Revisi K2311029 K2311067 K2311078
Revisi K2311029 K2311067 K2311078
Disusun oleh :
SURAKARTA
2014
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Peningkatan kualitas pendidikan menjadi perhatian yang serius di
mana dengan kualitas pendidikan yang semakin meningkat, maka akan
tercipta pula insan yang berkualitas. Usaha-usaha yang harus dilakukan
dalam meningkatkan kualitas pendidikan, tidak hanya tergantung pada
elemen seperti guru saja akan tetapi memerlukan kerjasama semua pihak.
Pihak pemerintah, lembaga pendidikan, orang tua dan siswa, merupakan
komponen-komponen yang tidak terpisahkan dalam mendukung
peningkatan kualitas pendidikan.
Pendidikan adalah investasi jangka panjang yang memerlukan
usaha dan dana yang cukup besar, hal ini diakui oleh semua orang atau
suatu bangsa demi kelangsungan masa depannya. Demikian halnya
dengan Indonesia menaruh harapan besar terhadap pendidik dalam
perkembangan masa depan bangsa ini, karena dari sanalah tunas muda
harapan bangsa sebagai generasi penerus dibentuk.
Meski diakui bahwa pendidikan adalah investasi besar jangka
panjang yang harus ditata, disiapkan dan diberikan sarana maupun
prasarananya dalam arti modal material yang cukup besar, tetapi sampai
saat ini indonesia masih berkutat pada problematika ( Permasalahan)
klasik dalam hal ini yaitu kualitas pendidikan. Problematika ini setelah
dicoba untuk dicari akar permasalahannya adalah bagaikan sebuah mata
rantai yang melingkar dan tidak tahu darimana mesti harus diawali.
Terkait dengan mutu pendidikan khususnya pendidikan sampai
saat ini masih jauh dan apa yang kita harapkan. Betapa kita masih ingat
dengan hangat akan standarisasi UASBN ( Ujian Akhir Sekolah
Berstandar Nasional ) dengan nilai dikeluhkan oleh semua para pendidik
bahkan oleh orang-orang tua siswa sendiri, karena anak atau siswanya
tidak dapat lulus. Hal yang sebenarnya tidak perlu terjadi.
Melihat kondisi rendahnya prestasi atau hasil belajar siswa
tersebut beberapa upaya dilakukan salah satunya adalah pemberian tugas
kepada siswa. Dengan pemberian pekerjaan rumah kepada siswa
diharapkan siswa dapat meningkatkan aktifitas belajarnya, sehingga
terjadi pengulangan dan penguatan terhadap materi yang diberikan di
sekolah dengan harapan siswa mampu meningkatkan hasil belajar siswa.
Berdasarkan hal tersebut diatas, maka dalam penelitian ini
diambil judul “Pengaruh Pemberian Tugas terhadap Hasil Belajar
IPA Siswa SMP N 1 Parang ”.
B. Identifikasi masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah dipaparkan di atas, maka dapat
diidentifikasikan masalah-masalah sebagai berikut:
1. Pemberian tugas terhadap siswa SMP N 1 Parang Tahun 2013/2014.
2. Prestasi belajar siswa di SMP N 1 Parang Tahun 2013/2014.
3. Pengaruh pemberian tugas terhadap prestasi belajar siswa di SMP N 1
Parang Tahun 2013/2014.
C. Pembatasan masalah
Adapun masalah-masalah yang diambil dalam penelitian ini adalah
sebagai berikut:
1. Metode dalam pemberian tugas terhadap siswa SMP N 1 Parang
Tahun 2013/ 2014.
2. Pengaruh pemberian tugas terhadap prestasi belajar siswa SMP N 1
Parang Tahun 2013/2014.
D. Perumusan masalah
Berdasarkan uraian latar belakang dan pembatasan masalah diatas,
maka dirumuskan masalah sebagai berikut:
1. Bagaimanakah metode pemberian tugas terhadap siswa di SMP N 1
Parang Tahun 2013/2014?
2. Bagaimanakah prestasi belajar siswa di SMP N 1 Parang Tahun
2013/2014?
