BAB I
PENDAHULUAN
Dalam pembelajaran bahasa Inggris peserta didik dituntut untuk menguasai 4 skill (keahlian)
yang meliputi listening (mendengarkan), speaking (berbicara), reading (membaca), writing
(menulis). Kemampuan memahami bacaan atau teks setiap peserta didik dalam tingkatan yang
berbeda-beda. Berdasarkan observasi selama proses pembelajaran di kelas, masih banyak peserta
didik yang kurang memahami materi pada teks (tingkat pemahaman masih rendah) ini dibuktikan
dengan nilai harian peserta didik masih rendah dalam pemahaman teks. Berdasarkan
permasalahan tersebut, saya akan menerapkan penelitian tindakan kelas.
Beberapa komponen yang meliputi penelitian ini seperti identifikasi masalah dan indikator
permasalahan, antara lain permasalahan yang muncul di kelas VIII SMP Islam As-Salam Bangsal
yang peserta didiknya memiliki pemahaman rendah terhadap teks. Misalnya dalam sebuah teks
naratif peserta didik merasa kesulitan menemukan jawaban dimana cerita itu berlangsung dan
pertanyaan bentuk lain yang ditanyakan oleh guru untuk mengetahui pemahaman peserta didik.
Selain itu tidak sedikit juga ditemukan peserta didik yang masih ramai ketika proses
pembelajaran berlangsung. Ketika guru memberikan tugas, diantara mereka maish ada yang
mengobrol bersama temannya, ada juga yang mencoret-coret buku atau menggambar.
Dilihat dari penggunaan sumber belajar peserta didik yang berupa buku lembar kerja peserta
didik (LKS) juga kurang mendukung dan menarik. Sesungguhnya motivasi sangat diperlukan
oleh peserta didik dalam mempelajari bahasa Inggris. Kebanyakan peserta didik beranggapan
bahasa Inggris adalah pelajaran yang sulit karena mereka malas untuk membaca teks dan
mengerjakan PR. Faktor lain yang mempengaruhi pemahaman membaca peserta didik yaitu
teknik yang digunakan oleh guru masih bersifat konvensional. Guru seharusnya lebih kreatif
dalam pembelajaran.
Berdasarkan beberapa faktor permasalahan diatas, saya akan menggunakan salah satu teknik
untuk meningkatkan pemahaman peserta didik dengan teknik bermain peran (role play).
Mengacu pada La Douse (1996:5) role play comes from two words; role and play. Role means
play a part in a specific situation. Play means the role is taken on in safe environment in which
students are inventive and playful as possible.
Berdasarkan definisi di atas, ada beberapa alasan teknik bermain peran (role play) digunakan
dalam penelitian ini. Dengan teknik bernain peran, akan mendukung peserta didik dalam bagian
aktifitas pembelajaran untuk mendapat kesempatan berlatih sebanyak mungkin dengan imajinasi
karakter dan situasi. Guru dapat menggunakan media pendukung seperti gambar dan video. Oleh
karena itu dalam penelitian ini, saya akan fokus pada pembelajaran teks naratif yang diajarkan di
kelas VIII SMP Islam As Salam.
B. IDENTIFIKASI MASALAH
Berdasarkan latar belakang masalah di atas, dapat ditentukan identifikasi masalah sebagai
berikut:
a. Dari hasil analisis ulangan harian, kemampuan menulis karangan peserta didik rendah
dan banyak peserta didik mendapat nilai di bawah KKM
b. Peserta didik mengalami kesulitan dalam memahami sebuah teks
c. Metode yang digunakan terasa tidak menarik dan bervariasi sehingga pembelajaran
menjadi monoton
C. RUMUSAN MASALAH
Setelah mengetahui latar belakang maka dikemukakan rumusan permasalahan sebagai
berikut:
1. Apakah teknik bermain peran (role play) dapat meningkatkan pemahaman peserta didik
dalam membaca teks naratif?
2. Bagaimana aktivitas peserta didik pada saat proses belajar mengajar dengan
menggunakan teknik bermnmain peran (role play)?
D. TUJUAN PENELITIAN
1. Untuk mengidentifikasi apakah teknik bermain peran (role play) dapat meningkatkan
pemahaman peserta didik dalam membaca teks naratif.
2. Untuk mendeskripsikan situasi kelas ketika teknik bermain peran (role play) diterapkan
dalam proses pembelajaran bahasa Inggirs.
