Home
Berita
Info Terbaru
Contact
Weblink
search...
Profil
Profil BPPSDMK
Sejarah
Struktur Organisasi
Contact
Gallery
Profil
Unit
Sekretariat Badan
Pusdiklat Nakes
Pusdiklat Aparatur
BBPK
Bapelkes
Poltekkes Kemenkes
IP Pengunjung
Ip address: 182.1.68.165
Info Kunjungan
Selain masalah gizi, kesehatan anak Indonesia juga terus membaik. Angka kematian
Balita, bayi, maupun neonatal terus menurun. Angka kematian Balita menurun dari 97
pada tahun 1991 menjadi 44 per 1.000 kelahiran hidup (KH) pada tahun 2007 (SDKI).
Angka kematian bayi, menurun dari 68 menjadi 34 per 1.000 KH pada periode yang sama.
Angka kematian neonatal menurun dari 32 menjadi 19 kematian per 1.000 KH. Sementara
target Millenium Development Goals (MDGs) tahun 2015 adalah32/1.000 KH untuk
Angka Kematian Balita dan 23 per 1.000 KH untuk angka kematian bayi, kata Menkes.
Menurut Menkes, angka kematian ibu menurun dari 307 per 100.000 KH pada tahun 2002
menjadi 228 per 100.000 KH pada tahun 2007 (SDKI). Target tahun 2014 adalah 110 per
100.000 KH. Salah satu cara yang paling efektif untuk menurunkan angka kematian ibu
adalah dengan meningkatkan pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan terlatih di
fasilitas kesehatan.
Ditambahkan, secara nasional persentase persalinan yang ditolong oleh tenaga kesehatan
terlatih meningkat dari 66,7 persen pada tahun 2002 menjadi 77,34 persen pada tahun
2009 (Susenas). Angka tersebut terus meningkat menjadi 82,3 persen pada tahun 2010
(Data Riskesdas, 2010).
“Untuk mempercepat penurunan angka kematian ibu, salah satu terobosan baru
Kementerian Kesehatan adalah melalui Jaminan Persalinan (Jampersal),” kata Menkes.
Jampersal merupakan pelayanan paket kesehatan berupa kontrol terhadap ibu hamil
(antenatal), persalinan, kontrol setelah melahiran (postnatal) dan pelayanan keluarga
berencana. Paket ini berlaku untuk persalinan oleh tenaga kesehatan di fasilitas kesehatan,
mulai dari Polindes, Puskesmas dan rumah sakit pemerintah di kelas tiga.
Faktor risiko penularan HIV paling banyak melalui hubungan seksual sebesar 50,3% dan
pengguna narkoba dengan jarum suntik (IDU) sebesar 40,2%.
Saat ini angka prevalensi kasus HIV telah berhasil dipertahankan pada kisaran 0,2%.
Sedangkan persentase penderita ODHA yang mendapat ARV sudah mencapai 76,8% pada
tahun 2010. “Artinya telah melebihi target yang ditetapkan sebesar 70% pada tahun
2010,” terang Menkes.
Dalam penemuan kasus malaria telah tercapai, 1,96 per 1.000 penduduk pada tahun 2010.
Upaya yang telah dilakukan dalam pengendalian malaria diantaranya pembagian kelambu
missal, penyemprotan rumah pada daerah yang terjadi peningkatan kasus, integrasi
dengan program lain seperti KIA, dan pengobatan malaria.
Untuk Pengendalian TB, angka penemuan kasus mencapai 73,02% pada tahun 2010.
Sedangkan angka keberhasilan pengobatan pada tahun 2009 mencapai 89,3%.
Di bidang kualitas air minum, hasil pemantauan tahun 2010 menunjukkan 85,18% rumah
tangga yang mendapat air dari PDAM telah memenuhi syarat.
Di samping PTT, Kemkes telah melaksanakan program penugasan khusus 4 jenis tenaga
kesehatan (perawat, analis, sanitarian, penata gizi) dan pendayagunaan residen senior di
DTPK.
