Tesis
Sebagai Salah Satu Syarat untuk Mencapai Gelar Magister
Program Studi
Administrasi Pembangunan
Kepada
Prof.Dr. Muh. Nur Sadik, MPM. Prof.Dr.dr. Abdul Razak Thaha, M.Sc.
PERNYATAAN KEASLIAN TESIS
terbukti atau dapat dibuktikan bahwa sebagian atau kesaluruhan tesis ini
hasil karya orang lain, saya bersedia menerima sanksi atas perbuatan
terse but.
Yang menyatakan,
PRAKATA
mampu memberikan hasil yang optimal. Sebagai hasil kajian, sudah barang
tentu sangat terbuka untuk ditanggapi dari sudut pandang yang berbeda.
halangan dan rintangan yang dihadapi oleh penulis, namun akhirnya dapat
diselesaikan dengan baik berkat bantuan berbagai pihak. Oleh karena itu,
kepada lbu Dr. lr. Sitti Bulkis, MS selaku ketua komisi penasihat dan
Dr. Nursini, SE, MA selaku anggota komisi penasihat yang telah memberikan
II Universitas Hasanuddin;
7. P.of. Dr. Hamka Naping, MA, Deddy T. Tikson, Ph.D, dan Dr. lr.
9. Ayahanda Aim Herman Hoga Hekin dan lbunda Lusia Wel~n. Mertua
Bapak Robert Nahak dan Mama Maria Manek, serta istri tersayang G.R
Makbalin, Kakak Yohan Hekin sek, Adik Ursulla, Sr. Yuliana, Oncu sek,
Om Herman Tukan sek, semua lpar saya di Atambua, Ka' Jemi sek,
Romo Daniel, Frid sek, Adik Pieter, Fr. Rolly, Lilis, serta semua keluarga
menyelesaikan studi.
menyelesaikan tesis ini yang tidak mampu disebutkan satu per satu.
yang berlipat ganda kepada semua pihak atas segala bantuan dan
Vll
dukungan yang diberikan demi terselesainya tesis ini. Semoga tesis ini dapat
ABSTRAK
ABSTRACT
f>
\}.
\\'~: ...
~~·r
··
\~- (.
~~..: .. -.-.~/
X
DAFTAR lSI
Halaman
PRAKATA v
ABSTRAK viii
ABSTRACT ix
DAFTAR lSI X
BAB I PENDAHULUAN 1
A. Latar Belakang 1
B. RL!mlisan Masalah 6
C. Tujuan Penelitian 7
D. Manfaat Penelitian 7
B. Perencanaan Pembangunan 11
C. Perencanaan Pembangunan Partisipatif 16
D. Kebijakan Alokasi Dana Desa 31
E. Kerangka Konseptual 37
DAFTAR TABEL
Nomor halaman
11. Daftar Kegiatan Prioritas Desa lie Padung dan Desa Riangkotek
yang didanai dari ADD Tahun 2006 82
DAFTAR GAMBAR
Nomor halaman
OAFTAR LAMPIRAN
Nomor halaman
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
daerahnya.
masyarakat. Menu rut Amien (2005: 196), model perencanaan yang dinilai
2
.
cocok dalam kondisi seperti ini adalah model perencanaan yang
dilihat juga sebagai subyek pembangunan. Hal ini tertuang dalam sejumlah
dengan munculnya peraturan lain yang lebih rinci. Surat Edaran Bersama
Menteri Dalam Negeri Nomor 050/2020/SJ Tahun 2005 tentang Tata Cara
pemerintah desa.
5
penelitian yang akan dikaji dalam implementasi Kebijakan ADD ini dibatasi
6. Rumusan Masalah
Terkait dengan hal tersebut, maka masalah yang akan dikaji dalam
C. Tujuan Penelitian
D. Manfaat Penelitian
TINJAUAN PUSTAKA
partisipasi warga. Disamping itu, ADD juga menjadi arena bagi elemen-
desanya.
r·
yang dilakukan oleh Fatoni (2004) dikaji dalam empat tahap yaitu pada·
B. Perencanaan Pembangunan
pembangunan.
sosial dan pembangunan suatu daerah. Menu rut Amien (2005: 195),
aspek kedua yang dimaksud adalah aspek axiology seperti nilai daflr
strategisnya.
tujuan-tujuan tertentu pada masa yang akan datang (Conyers dan Hills
ke masa depan.
hal yaitu : pertama, penentuan pili han secara sa dar mengenai tujuan- ·
tujuan konkrit yang hendak dicapai dalam jangka waktu tertentu atas
tujuan tersebut.
bisa diambil. Hal lni dimaksudkan bahwa stakeholder dalam suatu proses
kondisi tersebut.
