BAB I
PENDAHULUAN
Baja karbon
Baja paduan rendah
Baja tahan karat
Berdasarkan proses pembuatan
Tanur baja terbuka
Dapur listrik
Proses oksidasi dasar
2. Berdasarkan bentuk produk
Pelat batangan
Tabung
Lembaran
Pita
Bentuk struktural
3. Berdasarkan struktur mikro
Feritik
Perlitik
Martensitik
Austenitik
4. Berdasarkan kegunaan dalam konstruksi
Baja Struktural
Baja Non-Struktural
Perumusan Masalah
Pada praktek kerja baja yang berlangsung di bengkel teknik sipil pada semester II
ini, pekerjaan yang dilakukan meliputi :
2. Agar kita mengetahui langkah kerja yang benar dan baik dalam suatu pekerjaan
pengelasan.
Adapun laporan ini telah disesuaikan dengan teori yang telah dipelajari
pada praktek kerja baja dan juga dari praktek yang telah dilakukan selama tujuh
hari terhitung dari tanggal 11 Februari 2014 s/d 18 Februari 2014.
Selain dari keterangan diatas dalam praktek pekerjaan bengkel baja ini kita harus
mengetahui point-point penting dalam praktek kerja baja, antara lain :
- Tegak - Rapi
- Datar - Siku
1. Las listrik
2. Las Asetilen
Mesin las busur manual secara garis besarnya dibagi dalam 2 golongan,
yaitu : Mesin las arus bolak balik (Alternating Current / AC Welding Machine)
6
dan Mesin las arus searah (Direct Current / DC Welding Machine) Mesin las AC
sebenarnya adalah transpormator penurun tegangan. Transformator (trafo mesin
las) adalah alat yang dapat merubah tegangan yang keluar dari mesin las, yakni
dari 110 Volt, 220 Volt, atau 380 Volt menjadi berkisar antara 45 – 80 Volt
dengan arus (Amper) yang tinggi.Mesin las DC mendapatkan sumber tenaga
listrik dari trafo las ( AC ) yang kemudian diubah menjadi arus searah atau dari
generator arus searah yang digerakkan oleh motor bensin atau motor diesel
sehingga cocok untuk pekerjaan lapangan atau untuk bengkel-bengkel kecil yang
tidak mempunyai jaringan listrik. Pengaturan arus pada pengelasan dapat
dilakukan dengan cara memutar tuas, menarik, atau menekan, tergantung pada
konstruksinya, sehingga kedudukan inti medan magnit bergeser naik-turun pada
transformator.
2. Kabel Las
Pada mesin las terdapat kabel primer ( primary power cable ) dan kabel
sekunder atau kabel las ( welding cable ).Kabel primer ialah kabel yang
menghubungkan antara sumber tenaga dengan mesin las. Jumlah kawat inti pada
kabel primer disesuaikan dengan jumlah phasa mesin las ditambah satu kawat
sebagai hubungan masa tanah dari mesin las.Kabel sekunder ialah kabel-kabel
yang dipakai untuk keperluan mengelas, terdiri dari dua buah kabel yang masing-
masing dihubungkan dengan penjepit ( tang ) elektroda dan penjepit ( holder )
benda kerja. Inti kabel terdiri dari kawat-kawat yang halus dan banyak jumlahnya
serta dilengkapi dengan isolasi. Kabel-kabel sekunder ini tidak boleh kaku , harus
mudah ditekuk/digulung. Penggunaan kabel pada mesin las hendaknya
disesuaikan dengan kapasitas arus maksimum dari pada mesin las. Makin kecil
diameter kabel atau makin panjang ukuran kabel, maka tahanan/hambatan kabel
7
akan naik, sebaliknya makin besar diameter kabel dan makin pendek maka
hambatan akan rendah. Pada ujung kabel las biasanya dipasang sepatu kabel untuk
pengikatan kabel pada terminal mesin las dan pada penjepit elektroda maupun
pada penjepit masa.
3. Tang Las
Elektroda dijepit dengan tang las ( elektroda ). Tang las dibuat dari bahan
kuningan atau tembaga dan dibungkus dengan bahan yang berisolasi yang tahan
terhadap panas dan arus listrik, seperti ebonit. Mulut penjepit hendaknya selalu
bersih dan kencang ikatannya agar hambatan arus yang terjadi sekecil mungkin.
4. Klem masa
8
1. Oksigen
Proses elektrolisa air, dimana Hidrogen dan Oksigen diperoleh dari air.
Pemisahan Hidrogen untuk mendapatkan Oksigen diproses secara elektrolisa
listrik.
