atau CIS tidak terdeteksi dan tidak diobati.

Faktor Risiko Terjadinya Kanker Leher Rahim


1. Melakukan hubungan seks usia muda < 20 tahun.
2. Berganti – ganti pasangan seks.
3. Melakukan hubungan seks dengan pria yang sering berganti – ganti pasangan.
4. Merokok atau terpapar asap rokok ( perokok pasif ).
5. Kurang menjaga kebersihan kelamin.
Gejala KANKER LEHER RAHIM
1. Haid tidak normal
2. Pendarahan tidak pada masa haid
3. Pendarahan pada masa menopause
4. Keputihan atau keluar cairan encer putih kekuningan terkadang bercampur
darah dan nanah.
Kelompok sasaran
Kelompok sasaran penapisan kanker leher Rahim :
Perempuan berusia 30-50 tahun
Perempuan yang sudah pernah berhubungan seksual
Perempuan yang menjadi klien pada klinik IMS dengan discharge ( keluar cairan dari
vagina yang abnormal atau nyeri pada abdomen bawah).
Perempuan yang mendatangi klinik IMS
Tjri75edm,bjvjooijpk[pl’lkjhghfdshgkudflcfhp’o[po[mm

Anda mungkin juga menyukai

  • Absen Pustu Pasar Traktor
    Absen Pustu Pasar Traktor
    Dokumen3 halaman
    Absen Pustu Pasar Traktor
    rismawati pandia
    Belum ada peringkat
  • Lap - Bulanjanuari MGG I
    Lap - Bulanjanuari MGG I
    Dokumen15 halaman
    Lap - Bulanjanuari MGG I
    rismawati pandia
    Belum ada peringkat
  • Haji 2017
    Haji 2017
    Dokumen17 halaman
    Haji 2017
    rismawati pandia
    Belum ada peringkat
  • Her
    Her
    Dokumen5 halaman
    Her
    rismawati pandia
    Belum ada peringkat
  • Her
    Her
    Dokumen5 halaman
    Her
    rismawati pandia
    Belum ada peringkat
  • Her
    Her
    Dokumen5 halaman
    Her
    rismawati pandia
    Belum ada peringkat
  • Her
    Her
    Dokumen5 halaman
    Her
    rismawati pandia
    Belum ada peringkat
  • Her
    Her
    Dokumen5 halaman
    Her
    rismawati pandia
    Belum ada peringkat
  • Her
    Her
    Dokumen5 halaman
    Her
    rismawati pandia
    Belum ada peringkat
  • Her
    Her
    Dokumen5 halaman
    Her
    rismawati pandia
    Belum ada peringkat
  • Her
    Her
    Dokumen5 halaman
    Her
    rismawati pandia
    Belum ada peringkat
  • Her
    Her
    Dokumen5 halaman
    Her
    rismawati pandia
    Belum ada peringkat