Anda di halaman 1dari 15

A.

JUDUL
OPTIMASI PENCAMPURAN UMPAN RAW MILL DENGAN METODE
INVERS MATRIKS DI PT. SEMEN CIBINONG Tbk. PABRIK CILACAP
DI JAWA TENGAH.

B. ALASAN PEMILIHAN JUDUL


Rencana peningkatan ekspor terak dan semen sebagai upaya meningkatkan
pemasukan negara dan menambah cadangan devisa negara serta meningkatkan
keuntungan perusahaan maka diperlukan suatu upaya mengoptimalkan bahan
baku untuk pembuatan terak dalam hal ini bahan baku batu kapur dan tanah liat
sebagai bahan baku utama dan pasir besi serta pasir silika sebagai bahan koreksi.
Selektifnya pasar luar negeri mengenai produk ekspor dalam negeri dalam
hal ini ekspor terak dan semen yang harus memenuhi standar internasional, maka
diperlukan perencanaan dengan pertimbangan teknis dan ekonomis. Salah satu
cara untuk mengoptimalkan bahan baku terak dan semen yaitu dengan mengatur
material umpan dari raw mill dengan cara membandingkannya secara
perhitungan matematis. Penelitian ini diharapkan dalam pemanfaatan batu kapur
dan tanah liat sebagai sumner daya alam dapat optimal dan pasir besi serta pasir
silika dapat dioptimalkan dengan tidak mengindahkan tuntutan pasar luar negeri.

C. TUJUAN PENELITIAN
Optimasi umpan raw mill dengan tujuan untuk mencari suatu cara agar
komposisi bahan baku untuk umpan raw mill dapat menghasilkan terak dan
semen sesuai standar ASTM (American Society for Testing and Materials) untuk
itu dilakukan pencampuran antara bahan-bahan baku harus sesuai proporsinya
berdasarkan dengan target yang diinginkan dan komposisi kimia dari bahan yang
memenuhi standar baku.
Optimasi umpan raw mill diharapkan akan menghasilkan keseimbangan
material antara crusher dan raw mill sehingga kelebihan bahan baku utama
berupa batu kapur dan tanah liat dapat terkontrol ketika masuk ke crusher sampai
masuk ke raw mill sehingga secara tidak langsung mengoptimalkan bahan
koreksi berupa pasir silika dan pasir besi.
D. PERUMUSAN MASALAH
Permasalahan yang di kaji dalam penelitian ini mengenai target dari LSF
(Lime Saturation Factory), SR (Silica Ratio), AR (Alumina Ratio) sebagai faktor
penentu, produksi dari crusher sebagai penyuplai dari bahan baku utama,
pencampuran awal antara batu kapur dan tanah liat untuk mempermudah
pencampuaran di Kiln dan mengurangi dari kadar air, pengaturan bin-bin sebagai
tempat sementara sebelum umpan masuk ke raw mill dan penentuan kualitas dari
produk terak dan semen yang sesuai dengan ASTM.
Perumusan masalah yang optimal diperoleh dengan memperhatikan
effesiensi kerja dari setiap kegiatan produksi yang meliputi :
 Kegiatan peremukan bahan baku utama sampai ke tempat bin dengan
melalui proses pengeringan.
 Proses pencampuran awal batu kapur dan tanah liat untuk mempermudah
proses selanjutnya.
 Hasil produk dari terak dan semen dengan komposisi kimia yang telah
ditentukan sesuai standar ASTM.

E. DASAR TEORI
Landasan teori pencampuran umpan raw mill meliputi teori pencampuran
metode matematik dengan invers matrik dan faktor-faktor penentu dari raw mill
sehingga memenuhi target yang diinginkan.
1. Teori Kualitas Ratio Oksida Terak
Perhitungan proporsi bahan mentah merupakan bagian dari raw mix design
umpan kiln dimana dari perhitungan ini di dapat raw mix dengan komposisi
tertentu.
a) Lime Saturation Factor (LSF)
Lime Saturation Factor merupakan faktor kejenuhan terhadap lime (kapur),
tinggi rendahnya lime di dalam clinker dapat diukur dari LSF.
LSF adalah ratio antara kandungan CaO efektif dengan kemungkinan kandungan
CaO maksimum di dalam clinker. Semakin tinggi nilai LSF bakaran cenderung
berat sehingga bila nilai LSF rendah bakaran cenderung mudah. Pada umumnya
LSF antara 90 – 98.
Untuk harga alumina ratio (AR) > 0,64
Kandungan CaO maksimum = 2,8 SiO2 + 1,65 Al2O3 + 0,35 Fe2O3

