Pemlab (Seka Blok16)
Pemlab (Seka Blok16)
Skenario A blok 16
Seorang mahasiswi usia 20 tahun datang ke instalasi gawat darurat dengan
keluhan badan bertambah bengkak sejak 2 minggu SMRS. Sebelumnya pasien
mengalami demam tidak terlalu tinggi, kadang-kadang dijumpai mual dan muntah.
BAB normal, BAK warna keruh sedikit-sedikit, terasa panas. Kadang-kadang
berwanrna mera. Riwayat bengkak sebelumnya tidak ada
Pemeriksaan fisik :
Tampak sakit sedang; sens compos mentis
TD : 150/100 mmHg, N: 74x/menit, RR 24x/menit, T: 36,6oC
Kepala: Edema palpebral (+)/(+)
Abdomen: cembung, lemas, turgor baik, hepar/lien tidak teraba, shifting dullness
(+)
Ekstremitas : Edema tungkai +/+
Pemeriksaan Laboratorium
Hb : 12,3 g/dL; Leukosit : 9000 mm3; Ureum : 128 mg/dL; kreatinin: 3,46 mg/dL;
Na: 144 mEq/L; Kalium: 4,2 mEq/L; Kolesterol total : 469 mg/dL; LDL: 230
mg/dL; HDL: 30 mg/dL; Trigliserida: 657 mg/dL; Urin rutin keruh, protein urin
(++)
Eritrosit urin: 100-200/LPB; Leukosit urin: 5-8/LPB
II. Klarifikasi istilah
1. LPB : Lapang pandang besar.
2. Edema palpebra : Pengumpulan cairan secara abnormal di ruang
interselular pada kelopak mata.
3. Shifting dullness : Pemeriksaan yang dilakukan pada penderita asites;
4. Turgor : Sensasi penuh yang normal.
5. Pemeriksaan Laboratorium
a. Bagaimana interpretasi Pemeriksaan Laboratorium ?
b. Bagaimana mekanisme abnormalitas Pemeriksaan Laboratorium?
V. Hipotesis
Seorang mahasiswi usia 20 tahun mengalami pembengkakan badan akibat sindroma
nefrotik akut.
LI
1. Anatomi, fisiologi sistem urinaria (masukin fisiologi urinasi jg)
2. Sindroma nefrotik akut (etiologi, epidemiologi, patofisiologi, faktor
resk,manifestasi, komplikasi, diagnosis, dd, skdi, prognosis, tata laksana,
preventif)
3. Pemfis
4. Pemlab