2006:1 ). Hal ini membawa dampak pad a konsekuensi biaya dan resiko
meliputi banyak unsur terkait yang terlibat dan unsur politik yang tid8k
sustaining capacity dari masyarakat (Bastian, 2006: 16). Hal ini berarti
akan memberikan dampak positif pada masyarakat dan usahanya; dan (4)
banyak pihak sehingga hasil yang diperoleh dan cara memperoleh hasil
dilaksanakan.
18
masing-masing. Hal ini berarti masyarakat turut serta secara aktif dalam
terlaksana pula secara efektif dan efisien. Adapun tiga alasan utama
berpartisipasi
merupakan sebagai sebuah proses teknis. Dalam proses ini yang lebih
dan mengidentifikasi stakeholders secara tepat. Selain itu proses ini juga
21
dilaksanakan.
infrastruktur yang adil dan tidak bias pada kelcmpok masyarakat tertentu
22
(Kornita:2003).
oleh masyarakat melalui bantuan fasilitator yang disediakan oleh PMD dan
sumberdaya (R), organisasi (0), dan norma (N). Unsur sumberdaya (R),
melaksanakan pembangunan.
24
tujuan bersama. Hal ini dimaksudkan bahwa segala sesuatu yang akan
mencari jalan sendiri cara dan jalan keluar pemenuhan kebutuhan dan
masyarakat akan merasakan bahwa apa yang telah dihasilkan itu adalah
pembangunan.
bentuk material seperti bahan makanan atau dana. Bentuk seperti ini
nanti setelah keputusan besar dan mendasar sudah disiapkan oleh agen
luar; (6) Partisipasi lnteraktif (Saling Belajat), rakyat terlibat dalam anal isis
29
sekedar sebagai alat untuk mencapai tujuan proyek. Proses ini melibatkan
dapat dan dapat juga tidak menantang bagi distribusi kesejahteraan dan
yang ingin dicapai oleh sebuah perubahan sosial; yaitu masyarakat miskin
yang nyaris hilang dalam seluruh proses pembangunan dan proses politik
pusat dan daerah yang diterima oleh Kabupaten Flores Timur. Kebijakan
ini tertuang dalam Peraturan Bupati Flores Timur Nomor 19 Tahun 2006
daerah, agar perencanaan tidak keluar dari substansi visi, misi, dan tujuan
dengan hal tersebut, maka dibentuk organisasi pengelola ADD mulai dari
berikut:
1. Tingkat Kabupaten
Kabupaten.
tentang ADD.
c. Koordinator Kabupaten
2. Tingkat Kecamatan
a. Tim Pendamping
• Ketua Camat
ketua TP PKK.
pelaksanaan ADD.
b. Fasilitator Kecamatan
koordinator kabupaten.
3. Tingkat Ossa
a. Pengelola Anggaran
dari:
b. Tim Pelaksana
Tim Pelaksana terdiri dari 5-7 orang, terdiri dari ketua, sekretaris,
masyarakat.
c. Fasilitator Desa
fasilitator kecamatan.
E. Kerangka Konseptual
Dengan demikian kebijakan ADD ini merupakan salah satu upaya untuk
hasil pembangunan.
berpartisipasi untuk ikut serta dalam setiap tahap pembangunan. Hal ini
optimal. Hal ini ditunjukkan dengan beberapa fen omena antara lain: ( 1)
39
Kebijakan ADD.
ADD di masa yang akan datang, dapat berjalan dengan baik dengan
tujuan akhir dari ADD. Untuk lebih jelasnya, kerangka konseptual yang
r 1
KEBIJAKAN ADD
,. ,.