100CaO
LSF = 2,8SiO 2  1,65 Al 2O 3  0,35Fe 2O3

Untuk harga alumina ratio (AR) < 0,64


Kandungan CaO maksimum = 2,8 SiO2 + 1,1 Al2O3 + 0,75 Fe2O3

100CaO
LSF = 2,8SiO 2  1,1Al 2O 3  0,7 Fe 2O 3

b) Alumina Ratio (AR)


Alumina Ratio (AR) adalah perbandingan antara oksida alumina dengan
oksida besi dinyatakan sebagai Alumina Ratio atau Alumina Modulus dapat juga
dinyatakan sebagai Iron Ratio (IR), idealnya AR 1,38 umumnya 1,3 – 2,5.

Al 2O 3
AR =
Fe 2O 3

c) Silica Ratio (SR)


Silika Ratio sering dinyatakan sebagai Silika Modulus (SM) merupakan
perbandingan antara oksida silika dengan sejumlah proporsi oksida alumina dan
oksida besi.

SiO 2
SR =
Al 2O 3  Fe 2O 3
2. Teori Pencampuran
Dengan Invers Matriks.
a) Teori Matriks Berorde m x n
Matriks adalah susunan bilangan (riil atau kompleks) dalam persegi
panjang yang dibatasi oleh tanda kurung siku-siku (atau tanda kurung biasa).

a11 a12 ... a1n


a 21 a 22 ... a2n
A=
: : :
a m1 am 2 ... a mn

Bilangan mn ini dikatakan unsur matriks A. Garis horisontal sebagai baris


dan garis vertikal sebagai kolom matriks A. Matriks dengan m baris dan n kolom
secara singkat disebut sebagai matriks m x n (dibaca “matriks m kali n”).
Matriks-matriks akan dilambangkan oleh huruf besar dicetak tebal A, B
dan sebagainya, yaitu dengan menuliskan bentuk umum unsur matriks A yang
dibatasi oleh tanda kurung siku A = (ajk), dengan cara yang sama B = (ajk).
Matriks yang hanya terdiri dari satu baris disebut matriks baris dan
dilambangkan dengan huruf kecil tebal :
a = [a1, a2,...aa]
Demikian pula, matrik kolom adalah matrik yang hanya terdiri dari satu
kolom :
b1
b2
b= :
bm

b) Teori Determinan dan Invers Matriks

a11 a12
A=
a 21 a 22
Bentuk selisih perkalian elemen-elemen yang terletak pada diagonal utama
(a11 ke a22) dengan perkalian elemen-elemen pada diagonal samping (a21 ke a12)
yaitu ( a11.a22 – a12.a21 ) dinamakan sebagai determinan matriks A (nilai | A | ).
Invers Matriks yang didapat adalah
1 a 22  a12
A-1 =
a11 .a 22  a12 .a 21  a 21 a11

c). Perhitungan Pencampuran dengan Target LSF, AR, dan SR.


Pencampuran limestone mix (batu kapur campur), limestone correction
(batu kapur koreksi), pasir silika dan pasir besi akan didapatkan raw mix dengan
LSF, AR, dan SR yang diinginkan :
Oksida Limestone Mix Limestone Corr Pasir Silika Pasir Besi
SiO2 S1 S2 S3 S4
Al2O3 A1 A2 A3 A4
Fe2O3 F1 F2 F3 F4
CaO C1 C2 C3 C4

Asumsi proporsi :
- Limestone Mix = X bagian
- Limestone Correction = Y bagian
- Pasir Silika = Z bagian
- Pasir Besi = W bagian
Dengan batasan : X + Y + Z + W = 1 bagian
Dari asumsi tersebut didapatkan persamaan campuran oksida-oksida bahan
baku sebagai berikut :