Proses pendinginan udara, cara pemisahan oksigen dan gas-gas lain,
didinginkan menjadi suatu zat cair. Zat cair tadi dipanaskan hingga mendapat
oksigen. Zat yang titik didih rendah akan terpisah dahulu. (titik penguapan
oksigen 182° C).
Adapun Sifat dari Oksigen yakni Tidak berbau, tidak berwarna, dan tidak sensitif
terhadap api.
2. Asetilen
Adapu Sifat Asetilen yakni Berbau, Berwarna, dan Sensitif terhadap api.
1. Regulator
e. Membran
g. Katup penutup
c. Filter
untuk tabung gas Asetilen, katup ini terbuat dari material baja. Adapun bagian-
bagian dari katup pengaman api balik adalah :
Keterangan :
3. Filter
4. Ruang antara
5. Mur penyambung
Gambar 6. Bagian Katup pengaman api
balik
3.Selang Gas
Berfungsi Untuk mengalirkan gas yang keluar dari tabung menuju torch
digunakan selang gas. Untuk memenuhi persyaratan keamanan, selang harus
mampu menahan tekan kerja dan tidak mudah bocor. Dalam pemakaiannya,
selang dibedakan berdasarkan jenis gas yang dialirkan. Untuk memudahkan
bagimana membedakan selang Oksigen dan selang Asetilen mak cukup
memperhatikan kode warna pada selang. Berikut ini diperlihatkan table yang
berisi informasi tentang perbedaan warna untuk membedakan jenis gas yang
mengalir dalam selang.
Brander atau alat pembakar gas adalah alat yang berfungsi sebagai pencampur gas
asetilen dengan gas oksigen dengan proporsi tertentu yang dapat diatur. Brander
mencampur asetilen dan oksigen dengan homogen. Campuran gas homogen ini
akan keluar lewat mulut brander dengan tekanan tertentu dan mudah sekali
terbakar. Dengan bantuan bara atau nyala api semburan campuran gas dapat
dinyalakan dan akan menghasilkan nyala api yang bersuhu tinggi. Adapun bagian-
bagian dari Brander las / pembakar las balik adalah
Gambar 8. Bagian
Brander las /
pembakar las
14
6. Tabung Gas
Tabung gas berfungsi untuk menampung gas atau gas cair dalam kondisi
bertekanan. Umumnya tabung gas dibuat dari Baja, tetapi sekarang ini sudah
banyak tabung-tabung gas yang terbuat dari paduan Alumunium. Tabung gas
tersedia dalam bentuk beragam mulai berukuran kecil hingga besar. Ukuran
tabung ini dibuat berbeda karena disesuaikan dengan kapasitas daya tampung gas
dan juga jenis gas yang ditampung. Untuk membedakan tabung gas apakah
didalamnya berisi gas Oksigen, Asetilen atau gas lainya dapat dilihat dari kode
warna yang ada pada tabung itu.
Peralatan yang akan dilas harus dipersiapkan sedemikian rupa supaya layak
dilas, artinya peralatan telah dibebaskan dari tugas operasinya, telah
dikosongkan dan dibilas, diperiksa lebih dahulu kandungan gasnya yang
berbahaya dengan hasil pemeriksaan yang memuaskan menyediakan sarana
ventilasi seperti bukaan (opening).
Semua peralatan pengelasan harus dalam keadaan baik , serta tidak sebentar-
sebentar rusak.
Baju Iengan panjang dan celana panjang yang terbuat dari katun, Sarung
tangan kulit, Selongsong kaki (sleeve) yang terbuat dari kulit, Sepatu
keselamatan, Pelindung dada (apron) dari kulit.
Peralatan biasa seperti martil pembersih (chipping hammer) yang terbuat
dari besi (untuk pekerjaan besi/baja), yang terbuat dari stainless pengelasan
stainless steel), dan yang terbuat dari paduan tembaga (untuk pengelasan
paduan tembaga). Pemakaiannya tidak boleh tertukar karena akan berakibat
pengkaratan pada sambungan las. Sikat kawat yang juga terbuat dari tiga
macam logam sebagaimana halnya martil. Pahat runcing yang terbuat daridua
jenis logam (baja dan stainless steel) , Peralatan khusus seperti tang pengukur
16
Topi las
Baju lengan tangan
katun
Apron (pelindung
badan)
Tang las (pemegang
elektroda)
Sarung tangan
Kipas angin (exhaust
vent)
Hamer pembengkok
Sikat kawat baja
Kabel las
Selongsong pelindung
kaki
angan las
Trafo las
Gambar 10. Keselamatan kerja las
17
BAB II
URAIAN PEKERJAAN
A. Peralatan
6. Tang panas
B. Bahan
2. Gas asetelin
18
6. Lakukan secara perlahan-lahan dan posisi pegangan kawat asetelin lurus pada
garis kerja agar hasilnya lurus.