DESA PARTISIPASI
MASYARAKAT
IMPLEMENTASI
KEBIJAKAN ADD
Wilayah Penelitia n
----------------------- ----------------------------------------
. PEMBERDAYMN
MASYARAKAT
Keterangan :
METODE PENELITIAN
sampai dengan bulan Juli 2007. Lckasi penelitian ditetapkan di Desa lie
1. Desa lie Padung adalah desa pesisir pantai yang jauh dari perkotaan
kepada pihak yang terlibat langsung, data yang berupa jawaban atas
Tiap desa diambil 20 orang, yakni unsur masyarakat dari BPD 2 orang,
dan data sekunder. Data primer yaitu data yang diperoleh langsung di
yang memiliki relevansi dalam penelitian ini. Adapun jenis data, cara
perolehan data, dan sumber data yang diperlukan dalam penelitian seperti
1 Proses perencanaan. I
a. Tahap persiapan I
Sosialisasi Kebijakan ADD di Wawancara, studi KPM, Kecamatan .
tingkat kabupaten, dokumen tentang Lewolema, Desa lie
kecamatan, desa dan dusun. pelf.lksa!1aan sosia!isasi Padung, Desa
ADD. Riangkotek, dan tokoh
masyarakat.
Pembentukan organisasi Wawancara, Studi Desa lie Padung, dan
pengelola ADD tingkat desa. dokumen tentang Desa Riangkotek.
pembentukan TPKd.
Bimbingan Teknis. Wawancara, TPKd, KPM.
studi dokumen tentang
materi bim!ek.
b. Tahap perencanaan
Pelaksanaan Musrenbangdus Wawancara, Studi Masyarakat, TPKd.
dokumen pelaksanaan
Musrenbangdus.
Pelaksanaan Musrenbangdes Wawancara, studi Masyarakat, TPKd.
dokumen pelaksanaan
Musrenbangdes.
2 Partisipasi masyarakat.
a. Tahap perencanaan Wawancara, kuesioner Unsur masyarakat:
menggunakan BPD, LKD, PKK,
pertanyaan terbuka. pedagang, tokoh
masyarakat, dan
masyarakat umum.
b. Tahap pelaksanaan Observasi, wawancara, TPKd, masyarakat.
studi dokumentasi.
45
Proses ana lis is data tersebut terdiri dari: 1) Reduksi data, yalmi
F. Definisi Operasional
Riangkotek.
tinggi.
pengambil keputusan.
yakni menunjuk pada keadaan atau hasil yang ingin dicapai oleh
kehidupannya.
BAB IV
luas wilayah 137,26 Km 2 atau 7,57 % dari luas Kabupaten Flores Timur,
yang terdiri dari 7 desa yaitu Desa Painapang, Bantala, Riangkotek, Baluk
didominasi oleh kemiringan 15° - 40°, dengan jenis tanah yang sering
mengalami erosi. Kondisi dan struktur utama geo!ogi adalah patahan yang
49
tsunami. Gempa besar terjadi pada tahun 1992, yang disertai tsunami
mengalami dua musim, yakni musim kemarau dan musim hujan. Rata-rata
curah hujan di Kecamatan Lewolema berkisar 586 mm/thn dan hari hujan
rata sebesar 54,42 jiwa/km2·, dan jumlah kepala keluarga sebesar 1603
34,81 jiwa/ km 2 .
50
Lewolema adalah petani dan nelayan. Keadaan topografi dan iklim seperti
adalah angka partisipasi sekolah, yang terdiri dari Angka Partisipasi Kasar
~APK) dan Angka Partisipasi Murni (APM). Untuk lebih jelasnya dapat
Tabel2 APM dan API\ SO, SLTP dan SLTA Kecamatan Lewolema
Tahun 2005.
Jenjang APK APM Selisih APK
I
(%) (%) dan APM (%)
so 89,76 75,28 14,48
SLTP 74,34 54,92 19,42
SLTA 58,3 42,76 15,63
Sumber : UPTD Kecamatan Lewolema
akibat dari : siswa masuk sekolah belum mencapai usia sekolah, siswa
51
masuk sekolah tepat pada umur sekolah namun mengulang, dan siswa
dari ibu kota kecamatan sangat rendah, dimana infrastruktur jalan dalam
berbatasan dengan Oesa Sinar Hading. Wilayah desa dengan luas 22,35
dari 599 laki-laki dan 634 perempuan dengan jumlah kepala keluarga
manusia dari sektor pendidikan sebanyak 798 orang tamat SO, 79 Qrang
tam at SLTP, 49 orang tamat SL TA, dan 10 orang \a mat Perguruan Tinggi.