XC1  YC2  ZC 3  WC 4
Cm =
X Y W

XF1  YF2  ZF3  WF4


Fm =
X Y  Z

XA1  YA2  ZA3  WA 4


Am =
X Y  Z
XS1  YS 2  ZS 3  WS 4
Sm =
X Y  Z

Bentuk yang lebih sederhana :


a1X + b1Y + c1Z + d1W = 0
a2X + b2Y + c2Z + d2W = 0
a3X + b3X + c3Z + d3W = 0

F. PENYELESAIAN MASALAH
Pencampuran umpan raw mill tersebut diolah datanya dengan
menggunakan invers matriks dengan fungsi tujuan adalah meminimkan fungsi
kriteria dengan memperhatikan kendala-kendala sebagai berikut :
 Target kualitas klinker dan semen sesuai dengan ASTM.
 Kadar rata-rata oksida bahan-bahan umpan raw mill.
 Pengaturan keseimbangan material antara produk dari crusher menuju
raw mill.
 Kondisi fisik material terutama kandungan air dan kondisi dari alat-
alat.
Permasalahan yang ada dilapangan selanjutnya dipelajari dan dikaji
berdasarkan data yang ada dan ditunjang dengan berbagai teori dari literatur
kemudian dicari alternatif penyelesaiannya.
Data-data yang diperlukan dalam penyusunan penelitian ini antara lain :
1. Data Primer
Data primer adalah data penting yang digunakan untuk membahas masalah
yang dihadapi. Data penting yang perlu didapat meliputi :
- Kualitas rata-rata oksida umpan raw mill.
- Produksi crusher rata-rata.
- Produktifitas crusher , bin-bin dan raw mill.
- Perbandingan campuran menurut data dari pusat pengendalian alat.
- Target produksi terak dan semen yang di produksi.
- Effisiensi waktu kerja produktif.
- Sasaran dari kualitas terak dan semen.
2. Data Pendukung
Data pendukung adalah data-data yang dapat mendukung data-data dari
lapangan guna menganalisa permasalahan yang ada untuk mencari alternatif
penyelesaian masalah. Data pendukung dapat diambil dari laporan penelitian
terdahulu baik dari dalam maupun luar perusahaan dan instansi atau lembaga
terkait serta dari literatur-literatur.
Data-data pendukung meliputi :
- Data curah hujan.
- Komposisi oksida meterial umpan.
- Spesifikasi dari alat.
- Sifat fisik material umpan.
- Standar klinker dan semen sesuai dengan ASTM.
- Waktu kerja.

G. METODELOGI PENELITIAN
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian
langsung di lapangan. Data-data yang ada dilapangan digabungkan dengan teori
yang relevan sehingga dari keduanya dapat diperoleh pendekatan penyelesaian
masalah.
Tahapan penyelesaian masalah tersebut dilakukan sebagai berikut :
1. Studi literratur, dilakukan dengan mencari bahan-bahan
pustaka yang menunjang.
2. Pengamatan di lapangan, yaitu mengadakan pengamatan
langsung di lapangan meliputi :
- Distribusi oksida dari umpan raw mill.
- Produksi rata-rata crusher setiap hari.
- Waktu kerja.
- Produksi dari raw mill.
- Target produksi yang diinginkan.

3. Pengelompokan data yang diperoleh dari lapangan, meliputi


:
- Data produksi dari crusher, data produksi dari raw mill.
- Data komposisi oksida dari umpan raw mill.
- Data curah hujan mempengaruhi effisiensi kerja.
- Data produksi harian mempengaruhi kebutuhan dari
umpan per hari.
4. Pengolahan data, dilakukan perhitungan yang
selajutnya disajikan dalam bentuk tabel dan rangkaian perhitungan yang
berhubungan dalam penelitian ini.
5. Analisa data, dilakukan dengan pendekatan
metode matematis dengan pembuatan fungsi tujuan yang berdasarkan data-
data yang diperoleh dari pengamatan di lapangan sehingga akan didapatkan
analisa permasalahan dengan invers matriks berdasarkan perhitungan aljabar
matriks.
6. Kesimpulan, berupa penerapan model
metematis dengan invers matriks sehingga didapat tujuan yang diharapkan
yaitu kualitas dari klinker dan semen yang diinginkan sesuai dengan standar
ASTM.

