Fathul I'Lmi - Teori Dasar X-Ray Diffraction (XRD)
Fathul I'Lmi - Teori Dasar X-Ray Diffraction (XRD)
Tulisan Ku Curriculum Vitae My Research Journal Preparation My Dedication My Notes Slide Bahan Ajar
http://fathulilmi.blogspot.co.id/2013/09/teoridasarxraydiffractionxrd.html 1/7
3/21/2016 Fathul I'lmi: Teori Dasar XRay Diffraction (XRD)
proses produksi. Sehingga bila...
Dari Gambar 2 dapat dideskripsikan sebagai berikut. Sinar datang yang menumbuk pada titik pada bidang pertama dan
dihamburkan oleh atom P. Sinar datang yang kedua menumbuk bidang berikutnya dan dihamburkan oleh atom Q, sinar ini Isi Blog (Content of My Blog)
menempuh jarak SQ + QT bila dua sinar tersebut paralel dan satu fasa (saling menguatkan). Jarak tempuh ini merupakan All about Islam (1)
kelipatan (n) panjang gelombang (λ), sehingga persamaan menjadi :
Cendekiawan Islam (2)
terjadi ketika Hukum Bragg dipenuhi. Secara fisis jika kita mengetahui panjang gelombang dari sinar yang membentur kemudian Tips & Trik (7)
kita bisa mengontrol sudut dari benturan maka kita bisa menentukan jarak antar atom (geometri dari latis). Persamaan ini
http://fathulilmi.blogspot.co.id/2013/09/teoridasarxraydiffractionxrd.html 2/7
3/21/2016 Fathul I'lmi: Teori Dasar XRay Diffraction (XRD)
adalah persamaan utama dalam difraksi. Secara praktis sebenarnya nilai n pada persamaan Bragg diatas nilainya 1. Sehingga Total Productive Maintenance (7)
cukup dengan persamaan 2d sin θ = λ . Dengan menghitung d dari rumus Bragg serta mengetahui nilai h, k, l dari masing-
Total Quality Management (1)
masing nilai d, dengan rumus-rumus yang telah ditentukan tiap-tiap bidang kristal kita bisa menentukan latis parameter (a, b
dan c) sesuai dengan bentuk kristalnya. Tutorial SolidWorks (13)
puncak difraksi yang dihasilkan, seperti diilustrasikan pada Gambar 4. Kristal yang berukuran besar dengan satu orientasi View my complete profile
menghasilkan puncak difraksi yang mendekati sebuah garis vertikal. Kristallites yang sangat kecil menghasilkan puncak difraksi
yang sangat lebar. Lebar puncak difraksi tersebut memberikan informasi tentang ukuran kristallites. Hubungan antara ukuran
ksirtallites dengan lebar puncal difraksi sinar X dapat diproksimasi dengan persamaan Schrerer [5-9].
Gambar 4 mengindikasikan bahwa makin lebar puncak difraksi sinar X maka semakin kecil ukuran kristallites. Ukuran
kristallites yangmenghasilkan pola difraksi pada gambar bawah lebih kecil dari pada ukuran kristallites yang menghasilkan pola
diffraksi atas. Puncak diffraksi dihasilkan oleh interferensi secara kontrukstif cahaya yang dipantulkan oleh bidang-bidang
kristal. Hubungan antara ukuran ksirtallites dengan lebar puncal difraksi sinar X dapat diproksimasi dengan persamaan Schrerer
[5-7].
Scherrer Formula
Dimana :
FWHM (Line broadening at half the maximum intensity), Nilai yang dipakai adalah nilai FWHM setelah dikurangi
oleh “the instrumental line broadening” (satuan: radian) dinotasikan dengan symbol (B)
K Adalah nilai konstantata “Shape Factor” (0.8-1) dinotasikan dengan symbol (K)
http://fathulilmi.blogspot.co.id/2013/09/teoridasarxraydiffractionxrd.html 3/7
3/21/2016 Fathul I'lmi: Teori Dasar XRay Diffraction (XRD)
Perlu diingan disini adalah: Untuk memperoleh hasil estimasi ukuran kristal dengan lebih akurat maka, nilai FWHM harus
dikoreksi oleh "Instrumental Line Broadening" berdasarkan persamaan berikut [4-9].
Dimana :
FWHMsample adalah lebar puncak difraksi puncak pada setengah maksimum dari sampel benda uji dan FWHMstandard adalah
lebar puncak difraksi material standard yang sangat besar puncaknya berada di sekitar lokasi puncak sample yang akan kita
hitung.