Di samping program pemenuhan dan pengembangan SDM Kesehatan, pemenuhan dan
peningkatan sarana serta prasarana kesehatan merupakan bagian penting dari pelayanan
kesehatan kepada masyarakat. Untuk itu Kementerian Kesehatan pada tahun 2010 telah
memfasilitasi pembangunan 44 Rumah Sakit baru di Kabupaten/Kota, 2.828 Posyandu,
283 Poskesdes, 377 Pustu, 17 Puskesmas Non Perawatan, dan 177 Puskesmas Perawatan
melalui dana Dana Alokasi Khusus (DAK) dan Tugas Perbantuan (TP).
“Sejak tahun 2010 kita menggunakan anggaran berbasis kinerja, sehingga setiap rupiah
yang dianggarkan harus menghasilkan suatu output/outcome tertentu,” tegas Menkes.
Berita ini disiarkan oleh Pusat Komunikasi Publik, Sekretariat Jenderal Kementerian
Kesehatan RI. Untuk informasi lebih lanjut dapat menghubungi melalui nomor telepon:
021-52907416-9, faks: 52921669, Call Center: 021-500567, 30413700, atau alamat e-
mail puskom.publik@yahoo.co.id ,info@depkes.go.id , kontak@depkes.go.id .
http://www.bppsdmk.depkes.go.id/index.php?
option=com_content&view=article&id=157:capaian-pembangunan-kesehatan-tahun-
2011&catid=38:berita&Itemid=82
Home
About
FAQ
Hubungi Kami
You are here: » Data Angka Kematian Ibu Hamil Menurut WHO
Pasang Iklan anda disini hanya Rp.300rb / bulan
Data Angka Kematian Ibu Hamil Menurut WHO
Dalam pernyataan yang diterbitkan di laman resmi WHO itu dijelaskan, untuk
mencapai target MDGs penurunan angka kematian ibu antara 1990 dan 2015
seharusnya 5,5 persen per tahun .
Namun data WHO, UNICEF, UNFPA dan Bank Dunia menunjukkan angka
kematian ibu hingga saat ini masih kurang dari satu persen per tahun.
Data Angka Kematian Ibu Hamil Menurut WHO: Selama periode 1990-2005
juga belum ada kawasan yang mampu mencapai penurunan angka kematian ibu
per tahun hingga 5,5 persen. Hanya Asia Timur yang penurunannya telah
mendekati target yakni 4,2 persen per tahun serta Afrika Utara, Asia
Tenggara, Amerika Latin dan Karibia mengalami penurunan yang jauh lebih
besar dari Sub-Sahara Afrika.
Selain itu disebutkan pula bahwa lebih dari satu setengah kematian ibu
(270.000) terjadi di kawasan Sub-Sahara Afrika dan 188 ribunya di Asia Selatan
sehingga jika digabungkan kontribusi kedua kawasan terhadap angka kematian
ibu dunia pada 2005 mencapai 86 persen.
Name (required)
Website (Optional)
Harry Potter And The Deathly Hallows Part 1 2010 PPVRIP XviD-WBZ
151 Kampus Indonesia Terbaik di Internet
Info Bisnis
Categories
Artikel
o Islami
o Kesehatan
o Komputer
o Pendidikan
Download
o Driver Gratis
o Ebook Gratis
o Film Gratis
o Lagu Gratis
o Makalah Gratis
o Themes Gratis
Informasi
o Fakta
o Loker
o Teknologi
o Unik & Keren
o Wisata
LifeStyle
o Dapur Lezat
o Fashion
o Hasrat
News
Tips Triks
Meta
Log in
Entries RSS
Comments RSS
WordPress.org
Control User
WebStats
Ads by AffinityClick
o
o
o
o
o
o
o
o
http://www.keren.web.id/data-angka-kematian-ibu-hamil-menurut-who.html