3. Adakah pengaruh pemberian tugas terhadap prestasi belajar siswa di
SMP N 1 Parang Tahun 2013/2014?
E. Tujuan Penelitian
Berkenaan dengan penelitian yang mengambil pokok masalah
pengaruh pemberian tugas terhadap prestasi belajar siswa, tujuan yang
hendak dicapai dalam penelitian ini adalah :
1. Mengetahui metode yang diterapkan dalam pemberian tugas terhadap
siswa di SMP N 1 Parang
2. Mengetahui prestasi belajar siswa di SMP N 1 Parang Tahun
2013/2014
3. Menganalisis pengaruh pemberian tugas terhadap prestasi belajar
siswa SMP N 1 Parang Tahun 2013/2014.
F. Manfaat Penelitian
Pada dasarnya setiap penelitian diharapkan memberikan
sumbangan atau manfaat dalam dunia pendidikan pada umumnya.
Manfaat yang diharapkan dari hasil penelitian ini adalah :
1. Manfaat secara teoritis
Hasil penelitian ini diharapkan menjadi sumbangan pemikiran dalam
mengembangkan ilmu pengetahuan khususnya dalam bidang
Pendidikan IPA. Selain itu hasil penelitian dapat dijadikan sebagai
bahan informasi tentang pemberian tugas terhadap siswa yang
melanggar peraturan di sekolah.
2. Manfaat secara praktis
Hasil penelitian ini diharapkan dapat dijadikan sebagai pedoman atau
acuan dalam penyelenggaraan proses pembelajaran IPA, khususnya
implementasi pemberian tugas terhadap siswa SMP N 1 Parang .
G. Definisi Operasional
1. Metode Pemberian Tugas
Metode pemberian tugas adalah merupakan suatu metode mengajar
yang diterapkan dalam proses belajar mengajar, yang biasa disebut
dengan metode pemberian tugas. Siswa dapat menyelesaikan di
sekolah, atau dirumah atau di tempat lain yang kiranya dapat
menunjang penyelesaian tugas tersebut, baik secara individu atau
kelompok. Tujuannya untuk melatih atau menunjang terhadap materi
yang diberikan dalam kegiatan intra kurikuler, juga melatih tanggung
jawab akan tugas yang diberikan.
2. Prestasi Belajar
Prestasi belajar adalah hasil akademik yang dicapai oleh siswa dalam
bidang pelajaran IPA. Indikator prestasi belajar dalam penelitian ini
yaitu hasil atau nilai test harian.
BAB II
KAJIAN TEORI
A. Tinjauan Pustaka
Menurut Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 20 Tahun
2007 tanggal 11 Juni 2007 tentang Standar Penilaian Pendidikan, penilaian
hasil belajar oleh pendidik menggunakan berbagai teknik penilaian berupa tes,
observasi, penugasan perseorangan atau kelompok, dan bentuk lain yang
sesuai dengan karakteristik kompetensi dan tingkat perkembangan peserta
didik.
Menurut Arikunto (2002: 31) terdapat dua alat evaluasi, yakni teknik
tes dan nontes. Dengan teknik tes, maka evaluasi hasil belajar itu dilakukan
dengan jalan menguji peserta didik. Sebaliknya, dengan teknik nontes maka
evaluasi hasil belajar dilakukan tanpa menguji peserta didik.
Penilaian hasil belajar oleh pendidik menggunakan berbagai teknik
penilaian berupa tes, observasi, penugasan perseorangan atau kelompok, dan
bentuk lain yang sesuai dengan karakteristik kompetensi dan tingkat
perkembangan peserta didik. Teknik tes berupa tes tertulis, tes lisan, dan tes
praktik. Teknik observasi atau pengamatan dilakukan selama pembelajaran
berlangsung dan atau di luar kegiatan pembelajaran atau tes kinerja.
Sedangkan Teknik penugasan baik perseorangan maupun kelompok dapat
berbentuk tugas rumah dan atau proyek.