1. Untuk melindungi anggota badan dari percikan api las dan sinar
gunakanpakaian keselamatan kerja dengan baik.
2.Gunakan tabir pelindung untuk menghalangi sinar tajam dan percikan api
supaya tidak mengganggu orang lain.
3.Pakailah kacamata pengaman secara baik.
4.Pakailah topi pengaman jika mengelas di tempat-tempat yang rumit.
5.Hindari bercanda dan mengganggu teman saat sedang bekerja.
6.Hindari benda panas, benda tajam, nyala api terkena atau mengganggu
kabel las.
7.Ingat bahwa tidak ada pekerjaan bagi seorang pengelas buta.
20
2.2.1. Tujuan
Dapat mengelas menggunakan las listrik
Dapat mengelas dengan baik
Dapt mengelas dengan lurus
Las listrik
Meja kerja
Penitik
Tank jepit
Rol siku palu ketok baja
Bahan
Batang elektroda
Plat baja ukuran 5x10
Kapur
7. Palu besi
B. Bahan
1. Elektoda
2. 2 buah plat
23
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Dalam mengelas kecepatan menggeser elektroda sangat menentukan hasil
lasan. Jika terlalu cepat, tembusan lasnya dangkal oleh karena kurang waktu
pemanasan bahan dasar dan kurang waktu untuk cairan elektroda menembus
bahan dasar. Bila terlalu lambat akan menghasilkan alur lasan yang lebar, kasar
dan kuat, hal ini dapat menimbulkan kerusakan sisi las (pada logam induknya).
Oleh karena itu kecepatan elektroda harus tepat dan stabil.
Jarak ujung elektroda ke benda kerja juga sangat mempengaruhi hasil lasan.
Jika terlalu dekat elektroda bisa nempel pada benda kerja dan jika terlalu jauh
lelehan elektroda tidak akan menumpuk dan jika sangat jauh elektroda akan
mati.
Kosentrasi saat mengelas sangat diperlukan demi tercapainya hasil yang
berkualitas
Keselamatan kerja harus sangat diperhatikan oleh para mahasiswa karena
selama mengelas sangat rentan dalam resiko kecelakaan kerja
Saran
saat praktikum tidak perlu pemanasan terlalu lama.
Ada baiknya sebelum memulai pratek kerja baja mahasiswa di berikan modul
agar kerja dapat lebih terencana
Sebaiknya instruktur selalu mengawasi para mahasiswa di dalam ruang kerja
mengigat resiko kecelakaan yang sangat rentan pada saat mengelas
Dalam penggunaan peralatan diharapkan dapat digunakan sesuai dengan
fungsinya dan kegunaanmasing-masing alat tersebut.
Keseriusan dan ketelitian serta ketekunan dalam penggunaan alat sangat
diperhatikan karena akan membahayakan kerja.
25
DAFTAR PUSTAKA
Sri Widharto, Widharto. 2003. Petunjuk Kerja Las. Jakarta: Pradnya Paramita.
http://id.wikipedia.org/wiki/Las
http://id.wikipedia.org/wiki/Las_listrik
http://id.wikipedia.org/wiki/Las_karbit
http://kamuslistrik.blogspot.com/2012/06/jenis-jenis-las-listrik-dan-cara.html
http://www.slideshare.net/wiwithardianto/proses-dan-peralatan-las-listrik
http://mesinlas.info/las-listrik/daftar-harga-mesin-las-listrik/
http://tpm1arief2012.blogspot.com/2012/09/las-listrik-las-electrical.html
http://www.slideshare.net/IrwinMaulana/isi-laporan-pengelasan-oksiasetilen
http://blogermaseko.blogspot.com/2012/03/las-oksi-asetilen.html
http://rahmadbayutkr.blogspot.com/2013/05/las-gas-asetilen.html
http://popaymini.blogspot.com/2011/09/las-karbit-asetilin.html
26
LAMPIRAN
HASIL PRAKTEK LAS LISTRIK
JOB 3
Membuat rigi-rigi las dengan
Bahan tambah dan tanpa
Bahan tambah
28
JOB 4
Membuat sambungan I
Las Oksi-asetelin
JOB 5
Menyambung pelat bentuk siku
Tanpa bahan tambah