Sarana pendidikan yang ada di Oesa lie Padung terd:ri dari satu unit SO
dengan jumlah murid 222 orang, guru 7 orang; dan satu unit SLTP dengan
Banta!a pada tahun 2004 dan merupakan desa dengan !uas wilayah
Desa yang berjumlah penduduk sebanyak 925 ji~a ini, terdiri dari
464 laki-laki dan 461 perempuan dengan jumlah kepala keluarga sebesar
192 RTP yang terdiri dari : memiliki kurang dari 0,50 ha 12 RTP; 0,50 -
orang buta huruf, 12 orang tidak tamat sekolah dasar, 261 orang tamat
sekolah dasar, 33 orang tamat SLTP, 22 orang tamat SLTA, dan 16 orang
Riangkotek, terdiri dari satu unit SD dengan jumlah murid sebanyak 165 ·
dari: hutan lindung seluas 150 ha; tanah kering yakni ladang 138 ha,.
jambu mete.
tingkat desa.
lie Padung dan Desa Riangkotek dibagi dalam dua tahap, yakni tahap
a. Tahap Persiapan.
Padung, mengatakan:
Desa lie Padung dan Desa Riangkotek difasilitasi oleh kepala desa dan
• Penanggulangan kemiskinan.
potensi olahraga.
ingin mendapatkan gambaran yang lebih jelas tentang ADD yang akan
Kepala Desa.
tersebut, data laporan TPKd Desa lie Padung dan Desa Riangkotek
hadir pada musyawarah desa, seperti tertera pada Tabel4 berikut ini.
eaton TPKd.
desa dan telah memenuhi persyaratan yang telah ditetapkan. TPKD yang
Riangkotek:
dilaksanakan di desa.
pelaku di tingkat desa dalam hal ini TPKd, maka demi efektifnya peran
umum, materi yang disampaikan pada saat bimtek adalah seperti pada
tentang teknis pelaksanaan dan pengelolaan ADD, selain itu banyak hal
ADD. Hal ini terungkap lewat wawancara dengan Sekretaris TPKd Desa
b. Tahap Perencanaan
Pelaksana ADD.
pada tanggal 10 dan 11 Nopember 2006, sesuai dengan jadwal yang telah
mulai dari tingkat dusun sampai di tingkat desa. Berkaitan dengan hal
mengungkapkan :
ada.
lie Padung yakni 6 orang, sehingga setiap dusun dihadiri oleh 3 orang
Dusun.
dilaksanakan. Hal ini selain sesuai dengan ketentuan yang termuat dalam
1) Mekanisme pelaksanaan
pelaksanaan.
yang bisa didanai ADD oleh TPKd, (3) pemaparan permasalahan dan
penutup.
mengikuti acara sampai selesai, (2) setelah ada komitmen bersama, hasil
keputusan tidak dapat diganggu gugat, (3) acara disku~i ditentukan dalam
mengenai sasaran dan tujuan dari ADD serta kegiatan-kegiatan yang bisa
tiap RT.
Lewolema, mengatakan :
diadopsi dari metode P3MD. Hal ini dapat dilihat dari : pertama, tidak
2) Peserta
dusun di Desa lie Padung, terdiri dari TPKD, aparat dusun dan RT, serta
tidak semuanya hadir dan hanya diwakili oleh beberapa stakeholder saja.
Disamping itu juga, fasilitator desa dalam hal ini adalah dari LSM mitra
3) Keluaran
usulan itu dengan sasaran program yang tertuang dalam kebijakan ADD.
73
kebijakan ADD.
74
dengan yang selama ini dilaksanakan tiap tahun yang mana hasil
kegiatan prioritas yang akan didanai oleh ADD yang diterima oleh desa.
musyawarah ini.
dan diajukan oleh Kepala Desa dengan persetujuan BPD untuk ditetapkan
f
menjadi Peraturan Desa tentang APBDes.