Tes merupakan suatu alat pengumpul informasi tetapi jika
dibandingkan dengan alat alat lain, tes ini lebih bersifat resmi karena penuh
dengan batasan batasan. Tes mempunyai fungsi yaitu untuk mengukur siswa
dan untuk mengukur keberhasilan program pengajaran. Tes prestasi belajar
bedasarkan tujuannya adalah pre test, post test, dan placement test, diagnostic
test, mastery test, dan achievement test.
Tes adalah suatu cara untuk mengadakan penilaian yang berbentuk
suatu tugas atau serangkaian tugas yang harus dikerjakan oleh anak atau
sekelompok anak sehingga menghasilkan suatu nilai tentang tingkah laku atau
prestasi anak tersebut, yang dapat dibandingkan dengan nilai yang dicapai
oleh anak-anak lain atau dengan nilai standar yang ditetapkan (Nurkancana
dan Sunartana, 1990: 34).
Pendapat yang lain dikemukakan oleh Rasyid dan Mansur (2008: 11),
bahwa "tes merupakan salah satu cara menaksir besarnya tingkat kemampuan
manusia secara tidak langsung, yaitu melalui respon seseorang terhadap
sejumlah stimulus atau pertanyaan." Oleh karena itu, agar diperoleh informasi
yang akurat dibutuhkan tes yang handal.
Secara umum test memiliki dua fungsi yaitu:
a. Sebagai alat pengukur terhadap peserta didik. Dalam hal ini test
berfungsi mengukur tingkat perkembangan atau kemajuan yang telah
dicapai oleh peserta didik setelah mereka menempuh proses
pembelajaran dalam jangka waktu tertentu
1. Post Test
Post-test, yaitu tes yang diberikan pada setiap akhir program satuan
pengajaran dan bertujuan untuk mengetahui sampai dimana pencapaian
siswa terhadap bahan pengajaran setelah mengalami suatu kegiatan
belajar.
Post test merupakan bentuk pertanyaan yang diberikan setelah
pelajaran/materi telah disampaikan. Singkatnya, post test adalah evalausi
akhir saat materi yang di ajarkan pada hari itu telah diberikan yang mana
seorang guru memberikan post test dengan maksud apakah murid sudah
mengerti dan memahami mengenai materi yang baru saja diberikan pada
hari itu. Manfaat dari diadakannya post test ini adalah untuk memperoleh
gambaran tentang kemampuan yang dicapai setelah berakhirnya
penyampaian pelajaran. Hasil post test ini dibandingkan dengan hasil
pree test yang telah dilakukan sehingga akan diketahui seberapa jauh efek
atau pengaruh dari pengajaran yang telah dilakukan, disamping sekaligus
dapat diketahui bagian bagian mana dari bahan pengajaran yang masih
belum dipahami oleh sebagian besar siswa.
Teknik post-test memiliki manfaat baik bagi guru, siswa, maupun
program itu sendiri.
a. Manfaat Bagi Guru
- Mengetahui sejauh mana bahan yang diajarkan sudah diterima
oleh siswa.
- Mengetahui bagian-bagian mana dari bahan pelajaran yang
belum menjadi milik siswa.
- Dapat meramalkan sukses dan tidaknya seluruh program yang
telah diberikan.
b. Manfaat Bagi Siswa
- Digunakan untuk mengetahui apakah siswa sudah menguasai
bahan program yang menyeluruh.
- Merupakan penguatan (reinforcement) bagi siswa.
- Usaha perbaikan.
- Sebagai diagnosis.
c. Manfaat Bagi Program
- Apakah program yang telah diberikan merupakan program
yang tepat dalam arti sesuai dengan keakapan anak.
- Apakah program tersebut membutuhkan pengetahuan-
pengetahuan prasyarat yang belum diperhitungkan.
- Apakah diperlukan alat, sarana, dan prasarana untuk
mempertinggi hasil yang akan dicapai.
- Apakah metode, pendekatan, dan alat evaluasi yang digunakan
sudah tepat.
2. Penugasan Rumah
3. Prestasi Belajar
Menurut Mc. Kane Beck prestasi adalah “To overcome obstacle,
to exercise power, to strive to do something difficult as well and as quickly
as possible” “Kebutuhan untuk prestasi adalah mengatasi hambatan,
melatih kekuatan, berusaha melakukan sesuatu yang sulit dengan baik dan
secepat mungkin”.
