Anda di halaman 1dari 6

DAFTAR PUSTAKA

1. Menteri Kesehatan Republik Indonesia. Peraturan Menteri Kesehatan

Republik Indonesia nomor 88 tahun 2013 tentang rencana induk

pengembangan bahan baku obat. 2013. p. 12.

2. Debnath P, Dey P, Chanda A, Bhakta T. A survey on pineapple and its

medicinal value. Scholars Academic Journal of Pharmacy (SAJP).

2012;1(1):26.

3. Damogalad V, Edy H J, Supriati H S. formulasi krim tabir surya ekstrak kulit

nanas (Ananas comosus (L) Merr) dan uji in vitro nilai sun protecting factor

(SPF). Jurnal Ilmiah Farmasi. 2013;2(2): 40

4. Yulianto E, Wahyudi P, Ramdhan M. uji stabilitas enzim bromelin dari kulit

nanas (Ananas comosus (L) Merr) yang diimobilisasi dengan pati beras

(Amylum Oryzae). E-jurnal Universitas Muhammadiyah Prof. dr. hamka.

2013 : 2

5. Redaksi ArgoMedia Pustaka. Buku pintar : budi daya tanaman buah unggul

Indonesia. Bogor: ArgoMedia Pustaka. 2009:175

6. Wuryanti. Isolasi dan penentuan aktivitas spesifik enzim bromelin dari buah

nanas (Ananas comosus (L) Merr). Jurnal Kimia Sains dan Aplikasi, 2004;

3(7):84

7. Caesarita D. Pengaruh ekstrak buah 100% terhadap bakteri staphylococcus

aureus dari pioderma [Skripsi]. Semarang: Universitas Diponegoro; 2011.


8. Rakhmanda AP. Perbandingan efek antibakteri jus nanas (Ananas comosus L.

merr) pada berbagai konsentrai Streptococcus mutans. Semarang: Universitas

Diponegoro; 2008.

9. Audies Annis. Uji Efektivitas Antibakteri Ekstrak Kulit Nanas (Ananas

comosus. L) Terhadap Pertumbuhan Streptococcus mutans Penyebab Karies

Gigi. Padang: Fakultas Kedokteran Gigi; 2015.

10. Rukmana R. Nenas: budidaya dan pascapanen. Yogyakarta: kanisius, 1996:

17-8

11. Bhattacharyya B k. bromelin: An overview. East India Pharmaceutical Works

Ltd. 2008; 7(4):359

12. Winastia Bintar. 2011. Analisi Asam Amino Pada Enzim Bromoline Dalam

Buah Nanas (Ananas comosus.L) Menggunakan Spektrofotometer.Universitas

Diponogoro.Semarang.

13. Verheij, E.M.W. dan R.E. Coronel, 1997. Sumber Daya Nabati Asia

Tenggara, Buah-buahan yang Dapat Dimakan. Terjemahan S. Somaatmadja.

Gramedia Pustaka Utama, Jakarta.

14. Ashari, S., 1995. Hortikultura Aspek Budidaya. UI-Press, Jakarta.

15. Sunarjono, H.H., 2004. Bertanam 30 jenis sayur. Penebar swadaya. Jakarta.

Halaman 67, 69, 70.

16. Nakasone, H. Y. and R. E. Paull. 1998. Tropical Fruits. CABI Publishing.

New York. 445 p.

17. Ditjen perkebunan, 2006. Pemanfaatan Limbah Perkebunan.


18. Winastia, B. 2011. “Analisa Asam Amino pada Enzim Bromelin dalam Buah

Nanas (Ananas comosus) Menggunakan Spektrofotometer”. Semarang:

Universitas Diponegoro.

19. Manuwoto, S., R. Poerwanto, dan K. Darma. 2003. Pengembangan Buah-

Buahan Unggulan Indonesia. Ringkasan Penelitian Riset Unggulan Stategis

Nasional (RUSNAS). Institut Pertanian Bogor. Bogor.

20. Kumaunang M, Tabaga A. Amobilisasi Enzim Bromelin Yang Diisolasi Dari

Batang Nanas Dengan Menggunakan Karagenan. E-journal Universitas

SamRatulangi. 2011;4(2): 85-6.

21. Masroh, L.F.,2010, Isolasi Senyawa Aktif dan Uji Toksisitas Ekstrak Heksana

Daun Pecut Kuda (Stachytharpheta jamaicensis L.Vahl). Malang.

22. Robinson, T., 1995, Kandungan Organik Tumbuhan Tinggi, Edisi VI, Hal

191-216, ITB, Bandung.

23. Dwidjoseputro. 1994. Dasar-Dasar Mikrobiologi. Djambatan. Jakarta.

24. Anonim. 1995. Materia Medika Indonesia Jilid IV. Direktorat Jendral

Pengawasan Obat dan Makanan. Jakarta.

25. Harbone, J. B., 1987, Metode Fitokimia Penuntun Cara Modern Menganalisis

Tumbuhan, edisi kedua, hal 5, 69-76, diterjemahkan oleh Kosasih

Padmawinata, ITB, Bandung.