E. MANFAAT PENELITIAN
Adapun manfaat yang dapat diambil dari penelitian ini meliputi manfaat secara teoritis dan
praktis
1. Manfaat secara Teoritis
Hasil penelitian ini dapat diharapkan dapat menjadi sumber referensi dalam mengatasi
permasalahan pembelajaran memahami teks naratif dengan menggunakan teknik bermain
peran (role play).
2. Manfaat secara Praktis
a. Bagi peserta didik
1. Meningkatkan keterampilan berbahasa khususnya dalam kehalian membaca.
2. Meningkatkan motivasi peserta didik agar lebih menyukai membaca dan
memahami teks.
b. Bagi Guru
1. Diharapkan dengan menggunakan teknik bermain peran (role play) ini dapat
mengembangkan keterampilan guru di kelas
2. Menambah wawasan dan penggetahuan tentang pembelajaran yang bervariasi
c. Bagi Peneliti
1. Dapat mengetahui penerapan teknik role play dapat meningkatkan pemahaman
peserta didik dalam membaca teks naratif.
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
Kajian Pustaka menguraikan teori terkait dan temuan penelitian yang relevan yang
memeberi arah ke pelaksanaan PTK dan usaha peneliti membangun argumen teoritik bahwa
dengan tindakan tertentu dimungkinkan dapat meningkatkan mutu proses dan hasil pendidikan
dan pembelajaran, bukan untuk membuktikan teori. Uruutan penyajian yang bisa digunakan
adalah sebagai berikut:
1) Kajian teoritis
2) Penelitian yang relevan
3) Kajian hasil diskusi
4) Hasil refleksi pengalaman sendiri sebagai guru
5) Perumusan hipotesis tindakan.
Berikut merupakan contoh poin-poin terkait sub materi yang akan dibahas pada bab kajian
pustaka.
BAB III
METODE PENELITIAN
Bab ini berisi unsur-unsur seperti deskripsi lokasi, waktu, mata pelajaran, karakteristik
peserta didik di sekolah sebagai subjek penelitian. Selain itu, bab ini juga menyajikan
gambaran tiap siklus : rancangan, pelaksanaan, cara pemantauan beserta jenis instrument,
usaha validasi hipotesis dan cara refleksi. Tindakan yang dilakukan bersifat rasional dan
feasible serta kolaboratif. Urutan penyajian bisa disusun sebagai berikut :
1) Subjek penelitian (lokasi, waktu, mata pelajaran, kelas, dan karakteristik peserta
didik)
2) Deskripsi per Siklus (rencana, pelaksanaan, pengamatan/pengumpulan
data/instrument, refleksi).
1. Tempat Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di SMP Islam As Salam Kecamatan Bangsal, Kabupaten
Mojokerto.
2. Subjek Penelitian
Subjek Penelitian adalah peserta didik kelas VIII SMP Islam As Salam Kecamatan
Bangsal, Kabupaten Mojokerto.
3. Waktu Penelitian
Waktu penelitian adalah waktu berlangsungnya penelitian atau saat penelitian ini
dilangsungkan.
D. Instrumen Penelitian
Instrumen penelitian merupakan hal yang sangat penting dan tidak boleh terlupakan.
Dalam melaksanakan satu penelitian, biasanya digunakan lebih dari satu instrumen. Telah
diuraikan diatas bahwa penelitian ini menggunakan metode pengumpulan data yakni,
metode tes, metode observasi dan metode dokumentasi.
1. Lembar Tes
2. Lembar Observasi
3. Lembar Dokumentasi
E. Teknik Analisis Data
Metode pengumpulan data merupakan prosedur alat pengukur yang sistematis dalam
mengelola data. Menurut Wina Sanjaya (2009: 106), analisis data dapat dilakukan melalui
tiga tahap sebagai berikut:
1. Reduksi data
Merupakan kegiatan menyeleksi data sesuai dengan fokus masalah. Peneliti
mengumpulkan data kemudian dikelompokkan berdasarkan fokus masalah atau
hipotesis
2. Mendeskripsikan data
Data yang telah diorganisir menjadi bermakna. Mendeskripsikan data dapat berbentuk
naratif, grafik, atau table.
3. Membuat kesimpulan
Berdasarkan data-data penelitian peneliti ini melakukan penyeleksian data dan
kemudian dikelompokan sesuai fokus masalah atau hipotesis. Data-data yang
diperoleh dalam penelitian ini berupa hasil tes, observasi dan dokumentasi sehingga
data tersebut akan dikelompokan berdasarkan fokus masalah tersebut
Dalam penelitian ini teknik analisis data dilakukan terhadap aktivitas guru dan aktivitas
peserta didik selama pembelajaran yang terdiri dari analisis tes hasil belajar peserta didik.