Prestasi adalah hasil yang telah dicapai seseorang dalam
melakukan kegiatan. Brammer Gagne menyatakan bahwa prestasi belajar
dibedakan menjadi lima aspek, yaitu: kemampuan intelektual, strategi
kognitif, informasi verbal, sikap dan keterampilan. Menurut Bloom yang
disadur oleh Suharsimi Arikunto bahwa hasil belajar dibedakan menjadi
tiga aspek yaitu kognitif, afektif dan psikomotorik. Prestasi merupakan
kecakapan atau hasil kongkrit yang dapat dicapai pada saat atau periode
tertentu. Berdasarkan pendapat tersebut, prestasi dalam penelitian ini
adalah hasil yang telah dicapai siswa dalam proses pembelajaran.
Untuk memahami tentang pengertian belajar di sini akan diawali
dengan mengemukakan beberapa definisi tentang belajar. Ada beberapa
pendapat para ahli tentang definisi tentang belajar. Cronbach, Harold
Spears dan Geoch yang disadur oleh Sardiman A.M (2005:20) sebagai
berikut :
1. Cronbach memberikan definisi :“Learning is shown by a change in
behavior as a result of experience”. “Belajar adalah memperlihatkan
perubahan dalam perilaku sebagai hasil dari pengalaman”.
2. Harold Spears memberikan batasan: “Learning is to observe, to read, to
initiate, to try something themselves, to listen, to follow
direction”.Belajar adalah mengamati, membaca, berinisiasi, mencoba
sesuatu sendiri, mendengarkan, mengikuti petunjuk/arahan.
3. Geoch, mengatakan : “Learning is a change in performance as a result
of practice”.Belajar adalah perubahan dalam penampilan sebagai hasil
praktek.
C. Variabel Penelitian
Variabel penelitian adalah kegiatan yang mempunyai variasi
tertentu yang di tetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian
ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2010: 61). Variabel dalam penelitian
ini ada dua, yaitu variabel bebas (independen) dan variabel terikat
(dependen).
Adapun kedua variabel tersebut adalah :
1. Variabel bebas
Menurut Sugiyono (2010: 61), variabel bebas (variabel independen)
merupakan variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi penyebab
perubahan atau timbulnya variabel terikat (variabel dependen). Dalam
penelitian ini, variabel bebasnya adalah :
Metode pemberian tugas. Variabel ini disimbolkan sebagai X.
2. Variabel terikat
Menurut Sugiyono (2010: 61), variabel terikat (variabel dependen)
merupakan variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi akibat
karena adanya variabel bebas. Varibel terikat dalam penelitian ini
adalah hasil belajar siswa. Variabel ini disimbolkan sebagai Y.
D. Metode Pengumpulan Data
a. Metode Interview/ wawancara
Metode ini digunakan untuk memperoleh data dari Guru Mata
Pelajaran Fisika tentang pelaksanaan pemberian tugas dan juga dari
Kepala Sekolah untuk memperoleh data situasi umum di SMP N 1
Parang
b. Metode Dokumentasi
Metode ini digunakan untuk memperoleh data mengenai
keadaan siswa, keadaan guru dan karyawan serta sarana dan
prasarana secara keseluruhan yang ada di SMP N 1 Parang . Metode
dokumentasi dimaksudkan juga untuk mendapatkan data-data
tentang pemberian tugas.
c. Pengamatan/ Observasi
Metode ini penulis gunakan untuk memperoleh data mengenai
keadaan yang sesungguhnya terjadi dalam proses pemberian tugas.
Pengamatan ini dilakukan selama 3 bulan yaitu semenjak
diberlakukannya pemberian tugas yang berbeda-beda terhadap siswa.