H. RENCANA JADWAL KEGIATAN PENELITIAN

No. Jenis Kegiatan Minggu


1 2 3 4 5 6 7 8 9
1 Studi Literatur
2 Observasi dan Survei
3 Pengambilan dan
Pengolahan Data
4 Pembahasan
5 Pembuatan Draft
I. DAFTAR PUSTAKA
1. Erwin Kreyzig. (1993), Matematika Teknik Lanjutan,
Erlangga, Surabaya.
2. Kurt E. Peray. (1980), Cement Manufacture Hand Book,
Chemical Publisher Co. Ltd, Toronto.
3. Ketut. Arsha Putra. (1995), Teknologi Semen, Kursus
Eselen V, Pemeliharaan Instrumen ICCI – ASI, Gresik.
4. Suherdi. (1998), Upaya Penyelarasan Penambangan
Batugamping PT> United Tractor di Pabrik Tuban II Jawa Timur, Skripsi,
Jurusan Teknik Pertambangan, Fakultas Teknologi Mineral, UPN “Veteran”
Yogyakarta.
J. RENCANA DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
DAFTAR LAMPIRAN
DAFTAR GAMBAR
DAFTAR TABEL
BAB I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Tujuan Penelitian
C. Identifikasi Masalah
D. Metode Pendekatan
BAB II TINJAUAN UMUM
A. Lokasi Kesampaian Daerah
B. Iklim dan Curah Hujan
C. Geologi Regional
BAB III. LANDASAN TEORI PENCAMPURAN
A. Teori Kualitas Ratio Oksida Terak
B. Teori Pencampuran dengan Invers Matriks
C. Teori Pencampuran dengan Target LSF, AR dan SR
BAB IV. PENCAMPURAN UMPAN RAW MILL
A. Kebutuhan Bahan Baku Umpan Raw Mill
B. Produksi Crusher
C. Persyaratan dan Sasaran Produksi Terak serta Semen
D. Penyusunan Model Matematika
E. Perumusan Masalah
BAB V. PEMBAHASAN
A. Pencampuran Umpan Raw Mill dengan Metode Invers Matriks
B. Sistem Pencampuran Awal Bahan Baku Utama
C. Penggilingan, Pencampuran dan Pengeringan Umpan
BAB VI. KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
B. Saran
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
KAJIAN PENCAMPURAN BATUGAMPING BEDA KADAR
UNTUK MEMENUHI KEBUTUHAN BAHAN BAKU SEMEN
DI KUARI BATUGAMPING PT. SEMEN CIBINONG Tbk.
PABRIK CILACAP , JAWA TENGAH

PROPOSAL TUGAS AKHIR


Disusun Sebagai Salah Satu Syarat Dalam Melaksanakan Tugas Akhir
Pada Jurusan Teknik Pertambangan

Oleh :
DWI PRASETYA LAKSANA PUTRA
NIM. 95.066/TA

JURUSAN TEKNIK PERTAMBANGAN


FAKULTAS TEKNOLOGI MINERAL
UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL “VETERAN”
YOGYAKARTA
2001
KAJIAN PENCAMPURAN BATUGAMPING BEDA KADAR
UNTUK MEMENUHI KEBUTUHAN BAHAN BAKU SEMEN
DI KUARI BATUGAMPING PT. SEMEN CIBINONG Tbk.
PABRIK CILACAP , JAWA TENGAH

PROPOSAL TUGAS AKHIR

Oleh :
DWI PRASETYA LAKSANA PUTRA
NIM. 95.066/TA

JURUSAN TEKNIK PERTAMBANGAN


FAKULTAS TEKNOLOGI MINERAL
UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL “VETERAN”
YOGYAKARTA
2001
KAJIAN PENCAMPURAN BATUGAMPING BEDA KADAR
UNTUK MEMENUHI KEBUTUHAN BAHAN BAKU SEMEN
DI KUARI BATUGAMPING PT. SEMEN CIBINONGTbk.
PABRIK CILACAP , JAWA TENGAH

PROPOSAL TUGAS AKHIR

Oleh :
DWI PRASETYA LAKSANA PUTRA
NIM. 95.066/TA

Disetujui untuk Jurusan Teknik Pertambangan


Fakultas Teknologi Mineral
Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Yogyakarta

Tanggal : ..................................

Mengetahui,
Dosen Wali Pembimbing I
(Ir. Sudaryanto, MT) ( Ir. Wawong DR, MT)

Anda mungkin juga menyukai