1) Mekanisme pelaksanaan
pihak desa baik tertulis yang ditujukan kepada BPD, kepala dusun, ketua
di Desa lie Padung berbeda dengan Desa Riangkotek. Hal ini dapat dilihat
Sumber: Laporan TPKd Desa lie Padung dan Desa Riangkotek Tahun
2006, data diolah
77
aspirasi dari para peserta melalui diskusi terbuka yang difasilitasi oleh
Riangkotek.
hasil wawancara dengan Ketua TPKd Desa lie Padung berkaitan dengan
tingkat Desa lie Padung, diawali dengan pembukaan oleh kepala desa,
musyawarah desa tersebut yakni: (1) setiap peserta wajib mengikuti acara
sampai selesai, (2) seteiah ada komitmen bersama, hasil keputusan tidak
dapat diganggu gugat, (3) acara diskusi ditentukan dalam beberapa sesi
yang disesuaikan dengan jadwal yang ditentukan, (4) setiap peserta wajib
yang ada di Desa lie Padung. Semua tanggapan, ide maupun saran yang
desa, (3) kegiatan tersebut harus berkaitan dengan salah satu sasaran
Padung.
Riangkotek, mengatakan :
diadopsi dari metode P3 MD. Hal ini dapat dilihat dc.ri : pertama, tidak
f
2) Peserta
untuk bisa ikut hadir, namun dalam pelaksanaannya di dua desa tersebut
82
tidak semuanya hadir dan ·hanya diwakili oleh beberapa orang saja.
musrenbangdes tersebut.
3) Keluaran
Tabel11 Daftar kegiatan prioritas Desa lie Padung dan Desa Riangkotek
yang didanai dari .A.DD Tahun 2006
Penanggulangan kemiskinan. - -
Peningkatan kesehatan masyarakat - -
Peningkatan pendidikan dasar. - -
Pembinaan anak dan remaja serta PKK. - -
Pengembangan potensi kewirausahan - -
pemuda/perempuan dan potensi olahraga.
Sumber: Laporan TPKd Desa lie Padung dan R1angkotek tahun 2006
83
dalamADD.
tingkat desa.
salah satu esensi dari partisipasi adalah keterlibatan yang berarti adanya
1) Kehadiran Masyarakat
forum partisipatif bagi semua stakeholder untuk bisa ikut hadir, namun
masyarakat di dua desa tersebut, karena terdiri dari berbagai unsur seperti
masyarakat umum.
dari desa-desa lain di Kecamatan Lewolema. Hal ini dapat dilihat dari
desanya.
f
Hal ini diperkuat dengan hasil wawancara dengan salah satu
2) Penyampaian Gagasan/lde.
Padung sebesar 80% (16 orang), dan Desa Riangkotek sebesar 60,00%
(12 orang)
88
tidak semua ide ditampung dalam musyawarah terse but, karen a tidak.
Hal ini diperkuat dengan hasil wawancara dengan salah satu peserta yang
berikut:
Bukannya saya tidak ada ide atau tidak mau berpartisipasi dalam
musyawarah ini, namun karena ide yang mau disampaikan sudah
diwakili oleh kelompok kami. Sebelum mengikuti kegiatan
musyawarah ini, kami telah berunding dulu tentang hal-hal apa
yang akan disampaikan dan menentukan siapa yang nantinya
akan mewakili kami untuk menyampaikan ide tersebut.
(Wawancara, 23 Juni 2007).
3. Pengambilan Keputusan
terbatas.
mereka. Hal ini karena tradisi masyarakat di kedua desa penelitian masih
semua masyarakat yang hadir pada pertemuan tersebut menerima. Hal ini
sesuai dengan yang disampaikan oleh TPKd Desa lie Padung bahwa
orang luar sebagai cara (means) untuk mencapai tujuan proyek. Rakyat
perhitungan yang dilakukan oleh tim TPKd Desa lie Padung menghasilkan
dua kegiatan yang dapat didanai oleh ADD, yaitu kegiatan semenisasi
pembangunan jaringan air dari pusat mata air ke desa sejauh 16 Km, dan
dua bulan, dimulai pada awal bulan :Jesember 2006 sampai Januari 2007.
Desa lie Padung, diawali dengan pengadaan material yakni material lokal
seperti pasir, batu, dan kerikil; dan material non lokal yaitu semen.
mengatakan :
(
berupa pasir, batu, dan kerikil sebesar Rp. 24.925.000,-. Nilai uang
Padung dan Desa Riangkotek dapat dilihat pada Tabel12 di bawah ini.
Dari sisi material, di Desa lie Padung karena material yang dibutuhkan
94
bahwa setiap rumah tangga minimal diwakili olah satu orang anggota
keluarga.
'berupa bahan makanan dan dana. Bentuk seperti ini sangat umum, yang
yang berlangsung.
