Anda di halaman 1dari 11

Thursday, 17 November 2011

 Home

 Berita

 Info Terbaru

 Contact

 Weblink

search...

Profil
 Profil BPPSDMK

 Visi dan Misi

 Sejarah

 Struktur Organisasi

 Contact

 Gallery

 Profil

Unit
 Sekretariat Badan

 Pusrengun SDM Kes

 Pusdiklat Nakes

 Pusdiklat Aparatur

 Pustanser & Dikjut SDM Kes

 BBPK

 Bapelkes

 Poltekkes Kemenkes

IP Pengunjung
Ip address: 182.1.68.165
Info Kunjungan

Hari ini 577


Kemarin 1429
Minggu Ini 4822
Bulan ini 19213
Total 755141
Peraturan
 Peraturan Kepegawaian
Home Berita CAPAIAN PEMBANGUNAN KESEHATAN TAHUN 2011

CAPAIAN PEMBANGUNAN KESEHATAN TAHUN 2011


Prevalensi gizi kurang dan gizi buruk sejak tahun 1989 – 2010 menunjukkan penurunan.
Hasil Riskesdas 2010 menunjukkan prevalensi gizi Kurang menjadi 17,9% dan gizi buruk
menjadi 4.9%. Artinya kemungkinan besar sasaran pada tahun 2014 sebesar 15,0% untuk
gizi kurang dan 3,5% untuk gizi buruk dapat tercapai. Untuk mencapai sasaran pada tahun
2014, upaya perbaikan gizi masyarakat yang lakukan adalah peningkatan program ASI
Ekslusif, upaya penanggulangan gizi mikro melalui pemberian Vit. A, Taburia, tablet besi
bagi bumil, dan iodisasi garam, serta memperkuat penerapan tata laksana kasus gizi buruk
dan gizi kurang di fasilitas kesehatan. Demikian paparan Menkes dr. Endang Rahayu
Sedyaningsih, MPH, Dr.PH pada acara Rapat Kerja Kesehatan Nasional (Rakerkesnas)
Tahun 2011, di Jakarta (23/2). Rakerkesnas berlangsung sejak tanggal 21 – 23 Februari
2011. Acara diikuti seluruh pejabat eselon I dan II di lingkungan Kemkes, Direktur
Utama RS Vertikal dan pimpinan UPT lainnya, para Kepala Dinas Kesehatan Provinsi,
Kabupaten/Kota, Direktur RS Provinsi dan Kabupaten/Kota dari 19 provinsi, serta wakil-
wakil Organisasi Profesi.

Dalam paparannya berjudul Meningkatkan Good Governance Kesehatan Di Tingkat


Provinsi. Menkes menyampaikan pencapaian pembangunana kesehatan tahun 2010.

Selain masalah gizi, kesehatan anak Indonesia juga terus membaik. Angka kematian
Balita, bayi, maupun neonatal terus menurun. Angka kematian Balita menurun dari 97
pada tahun 1991 menjadi 44 per 1.000 kelahiran hidup (KH) pada tahun 2007 (SDKI).
Angka kematian bayi, menurun dari 68 menjadi 34 per 1.000 KH pada periode yang sama.
Angka kematian neonatal menurun dari 32 menjadi 19 kematian per 1.000 KH. Sementara
target Millenium Development Goals (MDGs) tahun 2015 adalah32/1.000 KH untuk
Angka Kematian Balita dan 23 per 1.000 KH untuk angka kematian bayi, kata Menkes.

Menurut Menkes, angka kematian ibu menurun dari 307 per 100.000 KH pada tahun 2002
menjadi 228 per 100.000 KH pada tahun 2007 (SDKI). Target tahun 2014 adalah 110 per
100.000 KH. Salah satu cara yang paling efektif untuk menurunkan angka kematian ibu
adalah dengan meningkatkan pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan terlatih di
fasilitas kesehatan.
Ditambahkan, secara nasional persentase persalinan yang ditolong oleh tenaga kesehatan
terlatih meningkat dari 66,7 persen pada tahun 2002 menjadi 77,34 persen pada tahun
2009 (Susenas). Angka tersebut terus meningkat menjadi 82,3 persen pada tahun 2010
(Data Riskesdas, 2010).

“Untuk mempercepat penurunan angka kematian ibu, salah satu terobosan baru
Kementerian Kesehatan adalah melalui Jaminan Persalinan (Jampersal),” kata Menkes.
Jampersal merupakan pelayanan paket kesehatan berupa kontrol terhadap ibu hamil
(antenatal), persalinan, kontrol setelah melahiran (postnatal) dan pelayanan keluarga
berencana. Paket ini berlaku untuk persalinan oleh tenaga kesehatan di fasilitas kesehatan,
mulai dari Polindes, Puskesmas dan rumah sakit pemerintah di kelas tiga.

Upaya pencegahan dan pengendalian penyakit HIV/AIDS difokuskan pada upaya


menekan angka prevalensi kasus HIV dan meningkatkan persentase orang dengan
HIV/AIDS (ODHA) yang mendapat Anti Retroviral Treatment (ARV).