Contoh Estimasi Crystallite size menggunakan X-Ray Diffraction Analysis
Gambar 5: Penulis sedang melakukan sampel analisis menggunakan XRD Bruker 8 Advance
Setelah data hasil uji sampel menggunakan XRD diperoleh, Data hasil analisa yang diperoleh tersimpan dalam format RAW.data,
yang kemudian data tersebut dianalisa menggunakan Software EVA, data hasil uji sampel yang diperoleh adalah berupa peak
seperti gambar dibawah ini.
http://fathulilmi.blogspot.co.id/2013/09/teoridasarxraydiffractionxrd.html 4/7
3/21/2016 Fathul I'lmi: Teori Dasar XRay Diffraction (XRD)
Setiap atom terdiri dari inti yang sangat kecil yang terdiri dari proton dan neutron, dan di kelilingi oleh elektron yang
bergerak. Elektron dan proton mempunyai muatan listrik yang besarnya 1,60 x 10-19 C dengan tanda negatif untuk elektron dan
positif untuk proton sedangkan neutron tidak bermuatan listrik. Massa partikel-partikel subatom ini sangat kecil: proton dan
neutron mempunyai massa kira-kira sama yaitu 1,67 x 10-27 kg, dan lebih besar dari elektron yang massanya 9,11 x 10-31 kg.
Setiap unsur kimia dibedakan oleh jumlah proton di dalam inti, atau nomor atom (Z). Untuk atom yang bermuatan listrik netral
atau atom yang lengkap, nomor atom adalah sama dengan jumlah elektron. Nomor atom merupakan bilangan bulat dan
mempunyai jangkauan dari 1 untuk hidrogen hingga 94 untuk plutonium yang merupakan nomor atom yang paling tinggi untuk
unsur yang terbentuk secara alami. Massa atom (A) dari sebuah atom tertentu bisa dinyatakan sebagai jumlah massa proton
dan neutron di dalam inti. Walaupun jumlah proton sama untuk semua atom pada sebuah unsur tertentu, namun jumlah neutron
(N) bisa bervariasi. Karena itu atom dari sebuah unsur bisa mempunyai dua atau lebih massa atom yang disebut isotop. Berat
atom berkaitan dengan berat rata-rata massa atom dari isotop yang terjadi secara alami. Satuan massa atom (sma) bisa
digunakan untuk perhitungan berat atom. Suatu skala sudah ditentukan dimana 1 sma didefinisikan sebagai 1/12 massa atom
dari isotop karbon yang paling umum, karbon 12 (12 C) (A = 12,00000). Dengan teori tersebut, massa proton dan neutron
sedikit lebih besar dari satu, dan,
A≅Z+N
Berat atom dari unsur atau berat molekul dari senyawa bisa dijelaskan berdasarkan sma per atom (molekul) atau massa per
mol material. Satu mol zat terdiri dari 6,023 x 1023 atom atau molekul (bilangan Avogadro). Kedua teori berat atom ini
dikaitkan dengan persamaan berikut: 1 sma/atom (molekul) = 1 g/mol Sebagai contoh, berat atom besi adalah 55,85
sma/atom, atau 55,85 g/mol. Kadang-kadang penggunaan sma per atom atau molekul lebih disukai; pada kesempatan lain
g/mol (atau kg/mol) juga digunakan.
Referensi :
1. www.terrachem.de
2. Callister,Jr, W.D., Rethwisch, D.G,. “Materials Science and Engineering An Introduction 8Th”, John Wiley & Sons, Inc.
2009.
3. Saryanto, H., "High Temperature Oxidation Behavior of Fe80Cr20 Alloys Implanted with Lanthanum and Titanium
Dopant" Master Thesis, Universiti Tun Hussein Onn Malaysia, Malaysia, 2011.
4. Abdullah, M & Khairurrijal,. "Review: Karakterisasi Nanomaterial" J. Nano Saintek. Vol. 2 No. 1, Feb. 2009.
5. Abdullah, M., Isakndar, F., Okuyama, K. and Shi, F.G,. “ J. Appl. Phys. 89, 6431, 2001.
6. Abdullah, M. dan Khairurrijal, Nano Saintek. 1, 28. 2008.
7. Itoh, Y. Abdullah, M and Okuyama, K,. J. Mater. Res. 19, 1077, 2004.
8. P. Scherrer, “Bestimmung der Grösse und der inneren Struktur von Kolloidteilchen mittels Röntgenstrahlen,” Nachr. Ges.
Wiss. Göttingen 26 (1918) pp 98-100.
9. J.I. Langford and A.J.C. Wilson, “Scherrer after Sixty Years: A Survey and Some New Results in the Determination of
Crystallite Size,” J. Appl. Cryst. 11 (1978) pp 102-113.
6 comments:
http://fathulilmi.blogspot.co.id/2013/09/teoridasarxraydiffractionxrd.html 5/7
3/21/2016 Fathul I'lmi: Teori Dasar XRay Diffraction (XRD)
pak mau kemana digunakan peak tu nanti setelah diketahui puncak tertinggi dan terendah dari suatu material bila d uji dengan
xrd?
saya masih belum mengerti mengenai peak
mohon tanggapannya
thanks
Reply
Replies
Reply
http://fathulilmi.blogspot.co.id/2013/09/teoridasarxraydiffractionxrd.html 6/7
3/21/2016 Fathul I'lmi: Teori Dasar XRay Diffraction (XRD)
Enter your comment...
Publish Preview Notify me
Kesulitan menulis dengan bahasa inggris? Periksa ejaan dan penulisan artikel anda disini
Ginger can fix your English. Type a sentence for correction... Ginger It!
Ginger Proofreader Learn more
http://fathulilmi.blogspot.co.id/2013/09/teoridasarxraydiffractionxrd.html 7/7