ADD, maka belum sesuai. Hal ini dapat dilihat dari : pertama, pada tahap
disusun oleh TPKd; kedua, semua masyarakat tidak terlibat karena dalam
berikut ini.
95
Lanjutan Tabe/13._
Proses Perencanaan
2. Tahap Perencanaan 2. Tahap Perencanaan.
Perencanaan kegiatan desa Perencanaan kegiatan desa tidak
dilakukan melalui mekanisme dilakukan melalui musrenbangdus,
perencanaan yang be~enjang mulai tetapi langsung direncanakan pada
dari musrenbangdus sampai pada saat pelaksanaan musrenbangdes.
musrenbangdes; dengan melibatkan Pelaksanaan Musrenbangdes.
semua unsur masyarakat. - Mekanisme pelaksanaan.
Pelaksanaan Musrenbangdus. Kegiatan ini difasilitasi oleh TPKd,
- Mekanisme pelak;,anaan. dan sebagai penanggung jawab
Musrenbangdus difasilitasi oleh adalah kepala desa dibantu
TPKd, dan sebagai penanggung perangkatnya.
jawab adalah kepala dusun. Tahap persiapan diawali dengan
Tahap persiapan, diawali dengan penyampaian undangan tertulis
penyampaian undangan kepada maupun melalui pengeras suara
masyarakat melalui pengeras suara, yang ditujukan kepada semua
dan menyiapkan tempat pelaksanaan masyarakat, dan menyiapkan tempat
yakni bertempat di kantor desa. pelaksanaan serta hal-hal lain untuk
Tahap pelaksanaan, dilaksanakan kelancaran musrenbangdes.
dalam beberapa acara yakni: Tahap pelaksanaan dilakukan da'am
pembukaan oleh kepala dusur., b~herapa acara yaitu : pef'Ylbu!<aan
penjelasan singkat tentang ADD oleh oleh kepala 'desa sekaligus
TPKd, pemaparan permasalahan dari menyampaikan pemaparan singkat
ketua RT, diskusi dan penutup. permasalahan desa, dilanjutkan
- Peserta yang hadir terdiri dari BPD, dengan diskusi tentang rencana
LKD, PKK, tokoh masyarakat d~n 1 kegiatan desa dan penutup.
masyarakat umum. ~- Peserta yang hadir berjumlah 40
- Keluaran yang dihasilkan berupa orang, yang terdiri dari TPKd,
daftar usulan kegiatan dari dusun. pemerintah desa, BPD, LKD, PKK,
Pelaksanaan Musrenbangdes. pedagang, tokoh masyarakat dan
- Mekanisme pelaksanaan. masyarakat umum lainnya.
Kegiatan ini difasilitasi oleh TPKd, - Keluaran yang dihasilkan berupa
dan sebagai penanggung jawab daftar rencana kegiatan desa yang
adalah kepala desa dibantu akan dilaksanakan melalui dana
perangkatnya. ADD, yakni pembangunan jaringan
Tahap persiapan diawali dengan air minum.
penyampaian undangan tertulis
maupun melalui pengeras suara
yang ditujukan kepada semua
masyarakat, dan menyiapkan tempat
pelaksanaan serta hal-hal lain untuk
kelancaran mu::;renbangdes.
97
Lanjutan Tabe/13.
Proses Perencanaan
Tahap pelaksanaan dilakukan dalam
beberapa acara yaitu : pembukaan
oleh kepala desa sekaligus
menyampaikan pemaparan singkat
permasalahan desa, pemaparan dari
masing-masing dusun, diskusi, dan
penutup.
- Peserta yang hadir berjumlah 113
orang, yang terdiri dari TPKd,
pemerintah desa, BPD, LKD, PKK,
pedagang, tokoh masyarakat dan
masyarakat umum lainnya.
Keluaran yang dihasilkan berupa
daftar rencana kegiatan desa yang
akan dilaksanakan melalui dana
ADD.
- Keluaran yang dihasilkan berupa
daftar rencana kegiatan prioritas
desa yang dibiayai dari ADD, yakni
semenisasi lorong desa dan
pembuatan saluran dan talud.
~---------------------------L----------------------------
Partisipasi Masyarakat
1. Pada Tahap Perencanaan. 1. Pada Tahap Perencanaan.
Partisipasi masyarakat dilihat dari Partisipasi masyar~kat dilihat dari
tingkat kehadiran, penyampaian ide, tingkat kehadiran, penyampaian ide,
dan pada saat pengambilan keputusan. dan pada saat pengambilan keputusan.