E. Instrumen Penelitian
Iinstrumen penelitian yang digunakan adalah lembar checklist yang
berisi skor siswa setelah memperoleh tugas. Checklist yang digunakan
adalah sebagai berikut:
Kelas VII A : Diberi tugas sebelum proses belajar-mengajar (pretest)
No Nama Skor Hasil Skor Hasil Keterangan
belajar Belajar Sesudah
sebelum diberi tugas
diberi tugas
1 Khoirun Najib
2 Rifan
3 Adi Setyawan
4 Bagus Arzukni
Dina
5 Khoiruljanah
6 Falah Sofia
3. Struktur Organisasi
Struktur organisasi merupakan skema wewenang masing-masing
komponen, dimana struktur organisasi dapat dilihat pada gambar berikut :
STRUKTUR ORGANISASI
SMP N 1 PARANG
KEPALA KOMITE
SEKOLA
H SEKOLA
WAKASE H
K
WAKIL
MANAJEMEN
MUTU
1. Pengendalian
KAUR KAUR KAUR KAUR Dokumen KAUR KEPALA
KESISWA SARANA HUMAS (Document
KURIKULU
PRASSARA Controller) SDM TATA
M AN
NA USAHA
2. Tim Auditor
Internal
. Jumlah Siswa
Jumlah siswa seringkali menjadi indikator kualitas lembaga pendidikan,
dimana lembaga pendidikan yang berkualitas pada umumnya akan menjadi
pilihan bagi siswa untuk memasukinya. Jumlah siswa kelas VII di SMP N 1
Parang adalah sebagai berikut :
Jumlah Siswa kelas VII SMP N 1 Parang
Kelas Laki-laki Perempuan Jumlah
VII A 10 15 25
VII B 12 15 27
VII C 10 14 24
VII D 15 15 30
VII E 11 19 30
VII F 14 16 30
Jumlah 72 94 166
B. Penyajian Data
1. Jenis Tugas
Berdasarkan pengamatan, dari sejumlah siswa kelas VII,dari kelas
VII A, VII B dan VII C diambil beberapa sampel nilai siswa yang diberi
tugas. Hasil
Jenis Tugas dan Jumlah sampel siswa
Jenis Tugas
Sebelum Setelah pembelajaran Tugas rumah (task home)
pembelajaran berakhir (Post test)
(pretest) Kelas VII B Kelas VII C
Kelas VII A
Khoirun Najib Febri Tri Atmoko Faiq Ihsanul Fikri
Rifan Luthfina Aprilliandini Afi Rizki Maulana
Adi Setyawan Rama Dani Andriyanto Faiska Rohmatal Udma
Bagus Arzukni Tantri Widi Wiji Astuti Ibnu Febriansyah
Dina Khoiruljanah Lutfina Maulida Akbar Setyoko
Falah Sofia Varia Indika Putri Dwi Wulan Suci
2. Prestasi Belajar
Prestasi belajar yang dimaksud dalam penelitian adalah penelitian
sebelum dan sesudah pemberian tugas siswa. Prestasi belajar sebelum
pemberian tugas diambil dari hasil test tengah semester sedangkan prestasi
belajar sesudah pemberian tugas diambil dari test akhir semester.