26. Manitto, P. (1992), Biosintesis Produk Alami, Cetakan Pertama, IKIP

Semarang Press, Semarang.

27. Mojab F, Kamalinejad M, Ghaderi N, Vahidipour HR, 2003. Phytochemical

screening of some species of Iranian plants. Iran. J. Pharm. Res. 2: 77-82.


28. Katzung, B. G., 1989, Farmakologi Dasar dan Klinik diterjemahkan oleh Staf

Pengajar Laboratorium Farmakologi, 287, Fakultas Kedokteran Universitas

Sriwijaya, EGC, Jakarta.

29. Jawetz, E., Melnick, J. L., Adelberg, E. A., 2001, Mikrobiologi Kedokteran,

Edisi XXII, diterjemahkan oleh Bagian Mikrobiologi Fakultas Kedokteran

Universitas Airlangga, 205-209, Jakarta, Penerbit Salemba Medika.

30. Trease, G. E, Evans, W. C., 1989, Pharmacognosi, ELBS, Bailliere Tindal,

London.

31. Jawetz; Melnick; dan Adelberg’s. 2008. Mikrobiologi Kedokteran. Salemba

Medika. Jakarta.

32. Ditjen POM. (2000). Parameter Standar Umum Ekstrak Tumbuhan Obat.

Cetakan Pertama. Jakarta: Departeman Kesehatan RI. Halaman. 10-12.

33. Depkes, 2006, Penggunaan Obat Rasional, hal 23-31, Direktorat Bina

Penggunaan Obat Rasional, Jakarta.

34. Depkes RI, 1995, Farmakope Indonesia Jilid IV, Departemen Kesehatan RI,

Jakarta, Hal 7, 1002, 1036, 1112.

35. Jawetz, E. Melnick, dan Adelberg’s. 2005. Mikrobiologi Kedokteran,

Terjemahan dari Medical Microbiology oleh Mudihardi. Salemba Medika.

Surabaya.

36. Mardiah Ainul, Skrining, Isolasi, Dan Uji Aktivitas Antibakteri Metabolit

Bioaktif Jamur Endofit Dari Tumbuhan Ginseng Kuning (Rennellia Elliptica

Korth.). fakultas kedokteran dan ilmu kesehatan program studi farmasi

universitas UIN SYARIF HIDAYATULLAH, jakarta. 2013.


37. Jawetz, E., 1989, Prinsip Kerja Obat Antimikroba dalam Farmakologi Dasar

dan Klinik, Penerbit Buku Kedokteran, Jakarta.

38. Dalimunthe, A. 2009. Interaksi Obat Pada Antimikroba. Jurnal Departemen

Farmakologi Fakultas Farmasi Universitas Sumatera Utara.Medan.

39. Pelczar, J, M., 2008., Dasar – Dasar Mikrobiologi., Universitas Indonesia Jilid

I., Hal 46, 117, 132-144, 160-183, 87. Jakarta.

40. Katzung., Bertram, G., 2010., Farmakologi Dasar dan Klinik (terjemahan).,

Ed.10., Penerbit Buku Kedokteran EGC., Jakarta.

41. Ganiswara, S. G. dkk., 1995, “Farmakologi dan Terapi”, Ed IV, Farmakologi

Kedokteran Fakultas Kedokteran, Universitas Indonesia, Jakarta, hal. 571-

573, 622, 625.

42. Davis, W. W. and Stout, T. R. 1971. Disc Plate Methode Of Microbiology.

Antibiotic Assay, Microbiology, 22: 659-665.

43. Bansode DS, Chavan MD. Evaluation of antimicrobial activity and

phytochemical analysis of papaya and pineapple fruit juices against selected

enteric pathogens. Int J Pharm Bio Sci. 2013;4(2):1179-81.

44. Setiabudy R. Golongan kuinolon dan fluorokuinolon. Dalam: Gunawan SG,

Setiabudy R, Nafrialdi, Elysabeth, editor. Farmakologi dan terapi. Edisi 5.

Jakarta: Badan Penerbit FK UI; 2012. p. 718-9.

45. Wiharningtias Indria, Waworuntu Olivia, Juliatri. Uji Konsentrasi Hambat

Minimum (KHM) Ekstrak Nanas (Ananas comosus L) Terhadap

Staphylococcus aureus . Program Studi Pendidikan Dokter Gigi Fakultas


Kedokteran UNSRAT Manado, 95115. Fakultas Kedokteran UNSRAT

Manado, 2016.

46. Sayuti Mohammad. 2017, Pengaruh Perbedaan Metode Ekstraksi, Bagian dan

Jenis Pelarut Terhadap Rendemen dan Aktifitas Bamboo Laut (Isis hippuris).

Politeknik kelautan dan perikanan sorong, papua barat.

47. Makalwe A. J, dkk. 2016. Uji efek antibakteri air perasan daging buah nanas

(Ananas comosus (L) Merr) terhadap bakteri Klebsiella pneumonia. Fakultas

kedokteran univetsitas sam ratulangi Manado.

Anda mungkin juga menyukai