- Kehadiran. - Kehadiran.
Jumlah peserta yang hadir 113 Jumlah peserta yang hadir 54 orang,
orang, terdiri dari TPKd, pemerintah terdiri dari TPKd, pemerintah desa,
desa, BPD, LKD, PKK, pedagang, BPD, LKD, PKK, pedagang, tokoh
tokoh masyarakat dan masyarakat masyarakat dan masyarakat umum.
umum. Adapun alasan dan bentuk kehadiran
Adapun alasan dan bentuk kehadiran masyarakat yakni dari 20 responden;
masyarakat yakni dari 20 responden; 45% paham pentingnya kehadiran,
55% paham pentingnya kehadiran, 25% hadir dan mengikuti secara
30% hadir dan mengikuti secara seksama, 10% hadir dan
seksama, 15% hadir dan berkontribusi sampai selesai, dan
berkontribusi sampai selesai. 20% hadir dalam rangka memenuhi
undangan.
98
Lanjutan Tabe/13.
tanam, sehingga usulan kegiatan desa tidak diusung mulai dari bawah
Desa lie Padung dilihat dari tingkat kehadiran masyarakat, lebih tinggi
yang hadir pada musrenbangdes di Desa lie Padung lebih banyak dari
masyarakat di Desa lie Padung sangat aktif, hal ini ditunjukkan dengan
masyarakat.
lie Padung, dilihat dari bentuk kontribusinya maka cukup baik. Hal ini
101
dapat dilihat dari kontribusi yang diberikan berupa material (dana) dan
seperti pasir, batu, dan kerikil dimana material lokal yang dibutuhkan
volume pekerjaan.
oleh Desa lie Padung maupun Desa Riangkotek. Hal ini dapat dilihat dari
masyarakat.
103
Kebi;3kan ADD.
proses politik selama ini. Karena itu ADD merupakan jalan "kesepakatan"
ini dapat dilihat dari : pertama, tidak terlihat adanya kegiatan mandata
yang partisipatif belum muncul, padahal strategi ini sangat potensial dalam
masih terfokus pada kegiatan fisik. Hal ini terjadi karena beberapa
terwujud.
diusulkan.
diperlukan.
BABV
A. Kesimpulan
desa, belum berjalan optimal. Hal ini dapat dilihat pada penyusunan
masih didominasi oleh elit desa dalam hal ini tokoh masyarakat.
109
B. Saran
sebagai berikut:
(P3MD).
fisik.
DAFTAR PUSTAKA
Aji, F dan Sirait, M 1990. POE, Perencanaan dan Eva!uasi suatu sistim untuk
proyek pembangunan. Bumi Aksara : Jakarta.
Ill. Desa Riangkotek dan lie Padung (Kepala Desa, Sekdes, Kaur, Kadus,
TPKd).
1. Apakah Bapak mengikuti kegiatan sosialisasi kebijakan ADD di tingkat
kecamatan?. Apa manfaat yang diperoleh dalam pelaksanaan sosialisasi
tersebut (tindak lanjutnya di desa bapak) ?
2. Bagaimana dengan sosialisasi kebijakan ADD di desa ini? (Kades/Kadus).
3. Apa peran Bapak sebagai kepala desa dalam pelaksanaan kebijakan ADD
ini?
4. Bagaimana dengan organisasi pengelolah ADD pada fingkat desa, proses
pemilihannya, serta struktur organisasinya, dll.
5. Bagaimana pelaksanaan kebijakan ADD di desa ini?
Data lainnya seperti profil TPKd, susunan acara pada musmnbailQdi.Js I
musrenbangdes, daftar hadir peserta, daftar usulan kegiatan.
Dilakukan juga wawancara terhadap masyarakaUtokoh masyarakat tentang
pelaksanaan ADD, misalnya bagaimana mereka mengikuti sosialisasi,
bagaimana prosesnya dll.
115
IDENTITAS RESPONDEN
Nama
Umur Tahun
Jenis Kelamin
Pekerjaan Pokok
Pendidikan Terakhir
Kedudukan dalarn Masy.
Ala mat
TAHAPPERENCANAAN
...................... , 2007
Responden,