Faktor risiko penularan HIV paling banyak melalui hubungan seksual sebesar 50,3% dan
pengguna narkoba dengan jarum suntik (IDU) sebesar 40,2%.

Saat ini angka prevalensi kasus HIV telah berhasil dipertahankan pada kisaran 0,2%.
Sedangkan persentase penderita ODHA yang mendapat ARV sudah mencapai 76,8% pada
tahun 2010. “Artinya telah melebihi target yang ditetapkan sebesar 70% pada tahun
2010,” terang Menkes.
Dalam penemuan kasus malaria telah tercapai, 1,96 per 1.000 penduduk pada tahun 2010.
Upaya yang telah dilakukan dalam pengendalian malaria diantaranya pembagian kelambu
missal, penyemprotan rumah pada daerah yang terjadi peningkatan kasus, integrasi
dengan program lain seperti KIA, dan pengobatan malaria.

“Diharapkan road map pengendalian Malaria dijalankan, terutama kegiatan Eliminasi


Malaria di DKI, Bali, Batam (tahun 2010), Jawa, Aceh, Kepri (tahun 2015), Sumatera,
NTB, Kalimantan & Sulawesi (tahun. 2020), serta Papua, Papua Barat, Maluku, NTT,
Maluku Utara (tahun 2030),” ujar Menkes dihadapan peserta Rakerkesnas.

Untuk Pengendalian TB, angka penemuan kasus mencapai 73,02% pada tahun 2010.
Sedangkan angka keberhasilan pengobatan pada tahun 2009 mencapai 89,3%.

Di bidang sanitasi telah berhasil menggerakkan masyarakat di 2.510 desa untuk


melaksanakan program Sanitasi Total Berbasis Masyarakat pada tahun 2010. Pada tahun
2011, sasarannya akan meningkat 2 kali lipat dari tahun 2010.

Di bidang kualitas air minum, hasil pemantauan tahun 2010 menunjukkan 85,18% rumah
tangga yang mendapat air dari PDAM telah memenuhi syarat.

Untuk memenuhi kebutuhan SDM kesehatan di daerah, Kemkes telah melaksanakan


program pengiriman tenaga kesehatan tidak tetap (PTT) termasuk di Daerah Tertinggal,
Perbatasan, dan Kepulauan Terpencil (DTPK). Saat ini jumlah tenaga kesehatan yang
mengikuti program PTT berjumlah 3.020 dokter umum, 904 dokter gigi, 86 dokter
spesialis/dokter gigi spesialis, dan 28.968 bidan.

Di samping PTT, Kemkes telah melaksanakan program penugasan khusus 4 jenis tenaga
kesehatan (perawat, analis, sanitarian, penata gizi) dan pendayagunaan residen senior di
DTPK.
Di samping program pemenuhan dan pengembangan SDM Kesehatan, pemenuhan dan
peningkatan sarana serta prasarana kesehatan merupakan bagian penting dari pelayanan
kesehatan kepada masyarakat. Untuk itu Kementerian Kesehatan pada tahun 2010 telah
memfasilitasi pembangunan 44 Rumah Sakit baru di Kabupaten/Kota, 2.828 Posyandu,
283 Poskesdes, 377 Pustu, 17 Puskesmas Non Perawatan, dan 177 Puskesmas Perawatan
melalui dana Dana Alokasi Khusus (DAK) dan Tugas Perbantuan (TP).

Untuk mendukung pembangunan kesehatan di daerah, Kementerian Kesehatan telah


mengalokasikan sebagian besar dana yang ada kepada Daerah. Distribusi anggaran
APBN tahun 2009 – 2011 ke daerah sudah lebih dari 75%.

“Sejak tahun 2010 kita menggunakan anggaran berbasis kinerja, sehingga setiap rupiah
yang dianggarkan harus menghasilkan suatu output/outcome tertentu,” tegas Menkes.

Berita ini disiarkan oleh Pusat Komunikasi Publik, Sekretariat Jenderal Kementerian
Kesehatan RI. Untuk informasi lebih lanjut dapat menghubungi melalui nomor telepon:
021-52907416-9, faks: 52921669, Call Center: 021-500567, 30413700, atau alamat e-
mail puskom.publik@yahoo.co.id ,info@depkes.go.id , kontak@depkes.go.id .
http://www.bppsdmk.depkes.go.id/index.php?
option=com_content&view=article&id=157:capaian-pembangunan-kesehatan-tahun-
2011&catid=38:berita&Itemid=82

SEO paling KEREN


Mengungkap Fakta yang Terpendam

 Home
 About
 FAQ
 Hubungi Kami

You are here: » Data Angka Kematian Ibu Hamil Menurut WHO
Pasang Iklan anda disini hanya Rp.300rb / bulan
Data Angka Kematian Ibu Hamil Menurut WHO

Data Angka Kematian Ibu Hamil Menurut WHO: Penurunan angka


kematian ibu per 100 ribu kelahiran bayi hidup masih terlalu lamban untuk
mencapai target Tujuan Pembangunan Millenium (Millenium Development
Goals/MDGs) dalam rangka mengurangi tiga per empat jumlah perempuan
yang meninggal selama hamil dan melahirkan pada 2015, demikian pernyataan
resmi Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) pada Jumat.