Adapun presatasi belajar siswa sesudah pemberian tugas yang
berbeda adalah :
Kelas VII
Kelas VII Kelas VII C
B (post
A (pretest) (task home)
test)
5 1 10
12 2 13
9 3 16
8 7 12
11 3 17
0 8 0
Solusi
1. H0 : XI = XII = XIII (Tidak ada pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat)
H1 : XI ≠ X2 atau X2 ≠ X3 (Ada pengaruh variabel bebas terhadap variabel
terikat)
2. α = 5%
3. Statistik Uji yang digunakan
𝑀𝐾𝑎𝑛𝑡
𝐹=
𝑀𝐾𝑑𝑎𝑙
4. Komputasi
db antar = (k – 1) = (3 – 1) = 2
db dalam = (n1–1)+(n2–1)+(n3–1) = (6-1)+(6-1)+(6-1) = 15
db total = (N – 1) = (18 – 1) = 17
k=3
n=6
N = 18
X1 X2 X2 X2 X3 X2
5 25 1 1 10 100
12 144 2 4 13 169
9 81 3 9 16 256
8 64 7 49 12 144
11 121 3 9 17 289
0 0 8 64 0 0
𝑋̅ 7,5 4 11,33333
(Σ𝑋)2 (Σ𝑋𝑡𝑜𝑡 )2
𝐽𝐾𝑎𝑛𝑡 = Σ −
𝑛 𝑁
𝐽𝐾𝑎𝑛𝑡 = 1204,167 − 1042,722
𝐽𝐾𝑎𝑛𝑡 = 161,445
(Σ𝑋)2
𝐽𝐾𝑑𝑎𝑙 = Σ𝑋𝑡𝑜𝑡 2 − Σ
𝑛
𝐽𝐾𝑑𝑎𝑙 = 1529 − 1204,167
𝐽𝐾𝑑𝑎𝑙 = 324,833
(Σ𝑋𝑡𝑜𝑡 )2
𝐽𝐾𝑇 = Σ𝑋𝑡𝑜𝑡 2 −
𝑁
𝐽𝐾𝑇 = 1529 − 1042,722
𝐽𝐾𝑇 = 468,278
𝐽𝐾𝑎𝑛𝑡
𝑀𝐾𝑎𝑛𝑡 =
𝑑𝑏𝑎𝑛𝑡
161,445
𝑀𝐾𝑎𝑛𝑡 = = 80,7225
2
𝑀𝐾𝑎𝑛𝑡
𝐹=
𝑀𝐾𝑑𝑎𝑙
80,7225
𝐹= = 3,727569244
21,65553333
5. Daerah Kritis :
F 0,05;2,15 = 3,68; DK = {F | F > 3,68}; dan Fobs = 3,727 Є DK.
6. Keputusan Uji : H0 ditolak
7. Kesimpulan :
Tidak benar bahwa pemberian ketiga model tugas yang berbeda terhadap ketiga
kelompok siswa memberikan efek yang sama dalam tingkat prestasi belajar.
8. Kesimpulan Penelitian :
Ada pengaruh pemberian tugas pada siswa terhadap prestasi belajar siswa
tersebut. Pemberian tugas yang berbeda, memberi efek yang berbeda pula pada
masing-masing prestasi belajar siswa tersebut. Jika dilihat dari reratanya,
kelompok siswa dengan jenis tugas rumah mempunyai prestasi belajar yang
labih baik daripada kelompok dengan tugas sebelum pembelajaran (pretest)
maupun tugas setelah pembelajaran (post test).
C. Pembahasan
Penelitian ini menggunakan satu variabel bebas, yaitu metode
pemberian tugas. Untuk variabel terikatnya adalah hasil belajar siswa. Untuk
mengetahui pengaruh perbedaan tugas yang diberikan siswa, maka peneliti
menggunakan uji F Anava Satu Jalan sebagai analisis. Adapun rumusan
masalahnya yaitu : Apakah ada pengaruh prestasi belajar siswa terhadap tugas
yang diberikan di SMP N I Parang.
Untuk mendapatkan jawaban terhadap masalah tersebutkamu akan
menguraikannya berdasarkan data yang telah kami dapatkan di lapangan yaitu
berupa tabel-tabel perhitungan anava. Berikut disajikan hasil ringkasan
analisis Anava
Sumber Fα
JK db MK F
Variasi
Antar 161,445 (3– 1) = 2 80,7225
3,727569 3,68
Dalam 324,833 (6–1)+(6– 21,65553333
1)+(6–1)
= 15
Total 468,278 (18 – 1) = 17
Saran
Adapun beberapa saran yang dapat peneliti berikan
berdasarkan penelitian yang telah dilakukan antara lain:
Siswa hendaknya menyadari bahwa pemberian tugas adalah
sarana untuk mempelajari lagi materi yang diajarkan guru dan
merupakan merupakan cara guru untuk merubah kebiasaan
siswa dari pemalas menjadi siswa yang rajin
Kepada rekan mahasiswa, semoga penelitian ini dapat
dipergunakan sebagai acuan penelitian selanjutnya dengan
mengaitkan aspek-aspek yang belum diungkap dan
dikembangkan dari variabel yang telah disebutkan di depan.
DAFTAR PUSTAKA
http://www.majalahpendidikan.com