Dalam pernyataan yang diterbitkan di laman resmi WHO itu dijelaskan, untuk
mencapai target MDGs penurunan angka kematian ibu antara 1990 dan 2015
seharusnya 5,5 persen per tahun .

Namun data WHO, UNICEF, UNFPA dan Bank Dunia menunjukkan angka
kematian ibu hingga saat ini masih kurang dari satu persen per tahun.

Pada 2005, sebanyak 536.000 perempuan meninggal dunia akibat masalah


persalinan, lebih rendah dari jumlah kematian ibu tahun 1990 yang sebanyak
576.000.

Menurut data WHO, sebanyak 99 persen kematian ibu akibat masalah


persalinan atau kelahiran terjadi di negara-negara berkembang. Rasio kematian
ibu di negara-negara berkembang merupakan yang tertinggi dengan 450
kematian ibu per 100 ribu kelahiran bayi hidup jika dibandingkan dengan rasio
kematian ibu di sembilan negara maju dan 51 negara persemakmuran

Terlebih lagi, rendahnya penurunan angka kematian ibu global tersebut


merupakan cerminan belum adanya penurunan angka kematian ibu secara
bermakna di negara-negara yang angka kematian ibunya rendah.

Artinya, negara-negara dengan angka kematian ibu tinggi belum menunjukkan


kemajuan berarti dalam 15 tahun terakhir ini.

Perkiraan angka kematian ibu WHO menunjukkan bahwa sementara


peningkatan terjadi di negara dengan pendapatan menengah, penurunan angka
kematian ibu selama periode 1990-2005 di Sub-Sahara Afrika hanya 0,1 persen
per tahun.

Data Angka Kematian Ibu Hamil Menurut WHO: Selama periode 1990-2005
juga belum ada kawasan yang mampu mencapai penurunan angka kematian ibu
per tahun hingga 5,5 persen. Hanya Asia Timur yang penurunannya telah
mendekati target yakni 4,2 persen per tahun serta Afrika Utara, Asia
Tenggara, Amerika Latin dan Karibia mengalami penurunan yang jauh lebih
besar dari Sub-Sahara Afrika.

Selain itu disebutkan pula bahwa lebih dari satu setengah kematian ibu
(270.000) terjadi di kawasan Sub-Sahara Afrika dan 188 ribunya di Asia Selatan
sehingga jika digabungkan kontribusi kedua kawasan terhadap angka kematian
ibu dunia pada 2005 mencapai 86 persen.

18 January 2011 by Super Keren 0 Responses

Share This Article


Share on Facebook
Stumble This Article
Digg this Article
Bookmark on Delicious

Free Email Newsletter


Stay Updates with this Blog. Get Free email newsletter updates..
Enter Your e Subscribe

And then confirm your email subcription

Related Article to “Data Angka Kematian Ibu Hamil Menurut WHO”


 Keren, Mobil Tamiya Bisa Dikendarai
 Fitnah Terbesar yang Akan dibuat Oleh Dajjal
 Mengapa aku Sering Mengantuk
 10 Tempat Parkir Otomatis Kreatif dan Aneh
 Bukan Hanya Cantik, Ini Kriteria Lainnya Dambaan Pria
 Fidel Castro: Osama Bin Laden Agen CIA
 5 Rekor Lomba Makan Terekstrim di Dunia

No Comment to “Data Angka Kematian Ibu Hamil Menurut WHO”


1. No Comment yet. Be the first to comment...

Leave your comment here:

Name (required)

Mail (will not be published) (required)

Website (Optional)

Subscribe to comments feed


Submit Comment

Harry Potter And The Deathly Hallows Part 1 2010 PPVRIP XviD-WBZ
151 Kampus Indonesia Terbaik di Internet
Info Bisnis

PROMO AKHIR TAHUN

Hosting Hostgator dengan Cupon Code: PTKHOSTING

Categories
 Artikel
o Islami
o Kesehatan
o Komputer
o Pendidikan
 Download
o Driver Gratis
o Ebook Gratis
o Film Gratis
o Lagu Gratis
o Makalah Gratis
o Themes Gratis
 Informasi
o Fakta
o Loker
o Teknologi
o Unik & Keren
o Wisata
 LifeStyle
o Dapur Lezat
o Fashion
o Hasrat
 News
 Tips Triks

Meta
 Log in
 Entries RSS
 Comments RSS
 WordPress.org

Control User

WebStats

Ads by AffinityClick


o Us bank mortgage rates


o The First
o Free email newsletter
o Free email newsletters
o Web Developers
o Unicef
o Management Development
© 2011 SEO paling KEREN - Mengungkap Fakta yang Terpendam
17 queries. 1.270 seconds. BkkbN-Reloaded Themes.

o
o
o
o

o
o
o
o

http://www.keren.web.id/data-angka-kematian-ibu-hamil-menurut-who.html

Anda mungkin juga menyukai